Share

Chapter-19

Penulis: AgathaQuiin20
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-03 10:57:03

Acara selesai tepat jam sebelas malam. Rania menunduk Abrisam untuk naik ke lantai dua, di mana kamar pria itu berada. Mendadak Rania kembali gugup, dia masih ingat betul bisikan Megan, yang mampu membuat dirinya merinding. Belum lagi dia juga langsung menatap Abrisam dengan tatapan yang sulit diartikan.

Apa yang harus dia lakukan malam ini bersama dengan Abrisam?

Yang ada dipikiran Rania saat ini, bercerita atau mendongeng sepanjang malam hingga pagi untuk mengenal satu sama lain. Selain tahu apa yang tidak disukai dan di sukai, itu akan jauh lebih bermanfaat dibanding harus menghabiskan malam bersama dengan pikiran Rania yang mendadak kotor.

Melihat pintu hitam di hadapannya, Rania pun menelan salivanya dengan kasar. Tangannya gemetar ketika menyentuh knop pintu dan membukanya. Tentu saja hal pertama yang Rania lihat adalah, kamar pria itu yang tersusun rapi dengan taburan bunga mawar di atas tempat tidur Abrisam.

"Aku mandi dulu ya." kata Abrisam melepas genggam tangan Rania.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-20

    Ini masih pagi, tapi Rania masih merasakan sesuatu yang panas dalam dirinya. Bukan berarti semalam dia melakukan itu dengan Abrisam. Tidak!!!!Mereka tidak melakukan apapun!!! Setelah insiden punggung menyentuh dada bidang, dan tangan Abrisam yang secara tidak sopan menyentuh punggung Rania, hingga membuat wanita itu mematung. Setelahnya, wanita itu langsung kabur hingga terjungkal karena gaunnya yang panjang terinjak kakinya sendiri. Mengakibatkan wanita itu terjungkal, dengan siku yang memar. Untung saja Abrisam itu tidak bisa melihat, jadi dia tidak tahu jika Rania terjatuh dan terluka. Wanita itu hanya beralasan, jika kursinya jatuh karena tersenggol gaunnya. Dan pagi ini Rania harus berhadapan dengan Abrisam yang baru saja keluar dari kamarnya, dan berjalan ke arah meja makan. Mau membantu, tapi Rania masih kepikiran sama yang semalam. Kalau tidak dibantu sudah ditatap tajam oleh Bagas. Mau tidak mau, Rania pun bangkit dari duduknya dan la

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-21

    Rania menghela nafasnya lega, satu urusan sudah selesai. Setidaknya semuanya harus dia selesaikan, sebelum Abrisam mengetahui dirinya siapa. Untuk menghemat waktu, wanita itu kembali ke rumah Abrisam dengan membawa sedikit belanjaan di tangannya. Dia begitu merindukan ayahnya, padahal ini belum ada satu bulan Rania menikah. Maklum saja Rania tinggal bersama dengan ayahnya, setiap hari bertemu dengan ayahnya. Dan kali ini, menikah dan meninggalkan ayahnya, kadang membuat Rania takut. Takut jika penyakitnya kambuh, atau obat yang ada di rumah habis membuat wanita itu kepikiran. Turun dari taksi online, Rania pun tersenyum. Namun, senyum itu pudar ketika melihat satu mobil yang terparkir indah di depan rumahnya. Siapa yang bertamu ke rumahnya siang hari? Bagas? Ah, dirasa tidak. Bagas tidak tahu rumah asli Rania. Dia hanya tahu jika Rania tinggal bersama dengan ibunya di rumah mewah. Melangkahkan kakinya cepat, wanita itu mengintip di balik jendela kaca. Untung saja rumah kontrakan in

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-22

    Tuk … Rania terjingkat kaget, ketika sesuatu bersentuhan. Dia pun menatap ke arah samping kirinya dan melihat Abrisam yang hendak masuk ke dapur. "Kamu butuh apa Mas?" tanya Rania cepat. Sebelum kaki Abrisam menuruni tangga dapur. "Mbak Atun mana, Ran? Aku mau minta mbak Atun buatkan aku kopi." jelas Abrisam. Rania mendengus. "Nggak mau aku buatkan Mas?" "Memangnya kamu bisa buat kopi?" Setahu Abrisam, mendengar cerita Grace, Rana itu tak pandai di dapur. Tapi setelah menikah dan tinggal tiga hari dengan wanita itu. Abrisam sedikit bingung dengan kepribadian Rana yang berubah. Pertama kali, Abrisam mengajak Rana pulang ke rumahnya dan wanita itu malah memasak bersama dengan ibunya. Lalu, setelah menikah, Rana juga masak untuk Abrisam. Dengan alasan semua kebutuhan Abrisam dia yang atur. Bukannya tidak suka, tapi Abrisam cukup heran saja. Dia seolah memiliki dua kepribadian yang berbeda, dan Abrisam sulit untuk mengenali ist

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-23

    "Hmm, anu Mas. Bukan begitu–" Rania mengatur nafasnya yang tiba-tiba memburu. Dia tidak melakukan apapun tapi merasa ngos-ngosan. "Bukannya aku nggak mengizinkan Mas buat nyentuh aku. Tapi begini Mas … masalahnya aku nggak tau harus mulai dari mana. Aku belum pernah melakukan itu, dan aku nggak tau harus apa." lanjutnya. Rania menutup wajahnya yang mulai memerah hingga telinga, dengan kedua tangannya. Untung saja Brisam itu buta, setidaknya dia tidak melihat wajah Rania yang sudah merona malu. Abrisam sendiri hanya tersenyum simpul, menaruh kedua tangannya di belakang tubuhnya, untuk menjaga tubuhnya agar tidak tergeletak di atas ranjang. "Mau mencoba denganku?" Rania memilih untuk pergi tanpa mau menjawab apapun, sejujurnya jantungnya berdebar kencang dia tidak ahli dalam bidang ranjang. Jangankan ranjang untuk ciuman aja Rania belum pernah sekalipun. Dan sekarang pria itu mendadak menawarkan diri untuk berhubungan badan dengan nya? Bolehkah Rania mengucapkan kasar? Merasakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-24

    "Hmm, anu Mas. Bukan begitu–" Rania mengatur nafasnya yang tiba-tiba memburu. Dia tidak melakukan apapun tapi merasa ngos-ngosan. "Bukannya aku nggak mengizinkan Mas buat nyentuh aku. Tapi begini Mas … masalahnya aku nggak tau harus mulai dari mana. Aku belum pernah melakukan itu, dan aku nggak tau harus apa." lanjutnya. Rania menutup wajahnya yang mulai memerah hingga telinga, dengan kedua tangannya. Untung saja Brisam itu buta, setidaknya dia tidak melihat wajah Rania yang sudah merona malu. Abrisam sendiri hanya tersenyum simpul, menaruh kedua tangannya di belakang tubuhnya, untuk menjaga tubuhnya agar tidak tergeletak di atas ranjang. "Mau mencoba denganku?" Setelah mendengar kata itu, Rania memilih untuk pergi. Masalahnya begini … Rania tidak ahli dalam ranjang, jangankan itu, berciuman saja Rania tidak bisa berciuman yang ada Abrisam mengajari Rania banyak hal. Tapi sekarang …Menggigit jempolnya mendadak Rania jadi gugup, bagaimana bisa dia berbicara se formal itu di depan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-25

    Bagas menoleh ketika namanya dipanggil dengan nada tinggi. Dia pun langsung menatap Selena yang masih berdiri di samping Rania. “Loh … Tante kenapa nyalahin Bagas?” katanya tak terima. “Kamu yang nguping dari tadi kenapa nggak bilang kalau mereka mau itu. Tau begini kan Tante nggak ganggu mereka.”“Tapi kan Tante nggak tanya. Waktu Bagas mau ngasih tau, Tante keburu teriak.”Tapi tetap saja ini semua salah bagas, jika pria itu mengatakan dari awal. Mungkin Selena juga tidak akan mengganggu acara mereka, dia akan menunggu Abrisam dan juga menantunya untuk keluar kamar setelah ritual malam pertama. Lagian Selena juga ingin sekali menimang cucu, dia ingin mendengar tangisan bayi. Kalau sampai menantunya itu hamil dan memiliki anak. Sudah dipastikan Selena akan pindah ke rumah ini demi bermain dengan cucunya. Batuk Rania semakin kencang, hingga membuat Selena dan yang lain menatapnya. Wanita itu langsung mengambil air minum untuk menantunya. selena juga meminta maaf atas sikapnya yang b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Istri Pengganti Suami Buta   chapter-26

    Keesokan paginya, Rania bangun lebih dulu. Dia hanya membasuh wajahnya dan menggosok giginya saja. Setelah itu barulah Rania keluar kamar dan berniat ingin pergi ke dapur. Disana Rania bisa melihat Mbak Atun yang membawa keranjang belanja di tangan kirinya, tentu saja hal itu langsung membuat Rania menghampirinya. “Mau kemana Mbak?” tanya Rania penasaran.“Mau ke pasar Mbak, sayuran di dapur pada abis.” “Aku boleh ikut nggak Mbak? Mau beli sesuatu di pasar.”Mbak Atun menolak, dia akan pergi ke pasar sendiri. Jika Rania membutuhkan sesuatu yang harus dibeli, dia bisa menyebutkan dan Mbak Atun yang akan membelinya. Dasarnya Rania itu keras kepala, dan dia tidak ingin di rumah pagi ini, dia terus memaksa Mbak Atun untuk mengizinkan kan dirinya ikut ke pasar. Lagian kalau masalah Abrisam itu gampang, ada Bagas kan di rumah ini jika Rania pergi, Bagas juga tidak akan tinggal diam. Mau tidak mau, Mbak Atun pun mengangguk, mengizinkan Rania

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-27

    Sebenarnya Rania juga tidak tahu harus berbuat apa. Ketika ibu mertuanya itu meminta Rania menelan satu pil berwarna putih tilang dengan ukuran yang lumayan besar. Dan kali ini, Selena dengan rasa tidak bersalahnya malah mengurung Rania dan juga Abrisam di kamar mereka. Disini Rania hanya diam saja, begitu juga dengan Abrisam yang hanya diam saja kikuk tanpa tau harus ngapain. Mungkin, jika posisi Abrisam tidak buta seperti saat ini sudah dipastikan jika pria itu akan menerkam Rania tanpa ampun. Tapi masalahnya keterbatasan penglihatannya yang membuat Abrisam berpikir dua kali. "Rana kamu masih ada di situ?" tanya Abrisam memastikan. "Memangnya kalau nggak disini mau dimana lagi Mas? Kan sama mami kamarnya di kunci dari luar." jawab Rania polos. Dia bersyukur kali ini Abrisam tak mampu melihatnya. Tubuhnya begitu panas setelah menelan pil yang dibawakan oleh Selena. Pendingin ruangan ini juga tak mampu mengulangi rasa panas di tubuh Rania. Tidak hanya itu wanita itu juga sampai m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12

Bab terbaru

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-104

    Suara peluit berbunyi dengan kencangnya. Satu persatu bola masuk ke gawang lawan dan mencetak gol. Permainan dimulai dua jam yang lalu, dimana team Kara dan juga Rania unggul dengan delapan poin. Sedangkan team Mbok Atun dan juga Selena unggul dengan lima poin. Susah dipastikan team Rania dan juga Kara yang memenangkan tantangan kali ini. "Astaga capek banget." keluh Rania dan duduk di samping Abrisam. "Seru mainnya?" tanya Abrisam bersemangat. Rania mengangguk, dia pun menerima satu botol minum yang diberikan Abrisam. Meneguk nya hingga setengah, Rania pun dengan iseng melempar bola itu ke sembarang arah. Hingga dia mendengar suara rintihan yang kencang. "Ehh siapa itu?" pekik Rania kaget. "Ada orang kah?" teriak Kata kencang. Rania menatap setiap penjuru arah, sambil mewanti-wanti jika itu adalah monster hutan, atau mungkin orang jahat. Selena dan yang lain pun bisa langsung kabur jika ada yang mau mencelakai mereka. Dan ternyata, orang itu keluar dari arah samping kanan denga

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-103

    Bangun lebih dulu, Rania pun memutuskan untuk membantu Mbok Atun memasak di dapur villa. Hari ini akan ada pertandingan sepak bola antara team Rania dan juga Selena. Ya, semalam Selena mengumpulkan seisi rumah ini untuk berunding. Selena menginginkan permainan selama mereka liburan, anggap saja hiburan sementara ini untuk menghibur Selena yang sempat kecewa dengan keadaan. Dimana Rania tidak kunjung hamil.Pagi ini dengan membuatkan nasi goreng telur mata sapi, Rania pun menatap semua masakannya di atas meja. Hingga satu persatu orang keluar dari kamar mereka, termasuk Abrisam. "Selamat pagi." sapa Rania ketika melihat Kara yang baru saja datang dan duduk. "Pagi Kak. Kita jadi main bolanya? Aku nggak jago loh." kata Kara. Rania mengangguk, "Jadi dong. Kamu team aku." Kara mengangguk, dia pun menatap Selena yang sudah siap dengan baju olahraganya. Begitu juga dengan para pria yang datang satu persatu dengan rasa malasnya. Rania langsung berlari kecil ke arah Abrisam, dan menuntunn

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-102

    Leon tersenyum lebar ketika melihat rumah di depannya. Pria itu memutuskan untuk pergi ke puncak untuk menyusul Rania. Untung saja salah satu tangan katakan Leon cepat menemukan keberadaan Leon dan juga Abrisam. Dan sekarang jarak antara penginapan Leon dan juga Rania hanya berjarak dua rumah. Itu tandanya Leon bisa melihat Rania apapun yang wanita itu lakukan setiap harinya. Pria itu menarik kopernya untuk membawanya ke kamar, menata semua bajunya ke sebuah lemari kecil di ujung ruangan. Rumah ini tidak terlalu besar, hanya ada satu lantai dengan banyak penyekat ruangan. Dapur dan juga ruang tengah, dihalangi oleh satu bufet kaca tinggi yang tidak memiliki isi apapun. Lalu dari pintu dan sebelah kiri pintu, langsung ke ruang tengah. Depan rumah juga ada taman sedikit, dan juga teras yang minimalis yang indah. Leon keluar dari kamarnya, dia pun memutuskan untuk menikmati udara di puncak. Agak dingin, tapi tidak masalah. Menggunakan syal untuk menutup lehernya, Leon pun berjalan di d

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-101

    Selena cemas-cemas harap, ketika melihat Rania pulang dalam keadaan pingsan. Abrisam meminta bantuan warga setempat untuk mengantar mereka pulang. Dan tentunya, warna juga kaget ketika lihat Abrisam yang tidak bisa melihat sama sekali. Untung saja tempat tinggal sementara ini tidak jauh dari pemukiman warga. Hingga beberapa warga mendatangkan bidan desa tempat ini untuk memeriksa Rania. Dalam hati, Selena berharap pingsannya Rania ini karena hamil. Tapi yang ada, bidan desa itu mengatakan jika Rania merasa lelah dan juga maag naik, itu sebabnya dia pingsan. Bukan karena tanda-tanda orang hamil. Bidan desa juga hanya menemukan satu nadi, perut Rania juga lembek. Tidak ada yang keras dibagian bawah. Mungkin memang belum saatnya Rania hamil. Selena sempat kecewa, pernikahan Abrisam dan Rania sudah terbilang cukup lama jika dihitung dari tanggal mereka menikah. Tapi sampai sekarang Rania juga belum hamil anak Abrisam. Apa dia tidak tahu, jika Selena sudah ingin sekali menggendong cucu

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-100

    Menundukkan kepalanya malu, Rania pun bersembunyi di balik punggung Abrisam. Dia pun menarik ujung baru Abrisam, dan memintanya untuk cepat keluar dari rumah ini. Sungguh, Rania ingin menenggelamkan dirinya di tengah gurun pasir jika melihat wajah Selena yang menyebalkan. "Kalian mau kemana?" tanya Kara. "Heh Kara … kamu kenapa banyak tanya sih. Mereka itu mau jalan-jalan, kalau kamu pengen sama Bagas aja tuh nganggur." jawab Selena. Karaw memutar bola matanya malas. "Apa sih Mi. Orang Kara cuma tanya doang kok, nggak ada niatan juga mau ikut mereka." "Mami pikir juga mau ikut. Dari pada jadi obat nyamuk mending sama Bagas aja nggak masalah." Memutar bola matanya malas, Kara menolak. Jika dia ingin jalan-jalan, dia bisa melakukannya sendiri nanti. Untuk saat ini Kara sedang malas keluar rumah, selain hawanya dingin ada sesuatu yang harus dijaga agar tidak ada orang yang tahu. Ya, ini semua karena ide gila Selena sebelum berangkat ke puncak. Awalnya, Selena yang menarik koper baj

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-99

    Leon menatap rumah di hadapannya yang terlihat kosong, sejak kemarin Leon tak melihat satu orang pun yang keluar dari rumah itu. Entah Rania, Abrisam atau mungkin pembantu rumah ini. Biasanya, jika Leon lewat depan rumah ini, dia biasanya melihat Rania yang berada di depan rumah sambil menyirami beberapa bunga. Atau mungkin melihat Rania yang tengah memetik bunga mawar di dekat pagar. Dan sekarang …Memijat pelipisnya, Leon pun terlihat sangat pusing. Baru kemarin dia mengirim bunga pada wanita itu dan sekarang malah tidak melihatnya. Belum lagi kuris yang disuruh mengantar bunga memberitahu Leon jika rumahnya kosong. Awalnya, Leon juga tidak percaya, dia berpikir kurir itu salah alamat atau bagaimana. Taunya pas datang kemari rumah ini benar-benar kosong. Dimana Rania berada? Pikir Leon. Mengambil ponselnya, Leon pun langsung menghubungi salah satu orang yang menangani kerjasama antara perusahaan Leon dan juga Abriam. Dia ingin tahu apa Abrisam ada di kantor atau tidak. Dan jawaban

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-98

    Kesal. Itulah yang dirasakan oleh Rania. Koper miliknya telah di tukar. Baju yang dia bawa telah dikeluarkan dan digantikan baju kekurangan bahan. Dimana baju yang ada di dalam koper Rania kebanyakan baju tipis di cuaca yang dingin ini. "Kamu yakin sudah masukin semua bajunya?" tanya Abrisam memastikan. "Udah Mas. Aku malah banyakin bawa kaos loh tadi. Tapi ini kenapa isinya beda semua ya, warna kopernya juga masih sama." "Kopernya warna apa?" "Warna merah."Abrisam diam mendengar warna merah. Dia teringat sesuatu dengan warna merah itu. Tapi disini Abrisam mencoba untuk mengenyahkan pikiran buruknya. Tidak mungkin jika barangnya ketinggalan di rumah Abrisam. Mana mungkin!! Pikir Abrisam. "Baju kamu satu pun nggak ada?" Bukannya tidak ada. Di koper ini ada banyak baju dan juga dress mini yang menggoda iman. Rania juga mengambil beberapa baju dan dia berikan pada Abrisam, untuk menyentuhnya. Bajunya terlalu tipis dan Rania takut masuk angin jika dia menggunakan baju ini. Sedangka

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-97

    Selena mengetuk kamar Abrisam dengan kencang, dan terus memanggilnya nama Rania dan juga Abrisam secara bergantian. Sedangkan mereka berdua, yang baru saja selesai mandi langsung bergegas menggunakan baju tanpa menjawab satupun panggilan Selena. Bukannya tidak mau, Rania juga pengen bilang sama ibu mertuanya jika dia sudah hampir siap. Tapi yang ada Abrisam meminta Rania untuk tetap diam, agar Selena mengira jika Abrisam dan juga Rania masih tertidur pulas. "Heh Mas itu suara mami bisa putus kalau teriak terus, kamu nggak kasihan apa." kata Rania kedak, sambil memukul lengan Abrisam. "Terus ya Mas, itu pintu kalau bisa mengeluh pasti bilang aku capek dipukul terus, bilang begitu pasti." Abrisam tertawa, jika saja pintu bilang begitu, mungkin Abrisam akan meminta pintu itu untuk pindah tempat. Bisa bahaya jika dia bisa berbicara otomatis pintu juga bisa melihat, dia akan tahu apa yang selama ini Rania dan juga Abrisam lakukan di dalam kamar. Bercinta tanpa ada rasa cinta, hanya ada

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-96

    "Mas dari kemarin baju yang aku beli belum pernah kamu coba sama sekali." kata Rania. Pagi ini dia bangun lebih awal, untuk membantu Abrisam pergi ke kantor. Menyiapkan baju, dan juga kebutuhan lainnya yang dibutuhkan oleh Abrisam. Rania juga harus memasangkan dasi di kemeja Abrisam agar terlihat rapi dan bersih. "Nggak mau coba." kata Abrisam. Rania menoleh kaget. "Loh kenapa Mas?" "Bajunya yang milihin pasti Leon, buang aja aku nggak mau pakai."Rania mendengus itu namanya pemborosan. Dia sudah capek-capek pilih baju, dan Abrisam bilang pilihan Leon? "Ini baju aku sendiri Mas yang pilihin. Kok kamu malah bilang Leon yang pilihin sih." "Kamu belanjanya sama dia ya." "Ya bukan berarti dia juga yang pilihin baju Mas." "Dan nyatanya pasti ada lah satu atau dua baju yang dia pilih." Rania merapalkan kata sabar dalam hati, dia pun menjelaskan pada Abrisam jika menang Leon sempat memilihkan beberapa potong baju untuk Rania. Tapi kan secara tegas Rania langsung menolaknya dengan al

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status