Siang harinya, anak buah datang memberi laporan. “Pak Sandy sedang mencari istrinya di kapal. Katanya, semalam dia minum kebanyakan. Setelah kembali ke kamar, dia langsung tidur. Dia baru menyadari istrinya menghilang tadi pagi.”Usai mendengar, Chelsea melambaikan tangannya mengisyaratkan anak buah untuk meninggalkan kamar.Setelah pintu kamar ditutup, Chelsea berjalan ke belakang layar. Dia melihat Sonia yang sedang duduk di atas ranjang. “Apa sekarang kamu bisa mengerti maksud perbuatan Sandy? Dia turun tangan juga bukan karena kehilangan kesadarannya, melainkan sudah direncanakan sejak awal. Membawamu ke kapal adalah rencana awalnya.”Sambil berbicara, Chelsea melihat ke sisi jendela. “Laut adalah tempat yang paling bagus untuk menyembunyikan jasad. Dia juga akan terbebas dari segala bentuk kecurigaan.”Setelah mendengar, raut wajah Sonia semakin pucat lagi. Dia hanya menunduk dan tidak berbicara sama sekali. Meskipun sekarang dia sedang duduk di atas ranjang yang sangat empuk, dia
Setengah jam kemudian, Chelsea berjalan keluar kamar. Dia melambaikan tangan memanggil pelayan kemari. “Ambilkan gaun yang aku dry clean semalam.”Ferdy berjalan keluar lift. Kebetulan dia mendengar perintah Chelsea.Setelah pelayan berjalan pergi, Ferdy pun berjalan ke hadapan Chelsea, lalu bertanya, “Apa Sonia ada di kamarmu?”“Bagaimana kamu bisa tahu?” Chelsea merasa agak kaget. Sepertinya dia tidak pernah mengungkit rencananya kepada Ferdy?“Sekarang Sandy sedang mencari Sonia. Semua orang di kapal sedang membahas masalah ini. Dia nggak bisa ditemukan. Orang-orang menduga dia jatuh ke dalam laut.”Nada bicara Ferdy sangatlah tenang. “Aku menduga seharusnya Sandy sedang menulis skenario sendiri. Semalam dia telah turun tangan terhadap Sonia. Sepertinya kamu lagi menunggu turun tangan Sandy.”Ketika mendengar ucapan Ferdy, Chelsea pun tersenyum. “Sepertinya nggak ada yang bisa dirahasiakan dari Pak Ferdy.”“Apa kamu berhasil mendapatkan informasi dari mulut Sonia? Apa dia bersedia u
Malam harinya, bintang berkelap-kelip di atas langit. Laut masih kelihatan gelap seperti biasanya.Sandy yang mabuk itu berjalan kembali ke kamar dengan terhuyung-huyung. Pintu kamar dibuka. Saat hendak membuka lampu, tangannya tiba-tiba digenggam.Rasa syok seketika tumbuh di hati Sandy. “Siapa?”Orang itu tidak berbicara. Hanya saja, samar-samar terlihat kelap-kelip berwarna hitam di depan pandangan Sandy. Seingat Sandy, Chelsea mengenakan gaun hitam manik-manik di acara pesta malam waktu itu. Dia masih bisa mengingat pesona wanita cantik itu.Akal sehat Sandy sedang dibaluti dengan efek alkohol. Dia menggenggam pergelangan tangan si wanita, lalu menindihnya di dinding. Sandy tidak bisa melihat kelima indra orang itu dengan jelas dan langsung menciumnya.Di luar dugaan, wanita itu juga tidak menolak. Kali ini, Sandy tidak bisa menahan dirinya lagi. Dia mulai mencium leher si wanita. “Chelsea, ternyata selama ini kamu lagi pura-pura …. Buktinya kamu mengantar dirimu sendiri ke kamarku
Setelah keluar dari kamar, Chelsea menyuruh anak buah untuk mengantar Sandy ke klinik. Pada saat yang sama, mereka juga sudah mempersiapkan kapal pelesir untuk mengantar Sandy kembali ke daratan. Akan ada anggota Hope yang mengobatinya.Setelah anak buah meninggalkan tempat, Chelsea memalingkan kepala melihat ke sisi kamar sekilas. Tiba-tiba hatinya terasa lara.Tadi ketika Sonia mengusap perutnya, seolah-olah ada anak sungguhan di dalam perutnya saja. Gambaran itu sungguh mengerikan.Ketika mendengar maksud Sonia, sepertinya dia ingin membuat Sandy kehilangan kemampuannya untuk memiliki keturunan. Kemudian, Sonia bisa mengandalkan “anak satu-satunya” untuk kembali ke sisi Sandy.Sejak saat ini, kedudukan Sonia tidak seperti sebelumnya lagi. Kali ini akhirnya Chelsea mengerti kenapa Sonia bisa meminjam gaunnya. Sandy menganggap Sonia sebagai dirinya. Saat dengan bersemangat, Sandy yang merasa kaget itu ditendang. Sepertinya, setelah Sandy siuman nanti, dia pasti akan merasa trauma.Ti
Di rumah sakit.Saat Sandy siuman, langit pun sudah gelap. Dia tidak tahu sudah berapa lama dirinya jatuh pingsan. Dia sendiri mengira dirinya sedang berada di kapal.“Sudah siuman?” Sandy sungguh merasa syok ketika mendengar ucapan itu. Dia memalingkan kepalanya melihat ke sisi ranjang. “Kamu … kenapa kamu ….”Tak lama kemudian, terlintas kembali masalah semalam di benaknya. Sandy segera membangkitkan tubuhnya hendak berdiri. Hanya saja, bagian bawah tubuhnya terasa sangat sakit. Saking sakitnya, dia pun tidak berani bergerak lagi.Baru saja Sonia hendak mengulurkan tangan untuk Sandy, tetapi tangannya langsung ditepis oleh Sandy.“Apa yang sudah kamu lakukan terhadapku?” Sandy merasa marah.Sonia terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis. “Aku hanya ingin kamu mendapatkan ganjaran yang setimpal dengan perbuatanmu saja. Apa kamu lupa aku hampir saja meninggal di tanganmu?”“Kamu ….” Kedua mata Sandy memerah. Dia menatap Sonia lekat-lekat. “Kamu itu manusia atau hantu? Mana mungkin kamu m
Masalah Sandy tidak bisa memiliki keturunan telah dilaporkan oleh anak buah ke telinga Chelsea.Saat mendengar kabar itu, Chelsea sedang bersandar di pegangan dekat dek, sedangkan Ferdy sedang berdiri di sampingnya.Chelsea melihat ke sisi Ferdy dengan raut polos. “Aku juga nggak menyangka Sonia akan sekejam ini. Sepertinya kakakmu nggak akan punya keturuann lagi. Tapi semua itu nggak ada hubungannya sama aku.”“Emm,” balas Ferdy. Dia melepaskan jaketnya untuk membungkus tubuh Chelsea. “Angin laut sangat dingin. Apa kamu nggak mau kembali?”Chelsea menggeleng. “Nggak mau, ah. Setelah ke dalam, aku mesti menghadapi mereka semua. Malam ini aku sudah minum terlalu banyak.”Lantaran rapat telah berakhir, ada banyak tamu sedang santai di lantai 3. Tak sedikit dari mereka yang mengundang Chelsea ke sana.Chelsea juga tidak enak hati untuk menolak. Dia terpaksa menemani mereka untuk minum beberapa gelas. Dengan tidak gampangnya Chelsea mendapat kesempatan untuk mengangkat telepon. Dia pun tid
Setelah Chelsea memasuki ruangan, dia baru teringat untuk bertanya pada wanita itu, “Siapa kamu?”Si wanita tersenyum dengan lembut. “Aku asistennya Bu Anita dari Perusahaan Farmasi Norman. Kamu bisa memanggilku Leoni. Bu Anita ingin bertemu denganmu.”Chelsea mengangguk. “Oke, kalau begitu, tolong bawakan jalan.”Ketika melihat Leoni membawakan jalan di depan, Chelsea sengaja memperlambat langkahnya. Dia menekan-nekan keningnya. Jari tangannya tidak sengaja menyentuh pipi yang memanas itu. Terlintas ciuman tadi di benaknya.Chelsea segera menggeleng. Sepertinya dia telah gila! Kenapa dia bisa berinisiatif untuk mencium Ferdy? Lain kali Chelsea mesti membatasi minumnya. Alkohol memang sangat berbahaya!Saat Chelsea sedang memikirkan gambaran tadi, langkah kaki Leoni sudah berhenti. “Bu Chelsea, ini Bu Anita.”“Salam kenal, namaku Anita Norman.” Sebuah tangan putih kurus diulurkan ke hadapan Chelsea. Chelsea menatap senyuman di wajah wanita itu. Dari penampilannya, dapat diketahui bahwa
“Aku ada seorang abang dan seorang adik laki-laki. Saat papaku menyerahkan bisnis ke tanganku, ada banyak pihak yang memperdebatkan masalah ini. Tapi aku sudah memikulnya selama 2 tahun ini.” Anita tersenyum, seolah-olah berusaha untuk menunjukkan sikap santainya.Leoni malah tidak bisa menahan dirinya lagi. “Bu Anita, nggak mudah bagimu untuk memikul beban ini. Aku sangat jelas dengan semua yang kamu hadapi. Jangan salahkan aku berbicara terlalu banyak. Kakak dan adikmu itu keterlaluan sekali!”Sejak Anita mengambil alih perusahaan, Leoni selalu mengabdi di sisinya. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kedua saudara itu mempersulit Anita.Yang paling sering dikatakan mereka adalah Anita hanyalah seorang wanita, bagaimana dia bisa dibandingkan dengan seorang pria? Sepertinya ayah mereka telah pikun, makanya bisa memilih mereka untuk mewarisi perusahaan.Mereka bahkan berencana akan merampas Perusahaan Farmasi Norman kembali setelah ayah mereka meninggal nanti. Apa ada an