Sejak menjelaskan waktu itu, Antoni tidak pernah mencari Ferdy lagi. Bahkan tidak ada satu pun anggota Keluarga Milano yang berani mengungkit masalah itu lagi, lantaran khawatir akan memancing emosi Antoni.Berbeda dengan Ferdy, dia malah kelihatan bagai tidak terjadi apa-apa saja. Dia melewati hari-harinya seperti biasa.Selama beberapa waktu ini, Ferdy hanya pernah menerima pesan dari Lindsey saja. Dia mendukung Ferdy untuk mengejar cinta sejatinya. Namun, tidak ada yang mengetahui bahwa Chelsea sudah memasukkan kontak Ferdy ke daftar hitam. Ferdy juga ingin memberi sedikit waktu untuk dirinya, baru pergi mencari Chelsea lagi.Siapa sangka, Timothy malah datang mencari Ferdy. Untung saja Irfan mengenali Timothy. Ketika resepsionis menelepon mengatakan ada seorang anak kecil ingin bertemu dengan Ferdy, respons pertama Irfan adalah putra kandung Ferdy telah datang.Irfan juga tidak berani mengulur waktu. Baru saja pintu ruang rapat dibuka, tercium aroma perseteruan sengit di dalamnya.
Sandy tidak merasa takut sama sekali. Dia membalas dengan nada ketus, “Karena sebentar lagi aku akan mendapatkan saham!”Lantaran Ferdy tidak menghormatinya di saat rapat tadi, Sandy merasa dirinya juga tidak perlu bersikap sungkan lagi!Sandy melangkah ke sisi Ferdy, lalu menunjukkan senyuman sinis. “Menurutmu, kalau Kakek tahu kamu membagikan 15% saham di tanganmu kepada Zenith, apa Kakek bakal marah?”Kening Ferdy seketika berkerut. Dia langsung mencengkeram kerah pakaian Sandy. “Siapa yang beri tahu kamu?”“Menurutmu?” Sandy pun tersenyum. Dia sungguh gembira ketika melihat Ferdy yang emosi itu. “Ferdy, kamu sendiri yang menyerahkan saham kepada orang lain, sudah seharusnya kamu mempersiapkan mentalmu untuk menanggung akibat dari perbuatanmu. Sekarang saham sudah nggak di tanganmu lagi. Kamu juga nggak bisa ikut campur saham itu akan jatuh ke tangan siapa.”Sandy mengangkat tangannya menepuk-nepuk lengan Ferdy. “Kalau kamu marah, kamu hanya akan kelihatan semakin bodoh dan nggak be
“Aku baca di internet, kamu ingin menikah kembali dengan mamaku.” Bola mata bulat Timothy menatap ke sisi Ferdy. Dia berkata dengan tegas, “Aku nggak setuju.”Kening Ferdy tampak berkerut. “Kamu masih kecil. Apa kamu berhak untuk menolak?”“Mamaku nggak akan menikah lagi sama kamu. Kamu itu orang jahat. Aku nggak suka sama kamu. Mama juga nggak suka sama kamu.” Suara Timothy terdengar sangat nyaring.Kali ini, raut wajah Ferdy semakin muram lagi. “Jadi, siapa orang baik di matamu? Kendrian?”“Iya!” balas Timothy dengan langsung. Dia kelihatan sangat tegas.Irfan langsung maju untuk melindungi Timothy. Kemudian, dia menatap Ferdy dengan ekspresi serbasalah. “Pak Ferdy, kamu nggak usah masukin ucapan anak kecil ini ke dalam hati.”Anak kecil ini adalah kesayangan Chelsea. Seandainya Ferdy emosi hingga turun tangan terhadap anak ini, bukannya masalah akan semakin parah lagi?Ferdy menyadari Irfan sedang mengisyratkannya untuk menenangkan diri. Dia segera memejamkan matanya, lalu menarik n
Saat Ferdy menerima panggilan dari Chelsea di larut malam, dia pun merasa gembira. Ferdy mengangkat panggilan. Ujung bibirnya spontan melengkung ke atas. “Ada masalah apa?”Chelsea berterus terang. “Apa otakmu bermasalah? Kenapa kamu memberikan sahammu kepada Zenith?”Ferdy terbengong sejenak. Sepertinya bocah cilik itu sama sekali tidak mengindahkan kata-katanya di siang hari tadi.Lantaran tidak mendapat balasan, Chelsea lanjut bertanya, “Apa kamu pernah ketemu dengan Malcolm?”Selesai makan malam, Chelsea terus memikirkan masalah ini. Satu-satunya penjelasan Ferdy melakukan keputusan bodoh ini adalah dia telah melakukan transaksi dengan Malcolm.“Ferdy, jangan sok pintar, oke? Apa perlu kamu ikut campur dalam masalahku? Jangan kira dengan kamu mengeluarkan 15% sahammu, aku bakal berterima kasih kepadamu.” Chelsea sungguh merasa gusar. “Apa kamu nggak tahu kamu sudah jatuh ke dalam perangkap Malcolm?”“Aku tahu,” balas Ferdy dengan perlahan, “Tapi kalau aku diberi 1 kesempatan lagi,
“Aku hanya ingin ngobrol saja. Kenapa Bu Chelsea malah jaga jarak sama aku?”Sandy berjalan mendekatinya, lalu berkata dengan tersenyum, “Dengar-dengar Ferdy ingin nikah lagi sama kamu? Aku sungguh penasaran dengan pemikiranmu.”“Sepertinya pemikiranku nggak ada hubungannya sama Pak Sandy?” Sikap Chelsea memang dingin, tetapi dia tidak membuat Sandy menghentikan aksinya. Dia berjalan ke hadapan Chelsea, lalu menunduk untuk menatap wajah indah si wanita.Seketika tatapan Sandy menjadi muram. “Bu Chelsea, sebelumnya aku sudah pernah ngomong sama kamu. Kita bisa menjadi partner kerja sama yang sangat baik. Sampai saat ini, aku masih belum mengubah pikiranku. Aku terus menunggu Bu Chelsea. Kamu mesti percaya kalau aku sangat memprioritaskanmu. Aku sungguh nggak rela kamu melangkah ke jalan yang salah.”Sandy mengangkat tangannya hendak mengibaskan rambut panjang Chelsea ke belakang. Namun, tangannya tidak berhasil menyentuh apa pun.Chelsea melangkah mundur, lalu tertawa. “Jalanku salah a
“Pak Ferdy lagi dinas ke perbatasan. Telah terjadi sesuatu dengan proyek dermaga. Pak Ferdy menyuruhku tinggal di perusahaan demi memantau Pak Sandy. Jadi, aku nggak pergi bersamanya. Bu Chelsea, aku tahu nggak seharusnya aku berbicara terlalu banyak, tapi … aku sungguh mencemaskan Pak Ferdy.”Irfan tidak memberi tahu Chelsea dengan jelas. Hanya saja, samar-samar Chelsea dapat menebak kepergian Ferdy kali ini pasti berhubungan dengan Malcolm.Setelah Chelsea menyelesaikan pekerjaan di Soraya Jewelry, dia segera menaiki pesawat jadwal tercepat untuk terbang ke perbatasan.Apa pun ceritanya, Ferdy bisa terlibat dalam masalah ini juga gara-gara Chelsea. Jadi, tidak mungkin Chelsea tinggal diam.Keesokan paginya, akhirnya pesawat mendarat. Chelsea menelepon Niko untuk menjemputnya.Kedatangan Chelsea terlalu mendadak, Niko pun sangat penasaran. Ketika bertemu dengan Chelsea, dia langsung bertanya, “Kenapa kamu datang ke sini?”“Apa belakangan ini ada kabar Kak Malcolm?” Chelsea malah berta
“Aku paling benci orang sok berpendidikan seperti kalian. Nggak ada yang bisa dipercaya dari omongan kalian.” Si Gemuk meludah ke sisi lantai. “Asal kamu tahu, aku nggak akan menyerahkan dermaga ini. Lebih baik kamu segera usir anggotamu dari sini! Kalau nggak, aku akan gantung jasad mereka di atas jemuran!”Kondisi di perbatasan sangatlah kacau. Tindak kekerasan dan senjata api merajalela. Jika si Gemuk sudah berbicara seperti ini, itu berarti dia pasti akan melakukannya.Namun, Ferdy malah tidak kelihatan takut sama sekali. Dia menatap si Gemuk. “Dermaga sudah dibeli. Kalian hanya mengelola sebuah perusahaan logistik kecil-kecilan saja. Apa kalian kira dengan membunuhku, kalian bisa mempertahankan bisnis kalian?”“Kamu ….” Si Gemuk meletakkan kaca di atas leher Ferdy. Dia berkata dengan galak, “Kamu benar-benar nggak takut mati?”Bagian tajam kaca menggores kulit Ferdy. Darah segar seketika mewarnai lehernya. Namun, Ferdy bahkan tidak mengernyitkan keningnya sama sekali. “Kalau kamu
Setelah meninggalkan kontainer, Chelsea baru menyadari tatapan yang menempel di dirinya. Dia spontan mengerutkan keningnya. “Sudah cukup lihatnya? Apa kamu juga ingin ditusuk?”Senyuman di wajah Ferdy semakin lebar saja. “Kamu sengaja datang ke sini demi menyelamatkanku?”Chelsea memelototi Ferdy. “Jangan berpikir kebanyakan. Aku bisa ke sini karena aku masih punya hati nurani.”Chelsea juga tidak ingin berbicara kebanyakan. Dia menoleh melirik kontainer sekilas, lalu mengalihkan topik pembicaraan. “Kamu nggak ngerti bagaimana berhubungan dengan orang-orang itu. Kenapa kamu malah datang sendirian? Apa kamu nggak ingin hidup lagi?”“Ketika menghadapi preman seperti mereka, kita nggak bisa menggunakan cara biasa ketika berbisnis. Kamu mesti langsung mengancam mereka. Semuanya akan lebih efektif daripada kamu bernegosiasi sama mereka.”Saat perjalanan kemari, Chelsea telah memahami latar belakang si Gemuk dari Niko. Itulah sebabnya dia memilih untuk menampakkan diri dengan cara seperti ta