Saat Chelsea ingin mengusir Ferdy, tiba-tiba terdengar suara buka sabuk pengaman dari dalam mobil.Ferdy duluan menuruni mobil, kemudian melihat ke sisi Kendrian. “Belakangan ini Pak Kendrian santai sekali, ya?”Aura membunuh tercium pekat.Kendrian pun tersenyum. “Lumayan, tapi nggak sesantai Pak Ferdy.”Ucapan kedua orang membuat Chelsea merasa sangat sesak. Kepalanya mulai terasa sakit. Dia berdeham berusaha untuk memecahkan suasana tegang ini. Dia pun melihat ke sisi Ferdy. “Sudah malam, Pak Ferdy pulang dulu sana. Terima kasih atas makan malam hari ini.”Usai berbicara, Chelsea berjalan ke sisi Kendrian, lalu berkata dengan suara ringan, “Aku butuh bantuanmu.”Kendrian juga tidak bertanya. Dia mengikuti Chelsea berjalan ke dalam rumah.Ketika Ferdy melihat bayangan punggung mereka berdua, keningnya seketika berkerut.…Tak sampai setengah jam, Kendrian berjalan keluar kediaman. Saat dia menyadari Ferdy masih berdiri di samping mobil, dia pun tersenyum. Tak disangka bocah itu sema
Chelsea menyerahkan tugas menyelidiki ibunya Malcolm kepada Kendrian. Sekarang Chelsea hanya menunggu kabar saja.Suatu hari, Chelsea menerima sebuah undangan acara pesta yang diberikan Yunita untuk Soraya Jewerly. Chelsea pun menghadirinya.Yunita sedang dikerumuni oleh para istri orang kaya. Ketika mengangkat kepalanya, tatapannya seketika berkilauan ketika melihat Chelsea.“Maaf, aku pergi cari temanku dulu.” Yunita menyerahkan gelas anggurnya ke tangan pelayan sambil berjalan keluar kerumunan.Saat ini, Sonia sedang berdiri di sekitar untuk menunggu Yunita selesai menyapa sekelompok wanita itu. Ketika dia melihat Yunita berjalan pergi, dia diam-diam merasa gembira.Sonia mengambil gelas anggur berjalan mendekatinya. Tiba-tiba dia melihat sosok Chelsea yang mengenakan gaun panjang berwarna merah sedang berdiri di kejauhan. Senyuman di wajahnya kelihatan seindah bunga mawar saja.Bukan hanya Sonia saja yang sedang memperhatikan Chelsea, tak sedikit hadirin pun memperhatikannya.Merek
Seiring dengan terdengarnya suara Sonia, para tamu mulai berbisik-bisik membahas masalah ini. Tak lama kemudian, semua orang mulai membahas nama Diana.Diana mulai merasa panik. Dia bahkan tidak kepikiran satu kata pun untuk menyangkal. Dia hanya menatap Sonia dengan terkejut saja.Wanita di hadapannya ini terasa sangat asing bagi Diana. Dia sama sekali tidak seperti Sonia yang dia kenal dulu!Manajer Diana juga tidak sanggup melihatnya lagi. Dia menyindir kembali, “Sonia, kamu jangan tarik-tarik nama Chelsea! Kamu sendiri sadar dengan apa yang sudah kamu perbuat! Padahal Diana percaya banget sama kamu, tapi kamu malah memanfaatkan rasa percayanya untuk terus melukainya. Coba kamu tanya hati nuranimu sendiri. Apa kamu pantas untuk menjadi temannya?”“Aku … aku melakukan semua itu demi membantunya.” Sonia masih menunjukkan sikap sedihnya. “Kalian semua percaya sama omongan Chelsea. Jadi, nggak ada gunanya aku bicara panjang lebar di hadapan kalian.”“Oh? Coba kamu katakan, apa yang suda
Chelsea pergi mencuci tangannya. Dia juga tidak bermaksud untuk membahas masalah Sonia.Diana menatapnya, lalu bertanya dengan suara pelan, “Tadi … terima kasih, ya.”Kalau bukan berkat Chelsea, sepertinya penyakit Diana akan kambuh lagi. Sekarang mental Diana masih tergolong lemah. Dia masih tidak sanggup menerima pukulan apa pun.Chelsea menarik tisu untuk mengelap tangannya. Dia bersandar di sisi wastafel, lalu berkata, “Aku melakukannya juga demi diriku sendiri. Kamu nggak usah berterima kasih sama aku. Tapi, aku merasa kamu seharusnya bersikap lebih keras lagi. Jangan biarkan orang lain sembarangan bicara. Kalau kamu nggak tahu mesti ngomong apa, kamu juga bisa menampar orang itu, biar dia nggak bisa bicara lagi.”Usai berbicara, Chelsea pun melempar tisu ke dalam tong sampah, hendak meninggalkan toilet.Namun, Diana malah menarik tangan Chelsea. Dia bertanya dengan takut, “Chelsea, sebelumnya aku … sudah melakukan banyak kesalahan. Kenapa kamu masih bersedia untuk membantuku?”Ch
“Dia itu korban. Waktu itu dia kira dengan menggunakan anak untuk menyalahkanku, dia pun bisa merahasiakan semuanya. Sayangnya, semua itu nggak bisa disembunyikan.”Waktu itu, setelah Ferdy mengetahui masalah konyol Diana dan Sandy, dia pun pernah kepikiran untuk menjelaskan semuanya. Hanya saja, Diana berasal dari keluarga berpendidikan. Jika masalah seperti ini sampai tersebar, hal itu sama saja dengan merenggut nyawanya.Itulah sebabnya Ferdy terpaksa bersikap sadis memaksa Diana untuk menggugurkan kandungannya. Dia merahasiakan masalah ini selama bertahun-tahun, juga demi menjaga nama baik Diana.Ferdy pun berkata dengan serius, “Anak itu nggak seharusnya dilahirkan, apalagi ditanggung olehku.”Usai mendengar, Chelsea merasa kaget hingga tidak bisa berkata-kata. Ferdy dapat melihat wajah syok Chelsea dari celah jari yang menutupi matanya. Dia pun bertanya, “Jadi, kamu baru menggunakan video itu untuk mengancam Diana?”Seketika Chelsea merasa canggung lantaran rahasianya terbongkar
“Apa perlu kamu ikut campur dalam masalahku?” Emosi Sandy membara. “Sekarang Yunita itu presdir sementara Milano Group. Kamu menggunakan status calon istriku untuk menghadiri pesta malam itu, kemudian mempermalukanku di hadapannya. Sekarang kamu bilang kamu lagi membantuku?”Saking emosinya, Sandy langsung tertawa. Dia mencubit dagu Sonia. “Gara-gara masalah semalam, kesan aku di mata Yunita menjadi sangat buruk. Pada rapat pemegang saham nanti, dia pasti akan lebih berpihak kepada Ferdy.”“Apa kamu nggak sadar betapa rendahnya IQ-mu? Dari mana kamu memiliki keberanian untuk membuat masalah di acara pesta? Aku sungguh curiga kamu itu orang yang dibayar Ferdy untuk menghancurkanku!” Usai berbicara, Sandy langsung melepaskan wajah Sonia dengan kuat.Wajah Sonia terasa panas. Dia tidak berani memalingkan wajahnya untuk melihat Sandy, hanya membalas dengan terbata-bata, “Aku … aku hanya ingin Bu Yunita sadar kalau Chelsea itu bukan cewek baik-baik ….”“Bu Yunita bahkan nggak melirikku sama
Perjalanan kali ini tidak tergolong jauh, apalagi di akhir pekan. Chelsea berpikir sudah lama dirinya tidak membawa Timothy untuk jalan-jalan. Jadi, dia memutuskan untuk membawa Timothy pergi bersamanya.Saat Timothy mengetahui kabar ini, dia memang menunjukkan wajah kalemnya, lalu mengatakan hanya anak kecil saja yang suka jalan-jalan. Hanya saja, respons tubuhnya sangat jujur.Ketika pulang sekolah pada hari Jumat, Timothy bersembunyi di dalam kamar untuk mengemas koper kecil.Saat Chelsea menuruni tangga dengan membawa koper, tampak Timothy sudah menunggu di ruang tamu. Dia spontan tersenyum tipis. “Secepat ini? Apa kamu sudah mengemas barang bawaanmu?”Timothy merasa agak canggung. Dia hanya mengiakan saja.Chelsea tersenyum ketika melihat tingkah imut Timothy. Saat dia hendak berjalan ke sisi Timothy, terdengar suara bel pintu berbunyi.Chelsea meletakkan kopernya, lalu pergi membukakan pintu. Kemudian, tampak sosok Maura yang gembira itu.“Tante! Tante!” Maura memeluk paha Chelse
Tiba-tiba terdengar suara keras dari dalam dapur. Chelsea segera berlari ke dalam, mengesampingkan masalah menginterogasi Ardi.Akhirnya Ardi bisa menghela napas lega. Dia mendorong kursi rodanya berjalan ke dalam. Kemudian, tampak isi dapur yang berantakan itu. Bahkan, panci juga sudah retak menjadi beberapa keping.Emm … sepertinya memang ada peperangan di dalam dapur.Chelsea berusaha untuk menahan amarahnya. “Sebenarnya kamu datang buat hancurin dapurku atau buat masak, sih?”“Ada sedikit kelalaian.” Ferdy berjongkok untuk membereskan kotoran yang dibuatnya. Tak peduli betapa hancurnya dapur ini, dia masih saja bersikap sangat elegan dan santai.Entah kenapa, amarah di hati Chelsea seketika menghilang. Apa pula yang bisa diharapkan Chelsea dari sebuah Tuan Muda yang biasanya tidak pernah memasak ini?Chelsea membalikkan tubuhnya mencari peralatan untuk membersihkan dapur. “Kamu pergi kerjai yang lain sana. Biar aku saja yang beresin dapur.”Ferdy juga menuruti apa kata Chelsea. Di