แชร์

Chapter-18

ผู้เขียน: AgathaQuiin20
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-11-02 11:57:09

Tepat jam sebelas siang, akhirnya Rania resmi menjadi istri dari seorang pengusaha Abrisam Achazia Aksa, jantung Rania tak berhenti berdetak kencang. Dia masih ketakutan, dengan banyaknya orang yang mulai menatap dirinya dengan memuja. Ada yang bertanya siapa namanya, ada yang bertanya berasal dari keluarga mana. Hanya Grace yang mampu menjawab semua itu, sedangkan Rania hanya menundukkan kepalanya saja. Dia lupa apa yang Rana katakan padanya sebelum wanita itu pergi.

Setelah romo mengatakan jika Rania dan Abrisa. susah resmi menjadi suami istri, wanita itu sempat melirik ke arah tempat duduk Rana yang paling ujung. Wanita itu langsung bangkit dari duduknya, melambaikan tangannya ke arah Rania dan pergi begitu saja. Entah bagaimana perasaan Rana saat ini, tapi yang dirasakan Rania saat ini adalah sesak. Dia merasa sesak melihat saudara kembarnya harus pergi dari ibukota untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Jika saja hidup itu adil, Rania yakin dia akan menjadi wanita paling bahag
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อที่ GoodNovel
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-19

    Acara selesai tepat jam sebelas malam. Rania menunduk Abrisam untuk naik ke lantai dua, di mana kamar pria itu berada. Mendadak Rania kembali gugup, dia masih ingat betul bisikan Megan, yang mampu membuat dirinya merinding. Belum lagi dia juga langsung menatap Abrisam dengan tatapan yang sulit diartikan. Apa yang harus dia lakukan malam ini bersama dengan Abrisam? Yang ada dipikiran Rania saat ini, bercerita atau mendongeng sepanjang malam hingga pagi untuk mengenal satu sama lain. Selain tahu apa yang tidak disukai dan di sukai, itu akan jauh lebih bermanfaat dibanding harus menghabiskan malam bersama dengan pikiran Rania yang mendadak kotor. Melihat pintu hitam di hadapannya, Rania pun menelan salivanya dengan kasar. Tangannya gemetar ketika menyentuh knop pintu dan membukanya. Tentu saja hal pertama yang Rania lihat adalah, kamar pria itu yang tersusun rapi dengan taburan bunga mawar di atas tempat tidur Abrisam. "Aku mandi dulu ya." kata Abrisam melepas genggam tangan Rania.

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-03
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-20

    Ini masih pagi, tapi Rania masih merasakan sesuatu yang panas dalam dirinya. Bukan berarti semalam dia melakukan itu dengan Abrisam. Tidak!!!!Mereka tidak melakukan apapun!!! Setelah insiden punggung menyentuh dada bidang, dan tangan Abrisam yang secara tidak sopan menyentuh punggung Rania, hingga membuat wanita itu mematung. Setelahnya, wanita itu langsung kabur hingga terjungkal karena gaunnya yang panjang terinjak kakinya sendiri. Mengakibatkan wanita itu terjungkal, dengan siku yang memar. Untung saja Abrisam itu tidak bisa melihat, jadi dia tidak tahu jika Rania terjatuh dan terluka. Wanita itu hanya beralasan, jika kursinya jatuh karena tersenggol gaunnya. Dan pagi ini Rania harus berhadapan dengan Abrisam yang baru saja keluar dari kamarnya, dan berjalan ke arah meja makan. Mau membantu, tapi Rania masih kepikiran sama yang semalam. Kalau tidak dibantu sudah ditatap tajam oleh Bagas. Mau tidak mau, Rania pun bangkit dari duduknya dan la

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-04
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-21

    Rania menghela nafasnya lega, satu urusan sudah selesai. Setidaknya semuanya harus dia selesaikan, sebelum Abrisam mengetahui dirinya siapa. Untuk menghemat waktu, wanita itu kembali ke rumah Abrisam dengan membawa sedikit belanjaan di tangannya. Dia begitu merindukan ayahnya, padahal ini belum ada satu bulan Rania menikah. Maklum saja Rania tinggal bersama dengan ayahnya, setiap hari bertemu dengan ayahnya. Dan kali ini, menikah dan meninggalkan ayahnya, kadang membuat Rania takut. Takut jika penyakitnya kambuh, atau obat yang ada di rumah habis membuat wanita itu kepikiran. Turun dari taksi online, Rania pun tersenyum. Namun, senyum itu pudar ketika melihat satu mobil yang terparkir indah di depan rumahnya. Siapa yang bertamu ke rumahnya siang hari? Bagas? Ah, dirasa tidak. Bagas tidak tahu rumah asli Rania. Dia hanya tahu jika Rania tinggal bersama dengan ibunya di rumah mewah. Melangkahkan kakinya cepat, wanita itu mengintip di balik jendela kaca. Untung saja rumah kontrakan in

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-05
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-22

    Tuk … Rania terjingkat kaget, ketika sesuatu bersentuhan. Dia pun menatap ke arah samping kirinya dan melihat Abrisam yang hendak masuk ke dapur. "Kamu butuh apa Mas?" tanya Rania cepat. Sebelum kaki Abrisam menuruni tangga dapur. "Mbak Atun mana, Ran? Aku mau minta mbak Atun buatkan aku kopi." jelas Abrisam. Rania mendengus. "Nggak mau aku buatkan Mas?" "Memangnya kamu bisa buat kopi?" Setahu Abrisam, mendengar cerita Grace, Rana itu tak pandai di dapur. Tapi setelah menikah dan tinggal tiga hari dengan wanita itu. Abrisam sedikit bingung dengan kepribadian Rana yang berubah. Pertama kali, Abrisam mengajak Rana pulang ke rumahnya dan wanita itu malah memasak bersama dengan ibunya. Lalu, setelah menikah, Rana juga masak untuk Abrisam. Dengan alasan semua kebutuhan Abrisam dia yang atur. Bukannya tidak suka, tapi Abrisam cukup heran saja. Dia seolah memiliki dua kepribadian yang berbeda, dan Abrisam sulit untuk mengenali ist

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-06
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-23

    "Hmm, anu Mas. Bukan begitu–" Rania mengatur nafasnya yang tiba-tiba memburu. Dia tidak melakukan apapun tapi merasa ngos-ngosan. "Bukannya aku nggak mengizinkan Mas buat nyentuh aku. Tapi begini Mas … masalahnya aku nggak tau harus mulai dari mana. Aku belum pernah melakukan itu, dan aku nggak tau harus apa." lanjutnya. Rania menutup wajahnya yang mulai memerah hingga telinga, dengan kedua tangannya. Untung saja Brisam itu buta, setidaknya dia tidak melihat wajah Rania yang sudah merona malu. Abrisam sendiri hanya tersenyum simpul, menaruh kedua tangannya di belakang tubuhnya, untuk menjaga tubuhnya agar tidak tergeletak di atas ranjang. "Mau mencoba denganku?" Rania memilih untuk pergi tanpa mau menjawab apapun, sejujurnya jantungnya berdebar kencang dia tidak ahli dalam bidang ranjang. Jangankan ranjang untuk ciuman aja Rania belum pernah sekalipun. Dan sekarang pria itu mendadak menawarkan diri untuk berhubungan badan dengan nya? Bolehkah Rania mengucapkan kasar? Merasakan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-07
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-24

    "Hmm, anu Mas. Bukan begitu–" Rania mengatur nafasnya yang tiba-tiba memburu. Dia tidak melakukan apapun tapi merasa ngos-ngosan. "Bukannya aku nggak mengizinkan Mas buat nyentuh aku. Tapi begini Mas … masalahnya aku nggak tau harus mulai dari mana. Aku belum pernah melakukan itu, dan aku nggak tau harus apa." lanjutnya. Rania menutup wajahnya yang mulai memerah hingga telinga, dengan kedua tangannya. Untung saja Brisam itu buta, setidaknya dia tidak melihat wajah Rania yang sudah merona malu. Abrisam sendiri hanya tersenyum simpul, menaruh kedua tangannya di belakang tubuhnya, untuk menjaga tubuhnya agar tidak tergeletak di atas ranjang. "Mau mencoba denganku?" Setelah mendengar kata itu, Rania memilih untuk pergi. Masalahnya begini … Rania tidak ahli dalam ranjang, jangankan itu, berciuman saja Rania tidak bisa berciuman yang ada Abrisam mengajari Rania banyak hal. Tapi sekarang …Menggigit jempolnya mendadak Rania jadi gugup, bagaimana bisa dia berbicara se formal itu di depan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-08
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-25

    Bagas menoleh ketika namanya dipanggil dengan nada tinggi. Dia pun langsung menatap Selena yang masih berdiri di samping Rania. “Loh … Tante kenapa nyalahin Bagas?” katanya tak terima. “Kamu yang nguping dari tadi kenapa nggak bilang kalau mereka mau itu. Tau begini kan Tante nggak ganggu mereka.”“Tapi kan Tante nggak tanya. Waktu Bagas mau ngasih tau, Tante keburu teriak.”Tapi tetap saja ini semua salah bagas, jika pria itu mengatakan dari awal. Mungkin Selena juga tidak akan mengganggu acara mereka, dia akan menunggu Abrisam dan juga menantunya untuk keluar kamar setelah ritual malam pertama. Lagian Selena juga ingin sekali menimang cucu, dia ingin mendengar tangisan bayi. Kalau sampai menantunya itu hamil dan memiliki anak. Sudah dipastikan Selena akan pindah ke rumah ini demi bermain dengan cucunya. Batuk Rania semakin kencang, hingga membuat Selena dan yang lain menatapnya. Wanita itu langsung mengambil air minum untuk menantunya. selena juga meminta maaf atas sikapnya yang b

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-10
  • Istri Pengganti Suami Buta   chapter-26

    Keesokan paginya, Rania bangun lebih dulu. Dia hanya membasuh wajahnya dan menggosok giginya saja. Setelah itu barulah Rania keluar kamar dan berniat ingin pergi ke dapur. Disana Rania bisa melihat Mbak Atun yang membawa keranjang belanja di tangan kirinya, tentu saja hal itu langsung membuat Rania menghampirinya. “Mau kemana Mbak?” tanya Rania penasaran.“Mau ke pasar Mbak, sayuran di dapur pada abis.” “Aku boleh ikut nggak Mbak? Mau beli sesuatu di pasar.”Mbak Atun menolak, dia akan pergi ke pasar sendiri. Jika Rania membutuhkan sesuatu yang harus dibeli, dia bisa menyebutkan dan Mbak Atun yang akan membelinya. Dasarnya Rania itu keras kepala, dan dia tidak ingin di rumah pagi ini, dia terus memaksa Mbak Atun untuk mengizinkan kan dirinya ikut ke pasar. Lagian kalau masalah Abrisam itu gampang, ada Bagas kan di rumah ini jika Rania pergi, Bagas juga tidak akan tinggal diam. Mau tidak mau, Mbak Atun pun mengangguk, mengizinkan Rania

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-11

บทล่าสุด

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-153

    "Ya, aku tau kalau itu Mas. Bedanya kamu melakukan itu dengan dia atas dasar cinta. Sedangkan denganku, atas keinginan ibumu yang ingin punya cucu cepat." "Demi Tuhan Rana aku menyentuhmu bukan karena itu. Bahkan kalau Mami nggak minta cucu pun aku juga akan menyentuhmu. Kamu istriku, dan aku berhak meminta hakku sebagai suami sama kamu!!" "Aku tau Mas, kita terpaksa bersama juga karena perjodohan. Aku pikir selama kita bersama, aku susah mengetahui semua tentang dirimu. Taunya aku salah, aku hanya mengetahui sebatas nama tanpa kisahmu." Abrisam mengacak rambutnya, dia pun menahan tangan Rania agar tidak pergi dari sampingnya. "Ran itu hanya masa lalu, aku salah aku tidak memberitahumu apapun tentang aku. Tapi bukan berarti kamu harus menghukumku dengan cara begini kan? Aku nggak suka, aku gak bisa, dan aku nggak tahan!!" Tidak perlu khawatir akan hal itu, lagian Rania tidak akan marah pada Abrisam. Dia hanya memaklumi dan menghargai privasi Abrisam selama ini. Bahkan Rania malah

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-152

    Setelah membantu Abrisam mandi, Rania memutuskan untuk turun. Dia membuat dia teh hangat untuk dirinya dan juga Abrisam. Tak lupa juga membawa satu piring biskuit yang sangat pas dan serasi ketika dinikmati dengan secangkir teh. "Rana … " panggilan itu membuat Rania menoleh. Dia menatap Selena yang baru saja masuk ke dalam dapur dengan wajah di Teluk. "Mami minta maaf." ujarnya. Helaan nafas keluar dari bibir Rania, dia pun menatap Selena dengan berat hati. "Ini Mami kenapa minta maaf sama Rana? Kan Mami lagi nggak melakukan kesalahan apapun sama Rana." Menurut Rania memang begitu, beda cerita dengan perasaan Selena yang mendadak lupa kalau Abrisam sudah menikah dan malah membahas tentang Claudia. Apalagi Selena yang kaget dan membutuhkan penjelasan dari Abrisam tentang kehamilan Claudia mantan kekasih Abrisam. Selena tahu perasaan Rania waktu di mobil, wanita itu mendadak diam dan murung. Belum lagi tatapan Rania yang kosong, dengan mata berkaca-kaca, seperti seseorang yang ingin

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-151

    Dada Rania sesak mendengar hal itu. Dia terus menundukkan dan tak berani mengangkat wajahnya hanya sekedar melihat Selena, atau mungkin melihat ekspresi wajah Abrisam. Jika saja bisa memilih, mungkin kali ini Rania tidak ingin satu mobil dengan mereka. "Abrisam jawab Mami!!" sentak Selena. "Ya!!" hanya kata itu yang mampu Abrisam katakan. Tanpa ditanyakan darimana Selena tahu, tentu saja Bagas yang memberitahu. Entah Bagas kelepasan ketika berbicara dengan Selena, dan membuat Bagas menceritakan semuanya karena paksaan Selena. Selena menutup matanya, bersamaan dengan itu air mata Rania pun jatuh dengan perlahan. Sesak di dadanya menjadi, bagaimana bisa hal ini terjadi pada dirinya? Meskipun itu hanya masa lalu, tapi tetap saja mampu membuat Rania tidak terima. Sekarang Rania tahu kenapa setiap kali Rania bertanya tentang masa lalu pria itu, Abrisam memilih diam dan tidak mengatakan apapun. Bahkan pria itu akan mengajak Rania untuk membahas hal lain tentang Rania. Entah tidak ingin

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-150

    Paginya, Rania bangun lebih awal. Dia pun langsung memunguti semua baju miliknya dan juga baju milik Abrisam dan menyimpannya di sofa hotel. Barulah, wanita itu memilih membersihkan diri lebih dulu dan barulah membantu Abrisam mandi. Membantu Abrisam mandi? Membayangkan saja membuat kedua pipi Rania merah padam.Semalam, Rania dan juga Abrisam menghabiskan waktu untuk menonton film, banyak sekali yang Rania ceritakan dalam hal ini, sehingga membuat hubungan mereka semakin dekat dan erat. Abrisam juga banyak tertawa mendengar cerita lucu Rania waktu sekolah, dimana ada satu pria yang meminta Rania menunggu dia kembali dan akan menikahinya. Sayangnya Rania tidak mau, dia tidak memiliki kekasih bukan berarti dia menunggu pria itu. hanya saja memang Rania saja yang tidak mau, dia tidak suka menunggu hingga dia dipertemukan dengan Rana. Jika sudah memiliki ketertarikan kenapa harus menunggu lama?Ketika Abrisam bertanya hal yang sama, jawaban Rania pun juga masih sama. Dia yang sudah tert

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-149

    Brak … Selena memukul meja yang ada di hadapannya dengan kencang. Tatapannya memerah menatap sebuah vas bunga yang ada di hadapannya juga. Tangan wanita itu mengepal dengan sempurna. Dalam bayangan Bagas kedua tangan itu sudah terbalut dengan indah sarung tangan, yang siap kapanpun dan dimanapun untuk menghantam dan juga memukul orang-orang yang ada di sekitarnya."Apa kamu bilang!!" “A-apa?” Bagas masih menunjukkan wajah polosnya, seolah dia melupakan apa yang dia katakan beberapa menit yang lalu“Masih bisa bilang apa!! Kamu pengen leher kamu hilang atau gimana!!” teriak selena kembali.Bagas menelan salivanya kasar, dia pun menggeser duduknya untuk menjauh dari Selena. Sejujurnya dia juga terpaksa untuk melakukan hal ini, tapi karena dia tidak percaya dengan apa yang dokter itu katakan, makanya dia memberitahu Selena jika kekasih Abrisam dulu pernah mengandung pewaris keluarga ini. Kalau mereka tidak ingat, perlu Bagas ingatkan dulu Abrisam pernah mengatakan jika dia ingin menika

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-148

    "Bintangnya banyak ya Mas." ucap Rania untuk mengusir keheningan diantara mereka. "Iya kali Ran. Aku kan juga nggak tau." Rania menatap Abrisam dengan nanar, senyum sendunya tercetak jelas di wajahnya. Entah harus bahagia atau sedih dengan jalan hidup seperti ini. Tapi Rania bersyukur jikaAbrisam tidak bisa melihatnya, doa tidak tahu antara Rania dan juga Rana yang sesungguhnya memiliki perbedaan yang signitif. Jika saja nanti Tuhan membongkar ini semua, Rania berharap nanti jika dia benar-benar sudah lelah. Jangan sekarang, sungguh, Rania masih menginginkan Abrisam dalam hidupnya."Kalau dilihat-lihat … " Rania menggantung ucapannya meneliti penampilan Abrisam dari rambut, baju, hingga warna sepatu yang serasi sekali pria itu kenakan. "Mas Abri ganteng juga malam ini." ujarnya dengan rasa malu. Abrisam menunduk menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ini pujian, dulu dia sering mendapat pujian seperti ini. Tapi kenapa dengan Rania rasanya berbeda?Melihat reaksi Abrisam. Rania p

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-147

    Rania melepas penutup matanya ketika tidak mendengar apapun. Wanita itu cukup terkejut dengan langit hitam yang banyak sekali taburan bunga. Belum lagi lilin yang menyala membentuk hati, dan juga taburan bunga di dalamnya. Rania tersenyum,m sore tadi Abrisam menang menelpon Rania untuk menerima bingkisan yang dia kirimkan. Bahkan Abrisam juga meminta Rania untuk menggunakan hadiah yang dia berikan malam ini. Belum lagi dipadukan dengan dompet yang dibelikan oleh Selena. Wanita itu menutup mulutnya ketika suara musik terdengar. Rania menatap ke arah tangga, yang dimana ada banyak sekali lilin dan juga karpet merah. "Apa saya harus kesana?" tanya Rania memastikan. Pelayanan itu mengangguk. "Ya Nona. Tuan Abri menunggu anda di atas." Rania semakin penasaran apa yang akan dilakukan Abrisam dengan dirinya. Sedangkan sore tadi, pria itu hanya mengatakan jika dia akan mengajak Rania untuk menonton sebuah film. Awalnya Rania mengajak Gaby yang katanya ingin nonton film dengan Rania juga.

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-146

    "Ini jam berapa?" tanya Abrisam. Bagas melirik jam tangannya sejenak. "Jam tiga sore. Kenapa?" "Mau pulang." Alis Bagas mengkerut menatap Abrisam dengan heran. Belum lagi pria itu lebih memilih menggigit jempolnya. "Kok tumben? Kan masih ada … dua jam." "Pengen nonton." "Gak bisa lihat." ralat Bagas. Memang secara tidak langsung Abrisam tidak bisa melihat. Tapi kan Abrisam punya telinga, punya Rania yang siap selalu menceritakan apa yang terjadi dan film apa yang sedang diputar. Selama ini Abrisam kesulitan untuk memahami apa yang ingin dia tahu, tapi setelah Rania datang semuanya berubah. Dia tahu segalanya meskipun dia tidak bisa melihat, dan menjadikan dunianya kembali berwarna. Lalu kenapa juga Abrisam ragu? "Warna apa? Pelangi?" "Si– gak boleh mengumpat!! Ayo pulang, ketemu istri!!" ucap Bagas. Abrisam terkekeh, dia pun meminta Bagas untuk membereskan semua berkas yang ada. Sebelum pulang, Abrisam juga meminta Bagas untuk mengantarkan dirinya membeli kue. Malam ini, maka

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-145

    Rania menahan sakit dibagian bawah perut. Sungguh, semalam dia tidak bisa tidur nyenyak sehingga siang ini Rania baru saja bangun. Dia begitu gelisah dan tidak nyaman dengan rasa sakit di perutnya. Bahkan untuk menurunkan kakinya saja Rania enggan. Semalam, Abrisam benar-benar menghajarnya, tidak memberi sedikit pun ampun pada Rania. Bahkan ketika wanita itu memohon untuk sudah, Abrisam malah tidak mau berhenti untuk tidak menyentuh Rania. Entah Rania so atas, dibawah, di samping atau di manapun. Nyatanya Abrisam lebih suka jika Rania yang memegang kendali. Dengan gaya seadanya dan juga atasan Abrisam, dia pun melakukannya dengan baik. Dan sekarang, selain merasa sakit, Rania harus bangun siang. Dia tidak mempersiapkan sarapan untuk Abrisam dan juga orang rumah. Bahkan tak ada satu orang pun yang membangunkan Rania, setidaknya kalau tidak memasak ya minimal di ajak sarapan bareng lah. Lah iko, sudah tidak di bangunkan, tidak diajak sarapan pula. Dengan pelan tapi pasti, Rania menco

สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status