Setelah Sandy menuruni mobil, bayangan tubuhnya seketika menghilang dari pandangan Malcolm.Malcolm menyembunyikan ekspresi dingin di wajahnya, lalu tersenyum. Terus terbayang sikap arogan Chelsea tadi di benaknya ….Seorang wanita saja tahu bagaimana cara untuk melindungi orang-orang sekitarnya. Namun, Sandy malah hanya kepikiran cara untuk menyakiti satu sama lain.Malcolm menyandarkan tangan di samping jendela. Dia menopang kepala sembari menekan-nekan keningnya. Saat dia merasakan perasaan aneh di hatinya, keningnya spontan berkerut. Dia memaksakan diri untuk menekan perasaan itu, kembali menunjukkan sikap dingin seperti biasanya.Sebenarnya tadi Malcolm ingin mengancam Chelsea untuk jangan menelusuri masalah itu lagi. Hanya saja, tiba-tiba dia berubah pikiran.Malcolm sungguh penasaran bagaimana ekspresi Chelsea setelah mengetahui kenyataan. Semuanya pasti akan terasa sangat menarik.Berhubung wanita itu sangat mementingkan orang di sekitar, Malcolm akan membuatnya merasakan rasan
Tiga menit sebelumnya, ibu kota Negara Tewana mengalami gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter!Chelsea tidak bisa duduk diam lagi. Dia mengambil ponselnya untuk menghubungi Ferdy. Suara dingin dari operator di ujung telepon membuat hati Chelsea terasa dingin.Cahaya matahari memancar ke dalam jendela. Namun, kedua tangan Chelsea gemetar hingga hampir kehilangan tenaga untuk menggenggam ponselnya!Tidak … Ferdy pasti akan baik-baik saja!Chelsea berusaha untuk menenangkan dirinya. Kemudian, dia menggerakkan internal Zenith untuk menghubungi anggota kelompok yang ikut serta dalam proyek cip di Negara Tewana. Selain itu, Chelsea juga menghubungi tim evakuasi, lalu mempersiapkan keberangkatan mereka ke ibu kota Negara Tewana pada malam itu.Chelsea meninggalkan Soraya Jewelry dengan buru-buru. Dia tidak tahu setelah dia pergi, kepala departemen personalia datang untuk mengantar dokumen.Asisten menjamu kepala departemen personalia. “Tadi Bu Chelsea perginya buru-buru, sepertinya ada urusa
Saat berada di Zenith, Chelsea pernah mengikuti misi evakuasi sebanyak belasan kali. Dia tergolong berpengalaman. Hanya saja, saat mobil memasuki kawasan gempa bumi, Chelsea masih merasa syok untuk menghadapi gambaran miris di hadapannya.Chelsea memalingkan kepalanya, berusaha untuk tidak melihat potongan tubuh yang berlumuran darah di atas lantai.Di hadapan kekuatan alam semesta ini, manusia bagai seekor semut saja yang sangat tidak berdaya.Kali ini, hati Chelsea semakin terasa tidak tenang saja. Meskipun Ferdy sangat hebat, tubuhnya juga bukan terbuat dari baja. Bagaimana Chelsea bisa meyakinkan dirinya bahwa Ferdy akan baik-baik saja?Hati Chelsea seolah-olah telah disayat-sayat. Beberapa kali dia merasa kesulitan untuk bernapas. Saat menuruni mobil, Chelsea bahkan tidak bisa berdiri dengan tegak. Untung saja ada yang memapahnya dari belakang.“Bu Yola, apa kamu baik-baik saja?”“Aku baik-baik saja.” Chelsea menggeleng, berusaha untuk menenangkan dirinya. “Apa kamu sudah berhasi
Saat tiba di reruntuhan pabrik, mereka semua mengira Chelsea akan jatuh pingsan. Siapa sangka, reaksi Chelsea malah lebih cepat daripada mereka. Dia langsung mengambil alat pendeteksi kehidupan untuk mencari Ferdy di dalam reruntuhan.Ketika melihat situasi ini, para anggota lainnya segera turun tangan untuk membantu. Semakin besar kekuatan, semakin besar kemungkinan untuk menemukan target.Detik demi detik berlalu. Mereka berhasil menyelamatkan beberapa orang. Chelsea sedang melakukan pengobatan luka secara sederhana, lalu menyuruh anggota lainnya untuk mengantar korban gempa ke pos penanganan gempa pemerintah setempat.Matahari di siang hari sangat terik. Darah di cedera korban kelihatan sangat jelas. Chelsea merasa lelah hingga tatapannya menjadi berbayang-bayang. Dia juga tidak sanggup memegang suntik lagi ….Di saat merasa linglung, Chelsea malah melihat sosok Ardi sedang memapahnya dengan satu tangan. “Jangan urus aku lagi! Selamatkan yang lain dulu!”Chelsea menggelengkan kepala
Chelsea jatuh pingsan. Dia demam tinggi selama 3 hari 3 malam.Selama 3 hari ini, Chelsea sempat terbangun beberapa kali. Hanya saja, dia tidak sanggup membuka matanya. Meskipun demikian, dia tetap bisa merasakan ada sebuah tangan kasar yang sedang menggandeng tangannya.Chelsea sedang dikurung dalam mimpinya. Dia sungguh berharap orang yang menggandeng tangannya itu bisa menariknya kembali ke kehidupan nyata.Selama beberapa hari ini, Chelsea sudah mimpi buruk sebanyak 4 kali. Di dalam mimpinya terlihat langit yang berwarna merah darah. Dia berjalan di dalam reruntuhan, seolah-olah dapat mencium debu yang melayang di dalam udara.Chelsea terbatuk-batuk sembari berjalan maju. Tiba-tiba ada sekelompok orang yang berlari ke sisinya. Saat Chelsea tidak sempat merespons, dia pun ditarik pergi oleh seorang pria bermasker hitam.Sebenarnya Chelsea ingin bertanya. Hanya saja, dia tidak sanggup untuk membuka mulutnya. Dia hanya bisa membiarkan dirinya ditarik oleh pria itu.Disusul, terdengar
Dua hari kemudian, Chelsea terbangun oleh sebuah gempa susulan. Dia membuka matanya dengan lebar. Raut khawatir Ferdy langsung terbayang di dalam matanya. Ferdy sedang berbaring di samping ranjang. Kedua tangannya memegang pegangan kedua sisi ranjang, berusaha untuk melindungi Chelsea dengan baik.Gedung sedang berguncang. Ranjang juga sedang berguncang. Terdengar suara barang-barang yang saling bertabrakan dan juga suara jerit orang-orang.Chelsea malah kelihatan sangat tenang. Tatapannya hanya tertuju pada diri Ferdy saja. Kedua mata Ferdy tidak setajam biasanya, malah kelihatan sangat polos.Beberapa saat kemudian, gempa susulan akhirnya berhenti juga.Suara ricuh seolah-olah tidak kedengaran lagi. Chelsea dapat melihat ekspresi Ferdy yang merasa lega itu.Ujung bibir Chelsea spontan melengkung ke atas. “Posisimu ini seperti ingin mati bersamaku saja?”“Mungkin kamu bisa bertahan hidup.”Saat terjadi gempa susulan, Ferdy juga sudah berpikir, sekarang mereka sedang berada di lantai
Sejak Chelsea siuman, kondisinya sudah semakin membaik. Setelah bisa menuruni ranjang, Chelsea sering membantu suster untuk mengobati korban luka di rumah sakit.Meski Chelsea merasa sibuk, tetap terlihat senyuman di wajahnya. Ferdy juga tidak menghalanginya, melainkan menemani di sisinya sembari membantunya.Hanya saja, Chelsea juga tidak pernah mengungkit mimpi buruk itu lagi. Masalah itu seolah-olah kembali menghilang dari benaknya saja. Tentu saja Ferdy juga tidak menanyakan masalah itu.Lantaran mengobati banyak orang di rumah sakit, orang yang dikenal Chelsea juga semakin banyak lagi. Saat berjalan melewati koridor, sering ada orang yang menyapanya. Bahkan, suster dan dokter hampir lupa bahwa Chelsea adalah seorang pasien.Pada malam hari, saat Chelsea kembali ke kamar pasien, Ferdy sedang berdiri di depan jendela sembari menelepon.Chelsea memperlambat langkah kakinya, tetapi tetap saja ketahuan oleh Ferdy. Ferdy menoleh untuk menatapnya. Setelah berpesan terhadap orang di ujung
Sebutir peluru melayang menembus pundak pria tersebut! Dia menjerit kesakitan, lalu jatuh tergeletak di belakang. Darah segar merembes pakaian yang dikenakannya.Chelsea segera memapahnya. Saat ini, Chelsea baru menyadari ternyata orang yang menyelamatkannya hanyalah seorang pemuda yang berumur sekitar 17 tahun saja. Jelas sekali peluru itu ditujukan kepada diri Chelsea! Kenapa pemuda ini malah membantu Chelsea?Tanpa berpikir panjang, Chelsea langsung membawa pemuda ke ujung ruangan untuk menghindar dari sasaran pembunuh.Darah masih tak berhenti mengalir dari luka di tubuh pemuda. Chelsea berusaha untuk menghentikan darah di pundak dengan sepotong kain.Tak disangka, pemuda itu malah menahan tangan Chelsea, lalu menjerit dengan sisa tenaganya. Ucapan yang dilontarkannya menggunakan bahasa daerah. Chelsea tidak tahu maksud dari ucapan si pemuda. Hanya saja, ada orang di koridor yang memahaminya. Tiba-tiba di menjerit dengan emosi tinggi.Dalam hitungan detik, suara pistol dan suara j