Share

Chapter-22

Author: AgathaQuiin20
last update Last Updated: 2024-11-06 13:36:37

Tuk …

Rania terjingkat kaget, ketika sesuatu bersentuhan. Dia pun menatap ke arah samping kirinya dan melihat Abrisam yang hendak masuk ke dapur.

"Kamu butuh apa Mas?" tanya Rania cepat. Sebelum kaki Abrisam menuruni tangga dapur.

"Mbak Atun mana, Ran? Aku mau minta mbak Atun buatkan aku kopi." jelas Abrisam.

Rania mendengus. "Nggak mau aku buatkan Mas?"

"Memangnya kamu bisa buat kopi?"

Setahu Abrisam, mendengar cerita Grace, Rana itu tak pandai di dapur. Tapi setelah menikah dan tinggal tiga hari dengan wanita itu. Abrisam sedikit bingung dengan kepribadian Rana yang berubah. Pertama kali, Abrisam mengajak Rana pulang ke rumahnya dan wanita itu malah memasak bersama dengan ibunya. Lalu, setelah menikah, Rana juga masak untuk Abrisam. Dengan alasan semua kebutuhan Abrisam dia yang atur. Bukannya tidak suka, tapi Abrisam cukup heran saja. Dia seolah memiliki dua kepribadian yang berbeda, dan Abrisam sulit untuk mengenali ist
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-23

    "Hmm, anu Mas. Bukan begitu–" Rania mengatur nafasnya yang tiba-tiba memburu. Dia tidak melakukan apapun tapi merasa ngos-ngosan. "Bukannya aku nggak mengizinkan Mas buat nyentuh aku. Tapi begini Mas … masalahnya aku nggak tau harus mulai dari mana. Aku belum pernah melakukan itu, dan aku nggak tau harus apa." lanjutnya. Rania menutup wajahnya yang mulai memerah hingga telinga, dengan kedua tangannya. Untung saja Brisam itu buta, setidaknya dia tidak melihat wajah Rania yang sudah merona malu. Abrisam sendiri hanya tersenyum simpul, menaruh kedua tangannya di belakang tubuhnya, untuk menjaga tubuhnya agar tidak tergeletak di atas ranjang. "Mau mencoba denganku?" Rania memilih untuk pergi tanpa mau menjawab apapun, sejujurnya jantungnya berdebar kencang dia tidak ahli dalam bidang ranjang. Jangankan ranjang untuk ciuman aja Rania belum pernah sekalipun. Dan sekarang pria itu mendadak menawarkan diri untuk berhubungan badan dengan nya? Bolehkah Rania mengucapkan kasar? Merasakan

    Last Updated : 2024-11-07
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-24

    "Hmm, anu Mas. Bukan begitu–" Rania mengatur nafasnya yang tiba-tiba memburu. Dia tidak melakukan apapun tapi merasa ngos-ngosan. "Bukannya aku nggak mengizinkan Mas buat nyentuh aku. Tapi begini Mas … masalahnya aku nggak tau harus mulai dari mana. Aku belum pernah melakukan itu, dan aku nggak tau harus apa." lanjutnya. Rania menutup wajahnya yang mulai memerah hingga telinga, dengan kedua tangannya. Untung saja Brisam itu buta, setidaknya dia tidak melihat wajah Rania yang sudah merona malu. Abrisam sendiri hanya tersenyum simpul, menaruh kedua tangannya di belakang tubuhnya, untuk menjaga tubuhnya agar tidak tergeletak di atas ranjang. "Mau mencoba denganku?" Setelah mendengar kata itu, Rania memilih untuk pergi. Masalahnya begini … Rania tidak ahli dalam ranjang, jangankan itu, berciuman saja Rania tidak bisa berciuman yang ada Abrisam mengajari Rania banyak hal. Tapi sekarang …Menggigit jempolnya mendadak Rania jadi gugup, bagaimana bisa dia berbicara se formal itu di depan

    Last Updated : 2024-11-08
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-25

    Bagas menoleh ketika namanya dipanggil dengan nada tinggi. Dia pun langsung menatap Selena yang masih berdiri di samping Rania. “Loh … Tante kenapa nyalahin Bagas?” katanya tak terima. “Kamu yang nguping dari tadi kenapa nggak bilang kalau mereka mau itu. Tau begini kan Tante nggak ganggu mereka.”“Tapi kan Tante nggak tanya. Waktu Bagas mau ngasih tau, Tante keburu teriak.”Tapi tetap saja ini semua salah bagas, jika pria itu mengatakan dari awal. Mungkin Selena juga tidak akan mengganggu acara mereka, dia akan menunggu Abrisam dan juga menantunya untuk keluar kamar setelah ritual malam pertama. Lagian Selena juga ingin sekali menimang cucu, dia ingin mendengar tangisan bayi. Kalau sampai menantunya itu hamil dan memiliki anak. Sudah dipastikan Selena akan pindah ke rumah ini demi bermain dengan cucunya. Batuk Rania semakin kencang, hingga membuat Selena dan yang lain menatapnya. Wanita itu langsung mengambil air minum untuk menantunya. selena juga meminta maaf atas sikapnya yang b

    Last Updated : 2024-11-10
  • Istri Pengganti Suami Buta   chapter-26

    Keesokan paginya, Rania bangun lebih dulu. Dia hanya membasuh wajahnya dan menggosok giginya saja. Setelah itu barulah Rania keluar kamar dan berniat ingin pergi ke dapur. Disana Rania bisa melihat Mbak Atun yang membawa keranjang belanja di tangan kirinya, tentu saja hal itu langsung membuat Rania menghampirinya. “Mau kemana Mbak?” tanya Rania penasaran.“Mau ke pasar Mbak, sayuran di dapur pada abis.” “Aku boleh ikut nggak Mbak? Mau beli sesuatu di pasar.”Mbak Atun menolak, dia akan pergi ke pasar sendiri. Jika Rania membutuhkan sesuatu yang harus dibeli, dia bisa menyebutkan dan Mbak Atun yang akan membelinya. Dasarnya Rania itu keras kepala, dan dia tidak ingin di rumah pagi ini, dia terus memaksa Mbak Atun untuk mengizinkan kan dirinya ikut ke pasar. Lagian kalau masalah Abrisam itu gampang, ada Bagas kan di rumah ini jika Rania pergi, Bagas juga tidak akan tinggal diam. Mau tidak mau, Mbak Atun pun mengangguk, mengizinkan Rania

    Last Updated : 2024-11-11
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-27

    Sebenarnya Rania juga tidak tahu harus berbuat apa. Ketika ibu mertuanya itu meminta Rania menelan satu pil berwarna putih tilang dengan ukuran yang lumayan besar. Dan kali ini, Selena dengan rasa tidak bersalahnya malah mengurung Rania dan juga Abrisam di kamar mereka. Disini Rania hanya diam saja, begitu juga dengan Abrisam yang hanya diam saja kikuk tanpa tau harus ngapain. Mungkin, jika posisi Abrisam tidak buta seperti saat ini sudah dipastikan jika pria itu akan menerkam Rania tanpa ampun. Tapi masalahnya keterbatasan penglihatannya yang membuat Abrisam berpikir dua kali. "Rana kamu masih ada di situ?" tanya Abrisam memastikan. "Memangnya kalau nggak disini mau dimana lagi Mas? Kan sama mami kamarnya di kunci dari luar." jawab Rania polos. Dia bersyukur kali ini Abrisam tak mampu melihatnya. Tubuhnya begitu panas setelah menelan pil yang dibawakan oleh Selena. Pendingin ruangan ini juga tak mampu mengulangi rasa panas di tubuh Rania. Tidak hanya itu wanita itu juga sampai m

    Last Updated : 2024-11-12
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chaptee-28

    "Nggak seharusnya Mami ngasih itu ke dia. Kasihan tau, Mi. Dia kesakitan." kata Abrisam kesal. Selena cekikikan mendengar hal itu, wanita itu menumpuk bantal sofa di pangkuannya. Begitu juga dengan Bagas yang lebih menikmati kopi hitamnya tanpa gula. Jangan sampai wanita paruh baya itu menyebut namanya soal ini. Karena Bagas sendiri juga tidak mau disalahkan, ketika Selena meminta obat perangsang untuk diberikan pada Rania. Ya, obat yang Selena berikan pada Rania itu adalah obat perangsang. Dimana, ketika orang itu mengkonsumsi pil itu dia akan merasakan jika tubuhnya panas dan haus akan belaian. Dia akan meminta lawan jenisnya untuk terus menyentuhnya hingga rasa panas yang dia rasakan itu hilang. Dan tentunya, Bagas sudah membayangkan bagaimana liarnya Rania di atas Abrisam yang hanya akan diam saja di bawahnya. Tapi mendengar ucapan pria itu, yang ada Bagas malah mendengus. “Yang penting kan sukses Bri.”Apanya yang sukses? Bahkan Abrisam ti

    Last Updated : 2024-11-13
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-29

    Sebenarnya hari ini Rania ada jadwal pergi berkunjung ke rumah ayahnya. Tapi dia tidak mungkin melakukan hal ini, dia hanya takut jika ayahnya mengira Abrisam berbuat jahat padanya. Mengingat pergelangan tangan dan kakinya masih memiliki warna merah yang cukup ketara. Belum lagi, Rana juga meminta Rania untuk berkunjung ke rumah Grace. Bukan perkara itu tapi dia cukup asing untuk menyesuaikan diri menjadi orang asing. Apalagi karakter Rania dan juga Rana itu cukup berbeda. Menghela nafasnya berat, Rania tidak tahu harus berbuat apa. Rumah ini sepi, setelah Rania turun dari tangga, Rania bisa melihat Bagas dan Abrisam yang pergi bersama. Mungkin ada pekerjaan dadakan yang harus mereka selesaikan. Mengingat Bagas itu sudah seperti kunci utama di samping Abrisam. Sedangkan ibu mertuanya, sudah pergi setelah membuat heboh kemarin malam. Belum.lagi mbak Atun sejak turun tentu saja Rania belum melihatnya sama sekali. Kling … Suara ponselnya membuat Rania menoleh. Ditatapnya ponsel j

    Last Updated : 2024-11-15
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-30

    Tepat jam sembilan malam, bel rumah ini berbunyi. Rania dan Abrisam pun saling pandang. Mereka baru saja menyelesaikan satu film yang mereka lihat secara maraton. Lebih tepatnya Rania yang minat dan Abrisam yang mendengarkannya. Beberapa kali Rania juga membaca subtitle agar Abrisam mengerti dengan apa yang dibicarakan dalam film itu. Dan sekarang, waktu mereka ingin beristirahat, malah ada tamu yang datang malam-malam begini? "Udah jam sembilan loh Mas. Tapi kok ada tamu." kata Rania menatap Abrisam. "Buka nggak sih Mas? Tapi kalau gak dibuka takut penting." lanjutnya. Abrisam diam sejenak, setelah itu meminta Rania untuk membuka pintunya. Benar kata Rania, jika ada yang penting mereka tidak akan tahu. Ketika wanita itu membuka pintu rumah ini, betapa terkejutnya Rania ketika tahu siapa yang bertamu di rumahnya malam-malam begini. Siapa lagi kalau bukan mertuanya. Tapi kali ini, Selena membawa pasukan, dia membawa Alfa ayah mertua Rania. "Siapa yang d

    Last Updated : 2024-11-16

Latest chapter

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-161

    Rania memutuskan untuk duduk di depan tanaman bunga mawar yang dia tanam. Hanya ada dua mawar yang muncul selebihnya tidak ada. Sayangnya bunga itu tak bertahan lama, kelopak bunganya gugur satu persatu ketika Rania menyentuh bunga itu. Terlalu lama mungkin di bawah sinar matahari, itu sebabnya rontok. Wanita itu mendesah kecewa, dia sudah menunggu berbulan-bulan hanya untuk memetik bunga yang indah ini, sayangnya belum kesampean. Bangkit dari duduknya dan ingin kembali ke rumah, Rania malah dikejutkan oleh Selena hanya menghampirinya dengan wajah khawatir. "Rana … " Selena menarik tangan Rania untuk mengikutinya duduk di ayunan kayu rumah ini. Dia begitu penasaran dengan luka lebam itu, jika bukan KDRT apa yang Abrisam lakukan semalam? "Itu tangan kamu bukan karena disiksa Abrisam kan." ucapnya. Rania menggeleng, kan tadi dia sudah bilang kalau Abrisam tidak menyiksa dirinya. Tidak melakukan KDRT atau melakukan penyiksaan lainnya. Hanya saja pria itu mencengkeram tangan Rania ter

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-160

    “Kemarin Mami denger Rana teriak.” kata Selena.Kali ini mereka tengah berada di ruang makan dan sedang menikmati sarapan paginya. Hanya saja Rania dan juga Abrisam sampai detik ini belum juga keluar kamar, jangankan keluar kamar mungkin mereka juga lupa kalau jam setengah tujuh atau jam tujuh pagi keluarga bapak Alfa aska harus sudah sarapan semuanya, tapi mereka … “Terik kenapa Bu? Abrisam KDRT apa sama Rana?” tanya Bagas dengan wajah bingungnya.Kalau masalah itu Selena juga tidak tahu, masalahnya semalam Selena juga tidak sengaja lewat kamar Abrisam yang jarak kamarnya saja jauh banget dari kamar Abrisam. Hanya karena hubungan mereka renggang, Selena hanya memastikan kalau mereka tidak mengatakan kata pisah, Selena hanya tidak ingin mencari menantu kembali kalau mereka pisah. Sungguh yang menerima keadaan Abrisam itu loh susah. “Jangan punya pikiran negatif dulu, mungkin saja teriak yang lain.” ucap Alfa. Selena dan juga Alfa menoleh cepat, dia pun menata Alfa yang seolah tanp

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-159

    Akhirnya, mereka pun sampai di salah satu lantai ibukota. Gaby yang sibuk bermain air dengan teman Leon begitu juga dengan Leon. Sedangkan Rania lebih memilih berjalan di dermaga pantai ini dengan pelan. Tangannya menyentuh pinggiran kayu yang kokoh, dan menikmati tiupan angin kencang laut. Jika saja hal ini tidak terjadi, mungkin kali ini Rania sudah membawa Abrisam ke lantai untuk liburan semata. Duduk di paling ujung dermaga, dengan menggantung kakinya di atas air laut. Rania terkejut dengan seseorang yang entah sejak kapan mengikutinya dan sekarang duduk di samping wanita itu. Siapa lagi jika bilang Leon. Pria itu tersenyum manis di samping Rania dengan lesung pipinya. "Kenapa disini? Kan katanya tadi lagi main air sama Gaby." kata Rania akhirnya. "Capek. Pengen duduk saja disini, siapa tau ada yang pengen kamu ungkapin sama aku." Rania tertawa, dia ingin ingin mengungkapkan apa pun pada Leon. Lagian ini hanya masalah rumah tangga, dan itu semua urusan Rania dan juga Abrisam.

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-158

    Rania mendesah, dia sudah duduk selama lima belas menit di angkringan ini hanya menunggu Gaby. sayangnya wanita itu tak kunjung datang juga, pada gak dia bilang sebentar lagi akan sampai hingga saat ini Rania tak melihat Gaby datang. Dalam waktu lima menit, jika Gaby tidak datang jangan salahkan Rania jika dia akan pergi dari tempat ini. Menikmati minumannya yang tinggal setengah, sesekali Rania menatap jam tangannya yang terus berputar. Belum lagi cuaca mendadak mendung, dia hanya cemas ketika dirinya pulang waktu turun hujan. Meskipun naik mobil tapi kan tetap saja Rania tidak ingin hujan-hujan. Mendesah kecewa sudah nyaris sepuluh menit, akhirnya Rania memutuskan untuk pergi. Baru saja bangkit dari duduknya Rania melihat Leon yang baru saja turun dari milik dan berjabat tangan ala-ala anak remaja sambil mengumpat. Untuk apa Leon ada di tempat ini? Apa mungkin dia mengikuti Rania sampai sini? Kembali duduk sambil memainkan ponselnya, Rania kembali terkejut dengan teriakan yang cu

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-157

    Tidak pergi ke kantor, Abrisam memilih menghabiskan waktu di salah satu rumah yang pernah dibeli beberapa tahun yang lalu. Rumah hanya dimana ketika Abrisam suntuk, bosan, atau memikirkan banyak hal, atau mungkin ingin sendiri dia selalu datang ke rumah ini untuk menenangkan diri dari dunia yang membuat dirinya pusing. Ini sudah masuk hari ke tujuh, Rania dan Abrisam berdiam diri. Tidak ada yang membuka ucapan atau obrolan seperti dulu. Dimana Abrisam pulang dari kantor, Rania yang selalu menyiapkan semuanya. Ada sapaan, ada yang membawakan tas, melepas jas Abrisam, menuntun dirinya ke kamar mandi untuk membersihkan diri, menyiapkan semua kebutuhan Abrisam, ditambah lagi omelan, dumelan dan juga cerewet Rania tak lagi dia dengar dalam seminggu ini. "Rindu." lirih Abrisam. Bagas yang mendengar hal itu langsung tersenyum. "Udah cinta ya? Atau suka? cuma nggak mau mengakui?" "Bukan. Cuma kangen aja, seminggu gak di bawelin. Aneh rasanya." Tertawa terbahak, Bagas pun menepuk bah

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-156

    Setelah kejadian itu, hubungan Abrisam dan juga Selena merenggang. Abrisam yang entah kenapa memilih diam dan bungkam atas ungkapan cinta Rania. Begitu juga dengan Rania, yang menganggap dirinya tidak tahu malu karena mengatakan hal itu. Harusnya dia sabar sedikit saja, menahan diri untuk tidak mengatakan hal yang menjijikkan seperti itu. Sudah tau, pria itu belum juga selesai dengan masa lalunya, sedangkan Rania menuntut untuk dicintai. Bukannya itu konyol? Menyibukkan memasak di dapur, tanpa sadar Rania malah memotong jarinya sendiri. Wanita itu berteriak kecil, hingga membuat Mbok Atun yang ada di sampingnya menoleh kaget, melihat tangan Rania yang sudah mengeluarkan darah segar di atas temenan. "Ya Tuhan … Nona Rana!!" pekik Mbok Atun. Selena yang mendengar hal itu langsung berlari ke dapur dan melihat ada hal apa di dapur. Ternyata, tangan Rania yang terpotong ketika memotong sayur. Mungkin dia melamun sehingga tangannya yang harus dipotong. "Oh Tuhan … Rana ini kenapa

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-155

    Rania sampai di rumah dengan basah kuyup, dia hanya melihat Selena di rumah ini. Tidak dengan Bagas dan juga Abrisam yang entah kemana. "Ya Tuhan Rana … ayo cepat mandi, ganti bajumu nanti kamu bisa sakit." ucap Selena. Wanita itu menuntun Rania untuk masuk ke dalam rumah. Dia juga meminta mbok Atun untung menyiapkan air hangat untuk Selena mandi. Jangan sampai Rania sakit hanya karena air hujan. "Kamu dari mana sih, udah tau mau hujan kenapa gak pulang? Kenapa gak telpon Bagas aja buat jemput kami, seenggaknya kamu gak basah kuyup begini." omel Selena. Dirinya cukup berantakan, tapi sebisa mungkin Rania mencoba untuk tenang. Dia hanya pergi jalan-jalan sebentar, Rania lupa membawa ponsel dan juga uang. Karena dia pergi setelah berpamitan pada Selena. Dia berjalan terus kemana kaki mungilnya melangkah, taunya di tengah jalan malah turun hujan. Dia mencoba untuk pulang tapi yang ada Rania malah basah kuyup, akhirnya dia hujan-hujan saja sampai rumah. Selena menggelengkan kepalanya

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-154

    Berkali-kali Rania menghela nafasnya yang mendadak berat, wanita itu saat ini tengah beradaptasi di taman kota hanya untuk memikirkan banyak hal. Tak seharusnya Rania melibatkan perasaannya lebih dalam lagi, sedangkan dari awal Rania tahu jika pria itu tidak mencintainya. Dia hanya masih berusaha menerima kehadiran Rania bukan berusaha untuk mencintai Rania. Harusnya Rania sadar akan hal itu. Mau seberapa keras dia berusaha, jika Abrisam tidak ingin mencintai Rania tentu saja rasa itu akan menjadi percuma. Yang terlalu cinta itu Rania bukan Abrisam. Belum lagi wanita yang pernah mengandung bayi Abrisam. Jujur saja Rania iri dengan semua ini, dia iri di posisi wanita itu. Bahkan wanita itu sampai berpikir jika selama ini dirinya hanya tempat singgah. Ingat pertemuan mereka di taman ini bersama dengan Abrisam, di situlah jantung Rania sudah mulai tidak baik. Rania mencoba seasyik mungkin ketika bersama dengan Abrisam. setidaknya dia mampu membahagiakan pria itu dengan hal kecil. Menga

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-153

    "Ya, aku tau kalau itu Mas. Bedanya kamu melakukan itu dengan dia atas dasar cinta. Sedangkan denganku, atas keinginan ibumu yang ingin punya cucu cepat." "Demi Tuhan Rana aku menyentuhmu bukan karena itu. Bahkan kalau Mami nggak minta cucu pun aku juga akan menyentuhmu. Kamu istriku, dan aku berhak meminta hakku sebagai suami sama kamu!!" "Aku tau Mas, kita terpaksa bersama juga karena perjodohan. Aku pikir selama kita bersama, aku susah mengetahui semua tentang dirimu. Taunya aku salah, aku hanya mengetahui sebatas nama tanpa kisahmu." Abrisam mengacak rambutnya, dia pun menahan tangan Rania agar tidak pergi dari sampingnya. "Ran itu hanya masa lalu, aku salah aku tidak memberitahumu apapun tentang aku. Tapi bukan berarti kamu harus menghukumku dengan cara begini kan? Aku nggak suka, aku gak bisa, dan aku nggak tahan!!" Tidak perlu khawatir akan hal itu, lagian Rania tidak akan marah pada Abrisam. Dia hanya memaklumi dan menghargai privasi Abrisam selama ini. Bahkan Rania malah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status