“Aku ada seorang abang dan seorang adik laki-laki. Saat papaku menyerahkan bisnis ke tanganku, ada banyak pihak yang memperdebatkan masalah ini. Tapi aku sudah memikulnya selama 2 tahun ini.” Anita tersenyum, seolah-olah berusaha untuk menunjukkan sikap santainya.Leoni malah tidak bisa menahan dirinya lagi. “Bu Anita, nggak mudah bagimu untuk memikul beban ini. Aku sangat jelas dengan semua yang kamu hadapi. Jangan salahkan aku berbicara terlalu banyak. Kakak dan adikmu itu keterlaluan sekali!”Sejak Anita mengambil alih perusahaan, Leoni selalu mengabdi di sisinya. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kedua saudara itu mempersulit Anita.Yang paling sering dikatakan mereka adalah Anita hanyalah seorang wanita, bagaimana dia bisa dibandingkan dengan seorang pria? Sepertinya ayah mereka telah pikun, makanya bisa memilih mereka untuk mewarisi perusahaan.Mereka bahkan berencana akan merampas Perusahaan Farmasi Norman kembali setelah ayah mereka meninggal nanti. Apa ada an
“Aku memang adalah bos di balik Hope, tapi selama ini Hope dikelola oleh kakekku. Masalah ini tergolong besar, aku mesti menanyakan pendapatnya.” Chelsea tersenyum. “Apa Bu Anita bisa memberiku sedikit waktu?”Anita merasa sangat gembira. Dia segera membalas, “Tentu saja … tentu saja boleh. Aku akan menunggu balasan Bu Chelsea setiap saat.”Ketika melihat seorang wanita tangguh menunjukkan sikap gugupnya, senyuman di wajah Chelsea semakin lebar lagi. Wanita ini sungguh menarik!Setelah Chelsea pergi, Leoni berjalan ke sisi Anita. “Bu Anita, apa aku nggak salah dengar? Apa benar Bu Chelsea berencana untuk bekerja sama dengan perusahaan kita?”“Emm.” Anita mengangguk. Tatapannya masih tertuju pada bayangan punggung Chelsea yang semakin menjauh.Leon berkata dengan gembira, “Bagus sekali! Aku lihat Pak Herbert dari Perusahaan Farmasi Hermera sedang mendekati Bu Chelsea. Tadinya aku khawatir Bu Chelsea nggak akan mempertimbangkan perusahaan kita. Siapa sangka, Bu Chelsea malah bersedia mem
Amarah di hati Chelsea bergejolak. Hanya saja, dia tetap menahan emosinya. Dia tahu bahwa pria ini sedang bercanda!Mungkin Ferdy merasa tidak senang karena Chelsea melarikan diri setelah menciumnya tadi! Chelsea memainkan dasi Ferdy, lalu mengangkat-angkat alis tipisnya. “Sejak kapan Pak Ferdy memiliki pemikiran yang begitu konservatif? Apa kita hanya boleh melakukan hubungan orang dewasa setelah memastikan hubungan?”“Emm?” Kali ini, Ferdy pun tersenyum tipis. “Sepertinya Bu Chelsea ingin test drive dulu?”Chelsea tertegun sejenak. Kenapa pria ini sembarangan bicara? Dia langsung membuang dasi Ferdy, lalu melirik Ferdy sekilas. “Kalau begitu, Pak Ferdy termasuk mobil bekas hasil retur orang lain?”Ferdy tertegun sejenak. Wanita ini semakin menjadi-jadi saja.Chelsea menguap. “Aku sudah ngantuk. Semua yang bisa aku jelaskan juga sudah aku katakan. Apa perlu kita saling mengganggu 1 sama lain lagi?”Ferdy merasa ragu sejenak, lalu melangkah mundur 1 langkah. “Siapa wanita yang mencarim
Daisy segera menggeleng. “Bukan, aku nggak berani berpikir seperti itu. Aku hanya merasa masalah penting ini seharusnya ….”“Bu Daisy jangan gugup.” Herbert berkata dengan tersenyum, “Aku pinjam anggota dari Malcolm juga demi bisa mendekati Bu Chelsea saja. Kamu nggak perlu bertanggung jawab dalam soal pengobatan.”“Dengar dari Malcolm, kamu adalah teman terbaik Bu Chelsea selama di Zenith. Itulah sebabnya aku memberanikan diri untuk meminjammu darinya. Kalau nggak, mana mungkin Malcolm tega melepaskanmu?”Ucapan yang dilontarkan Herbert berhasil memecahkan suasana berbahaya yang hampir tumbuh tadi. Namun, Daisy tidak merasa lega setelah mengetahui alasannya. Dia hanya merasa Herbert bukanlah tokoh yang gampang untuk dihadapi. Pria bermuka 2 ini sangatlah menakutkan.“Apa kamu sudah dengar? Kenapa kamu nggak berterima kasih sama Pak Herbert?” Malcolm mengingatkan dengan nada dingin.Daisy tersadar dari bengongnya, lalu melihat ke sisi Malcolm. Dia bertanya dengan memeluk harapan terakh
“Chelsea, dasar wanita jalang! Jangan panggil aku Vera kalau aku nggak membunuhmu hari ini!” jerit Vera sembari menerkam ke sisi Chelsea. “Kamu malah mencelakai Sandy hingga seperti ini. Aku nggak akan mengampunimu!”Reaksi Chelsea sangat cepat. Dia langsung berdiri untuk meraih tangan Vera. Chelsea memutar tangannya ke belakang punggung, lalu menindihnya di atas meja.Kali ini, Vera tidak bisa bergerak sama sekali. Namun, ucapan kasar masih saja dilontarkan dari mulutnya. “Chelsea, dari dulu aku tahu kamu itu siluman rubah! Kamu nggak bisa apa-apa, selain menggoda pria! Asal kamu tahu, wanita sepertimu … uhm ….”Segumpal kertas putih disumpalkan ke dalam mulut Vera. Tidak lagi terdengar suara caci maki Vera.Chelsea sungguh kehabisan kata-kata. Pintu ruangan terbuka lebar. Ucapan dari dalam ruangan tadi terdengar sampai ke luar ruangan. Satu per satu karyawan mencondongkan kepalanya untuk melihat.Hanya saja, asistennya merasa panik. “Maaf, Bu Chelsea. Tadi aku ingin menghalanginya, t
“Kamu jangan marah dulu. Dengarkan penjelasanku.” Sonia tersenyum. “Coba kamu pikir, kalau aku mengaku aku yang melukai Sandy, apa mungkin aku bisa hidup tenang di Kediaman Keluarga Milano?”“Lagi pula, sekarang Sandy masih curiga bagaimana aku bisa bertahan hidup. Aku takut dia akan melibatkan masalah itu ke dirimu. Jadi, aku terpaksa menjebakmu kali ini. Bukannya perbuatanku telah menyingkirkan kamu dari rasa curiga Sandy?”“Kamu ingin aku tinggal di sisi Sandy untuk mengumpulkan barang bukti. Sudah seharusnya aku buat dia percaya sama aku, ‘kan?”Dari ucapan panjang lebar Sonia, dapat diketahui bahwa dia sudah merangkai kata-kata dari tadi.Chelsea pun tersenyum. “Hehe, semoga saja yang kamu katakan itu benar. Kalau kamu punya maksud lain, jangan salahkan aku bersikap sadis terhadapmu. Sonia, aku bisa menyelamatkanmu, itu berarti aku juga bisa menghancurkanmu.”“Kalau kamu berani membuat masalah yang merepotkanku lagi. Aku nggak keberatan untuk mengatur orang baru untuk mendekati Sa
Lantaran Vera datang beronar di perusahaan, suasana hati Chelsea juga tidak bagus. Dia mengurus beberapa pekerjaan, lalu duluan pulang kerja.Setibanya di rumah, Chelsea pergi melihat Timothy. Dia sedang serius belajar di bawah bimbingan guru les. Kemudian, Chelsea pun menutup pintu kamar dengan perlahan.Sejak foto Timothy beredar di internet, Chelsea tidak memperbolehkan Timothy ke taman kanak-kanak lagi. Selama beberapa saat ini, guru dari taman kanak-kanak sempat berkali-kali menghubungi Chelsea, mengatakan guru dan teman sekolah sangat merindukannya. Mereka berharap Timothy bisa bersekolah kembali.Hanya saja, Chelsea tetap saja merasa tidak tenang. Dia menolak niat baik sang guru dengan halus.Identitas Timothy berbeda dengan anak pada umumnya. Jika dia mencari incaran orang yang memendam motif jahat, tidak ada gunanya jika Chelsea menyesal nantinya.Melalui pertimbangan panjang, Chelsea merasa akan lebih tenang jika Timothy bisa selalu berada di bawah pengawasannya.Chelsea kemb
“Mulai sekarang, dia bertanggung jawab untuk antar jemput aku ke sekolah.”“Hah?” Chelsea terbengong sejenak. “Kenapa?”“Nggak kenapa-napa. Kamu cukup sampaikan kepadanya saja.” Usai berbicara, tatapan Timothy kembali tertuju pada layar komputernya. Kelihatan sekali dia tidak ingin berbicara lagi.Chelsea terpaksa meninggalkan ruangan. Kepalanya terasa sakit saat ini.Timothy memang adalah anaknya Ferdy. Sudah seharusnya dia menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah. Hanya saja … Ferdy adalah mantan suaminya. Mana mungkin Chelsea merepotkan Ferdy untuk antar jemput Timothy ke sekolah setiap hari?Lagi pula, Chelsea juga tidak habis pikir, sebenarnya apa maksud Timothy? Bukannya dia sangat membenci Ferdy? Sekarang dia malah menyuruh Ferdy untuk mengantarnya ke sekolah. Bukannya mereka akan bertemu setiap hari?Pemikiran anak memang tidak bisa ditebak.Saat Chelsea sedang merasa penat, tiba-tiba terdengar suara dering ponsel dari sakunya. Dia baru teringat jadwal rapat daring ya