Home / Urban / Istri Pengganti Duda Arogan / Bab 87 - Bertengkar

Share

Bab 87 - Bertengkar

Author: Almiftiafay
last update Last Updated: 2024-02-23 21:43:38

***

"Astaga, aku sudah mengubah Bela menjadi nakal."

Nial berdiri menghadap ke cermin yang ada di dalam kamar mandi.

Melihat bekas luka kemerahan di lehernya karena semalam Bela yang membuatnya di sana.

Dan pagi ini, luka itu tampak tercetak semakin jelas.

Ia tersenyum dan memakai turtle neck yang menutupi lehernya karena jika tidak maka pandangan mata elang Jerry akan mengetahuinya.

Ia keluar dari sana tak lama kemudian dan melihat Bela yang sudah cantik dengan dress midi berwarna broken white dengan coat panjang berwarna merah maroon yang hari itu mereka beli di store.

Memutar tubuhnya saat melihat Nial berjalan dari arah kamar mandi.

"Mas, bagus nggak?" tanyanya dengan sekilas berputar, menunjukkannya pada Nial yang mengangguk menjawabnya.

"Cantik sekali. Semua terlihat cantik karena kamu yang memakainya."

"Terima kasih."

"Jadi, mau beli oleh-oleh apa untuk ayah dan mamah?"

"Mungkin ... seperti teh kesehatan? Atau madu? Atau kopi?"

"Bagus, ayo pergi!"

"Tunggu! Luaranmu!"

Bela ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 88 - Hujan Pertama Kita

    Bela sebenarnya tidak siap, apalagi ia tahu sedang menjadi pusat perhatian orang-orang sejak ia dan Nial seperti pasangan yang sedang bertengkar.Tapi sekarang, mereka berdua seperti sedang pamer kemesraan pada semua orang.Bela membiarkan Nial sebelum akhirnya mereka kembali saling tatap."Di luar dingin. Ayo masuk!"Nial menarik Bela untuk bangkit, merangkul pundaknya agar ikut berteduh di bawah payung. Agar bahunya tidak kebasahan atau terkena tempias air hujan.Memasuki kafe terdekat, disambut senyum orang-orang asing yang seperti sedang mengatakan, 'Oh? Mereka sudah baikan!'Nial memintanya duduk di dekat jendela, agar Bela dapat melihat hujan pertama mereka di Auckland dengan leluasa."Bela?"Nial meraih tangannya karena Bela hanya diam saja."Kamu sungguh nggak mau bicara sama Mas?""Mau.""Lihat Mas kalau begitu!"Bela tersentuh, bagaimana cara Nial berubah dengan berusaha untuk meminta maaf telah membuatnya nyeri. Ia mengalihkan pandangannya dari hujan di luar sana pada Nial

    Last Updated : 2024-02-23
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 89 - Jakarta Lagi

    Bela turun dari pangkuan Nial, menyambar pakaiannya yang sudah berceceran di lantai dan memakainya secepat kilat.Merapikan rambut dan menerima panggilan video dari Handoko."Bapak?""Hai, apa Bapak mengganggu?" Handoko bertanya dengan mendekat pada Sasti sehingga wajah mereka tampak di layar ponsel."Enggak kok, Pak. Bela baru pulang jalan-jalan sama Mas Nial."Bela mengerling sekilas Nial yang masih duduk dengan lemas di tempatnya. Dengan hasrat menggebu yang kini harus tertunda.Bela menyenggol lengannya, matanya mengisyaratkan agar Nial segera memakai bajunya. Untuk menutupi dadanya yang tak mengenakan pakaian,dan juga lehernya yang terdapat bekas kemerahan."Suamimu mana?" tanya Sasti dari seberang telepon karena Nial tak kunjung tampak."Halo, Ayah, Mamah? Kabar baik?"Nial akhirnya muncul di samping Bela. Melambaikan tangan pada Handoko dan Sasti."Baik, Nak. Kalian baik-baik saja di sana?""Baik, Mah.""Kalian pulang besok?""Iya, mungkin besok malam terbang dari sini.""Baikl

    Last Updated : 2024-02-24
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 90 - After Honeymoon

    Pertanyaan itu hanya terjadi di dalam kepalanya sampai Han mengemudilan mobil memasuki halaman rumah.Sambutan hangat Kim seperti menyadarkannya bahwa ia ada di dunia yang sebenarnya lagi. Pada rutinitas yang harus ia jalani setelah petualangan selama berbulan madu."Selamat datang Pak Nial, Nona Bela.""Terima kasih, Bu Kim."Bela dan Nial menjawabnya hampir bersamaan sebelum memutuskan untuk masuk, selagi Han mengeluarkan koper mereka dari dalam bagasi."Hm ... nyamannya."Bela menghempaskan tubuhnya di atas ranjang. Nial yang masuk belakangan hanya tersenyum melihatnya. Ia membuka coat panjangnya dan melemparnya ke lantai begitu saja."Capek?" tanya Nial begitu ia suduk di sampingnya.Bela tak menjawab. Ia ingat ada yang harus ia tanyakan pada Nial, tentang Vida."Mas Nial, aku di jalan tadi melihat Vida."Mendengar nama Vida disebut membuat telinga Nial memanas. Ia berpikir akan memberi tahu Bela sedikit lebih lama lagi. Setidaknya kalau rasa lelah di antara mereka sudah mereda.

    Last Updated : 2024-02-24
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 91 - Kegagalan Di Depan Mata

    Tak hanya mata Nial yang terasa panas, tapi telinganya juga. Berpikir dalam hati apa yang telah dibuat Jerry sehingga membuat pembangkang yang ingin ia patahkan tulang lehernya itu bisa berlutut di depannya seperti ini.Dio menatap Nial. Dengan malu, sekaligus memohon karena ia tidak ingin membuat ayahnya gulung tikar.Belum lama Dio bahagia karena berpikir ia bisa bertemu Bela secepatnya sejak orang suruhannya memberinya kabar bahwa Bela dan juga Nial sudah mendarat semalam, pasca kembali dari bulan madu mereka.Tapi ....Beberapa saat sebelumnya ........"Brengsek kamu!"Suara ayahnya meninggi saat lelaki paruh baya itu memasuki rumahnya tadi pagi. Menampar Dio dengan tangannya yang paling kuat hingga membuat anaknya tersungkur ke lantai.Pagi yang biasanya tenang dan damai di dalam rumah kini dipenuhi dengan amarah Hakim Arnelda, pemilik Goldsky Holdings, ayahnya Dio."Papa kenapa?"Clueless, karena merasa Dio tidak melakukan kesalahan apapun, tapi Hakim murka tak terbendung."Sus

    Last Updated : 2024-02-25
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 92 - Jatuhnya Goldsky Holdings

    "Maafkan aku, Pak Nial! Aku tahu aku sudah gagal mendidiknya, maafkan aku!"Nial mendengus mendengarkan hal itu. "Kamu tahu sendiri 'kan bagaimana kejamnya aku? Aku nggak akan memberi ampun pada orang-orang yang sudah mengusik hidup tenangku.""Tapi, Pak Nial telah membuat Goldsky Holdings kolaps dalam waktu singkat.""Lalu apa maumu?""Maafkan Dio! Tolong!"Nial semakin kesal. Ia melihat Jerry yang membuka pintu ruangannya dan berdiri di ambang pintu. Dengan isyarat mata, Nial memintanya agar masuk dan mengenyahkan Hakim dari hadapannya."Ayo keluar!"Jerry menariknya bangkit. Tak peduli lagi untuk alasan apa ia minta bantuan darinya agar Nial kembali menyokongnya bangkit atas bisnisnya yang mengalami kebangkrutan.Nial sedikit melonggarkan dasinya sebelum ia duduk di kursi kerjanya. Memeriksa pesan dari Bela.'Mas Nial sudah ke kantor?''Sudah, Sayang. Maaf Mas berangkat pagi-pagi tadi sebelum kamu bangun.''Iya, aku membuatkanmu makanan. Sekarang sedang jalan diantar Pak Han ke k

    Last Updated : 2024-02-25
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 93 - Di Atas Meja Billiard

    ***"Carilah tempat tinggal lain, Vid! Rumah ini sebentar lagi disita bank!"Vida yang sedang memakai lipstick dan duduk di depan cermin yang ada di dalam kamar terkejut karena apa yang dikatakan oleh Dio.Ia baru ingat kalau tadi pagi saat ia tidur terjadi keributan di rumah ini, tapi ia tidak terlalu jelas mendengarnya karena matanya masih lengket seperti lem.Ia memutar kepalanya pada Dio.Wajah tampan yang senantiasa tampak ambisius itu kini tampak berantakan, kacau dan lesu dalam waktu bersamaan."Kenapa disita bank?"Dio mendengus kesal."Pantas Nial membuangnmu jauh-jauh dari hidupnya. Itu karena kamu bodoh!""Yah!"Vida yang kesal bangkit dari duduknya. Ia memandang Dio yang dilihat dari manapun sedang sangat kesal padanya."Goldsky Holdings bangkrut."Vida mundur teratur. 'Secepat ini?' batinnya bertanya.Padahal ia baru saja melakukan kesepakatan dengan Dio untuk merusak hubungan Nial dan juga Bela, dan dia sudah akan memulainya sejak tahu adik perempuannya itu sudah kembal

    Last Updated : 2024-02-25
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 94 - Renang? Malam-malam Begini?

    "Menyedihkan!"Hanya itu yang sedari tadi terus dipikirkan Vida saat ia angkat kaki dari rumah Dio yang beberapa waktu terakhir ini sangat nyaman untuknya.Ternyata impian untuk hidup damai dan tenang tidak bisa terjadi karena takdir bergerak lebih cepat seolah menamparnya dengan sebuah kenyataan bahwa ia tidak bisa lepas dari pusaran sengsara yang memeluknya begitu hebat.Ia menunduk, berdiri di bawah hujan dengan menangis. Marah pada dirinya sendiri. Marah pada hidupnya yang berantakan sejak Sasti hampir tewas pasca kecelakaan.Marah pada Nial yang membencinya setengah mati.Marah pada Bela yang dipihak terus-terusan oleh keberuntungan dan nasib baik.Saat dirinya harus kehujanan di sini dan menggigil kedinginan, Bela pasti merasakan tempat yang nyaman, dipeluk Nial dengan cinta yang meluap untuknya. Cinta Nial yang tidak akan diberikan kepada orang lain selain Bela."Kamu bodoh? Kenapa hujan-hujanan?"Suara seorang perempuan datang setelah mobil sedan berhenti di tepi jalan. Memb

    Last Updated : 2024-02-26
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 95 - Terjerat Benang Merah (Bagian 1)

    ***Handoko dan Sasti benar-benar dibuat melongo dengan apa yang mereka lihat di atas meja ruang tamu. Ada sangat banyak barang di sana yang dibawa masuk Nial dan juga Bela. Yang dibilang adalah oleh-oleh dari Auckland.Teh, kopi, madu, susu, coklat, cookies, lukisan, tas, mantel dan masih banyak yang lain.Bela hanya menahan tawa melihat ayahnya yang tampak tak bisa mengatakan apapun selagi Nial bingung. Apakah ini disukai atau tidak, ia masih belum tahu."Tunggu!"Handoko mulai membuka suaranya."Bukannya Bapak nggak suka. Tapi apa ini nggak terlalu banyak?"Sasti menyetujui dengan mengatakan,"Berapa yang harus kalian bayar untuk menempatkan ini di kargo?""Jangak pikirkan, Mah! Nial yang meminta Bela membeli banyak karena nggak tahu mana yang Ayah dan Mamah suka!"Bela mengangguk menyetujui Nial.Tidak ingin mengecewakan anak dan menantunya. Handoko tersenyum."Terima kasih untuk perhatian kalian.""Kalau Ibuk merasa terlalu banyak, bagikan saja ke tetangga. Iya, 'kan, Mas?"Bel

    Last Updated : 2024-02-26

Latest chapter

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 229 - Akhir Sebuah Perjalanan (END)

    ***"Selamat pagi."Bariton dalam nan seksi milik Nial selalu menyambutnya setiap pagi.Dia juga tampak baru saja mandi saat melihat Bela yang bangun dari tidurnya dan memberi istrinya kecupan yang manis."Selamat pagi, Mas. Kamu sudah mandi?""Sudah, Sayang. Hm ... kenapa kamu bangun cepat-cepat? Istirahatlah lagi!""Tapi belum ada makanan untuk pagi ini."Nial tersenyum mendengarnya. Ia berlutut di depan Bela dengan sebelah kakinya dan mengusap perutnya yang bulat dan lucu."Oh? Oh!"Nial terkejut. Ia memandang Bela dengan tidak percaya."Kenapa Mas? Dia gerak ya?""Iya. Oh mungkin ingin ucapan selamat pagi juga? Hm ... kamu iri?"Nial mengecup perutnya dan memandang Bela."Bela?""Ya?""Kamu sempurna. Terima kasih untuk sudah mengandung dan mwlahirkan anak-anak kita."Bela mengangguk. Ia tidak bisa menyembunyikan senyumnya saat senyum Nial juga tampak sangat manis."Kamu mandilah! Nanti jadi pergi, 'kan?"Nial lebih dulu bangkit dari posisinya. Mengusap puncak kepala Bela dan memer

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 228 - Dear Bela, Apa Kabar?

    ***"Ini kebebasan?"Terik. Matahari bersinar terik siang ini.Cerah dan juga berawan. Gugusan Cirro stratus membentang seperti karpet selamat datang yang menyaksikannya keluar dari tahanan. Pada akhirnya ....Tahun-tahun penebusannya telah berlalu. Dan ia tersenyum sekarang. Senyum yang kini tampak lega. Itu adalah Vida.Ia bebas dari tahanan setelah melewati masa yang suram. Yang tidak ingin lagi ia ulangi untuk ke dua kalinya.Dadanya lega sekaligus sebah. Ada perasaan bersalah pada Bela yang kini meluap hingga tumpah.Ia berjalan di sepanjang jalur pedestrian, menunduk dan memasuki sebuah kafe setelah keluar dari toko emas, menjual perhiasan yang dulu masih ia pakai sebelum dibawa polisi.Ponsel dan emas yang dikembalikan padanya itu ia jual dan ia gunakan setidaknya untuk bertahan hidup beberapa waktu ke depan. Sementara ponselnya masih bagus dan saat ini ada di atas meja.Ia duduk. Menghadap sebuah kertas kosong yang baru ia beli dari sebuah toko alat tulis.Netranya tergenan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 227 - Sembuh Dari Luka

    Bela tersenyum membaca pesan dari Nial yang mengatakan agar ia bicara dengan Niko lebih dulu.Kini, bagi mereka ... semua telah sembuh dari luka. Tidak ada lagi pertengkaran atau baku hantam sama seperti yang dilakukan Nial dan Niko jika dulu mereka bertemu.Kebencian mereka telah berakhir. Bela ingat Nial sempat mengatakan bahwa Niko-lah yang dulu memberi tahu Nial saat Bela pergi ke Jawa Barat dan memutuskan akan mengakhiri hidupnya sendiri.Niko jugalah yang telah menanganinya saat Bela dilukai Jenni.Semuanya telah berlalu dengan sangat cepat. Waktu membuat kebencian bermetamorfosa menjadi obat penyembuh paling mujarab."Bagaimana kabarnya Pak Nial?"Pertanyaan Niko kembali merengkuh kesadaran Bela yang sedari tadi dibelenggu oleh pemikiran panjangnya."Kabar baik juga, Kak Nik. Dia sedang menikmati hari menjadi Papa yang super sibuk dengan anak lelakinya yang berlarian tanpa henti."Niko tersenyum mendengarnya. Sudah lama ia juga tidak bertemu Nial."Kak Niko mau bertenu dengan M

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 226 - Setiap Dari Kita Berhak Bahagia

    "Baby, be careful!"Bela merendahkan tinggi tubuhnya, berlutut saat anak kecil laki-laki berumur tiga tahun itu berlari dan memeluknya."Mommy! Mrs. Kim gets some letters!"Jari kecilnya menunjuk pada pintu ruang makan. Tapi saat Bela melihatnya, Nial lah yang masuk dengan bahu merosot penuh kelegaan. Ia baru saja berlari mengikuti anak lelakinya yang berderap secepat kilat meninggalkannya di belakang."Gavin? Papa 'kan sudah bilang jangan--""Mas? Sudahlah!"Bela tersenyum, mengusap punggung tangan Nial saat mendekat."Gavin, lihat perut mama! Hm? Gavin sayang dengan mama?"Nial ikut berlutut dan mengusap puncak kepalanya."Pasti sayang. Gavin sayang mama.""Kalau begitu pelan-pelan ya kalau peluk mama? Nanti kalau adik sakit bagaimana?"Gavin mengusap perut Bela yang membesar."Dia namanya adik?"Bela tertawa mendengar pertanyaan polosnya."No, Baby! Dia belum punya nama. Masih di dalam perut Mama. Nanti kalau sudah keluar, baru bisa diberi nama."Bela meraih tangan kecilnya. Meleta

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 225 - Hadiah Terbaik Dari Tuhan

    Bela hanya menahan senyumnya saat ini. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan Siska rasakan bersama Jerry untuk pertama kalinya.'Jadi, akan ada yang segelnya dirusak malam ini.'Bela tertawa sendiri. Ia berdiri di deoan cermin setinggi pintu yang ada di dalam kamar ganti dan mengulurkan tangannya ke belakang. Meraih resleting di punggungnya, untuk melepas gaun malam yang tadi ia gunakan untuk menghadiri pernikahan Siska dan juga Jerry."Astaga! Kenapa selalu saja seperti ini. Tadi dipakai mudah tapi kalau mau dilepas sulitnya minta ampun."Bela menggerutu. Ia masih mencoba menarik resletingnya tapi rasanya tidak bisa.Sampai sebuah tangan menariknya turun dan Bela dengan cepat menoleh ke belakang. Ia menunduk teelalu lama sampai tidak sadar Nial sudah masuk dan membantunya."Terima kasih, Mas Nial.""Iya, sama-sama, Sayang."Bela melepasnya. Melemparnya ke sandaran sofa ruang ganti dengan hanya menyisakan underwear. Saat Nial juga membuka kancing jasnya dan ikut melemparnya di temp

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 224 - Our First Night

    Nial tidak bisa membendung senyumnya saat tahu isi di dalam kotak kado itu. Itu berisi figura yang membingkai sebuah foto.Foto anak kecil perempuan dengan topi bundarnya. Itu adalah foto masa kecil Bela."Mas Nial 'kan selalu bilang kalau aku adalah hadiah yang kamu sukai?""Ya. Memang benar begitu, kok.""Jadi aku memberikan foto anak kecil itu padamu. Anak kecil yang hidupnya kamu selamatkan dan meski terpisah selama lebih dari satu dekade, takdir kembali mempertemukannu dengannya.""Ya, benar. Terima kasih. Mas akan letakkan ini di atas meja kantor kalau pulang nanti. Tapi ada yang harus kamu lakukan sekarang."Nial menutup kotak kado itu dan meletakkannya di atas nakas. Ia meraih tangan Bela dan membuatnya duduk di atas pangkuannya."Apa? Apa yang harus aku lakukan?""Berperan sebagai hadiah yang baik. Hm?"Nial telah membuka kancing dress yang dipakai Bela."Mas? Kamu nggak ingin makan kuenya dulu? Itu enak loh! Aku pesan di toko kue di ujung jalan yang ramai itu."Nial menggele

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 223 - Birthday

    ***Nial membuka matanya, hari sudah pagi. Dengan keadaan dirinya yang terbaring di atas ranjang bulan madunya. Dengan keadaan tanpa pakaian.Ia sama sekali tidak turun dari ranjang sejak dengan Bela kemarin sore. Akh.Mengingatnya saja membuatnya gerah setengah mati bahkan saat pendingin udara dinyalakan di atas sana. Ingatannya kembali terpanggil di saat-saat ia dan Bela memasuki kamar kemarin."Are you sure?" ragu Bela, bertanya memastikan pada Nial bahwa ia diperbolehkan mengambil alih kontrol mulai saat ini sejak Nial tidak bisa mendominasi hubungan ranjang karena ia masih tidak diperbolehkan bergerak terlalu banyak."Yeah, Baby! Take off my clothes!"Jantung Bela berdebar mendengar permintaan Nial agar melucuti pakaiannya. Bela tidak membantahnya dan membuka kancing kemeja Nial satu demi satu. Melihat perutnya yang masih terlilit perban dan belum sepenuhnya bisa dikatakan pulih.Nial hanya tersenyum saat Bela membuka kancing di celana panjang putih yang ia kenakan dan membuatny

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 222 - I Need Your Touch

    Darah lebih kental dari Air. Jika di Swiss Leo menyerang Nial saat semua orang lengah, atau Jenni yang menyerang Bela saat itu, sekarang di sini, di Jakarta, Rafael menyerang Jerry.Tapi Jerry telah meningkatkan kewaspadaannya sepuluh kali lipat. Ia membaca pergerakan Rafael dan secepat mungkin menahan pergelangan tangannya yang membawa pisau cutter."Kamu yang brengsek!"Jerry memuntir tangannya hingga terbalik dan jatuhlah pisau itu. Rafael didorongnya hingga punggungnya terbentur dinding dengan kasar."Untuk semua yang telah kamu lakukan pada keluarga Nial, dan kali ini padaku. Bayarkan dan tebuslah semuanya, Rafael! Kamu punya kesempatan untuk menyesal."Jerry mengalihkan tangannya dari bahu Rafael ke kerah bajunya."Tapi saat kamu nggak berubah, aku pastikan kerah bajumu ini nggak lagi sama karena kamu akan mendekam di dalam penjara. Do you get it? Get lost you bastard!"Jerry memberikan penekanan pada setiap kalimatnya. Membuat Rafael bergidik ngeri karena dia dalam ancaman yan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 221 - Pasca Tragedi

    "Selamat malam."Jerry datang dan menunduukan kepalanya pada Nial dan juga Bela yang ada di dalam kamar rawat."Selamat malam," balas mereka hampir bersamaan."Pak Nial sudah baikan?""Ya, Jerry. Dari mana kamu seharian? Kamu nggak datang menjengukku loh."Jerry menunjukkan senyumnya yang manis. Tapi Bela dapat melihat ada gurat kemarahan yang ia pendam saat ini."Bisa kita bicara? Hanya berdua saja."Jerry memandang Bela, memohon pengertian dan maaf."Sure, aku akan keluar. Aku akan ngobrol dengan Pak Watson."Bela hanya melemparkan senyumnya lalu memberi tempat untuk Jerry."Sebentar ya, Sayang?" Nial meraih tangannya sebelum ia benar-benar pergi."Iya, Mas. Kalian bicaralah!"Bela melambaikan tangannya sekilas pada Nial sebelum menghilang di balik pintu ruangan."Kenapa, Jerry? Hari ini kamu mengunjungi anak itu?"Nial bertanya sesegera mungkin. Tidak ingin membuang waktu lebih banyak karena ia ingin dengar apa yang ingin dikatakan oleh Jerry sampai membuat Bela harus pergi dari si

DMCA.com Protection Status