Share

Chapter-118

Author: AgathaQuiin20
last update Last Updated: 2025-02-12 22:32:49

Keesokan lagunya, Adhitama gelisah ketika membuka pintu rumahnya. Ini sudah jam sembilan pagi dan tidak ada tanda-tanda pintu kamar Rania terbuka. Sebenarnya Adhitama curiga dengan apa yang mereka lakukan, semalam Adhitama juga tidak mendengar suara apapun dari kamar Rania. Meskipun Adhitama sampai menempelkan telinganya di dinding samping kamar Rania.

Adhitama membuka pintu rumah ini dan terkejut melihat sebuah mobil hitam terparkir indah di depan rumahnya. Belum lagi para tetangga yang sudah ada yang bergerombol di samping mobil itu dengan berbisik. Pria itu keluar dengan tarikan nafas yang dalam. Hal ini pasti akan terjadi, dan jika Adhitama tidak angkat bicara akan ada banyak opini dari mereka tentang Rania dan juga Abrisam. Mendekati mobil itu dan mengetuk kaca mobilnya, Adhitama pun menyapa satu persatu tetangga yang melewatinya.

Hingga tak lama kaca mobil ini pun turun dengan perlahan, menunjukkan wajah bantal Bagas.

"Nak Bagas semalaman tidur di mobil?" tanya Adhitama pela
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-119

    Akhirnya mereka pun memutuskan untuk mengingat semalam lagi di rumah Adhitama. Rania pergi ke pasar setelah berdebat dengan Abrisam hanya karena baju. Bagas yang selalu mengolok Abrisam karena tidur tanpa menggunakan baju. Sedangkan pria itu sudah menjelaskan jika kamar Rania itu panas, tidak ada pendingin ruangan maupun kipas angin. Itu sebabnya Abrisam tidur tanpa mengenakan baju apapun. Lagian, Abrisam juga tidak mungkin tega semalaman Rania tidak tidur hanya karena menjadikan buku sebagai kipas. Itu sebabnya Abrisam memilih tidur tanpa menggunakan baju. Tapi yang ada dipikiran Bagas itu bega cerita. Kata Adhitama, tempat tidur Rania itu sedikit menimbulkan bunyi jika bergerak. Jadi secara tidak langsung mereka bisa melakukan hal begitu di lantai, atau posisi berdiri di pojokan. Bisa jadi kan panas menjadi alasan Abrisam sebagai tutup, jika mereka juga sempat melakukan hal itu juga kan? "Bisa nggak punya pikiran bagusan dikit! Nama doang yang Bagus pikiran nggak!" dengus Abrisam

    Last Updated : 2025-02-14
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-120

    Malam hari, Rania mengajak Adhitama untuk bersama malam bersama di salah satu makanan lesehan yang tak jauh dari rumahnya. Memesan empat ayam dan juga empat gelas minuman manis, akhirnya Rania memutuskan untuk menyuapi Abrisam lebih dulu. Bukannya apa, Rania juga tidak tega jika harus membiarkan Abrisam makan sendiri dengan keadaan yang makannya saja harus menggunakan tangan. Takut salah makan dan salah ambil, belum lagi Abrisam juga tidak suka kol sab juga dedaunan. "Mas Abri lagi diet ya?" tanya Rania tanpa sadar.Beberapa hari ini dia memang melihat Abrisam ada sedikit aneh. Tubuh pria itu semakin hari semakin kurus, atau mingguan efek melihat Abrisam tidur tanpa menggunakan baju, makanya Rania bilang jika tubuh Abrisam sedikit kurusan. "Nggak. Kenapa?" tanya Abrisam heran. "Tubuh Mas kok kurusan sih. Atau aku yang–" menyadari arah ucapannya Rania pun menghentikan ucapannya. Ingat kata Abrisam, Bagas itu memiliki pikiran kotor yang luar biasa. Apa yang Rania katakan selalu saja

    Last Updated : 2025-02-14
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-121

    Rania menelan salivanya dengan kasar, di depannya ada Grace dan juga David yang berada di tempat yang sama. Jantung Rania berdebar lebih kencang dari biasanya, dadanya sesak hingga Rania kesulitan untuk bernafas. Tangan wanita itu menggenggam erat telapak tangan Abrisam. Belum lagi disisi lainnya ada Leon yang berdiri tak jauh dari tempatnya. Sungguh, kondisi seperti apa kali ini!! "Mama … " lirih Rania. Grace mendekat, dia pun menatap Adhitama dengan tatapan tidak suka. "Ini kenapa Ayahmu ada disini!!" katanya dengan nada sombing. Rania berdehem. "Pengen ngajakin Ayah keliling mall aja, Ma." Jawaban Rania yang terkesan asing, membuat Abrisam mengerutkan keningnya. Tidak biasanya wanita itu berkata seperti itu di depan banyak orang. Bahkan suara Rania juga berubah tidak selembut biasanya. Grace yang menyadari ada Abrisam dan yang lain pun tersenyum. Sikap Grace itu berubah drastis ketika melihat Bagas yang terus menatapnya.

    Last Updated : 2025-02-15
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-122

    Menatap bill belanjaan di tangannya Rania pun mendesah. Baju yang dia belikan untuk Adhitama hanya menguras dompet Abrisam seharga lima ratusan ribu rupiah. Karena Adhitama mengambil baju yang harganya bahkan sangat murah dan juga bertulisan diskon. Sedangkan Grace wanita itu mengambil satu tas dengan harga ratusan juta. Beberapa potong baju dengan harga paling murah dua juta. Begitu juga dengan David yang mengambil sepatu yang dia suka dengan harga puluhan juta.Sejujurnya Rania sungkan ketika dia ingin membelikan tas Grace dan juga sepatu David. Bukannya dia tidak ingin membelikannya, hanya saja kan masalahnya ini harganya di atas batas wajar. Kalaupun Rania ingin membelikan hadiah, bukannya itu tergantung Rania? Seharusnya Grace dan David menerima hadiah itu dengan lapang dada, tapi yang ada Grace dan juga David malah mengambil hadiah yang mampu menguras dompet Abrisam. Wanita itu mendesah, melempar bill belanjaan diatas meja. "Ya Tuhan .. " keluh nya.

    Last Updated : 2025-02-15
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-123

    Selena langsung memeluk Rania ketika melihat menantunya pulang bersama dengan Abrisam. Setelah menginap dua hari di rumah ayahnya, akhirnya Selena punya teman kembali di rumah. Apalagi Kara yang pulang ke ibukota malah lebih sibuk dengan temannya. Setelah muncak, Kara sudah bersama dengan temannya dulu. Itu sebabnya Selena suka kesepian ketika Rania tidak ada. "Mami nggak ada temen, sepi banget ini rumah. Kamu nginepnya lama banget sih." ucap Selena sedih. "Cuma dua hari Ma, masa iya lama." kekeh Rania. "Malah aku pikir mau menginap satu bulan disana." sahut Abrisam. Selena langsung cemberut, kalau saja hal itu sampai terjadi antara mereka, yang menginap selama satu bulan di rumah Adhitama. Sudah dipastikan Selena juga akan ikut menginap disana agar menjadi beban hidup Adhitama, ayah Rania. Selena tidak peduli dengan omelan atau tatapan heran dari besannya, yang penting Selena ikut dan tidak merasa kesepian di rumah sebesar milik Abrisam. "Mami perasaan ganggu mulu. Bisa nggak bi

    Last Updated : 2025-02-16
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-124

    Siangnya, Rania sudah siap dengan dress panjang berwarna putih yang dia kenakan. Rania juga sudah meminta pada Selena, jika dia juga mengajak Abrisam kali ini. Lagian, kasihan juga kan kalau Abrisam berada di rumah sendiri tanpa melakukan apapun. Rania yang tidak tega dengan semua ini. Menuruni tangga, Selena menunjukkan wajah cemberutnya. Dia hanya mengajak Rania pergi, tapi kenapa Abrisam ikut? "Gak papa ya, Mi." kata Rania tidak enak hati. Selama memutar bola matanya malas. Tentu saja tidak boleh ada kaum pria di antara mereka. Tapi apa boleh buat, lebih baik dia ikut daripada nanti malah Rania tidak bisa keluar dengan Selena. "Yaudah ayo." ajak Selena. Rania tersenyum bahagia, dia pun menarik tangan Abrisam untuk mengikuti langkah kaki Rania. Wanita itu juga menjelaskan apa saja yang nanti akan mereka lakukan. Dari melihat ikan, baik di timezone jika mereka bertemunya di mall. Atau mungkin Rania dan juga Abrisam bisa menghabiskan waktu untuk berkeliling. "Simpan dulu keingin

    Last Updated : 2025-02-16
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-125

    Rania jatuh di atas pangkuan Abrisam, setelah dia selesai mandi sore. Sebenarnya ini tidak sengaja, dia duduk di samping Abrisam yang ingin menggunakan lotion untuk badannya. Tapi ketika dirinya ingin bangkit, dan menyimpan lotion itu. Abrisam malah dengan cekatan langsung menarik tangan Rania, hingga membuat wanita itu duduk diatas pangkuannya. "Ini kalau kakinya di sisi kiri dan juga kanan kayaknya lebih enak deh, Ran." ucap Abrisam. Rania menatap kedua kakinya dengan heran. Lalu menatap Abrisam dengan tatapan bingung. "Gak ah, Mas. Aku cuma pakai handuk, mau pakai baju dulu. Mas mandi sana." perintah Rania. Abrisam tersenyum kecil, dia tidak menurut dengan apa yang Rania katakan. Pria itu memegang satu kaki Rania dan memutarnya sendiri. Dan saat ini posisi Rania yang masih duduk di depan Abrisam, dengan kedua kaki yang menghimpit kaki Abrisam. Belum lagi, tangan Abrisam yang langsung memeluk pinggang Rania, mampu membuat Rania gugup. Siapa juga sih yang tidak gugup dengan hal i

    Last Updated : 2025-02-17
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-126

    Selena sudah menunggu dengan bosan. Sampai jam segini Rania dan juga Abrisam tak kunjung turun juga sedangkan dirinya susah sangat lapar. Di meja makan ini tidak hahaha ada Selena, tapi juga ada Alfa, Kara dan juga Bagas. Mereka semua menunggu Rania dan Abrisam untuk bergabung makan malam dengan mereka. "Ini mereka kenapa lama sekali sih. Aku udah laper, Mami." ucap Kara. "Mami lihat dulu deh, kok lama banget mereka ngapain aja." Selena bangkit dia pun berjalan cepat ke arah tangga dan menuju kamar Abrisam yang terbuka sedikit. Disana Selena bisa melihat dia handuk yang tergeletak diatas lantai, tapi tidak melihat ada orang sama sekali. Tidak mungkin kan, handuk ini berjalan sendiri sampai di bawah lantai? Apalagi ini handuk Selena tahu betul, handuk yang selalu di tata oleh mbok Atun di kamar mandi. Mengambil handuk itu dan menaruhnya di atas tempat tidur. Selena pun menatap pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Rania mendekat, mungkin salah satu diantara mereka sedang mandi. D

    Last Updated : 2025-02-17

Latest chapter

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-191

    Mendapat penolakan dari Rania, Leon pun memutuskan untuk menemui wanita itu kembali. Dia masih tidak terima dengan apa yang rania katakan, bagaimana bisa dia menolak Leon dan memilih Abrisam? Pria buta yang tidak bisa berbuat banyak hal dalam hidupnya. Dia hanya bisa diam, duduk diam, dan merepotkan banyak orang. Sedangkan Leon? Bisa dilihat dia tampan, gagah, dan memiliki segalanya. bahkan Leon berpikir tidak ada yang bisa menolak pesona dirinya selama ini. Untung saja saat ini mereka bertemu di salah satu cafe, dimana rania sedang minum kopi bersama dengan Gaby. Leon pun mendekat, dia pun langsung duduk di antara mereka sehingga membuat Rania maupun Gaby terkejut. “Pak Leon disini juga.” tanya Gaby kaget. Dia bahkan sampai melirik ke arah Rania yang hanya diam saja. Leon tak menjawab, dia malah lebih memilih menatap rania yang diam saja. Wanita itu seolah tidak keberatan dengan apa yang dilakukan Leon. “Kita butuh bicara.” ucap Leon.Alis Rania mengkerut. “Mau bahas apalagi? masa

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-190

    "Jadi ditolak atau diterima?" ucap Abrisam. "Apanya?" Kali ini mereka berada di ruang tengah. Rania yang duduk gugup di samping Abrisam, sedangkan pria itu yang hanya diam saja tanpa melakukan apapun. Abrisam sempat mendengar ucapan Leon, yang dimana pria itu menyatakan cintanya pada Rania, istrinya. Dan Abrisam juga sudah mendengar penolakan Rania dengan tegas. Jika dia tetap ingin bersama dengan Abrisam bukan dengan Leon. "Susah ya kalau punya istri cantik, banyak yang suka jadi rebutan lagi." sindiran Abrisam. Rania menyiku Abrisam dengan gemas. sehingga membuat pria itu meringis. "Ngomong apa sih, nggak nyambung belas." "Aku gak tuli, sayang!!" Rania menggulung bibirnya untuk tidak berteriak, tertawa atau bahkan jingkrak-jingkrak layaknya sapi kepanasan. Dia harus tetap tenang, kalem dan juga jaga image. Setidaknya begini, meskipun wanita itu cerewet dan juga banyak tingkah, asalkan Rania tetap terdengar anggun di telin

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-189

    Selena tersentak mendengar teriakan itu, dia pun menempelkan telinganya di pintu kamar Abrisam. Memastikan jika suara itu berasal dari kamar itu bukan yang lain."Rana … kamu gak papa kan?" tanya Selena memastikan. "Aku–" "Nggak papa Mi." Itu suara Abrisam dan juga Selena yang saling bersautan satu sama lain. Selena yang mendengar hal itu langsung cekikikan, wanita itu memutuskan untuk turun ke bawah. Disana sudah ada banyak orang yang menunggu, dan Selena tidak ingin menunggu terlalu lama. "Kita makan duluan aja ya." ucap Selena. "Nunggu Rana sama Abrisam dulu, Mi." jawab Alfa. Selena menggeleng, "Abrisam sudah makan makanan pembukanya. Mungkin dia akan menyusul nanti setelah makanan pembuka sudah habis." Alfa dan Bagas yang satu meja dengan Selena pun bingung. Makanan pembuka apa yang dimaksud Selena? Biasanya mereka suka makan bersama, jika salah satu diantara mereka belum ada yang turun, tidak ada sa

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-188

    Mencoba itu bukan hal yang mudah untuk Abrisam. Bagas pasti tau itu, dia tidak suka mencoba dan tidak ingin mencoba hal yang sama sekali tidak ingin dia coba. Tapi kali ini … Abrisam mendesah kesal. Dia pun langsung masuk kedalam kamarnya dengan cepat dan berniat untuk membersihkan diri. Tapi yang ada dia malah menabrak sesuatu yang langsung membuat kakinya terluka. "Aduh … " teriak pria itu. Rania yang baru saja keluar dari tempat ini langsung menghampiri Abrisam. Melihat kaki Abrisam yang terluka. "Hati-hati dong Mas. Kamu itu gimana sih." "Gak kelihatan Rania." "Yaudah duduk dulu Mas, aku obatin." Abrisam mengangguk, dia pun mencari kursi yang ada di samping kiri atau kanan. Hingga dia menemukan kursi yang mungkin dia tabrak nanti, sehingga membuat kakinya sakit. Rania juga langsung mengambil kotak obat di kamar ini dan mengobatinya dengan pelan. Sesekali meniup luka itu agar Abrisam tidak merasa sakit atau perih. Menahan luka itu tidak gampang, Abrisam pernah tergores cuku

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-187

    Karena Abrisam mengaduh lapar, akhirnya Rania memutuskan untuk meminta Bagas untuk membelokkan mobilnya ke sebuah tempat makan terdekat. Dia tidak tega jika harus melihat Abrisam kelaparan setelah mengantarkan dirinya jalan-jalan seharian ini. "Mas Abri mau pesen apa? Menunya banyak banget, seafood kesukaan Mas juga ada." ucap Rania. Satu persatu wanita itu membaca menu yang ada di depannya dengan seksama. Dia juga menyebutkan banyak sekali masakan, sayangnya ada masakan yang sulit sekali disebut. Lidahnya begitu kaku untuk membaca tulisan itu yang menurut Rania aneh. Yang ada Rania hanya menunjuk tulisan itu dan memberitahu pelayanan, jika dia memesan itu dia porsi untuk dirinya dan juga Abrisam. Tak hanya itu, Rania juga langsung memberikan daftar menu yang ada di tangannya pada Bagas. Meminta Bagas untuk memilih makanan yang dia ingin makan malam ini. "Oh ya, habis ini kita ngapain?" tanya Bagas akhirnya. "Pulang. Tau capek nggak?" ucap Abr

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-186

    Meskipun tidak piknik atau apapun itu, hari ini Abrisam mengajak Rania untuk jalan-jalan sebentar. Dia meminta apapun yang Rania inginkan, akan Abrisam belikan. Hanya saja istrinya ini begitu lucu, dia hanya meminta dua cup teh dan terus mengajak Abrisam jalan-jalan di salah satu pusat perbelanjaan ini. Keliling-keliling nyaris satu jam dan tidak membeli apapun, membuat kaki Abrisam pegal.“Ini kamu yakin nggak mau beli apapun?” tanya Abrisam memastikan. Jika tidak ingin beli apapun lebih baik mereka pulang saja. Kalau jalan terus menerus tentu saja Abrisam yang lelah, tau kan wanita itu kalau di suruh keliling pusat perbelanjaan ini mau lima puluh kali pun tidak akan membuat dia lelah. Beda cerita kalau itu pria, bahkan baru saja masuk sudah merasa kesal.“Boleh minta cincin?” “Boleh, tadi kan aku sudah bilang kamu pengen apa aku beliin.”Rania mengangguk, dia pun langsung menarik tangan Abrisam pelan untuk masuk ke salah satu toko perhiasan. Rania mengamati satu persatu cincin yang

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-185

    Abrisam akhirnya turun ke bawah, dia sudah mengenakan baju lengkap. Begitu juga dengan Rania yang sudah mengenakan baju lengkap juga, tidak seperti pagi tadi yang hanya menggunakan bathrobe saja. Sungguh, dia begitu malu melihat ibu mertua dan juga keluarganya yang tiba-tiba saja datang ke rumah, sedangkan dia datang juga tidak menelpon atau memberi kabar lebih dulu. Untung saja Rania bangun lebih awal, dia sudah mandi dan juga membereskan rumah yang sempat berantakan karena ulah Abrisam. Coba saja jika belum, sudah dipastikan ibu mertuanya itu pasti akan memiliki pemikiran yang luar biasa untuk Rania dan juga Abrisam. "Kemarin perasaan bilangnya dua hari, ini kenapa baru sehari sudah pulang?" ucap Abrisam. Rania yang duduk di depannya pun langsung mengkerut kan keningnya heran. "Haa? Masa sih? Mereka pergi kemana?" Tentu saja Abrisam tidak akan memberitahu Rania mereka pergi kemana. Itu rahasia publik, dan hanya Abrisam saja yang tahu. Rania tidak dipe

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-184

    "Hari ini kita … pulang ke rumah Abrisam." ucap Selena.Semua orang menatap Selena heran, dia pun langsung menatap satu persatu barang yang sempat mereka bawa ketika meninggalkan rumah Abrisam. Dan pagi ini, dengan semangat mereka pun kembali ke rumah Abrisam. "Mau menginap lagi di rumah kita?" tanya Alfa memastikan. Selena menggeleng, "Kita balik aja kesana, sampai Mami punya cucu baru pulang." Alfa memutar bola matanya malas, padahal Selena tahu sendiri jika dia tidak akan mendapatkan apapun dari hasil yang dia perbuat saat ini. Tapi tetap saja wanita itu masih ngeyel dan berharap jika dia akan menerima cucu suatu saat nanti. Dan pagi ini, Selena sengaja ingin kembali ke rumah itu pagi-pagi, karena tahu Abrisam maupun Rania belum juga bangun tidur. Biasanya mereka akan bangun terlambat, apalagi malam itu malam yang panjang untuk mereka. Tidak mungkin kan kalau mereka tidak melakukan apapun jika berdua saja? Selena juga memastikan semua cctv rumah untuk tidak melihat apa yang mere

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-183

    Makan malam yang seharusnya masih hangat menjadi dingin karena ulah Abrisam. Pria itu tiba-tiba saja mengurung Rania di dalam kamar selama dua jam, sehingga masakan Rania menjadi dingin dan tidak enak kembali. Belum lagi, ketika mereka turun dan menikmati makanan mereka. Abrisam malah menolak masakannya untuk dipanasi. Sungguh, dia tidak ingin Abrisam sakit perut hanya karena makanan dingin. Rania juga sudah membuatkan teh hangat untuk Abrisam dan juga dirinya. Setelah ini mereka akan tidur nyenyak, Rania sudah capek dan lelah. Badannya sangat lelah dan remuk akibat ulah Abrisam. Untung saja rumah ini benar-benar sepi coba saja jika tidak? Akan ada banyak orang yang mendengar suara Rania yang mendadak menggelegar akibat ulah Abrisam.Selesai makan, akhirnya Rania pun langsung membersihkan meja makan ini dengan cepat agar terlihat rapi dan bersih. Dia juga meminta Abrisam untuk menunggunya di ruang tengah, mungkin pria itu ingin mendengarkan suara televis

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status