Usai berbicara, Chelsea memalingkan kepalanya untuk melihat Ferdy. Kebetulan matanya berpapasan dengan tatapan Ferdy.Pencahayaan di dalam mobil sangat gelap. Kedua mata malah kelihatan sangat bersahaja dan memukau. Chelsea tertegun sejenak, lalu memalingkan wajahnya. “Tahu terlalu banyak nggak ada untungnya buat kamu. Setelah tiba di Kota Ariwa, kita jalan masing-masing saja.”“Apa kamu pergi untuk menyelidiki masalah Malcolm?” tanya Ferdy.Chelsea sungguh merasa penat. Dia malas menghiraukan Ferdy lagi. Dia memejamkan matanya menyandarkan diri di jendela mobil.Ferdy menatap wajah miring Chelsea dalam waktu lama. Dia juga tidak bertanya lagi.Perjalanan selama 5 jam ini dilalui dengan sangat hening. Setelah tiba di Kota Ariwa, hari pun sudah subuh, tetapi langit masih kelihatan gelap.Mereka berdua menggendong anak-anak menuruni mobil. Demi efisiensi, Chelsea juga sudah mereservasi 1 penginapan ini.Kali ini, pemilik penginapan sedang menunggu mereka di dalam rumah. Begitu melihat ke
“Erma.” Chelsea takut akan menimbulkan kecurigaan, dia segera menambahkan, “Dia adalah temannya mamaku. Aku selalu mendengar Mama mengungkit temannya. Kebetulan aku berlibur ke sini, jadi aku ingin pergi mengunjunginya.”Usai mendengar, pemilik penginapan mengangguk. “Ternyata begitu. Pantas saja, aku juga heran kenapa anak muda sepertimu bisa kenal dengan Erma.”Chelsea pun tersenyum. “Maksudmu … kamu kenal sama dia?”“Emm, semua orang di Kota Ariwa juga kenal sama dia.” Usai berbicara, pemilik penginapan menghela napas berat. “Dia adalah mahasiswi yang sangat terkenal di kota ini. Hingga saat ini, nggak ada satu pun orang di kota ini sanggup mengalahkan nilai ujian nasionalnya. Sayangnya, dia … menghilang.”“Hilang?” Chelsea menunjukkan ekspresi kaget. “Apa yang terjadi? Mamaku juga nggak bisa menghubunginya. Kami kira telah terjadi sesuatu sama dia.”“Kami juga nggak jelas. Masalah ini sudah berlalu sekitar 20-an tahun. Mamanya yang gila itu juga terus mencarinya, makanya semua oran
Begitu ucapan selesai dilontarkan, si wanita gila langsung menenangkan dirinya. Dia segera mendorong Chelsea, lalu kembali meringkukkan tubuhnya. “Bukan, bukan … mana mungkin Erma punya anak laki-laki …. Nggak ada … nggak ada!”Si wanita gila berbicara sembari menggeleng kepalanya. Dia kelihatan sangat menentang masalah ini. Firasat memberi tahu Chelsea bahwa dia telah menemukan orang yang benar.Oleh sebab itu, Chelsea kembali bertanya, “Coba kamu pikirkan dengan saksama. Apa dia nggak pernah membahas masalah itu sama kamu? Atau dia nggak pernah mengatakan dirinya pernah berpacaran?”“Nggak ada! Nggak ada!” Tiba-tiba si wanita gila langsung mencekik leher Chelsea. Belum sempat Chelsea merespons, dia langsung ditindih wanita gila itu ke atas lantai.Satu detik kemudian, wanita gila itu ditendang terpelanting ke belakang.Kali ini, Chelsea tidak merasakan tenaga kuat di lehernya. Dia segera duduk, lalu bernapas dengan terengah-engah.Namun, ketika wanita gila itu melihat Ferdy yang berd
Malam harinya. Timothy telah bermain seharian. Dia pun sudah dari tadi.Setelah Chelsea menyelimuti Timothy, dia menutup lampu, lalu keluar kamar dengan perlahan.Di bawah cahaya rembulan malam, Ferdy sedang menunggu Chelsea di depan pagar. Saat mendengar adanya suara, dia baru menoleh. “Sudah tidur?”“Emm.” Chelsea berjalan mendekat. Dia spontan merasa khawatir. “Kamu mau bawa aku ke mana? Jauh, nggak? Apa aman meninggalkan 2 anak kecil di sini?”“Bukannya ada mereka?” Ferdy mengisyaratkan Chelsea untuk melihat ke gedung bawah.Chelsea mengikuti arah pandang Ferdy, baru menyadari ada pengawal berpakaian hitam sedang berjalan di luar pintu dan dalam rumah.Kening Chelsea seketika berkerut. “Sejak kapan kamu mengatur semua ini?”“Sejak kita tiba di Kota Ariwa.” Nada bicara Ferdy sangat datar. “Intinya, aku juga nggak jelas dengan apa yang ingin kamu lakukan. Jadi, aku pun membawa sedikit anggotaku ke sini.” Usai berbicara, Ferdy membalikkan tubuhnya. “Ayo.”“Kamu masih belum bilang mau
Berhubung wanita gila itu tidak bersedia untuk buka suara, Chelsea dan yang lainnya terpaksa tinggal di Kota Ariwa untuk menemaninya menghabiskan waktu.Untung saja anak-anak betah di Kota Ariwa. Jadi, daripada kembali sekolah, anak-anak lebih bersedia untuk main di Kota Ariwa.Setelah menunggu selama beberapa hari ini, akhirnya Chelsea menerima pesan dari wanita gila.Chelsea dan Ferdy segera berangkat ke kediamannya. Begitu memasuki pintu, tampak wanita gila sedang duduk di tengah-tengah halaman. Saat ini, wanita itu tidak kelihatan gila seperti biasa, melainkan kelihatan sangat rapi.Semalam, wanita itu telah membasuh tubuhnya, lalu mengganti pakaian bersih. Dia juga telah memotong rambutnya sendiri, rambut pendeknya kelihatan tidak rapi. Model rambut ini memang kelihatan lucu, tapi setidaknya sangat rapi.“Duduk.”Pada saat ini, si wanita menunjuk 2 bangku di sisinya, mempersilakan mereka untuk duduk.Chelsea tersadar dari bengongnya, lalu mendekati si wanita dengan perlahan. Setel
“Kamu berasal dari Keluarga Soraya?” tanya Gloria dengan geram.Chelsea terbengong sejenak. Dia juga bingung dengan tatapan geram mendadak dari Gloria.Satu detik kemudian, Gloria langsung berdiri di tempat, lalu menyeret Chelsea untuk keluar rumah.Ketika melihat gambaran ini, Ferdy bergegas menahan pundak Gloria, lalu bertanya dengan serius, “Ada apa?”Chelsea juga merasa bingung. “Bukannya perbincangan kita berlangsung lancar? Kenapa kamu tiba-tiba mengusirku?”“Kalau aku tahu kamu itu berasal dari Keluarga Soraya, aku pasti nggak akan mengizinkanmu ke rumah! Sekarang kalian keluar dari rumahku! Kalau nggak, jangan salahkan aku mengusir kalian dengan sapu!” Suara Gloria terdengar keras. “Pergi! Pergi! Tempat ini nggak menyambut kedatangan kalian!”Ketika menyadari emosi Gloria membara, Chelsea hanya bisa mengalah saja. “Baik, kami pulang dulu, tapi ….”“Pergi!” Gloria tidak memberi sedikit pun kesempatan untuk diskusi. Dia menarik tangan Chelsea dengan emosi tinggi.Chelsea takut ak
Keesokan paginya, saat Chelsea masih tidur lelap, dia pun dibangunkan oleh suara gedor pintu.Setelah menenangkan Timothy, Chelsea baru menuruni ranjang. Dia dapat melihat raut wajah serius Ferdy di depan sana.“Ada apa?”“Nenek Gloria sudah meninggal.”“Apa?” Kali ini, Chelsea tidak lagi merasa mengantuk. Dia mencengkeram lengan Ferdy dengan tatapan tidak percaya. “Mana mungkin? Bukannya dia masih baik-baik saja semalam?”Nada bicara Ferdy sangat datar. “Tadi pagi saat penduduk Kota Ariwa pergi memancing, mereka menyadari jasad Nenek Gloria. Sekarang polisi sedang berkumpul di sana.”“Bagaimana ….” Chelsea sungguh tidak percaya. Dia segera mengenakan jaket, lalu berjalan keluar pintu. “Kamu bawa aku ke sana!”Cuaca sedang mendung. Awan gelap sedang mengepul di atas Kota Ariwa. Bahkan, juga tercium bau tertekan dan serius dari udara sekitar.Pada saat ini, ada banyak penduduk sedang berkerumun di pinggir jembatan. Polisi juga sudah menarik garis polisi.Dengan tak gampangnya, Chelsea
Setelah kembali ke Kota Mahara, Chelsea menyelidiki masalah Erma di Soraya Group. Namun, setelah membongkar semua data karyawan selama bertahun-tahun ini, tetap tidak ditemukan ada karyawan yang bernama Erma.Dari mulut supervisor, dapat diketahui bahwa 20 tahun silam, Soraya Group pernah melenyapkan beberapa dokumen lama. Jangan-jangan dokumen Erma juga telah dilenyapkan.Selama 20 tahun ini, pekerja internal Soraya Group silih berganti. Sangatlah sulit untuk bisa bertanya kepada karyawan yang bekerja pada 20 tahun silam. Kali ini, petunjuk terputus.Demi hal ini, Chelsea juga sudah sakit kepala selama beberapa hari ini.Pada hari Jumat pagi, Olivia mengajak Chelsea pergi ke rumah sakit. Ketika bertemu, Olivia menyadari suasana hatinya sangat tidak bagus.“Ada apa? Apa belakangan ini pekerjaanmu nggak lancar?” tanya Olivia.Chelsea menggeleng. “Bukan, belakangan ini aku lagi menyelidiki seseorang, tapi petunjuknya terputus.”Olivia merasa heran. “Apa ada orang yang nggak berhasil kamu