Beranda / CEO / Istri Pengganti Untuk CEO Dingin / Part 26, Kabar Tak Terduga

Share

Part 26, Kabar Tak Terduga

last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-10 08:07:03

Dika menautkan kening, benar-benar Tasya sepertinya akan bicara tentang permintaannya padanya di rumah tadi. Sementara mama Riri dan juga papa Arkana yang merasa penasaran tidak bisa menunggu lebih lama lagi.

"Bicara saja Tasya, sebenarnya apa yang ingin kamu sampaikan?" mama Riri menatap wajah Tasya dengan serius.

"Ma, Pa, aku mau pisah dari mas Dika." tegas Tasya mengutarakan keinginannya.

Deg

Mama Riri terbelalak mendengar permintaan Tasya, ia sangat syok hingga memegangi dadanya yang tiba-tiba terasa sangat sesak.

"B-berpisah? T-tapi kenapa Tasya?" mama Riri bersuara dengan terbata-bata.

"Ada apa ini, apa kalian bertengkar Dika, Tasya? Sampai kalimat itu yang keluar dari mulut Tasya?" papa Arkana menatap wajah Dika dengan serius.

"Tidak Pa, kami tidak bertengkar, hanya saja kami sudah sepakat kalau kami tidak bisa bersama, untuk itulah Tasya ke sini dan mengutarakan kesepakatan kami." jawab Tasya berbohong. Ia tidak mau jika niatnya berpisah dengan cara memburukkan sifat dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 27, Tertidur Di Mobil

    Beberapa hari setelah di rawat secara intensif, hari ini mama Riri sudah dibolehkan pulang. Papa Arkana dan juga Dika datang untuk menjemput, dan saat mereka masuk ke ruangan tersebut, mereka terkejut lantaran Tasya sudah ada di sana dan sedang tertidur dengan posisi duduk di sebuah kursi berhadapan dengan tempat tidur mama Riri. Sementara mama Riri yang menyadari pintu ruangan terbuka dan tersadar jika Tasya sedang tidur di dekatnya, mengangkat jari telunjuk yang ia letakkan di tengah bibir, memberikan isyarat agar papa Arkana dan Dika jangan berisik, hal itu mencuri perhatian papa Arkana yang menatap Dika dengan serius. "Dika, apa semalam Tasya tidak pulang sama kamu?" spontan pertanyaan papa Arkana membuat Dika bingung harus menjawab apa. "Emmm, semalam Tasya tidak mau pulang bersamaku Pa, mungkin dia masih marah, aku nggak tahu kalau ternyata dia benar-benar nggak mau pulang, dan menginap di sini," ucap Dika, lirih. "Ya ampun, kamu itu gimana si Dika!" Papa Arkana menghampiri

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-10
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 28, Mulai Bekerja

    "Ya Pa, udah. Ya udah ya Pa, aku mau istirahat juga." pamit Dika yang hendak berjalan menuju kamar tamu. Saat itu papa Arkana segera mencekal pergelangan tangan Dika, tatapan mereka pun saling bertemu. "Papa mau ngomong sama kamu." Setelah mengatakan hal itu papa Arkana melepaskan tangan Dika, ia berjalan lebih dulu meninggalkan Dika, dan Dika pun mengikuti langkah papa Arkana yang berhenti di taman belakang, papa Arkana membalikkan badan, berhadapan langsung dengan putra kesayangannya itu. "Ada apa Pa, apa yang ingin Papa bicarakan, kenapa Papa membawaku ke sini?" sebuah pertanyaan meluncur dari mulut Dika. "Sesuatu yang sangat penting Dika. Apa yang kamu lakukan terhadap Tasya, hingga dia meminta perpisahan darimu? Apa kamu melakukan tindak kekerasan? Memaksa dia untuk melakukan hubungan sementara Tasya belum siap? Atau__" papa Akrana menebak-nebak hendak mencari tahu, tetapi tiba-tiba Dika mengangkat tangan dan menggelengkan kepala. "Pa, aku tidak seburuk itu, bahkan aku belum

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 29, Bertemu Masa Lalu

    Perusahaan Arkana GrupSaat berhadapan langsung dengan para karyawan yang sudah diundang datang oleh papa Arkana, Dika terlihat sangat cool dan juga tenang. Meskipun selama ini Dika terus menolak untuk menggantikan papa Arkana di perusahaan, namun hari ini ia terlihat begitu siap dengan semua tugas yang akan ia pikul setelah penyerahan kekuasaan dialihkan padanya. Papa Arkana terlihat penuh bangga ketika memperkenalkan Dika pada seluruh karyawannya, dan nampaknya mereka pun menerima keberadaan Dika dengan baik setelah perkenalkan itu selesai. "Selamat bergabung pak Dika, semoga Bapak senang dengan jabatan yang saat ini Bapak terima," ucap papa Arkana mengulurkan tangan hendak menjabat tangan Dika, putra yang ia banggakan. "Terima kasih tuan Arkana, saya akan berusaha mengelola perusahaan ini dengan baik," seru Dika melempar senyum. "Untuk semuanya, mohon kerja samanya ya." sambung Dika menatap para karyawan yang ada di hadapannya. Beberapa saat kemudian sesi perkenalan pun berkah

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 30, Janji Temu

    "Mas, kalau mau mandi, aku sudah siapkan air hangat di bathtub, mungkin kamu bisa sedikit rileks," ucap Tasya setelah melepaskan sepatu yang Dika kenakan. "Ya, terima kasih." singkat Dika menjawab, lalu ia pun pergi meninggalkan Tasya. Tasya melempar senyum, belum cukup pelayanan yang Tasya lakukan untuk suaminya masih ada satu PR lagi yang akan ia lakukan, yaitu menyajikan makan malam, karena melihat Dika terlihat sangat kelelahan, akhirnya Tasya memutuskan untuk membawa makanan tersebut ke kamar. Saat hendak mengetuk pintu, Tasya menyadari bahwa pintu kamar Dika tidak tertutup. Tasya pun masuk tanpa permisi, betapa terkejutnya Tasya saat melihat Dika yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuk, kain putih bersih yang menutupi sebagain tubuh kekar Dika membuat Tasya berteriak kencang sambil memejamkan kedua matanya. Dika spontan menyilangkan kedua tangannya di dada, ia juga terkejut ketika tiba-tiba Tasya datang dan masuk ke kamarnya. "Kenapa kamu ada di k

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 31, Melamar Jadi Sekertaris

    "Mas, ngomong-ngomong kamu sekarang kerja di mana, dan dengan jabatan apa?" tanya Zahra penasaran, setelah sekian lama ia tidak bertemu dengan kekasih yang ia tinggalkan itu. "Aku bekerja di perusahaan papa, menggantikan papa sebagai CEO di sana," ucap Dika, terlihat santai namun tetap cool. "Wah, sudah berapa lama Mas, kamu kerja? Aku pikir kamu akan selamanya jadi pengangguran," ledek Zahra. "Dulu aku masih belum siap, mengemban banyak tanggung jawab di perusahaan. Tapi sejak kamu meninggalkan aku, aku jadi bisa fokus melakukan pekerjaan itu dengan baik." jelas Dika tersenyum tipis. Zahra tertegun, ia tak menyangka jika ternyata Dika justru menjadi orang sukses setelah ia memilih pergi, rupanya memang Dika bukan pria yang bisa diatur oleh orang lain, tetapi ia memiliki pikiran sendiri saat ia sudah memiliki keinginan. Makan siang itu berlalu begitu saja, Zahra yang ingin sekali ditanya bagaimana pernikahannya dengan Cahyo, justru sama sekali tidak mendapatkan pertanyaan apapun

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 32, Mendirikan Perusahaan Pribadi

    "Zahra, kenapa kamu ada di ruangan saya?"Dika terkejut ketika ia membuka pintu ruangannya, lalu tiba-tiba ada Zahra yang sudah duduk dengan santai di sofa, Zahra pun tersenyum menyambut kedatangan pria yang sudah ia tunggu itu. "Mas Dika, aku ke sini karena aku ingin tahu jawaban kamu kemarin, apa aku diterima menjadi sekertaris kamu di kantor ini?" Zahra tersenyum manja, di hadapan Dika. "Zahra, kenapa kamu berprilaku seolah kamu tidak pernah memiliki kesalahan terhadap saya. Saya sudah bilang bahwa saya akan pikir-pikir dulu," protes Dika menahan marah. "Mas, aku sudah menunggu dari semalam, aku menunggu jawaban yang akan kamu berikan padaku. Mas, aku benar-benar butuh pekerjaan, tolong berikan aku pekerjaan itu," rengek Zahra terlihat memasang wajah melas. "Baik, saya akan memberikan keputusan sekarang karena kamu memaksa. Saya akan menerima kamu kerja, tapi tidak di kantor ini," ucap Dika, ia duduk di kursi singgasananya. "Maksud kamu, apa Mas?" Zahra menghampiri Dika seraya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 33, Bertemu Zahra

    "Bu, gimana kalau Ibu saja yang masuk," usul Tasya gemetar. "Loh, memangnya kenapa Tasya, di dalam itu adalah suami kamu, jadi kamu berhak hadir," ucap bu Nirma menatap wajah putrinya. "Ya Bu, tapi aku tidak yakin mas Dika akan menerima kehadiranku, aku pulang saja ya, Bu." jawab Tasya masih ragu. Bu Nirma menahan ketika Tasya memilih untuk pulang, mencoba untuk terus merayu dan berusaha agar Tasya mengurungkan niatnya itu. Sampai akhirnya bu Nirma memakai senjata dengan menyebut nama mama Riri dan juga papa Arkana, berharap jika mendengar nama mereka Tasya menjadi luluh. Benar saja, mereka yang tidak pernah terpikirkan sejak tadi, kini menjadi beban Tasya saat memutuskan hendak pergi, ia terlihat bimbang antara masuk atau justru pergi."Tasya, lihat penampilan kamu sekarang ini, semua adalah usaha mama Riri untuk membuat kamu secantik mungkin hari ini, untuk suami kamu tentunya, sekarang ayo kita masuk, pasti mama Riri dan papa Arkana sudah menunggu," ajak bu Nirma masih merayu.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 34, Termakan Api Cemburu

    Dika masih memandangi Tasya tak percaya, ia benar-benar tidak menyangka melihat penampilan Tasya yang tak kalah cantik dan menarik dibandingkan dengan para tamu yang ia undang, selama ini memang yang Dika lihat adalah paras dan penampilan Tasya yang biasa saja, karena pekerjaannya ada di dalam rumah, berbeda dengan teman-teman bisnis Dika yang mayoritas semua adalah wanita karir. Melihat tatapan Dika yang sejak tadi memperhatikan dirinya, membuat Tasya hanya mampu menundukkan kepala penuh malu, ia tidak pernah sekalipun mendapatkan tatapan itu dari suaminya selama mereka menikah. Sementara mama Riri, menghampiri Zahra yang masih menatap mereka dengan penuh tanya, nampak dengan bangga mama Riri memperkenalkan siapa Tasya. "Kamu pasti bertanya-tanya tentang wanita cantik ini, kan?" tanya mama Riri seraya menatap Tasya di sampingnya. "Kenalkan, wanita ini adalah Tasya, istri dari Dika Mahendra Jaya, pemilik perusahaan ini," sambung mama Riri bangga. "A-apa, jadi Mas Dika sudah menik

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19

Bab terbaru

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 115, Ending Chapter

    Pagi itu, Tasya nampak sibuk menyiapkan sarapan pagi di meja makan, hari ini adalah hari ulang tahun Sauqi yang ke empat tahun, nampak seluruh keluarga duduk menunggu semua menu yang sedang dihidangkan oleh Tasya. Sejak pagi Tasya sendiri tidak mengizinkan mama Riri dan bu Nirma membantunya di dapur, ia ingin menyiapkan semuanya sendiri, karena merasa jika hari ini adalah hari yang sangat spesial baginya. Sementara mama Riri dan bu Nirma akhirnya hanya terduduk dan menonton saja apa yang sedang dilakukan oleh Tasya, sambil sekali-kali mengobrol dengan Sauqi yang sudah lincah dalam berbicara. Tidak ada lagi sesuatu yang menghalangi bagi keluarga itu untuk berbagai kebahagiaan, karena setelah semua kejadian yang menimpa mereka tiga tahun yang lalu, nampak pernikahan Tasya dan Dika semakin romantis dan harmonis. "Sayang, kamu nggak capek sibuk-sibuk sendiri, aku bantu kamu ya," ucap Dika yang tidak enak hati ketika melihat kesibukan yang sedang dijalani oleh istrinya."Nggak usah Mas,

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 114, Sifat Bar-bar Roy

    Tiga tahun KemudianBug! Bug! Bug! Sebuah bogeman terdengar di ruangan sempit yang di tempati oleh lima tahanan yang masing-masing memiliki bukti kejahatan yang berbeda, dan salah satunya adalah Roy sebagai pimpinan kerusuhan yang terjadi di pagi ini. Cahyo yang melihat hal itu pun berusaha menyudahi perkelahian tersebut dengan memanggil polisi, suaranya yang nyaring pun mengundang beberapa petugas kepolisian yang mendengar suara Cahyo, dengan cepat dan sigap, mereka pun dapat dipisahkan, tahanan baru yang menjadi bully-an itupun diamankan. Roy dan beberapa temannya pun harus mendapatkan hukuman karena telah melakukan tindakan kerusuhan di dalam tahanan, sementara Cahyo sendiri kini mendekati Diki, seorang tahanan baru yang sudah babak belur di buat oleh teman-teman Roy. "Kamu nggak papa kan?" tanyanya memberikan perhatian. Sesekali ia mengobati luka lebam yang terlihat memar di sana. "Nggak kok, aku nggak papa, makasih ya Mas," ucapnya mengulas senyum. "Ya udah, kamu tenang aja

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 113, Mendatangi Kantor Polisi

    "Syukur lah sayang, kamu pulang dalam keadaan selamat," ucap mama Riri mengulas senyum lega. Tasya memblas senyuman itu dengan tulus, lalu ia pun berpindah pada bu Nirma yang tak kalah bahagia ketika melihat putrinya kembali dalam keadaan selamat, wanita itu berbinar ketika menyadari suaminya kini datang menggendong Sauqi, perhatikan nya pun kini tertuju pada bocah itu lalu mendekatinya. "Sayang, ini Mama, Nak!"Tasya terharu, dengan kedua mata yang berkaca-kaca ia meraih tubuh mungil Sauqi, bocah kecil itu pun nampak memancarkan senyuman saat menyadari yang menggendongnya adalah sang mama. "Ma-Ma!"Suara manja itu pun terdengar merdu, Tasya mengulas senyum dan langsung mendaratkan kecupan kasih sayang di keningnya. Betapa bahagianya ketika ia mendengar sang putra sudah bisa memanggilnya dengan sebutan mama. Dika ikut mememeluk Tasya dari belakang, mengulas senyum bahagia dan bersyukur atas kembalinya sang istri. Mama Riri pun meminta Dika untuk membawa Tasya ke kamar, tak menungg

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 112, Menyelamatkan Tasya

    Arkana dan Dika kini sudah berada di rumah, di mana ia akan mempersiapkan uang sebanyak dua miliar untuk menembus Tasya, kedatangan mereka pun disambut oleh bu Nirma dan mama Riri yang menatap cemas. "Pa, Dika, bagaimana, apa kalian sudah menemukan keberadaan Tasya?" tanya mama Riri yang memasang wajah penuh kecemasan. "Iya Dika, bagaimana?" lanjut bu Nirma tak kalah khawatir. "Kami sudah menemukan keberadaan Tasya Ma, Bu, Tasya diculik, dan kami pulang untuk menyiapkan uang sebesar dua milyar seperti yang penculik itu inginkan sebagai penebusnya," ucap Dika menahan emosi. "Apa! Dua milyar, astagfirullah, itu jumlah yang yang sangat besar." jawab bu Nirma menatap sedih. Bu Nirma sepertinya sangat syok mendengar jumlah uang yang disebut oleh menantunya itu, namun dengan cepat ditenangkan oleh mama Riri yang mendapat perintah dari papa Arkana. Papa Arkana mengatakan jika jumlah uang tidak perlu menjadi beban pikiran, karena mereka sendiri sudah siap jika harus kehilangan uang sebes

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 111, Di Sekap

    "Nggak papa Pa," ucap Dika dengan gugup. "Ya ampun, ya udah kalau gitu gantian aja ya yang nyetir, kamu sambil istirahat aja," seru papa Arkana cemas. "Papa yakin bisa bawa mobil?" tanya Dika memastikan. "Iya tenang aja, Papa bisa bawa mobil pelan-pelan." jawabnya dengan yakin. Mereka pun bertukar posisi, kini papa Arkana sudah berada di bagian setir, sementara Dika sendiri saat ini sedang duduk dengan santai menatap ke depan dan ke sini berharap jika ia bisa menemukan istrinya. Sementara di tempat lain, Tasya sudah berada di sebuah ruangan yang cukup gelap, hanya ada lampu kecil yang menerangi ruangan tersebut. Sayup-sayup wanita itu membuka kedua mata, dan terkejut ketika kedua tangannya diikat ke belakang di sebuah kursi kayu, tak lama kemudian datang seorang pria bertubuh tinggi dengan wajah tertutup masker. "Siapa kamu sebenarnya? Dan untuk apa kamu membawaku ke tempat ini, di mana ini?!" bentak Tasya dengan suara parau, tatapan matanya seolah ingin sekali merebut masker ya

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 110, Mencari Keberadaan Tasya

    "Loh, kok lantainya tiba-tiba basah dan kotor seperti ini? Lalu ini, jejak kaki siapa ya?" bi Surti menatap ke lantai itu dengan penuh tanya. "Maksud Bibi apa bicara seperti itu? Apa di rumah ini ada orang lain selain kalian berdua?!" tatapan tegas dari Dika pun didapatkan oleh bi Surti yang tidak tahu apa-apa. "Saya sendiri tidak tahu Den, tapi ini bukan jejak kaki saya, lihat saja, jejak kakinya cukup besar, dan sepertinya ada kaki lain yang terseret." jawab wanita paruh baya itu dengan polosnya. Dika mendelik sempurna ketika mendengar kalimat dari bi Surti, sempat berpikir tidak mungkin, tetapi pada kenyataannya memang Tasya tidak ada di rumah itu, membuat hati pria tersebut begitu gelisah dan ketakutan.Mencoba untuk tenang, dengan merogoh ponsel di saku celana, ia mencoba untuk menghubungi nomor Tasya, namun tiba-tiba ia mendengar suara ponsel itu di meja makan, rupanya Tasya tidak membawa ponselnya. Menambah kepanikan yang Dika rasakan saat ini. "Sebenarnya tadi non Tasya se

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 109, Tangisan Dika

    "B-benar Pak, ini saya Dika, a-ada apa ya?" tanya pria itu dengan suara parau. "Kami menemukan sepucuk surat tergeletak di samping korban, dan surat ini sepertinya untuk Bapak," ucapnya seraya memberitahu. "Benarkah, kalau begitu saya akan terima surat itu Pak." jawab Dika yang langsung mengulurkan tangan kanannya. Tanpa disadari oleh Dika, jika sepasang mata sedang mengamati tingkahnya dari kejauhan, siapa lagi kalau bukan Tasya, wanita itu seperti sudah tidak mengenal suaminya, yang terlihat begitu berbeda dari sebelumnya. Rasa kecewa tak terbendung lagi ketika melihat berapa sibuknya Dika dalam urusan kematian Zahra. Karena tak mampu lagi menahan kesedihan, Tasya pun kini menghilang dari kerumunan, ia berjalan menjauhi tempat itu sambil terus menggendong dan memeluk Sauqi, tak lama kemudian ia menemukan pangkalan ojek, ada satu orang bapak-bapak yang mungkin sejak tadi sedang menunggu penumpang, tak menunggu waktu lama, Tasya segera menghampiri bapak itu dengan nafas yang tersen

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 108, Kabar Duka

    Beberapa hari sudah, Duka merasa cukup nyaman menjalani rumah tangga nya bersama Tasya, lantaran Zahra sudah tidak pernah lagi menghubungi atau mengganggunya meksipun hanya sebuah pesan yang ia kirimkan. Namun, sepertinya hal itu membuat hati kecil Dika menjadi ganjal, ia merasa ada sesuatu yang terjadi pada wanita itu, karena ia sangat mengenal sekali siapa Zahra. Wanita yang tidak pernah mau kalah dari pertarungan, apalagi itu menyangkut soal perasaan."Mas, kenapa kamu kayaknya gelisah banget si?"Tiba-tiba datang Tasya yang menegur suaminya, pria itu terkejut dan sontak saja memasang wajah bingung lantaran kepergok memikirkan Zahra. Namun siapa sangka jika Tasya sudah mengetahui apa yang dipikirkan oleh suaminya, dengan melihat sekilas tatapan matanya ia tahu jika Dika saat ini sedang memikirkan orang lain. "Kalau kamu mau menjenguk Zahra di rumah sakit, ya nggak papa Mas, aku negerti kok kalau kamu masih mencemaskan dia," lirih wanita itu yang memberikan lampu hijau pada suamin

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 107, Berbaikan

    Tibanya di pinggir danau, Dika menghentikan mobilnya, membuka pintu lalu mempersilahkan Tasya keluar, namun wanita itu nampaknya enggan mengikuti perintah sang suami lantaran ia masih memendam rasa kecewa. "Sayang, ayo lah turun," ajak Dika berusaha terus membujuk. "Nggak mau, mending kamu bawa aku pulang aja ke rumah ibu, kamu pasti sibuk kan mau ke rumah sakit, jadi lebih baik kamu pergi saja ke sana," celetuk Tasya menolak, ia masih saja berpikir jika suaminya itu lebih memilih mantan kekasihnya itu. "Mau turun sendiri, atau kamu akan melihat aku nekat, dengan menggendong kamu masih memasuki kafe itu." tukas Dika yang sama sekali tak menanggapi ucapan Tasya. Wanita itu mendelik sempurna ketika ucapannya sama sekali tak direspon, ia pun akhirnya turun daripada harus menerima gendongan dari Dika yang jelas-jelas sudah membuatnya marah. Sementara Dika sendiri mengulas senyum sembari berjalan beriringan dengan Tasya menuju sebuah kafe yang terlihat begitu ramai pengunjung. Sebuah

DMCA.com Protection Status