Share

Suara Itu Seperti ....

"Ngapain di sini?" Mbak Sinta menyadari keberadaanku.

"A-aku hanya lewat saja," balasku terbata.

"Nguping ya!" Tanganku dicengkeram kuat oleh Mbak Sinta.

"Nggak, Mbak. Jadi tolong lepasin!" Aku berusaha melepaskan tangan.

"Kamu dengar apa tadi? Ha!"

"Aku hanya dengar Mbak Sinta kangen. Pasti kangen sama Arga 'kan?"

"Iya betul. Lain kali jangan nguping. Nanti kupingmu bintitan," ucap Mbak Sinta seraya melepaskan cengkraman tangannya.

Kemudian Mbak Sinta masuk ke dalam kamar. Aku terus memperhatikan Mbak Sinta berjalan hingga masuk kamar. Dengan cepat Mbak Sinta menutup pintu kala tahu aku masih terus memandangnya.

Ya Allah, apa tadi aku tidak salah dengar? Suara itu sama persis. Tetapi mana mungkin jika Mbak Sinta ....

Pikiranku jadi kacau. Membayangkan yang tidak-tidak.

Sejak kapan mereka berhubungan? Lalu benda di dalam tas Mbak Sinta itu ... apa dia hamil? Dan anaknya yang dia kandung ....

Ah tidak, tidak. Pasti aku tadi salah dengar. Bisa saja itu bukan dia.

Terus alasan Mbak Sin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status