Sudah beberapa hari semenjak Natasha menghubungi mamanya Reno, yaitu Lastri. Di mana Lastri berjanji kepadanya untuk berusaha membujuk Reno agar mau kembali menjalin hubungan dengan Natasha dan buru-buru menceraikan Alya.Semenjak pertemuan terakhir itu, Natasha tak mendapat kabar apapun dari mama laki-laki yang sangat dia cintai itu."Kenapa tante Lastri sudah beberapa hari ini tidak menghubungiku, ya? Dia bahkan tak memberikan kabar apapun semenjak Reno dan juga Alya kembali dari bulan madu mereka. Apa yang terjadi ya?" gumam Natasha dengan perasaan was-was, dia sungguh mengharapkan kabar baik dari mamanya Reno. Tapi Lastri tak juga kunjung memberikan kabar apapun kepadanya, padahal setiap hari Natasha menunggu kabar dari mama Reno tersebut."Apa sebaiknya aku hubungi saja ya?" ucap Natasha sambil memegangi handphonenya dan mencari nomor ponsel dari mamanya Reno. Setelah berpikir sebentar, akhirnya Natasha pun memutuskan untuk menghubungi mama dari Reno tersebut.Natasha ingin mende
"Kamu pembantu baru ya? Tante Lastri nya ada?" tanya Natasha ke arah perempuan paruh baya yang ada di hadapannya tersebut.Aminah yang saat itu membukakan pintu untuk Natasha langsung menggelengkan kepalanya sambil tersenyum ramah ke arah Natasha."Maaf, tante bukan pembantu di sini tapi tante temannya tante Lastri!" jawab Aminah sambil membukakan pintu untuk Natasha dan wajah Natasha pun langsung sedikit kaget mendengar jawaban dari Aminah tersebut. Dia pun langsung memindai penampilan dari perempuan paruh baya yang ada di hadapannya tersebut.Dia merasa sedikit sanksi bahwa Lastri memiliki sahabat seperti Aminah, karena menurut Natasha penampilan perempuan paruh baya yang ada di hadapannya itu sangat tidak modis sekali. Jadi mustahil mamanya Reno memiliki teman seperti itu."Kalau begitu silakan masuk, biar tante panggilkan dulu tante Lastri nya!" jawab Aminah sambil tersenyum ramah ke arah Natasha dan Natasha pun langsung menganggukkan kepalanya dia melangkahkan kaki memasuki rumah
Natasya diam terpaku, netranya menatap kearah mama Reno dengan sorot pandangan penuh tanda tanya. Sedangkan Lastri, berusaha untuk menenangkan Aminah.Natasya tak menduga sedikitpun tiba-tiba saja Mama Reno langsung merestui Alya sebagai menantunya setelah tahu bahwa Alya adalah putri dari perempuan paruh baya yang tidak dia kenali itu."A-pa Tante serius? Tante sudah merestui pernikahan antara Alya dengan Mas Reno? Memangnya apa yang terjadi? Kenapa Tante bisa berubah secepat ini?" tanya Natasya dengan sorot mata serius kearah Mama Reno.Natasya menunggu dengan wajah penuh tanda tanya akan jawaban yang akan di berikan oleh Lastri kepadanya.Lesti menoleh ke arah Natasya mendengar pertanyaan yang diajukan ke arah dirinya."Kamu benar sekali Natasya, sekarang tante sudah merestui pernikahan antara Alya dengan Reno, karena ternyata Alya ini adalah putri dari sahabat tante yaitu Aminah," ujar Lastri sambil menoleh ke arah Aminah.Jawaban itu membuat Natasya langsung terhenyak. Dia sungg
Natasya terlihat begitu terpukul sepanjang perjalanan menuju cafe tempat dia janjian dengan Chandra. Harapan terakhirnya untuk bisa bersatu dengan Reno kembali sekarang sudah kandas sudah. Mama Reno yang selama ini selalu ada untuk mendukung hubungannya dengan Reno kembali terjalin sekarang sudah berubah haluan. Dengan perasaan gundah gulana Natasya melajukan mobilnya menuju Cafe tempat dia janjian dengan Chandra, pikirannya begitu kalut setelah mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. Sekarang mama Reno tak akan pernah lagi mendukung hubungannya dengan Reno. Dia sungguh merasa sangat terpukul, dia seperti merasa kehilangan pegangan dia tak tahu harus berbuat apa lagi untuk mendapatkan Reno kembali. Natasya terlihat begitu putus asa, dia sesekali menghapus air mata yang jatuh di pipinya semua penyesalan yang ia rasakan karena ulah kecerobohannya di masa lalu pasti akan tak berguna sedikitpun lagi. Karena apapun yang dia lakukan tak akan pernah membuat hubungannya kembali baik den
Setelah kepergian Natasya dari rumah mereka, Alya sejenak terdiam di kamar pribadinya dengan Reno. Dia merasa sedikit kasihan dengan Natasya. Walaupun dia tahu bahwa tak seharusnya Natasya mengusik kehidupan dirinya dan juga Reno lagi. Padahal mereka sudah lama menikah tapi melihat kesedihan dari wajah Natasya tadi membuat Alya merasa sedikit kasihan dengan perempuan yang pernah dekat dengan suaminya tersebut."Aku merasa kasihan dengan Natasya. Sepertinya dia benar-benar terpukul mengetahui semua kenyataan yang dia dengar tadi, sekarang dia tak memiliki dukungan siapapun lagi untuk mendekati Mas Reno. Walaupun aku merasa lega karena sekarang mama sudah mau menerimaku dengan tulus dan mulai menyayangiku, tapi entah kenapa aku merasa kasihan dengan Natasya! " gumam Alya seorang diri. Sejenak Alya menatap bingkai foto yang berisi foto dirinya dan juga Reno saat pernikahan mereka, di sana tak ada raut kebahagiaan sedikitpun dari wajahnya maupun wajah Reno. "Dulu Mas Reno begitu terpaks
"Iya Sayang, Mama dan juga Ibu yang bilang kepadaku. Apa kamu kepikiran dengannya? Bukankah aku sudah sering mengatakan kepadamu bahwa aku tak akan pernah memiliki hubungan apapun lagi dengan Natasya?" ucap Reno kepada Alya kembali dan Alya pun langsung menggelengkan kepalanya. "Bukan soal itu Mas, aku sangat percaya dengan apa yang kamu katakan. Hanya saja tadi aku merasa sedikit kasihan dengannya! " balas Alya dengan wajah sedikit murung ke arah Reno dan Reno pun langsung mengangkat alisnya tanda tak mengerti dengan jawaban dari istrinya tersebut. "Ada apa? Apa yang kamu pikirkan? Kenapa kamu merasa seperti itu kepada Natasya? "tanya Reno kepada Alya kembali. "Begini Mas, aku merasa kasihan dengannya. Tadi dia terlihat sangat terpukul sekali dengan apa yang disampaikan oleh Mama kepadanya. Entah kenapa aku merasa kasihan kepadanya, dia begitu putus asa saat mengetahui bahwa hubungan kita sudah direstui oleh Mama, " jawab Alya kepada Reno dan Reno pun langsung menarik nafas panjan
Natasya menjadi sedikit bersemangat setelah mendapatkan kabar dari Raisa bahwa sahabatnya itu akan mengadakan pesta ulang tahun dan sahabatnya itu juga mengundang Reno untuk menghadiri acara itu. Natasya langsung bertekad untuk tampil dengan maksimal nantinya dia ingin membuat Reno kembali terpikat kepadanya."Pokoknya kali ini aku harus bisa berbicara empat mata dengan Reno, aku harus menggunakan kesempatan ini semaksimal mungkin pokoknya aku tak boleh melewatkan kesempatan ini! "tekad Natasya dengan penuh semangat. Natasya pun memutuskan untuk pergi ke mall hari itu juga untuk mencari pakaian terbaru yang akan dia kenakan nantinya."Pokoknya aku harus mencari gaun yang sangat bagus sekali untuk menghadiri pesta ulang tahun Raisa. Aku harus bisa membuat Reno takjub dengan penampilanku! Pokoknya aku harus bisa membuatnya terpesona kepadaku kembali!" tekad Natasya sambil meraih kunci mobilnya kemudian meraih tas serta dompet lalu keluar dari kamar pribadinya tersebut. Natasya langs
"Hai Mas, sudah lama ya kita tidak bertemu?" sapa Natasya kepada Reno yang tengah menggandeng tangan Alya. Sementara Alya memandangi wajah Natasya dengan raut wajah yang terlihat begitu tak nyaman. "Hai juga..!" Jawab Reno dengan acuh. Reno sebenarnya tak ingin berbicara dengan Natasya tapi melihat mantan pacarnya itu datang menghampirinya Reno terpaksa meladeni Natasya sebentar. Sekilas Reno menoleh ke arah Alya dia sungguh tak ingin membuat Alya merasa sungkan dengan keadaan itu, sehingga dia pun langsung mengajak Alya untuk meninggalkan tempat itu. "Alya, bagaimana kalau kita cari gaunnya di toko lain saja?" ajak Reno kepada Alya, sambil memandangi wajah istrinya dengan pandangan serius. Alya langsung menoleh ke arah Reno lalu sedikit menganggukkan kepalanya. "Terserah Mas aja! " jawab Alya. "Oh, jadi kamu mau beli gaun juga ya? Kebetulan sekali aku juga mau beli gaun. Bagaimana kalau kita cari barengan saja, kamu tahu tidak, Mas Reno ini pintar sekali dalam hal mencarikan
Alya dan Reno sampai di hotel tempat Natasya dan juga Candra akan menikah setelah sampai di Aula pernikahan Reno langsung bertemu dengan rekan-rekan bisnisnya dan dia pun terlihat asyik berbicara dengan para undangan yang mulai hadir untuk memeriahkan pernikahan antara Natasya dan juga Candra tersebut.Alya yang tidak terlalu mengenali orang-orang yang datang ke pesta itu berpamitan kepada Reno untuk sekedar berjalan-jalan keluar Aula pernikahan tersebut, karena acaranya juga belum dimulai."Mas, aku keluar sebentar ya?" ucap Alya kepada Reno, dan Reno pun langsung menganggukkan kepalanya. Alya berjalan keluar Aula pernikahan tersebut saat ia tengah berjalan-jalan dia melihat MU yang sudah selesai merias pengantin."Pengantinnya sudah selesai di rias ya? "tanya Alya kepada mereka dan mereka pun langsung menganggukkan kepala. "Iya, Mbak Natasya nya sudah selesai kami rias! " jawab mereka kepada Alya. "Oh baiklah, terima kasih!" jawab Alya kepada mereka.Alya merasa penasaran bagaima
"Iya Ma, aku juga tak sabar ingin segera menyampaikan berita ini kepada Mas Reno, " ucap Alya sambil menghapus air mata yang tiba-tiba menitik dari kedua belah matanya karena teramat bahagia dengan berita yang baru saja dia dengar dari dokter.Setelah mereka sampai di rumah berita bahagia itu langsung mereka sampaikan kepada Aminah dan juga Gunawan, semua orang sangat gembira menyambut kabar bahagia itu.Bahkan Aminah sampai meneteskan air mata saat mengetahui bahwa putri yang sangat dia cintai sebentar lagi akan memberikan seorang cucu untuknya. "Mulai sekarang kamu harus jaga kesehatan ya Nak, jangan mengerjakan pekerjaan berat sedikit pun! " ucap Aminah kepada putrinya itu. "Yang dikatakan ibumu benar sekali Alya. Mulai sekarang kamu tak boleh bekerja di dapur ataupun membersihkan rumah ini, pokoknya kamu harus menjaga dirimu dengan baik dan makan makanan yang bergizi! " ucap Lastri kepada menantunya itu sambil tersenyum lembut ke arah Alya. Dia sungguh bahagia sekali sebentar l
"Bibi tolong panggilkan Natasya sekarang juga! " ucap Burhan dengan suara menggelegar ke arah pembantunya.Pembantu yang ada di rumah itu langsung bergerak cepat menuju kamar pribadi dari Natasya dan menyampaikan pesan itu kepada Natasya tersebut."Non, Bapak memanggil non Natasya di bawah kelihatannya dia sangat marah sekali!" ucap pembantu itu kepada Natasya. Natasya yang tengah mengusap perutnya yang masih datar sedikit kaget mendengar ucapan dari pembantunya itu. "Ada apa Bi? Kenapa Papa marah-marah? "tanya Natasya dengan raut wajah heran dan bibi itu pun langsung menggelengkan kepalanya karena memang dia tak tahu apa penyebab dari kemarahan tuannya itu. "Baiklah kalau begitu aku akan turun ke bawah! "jawab Natasya kepada pembantu tersebut. Natasya langsung menuruni anak tangga dan saat melihat siapa kamu yang ada di ruang tamu jantungnya langsung berdetak dengan kencang dia bisa melihat Candra yang tengah duduk di ruang tamu sambil berbicara dengan kedua orang tuanya. "Kamu?
Candra semakin kaget mendengar perkataan dari dokter tersebut mengenai keadaan Natasha, sementara Natasha yang mulai membaik duduk daritempat pemeriksaan tersebut dan menatap ke arah Chandra yang terlihat begitu syok mendengar keadaannya. "Semuanya baik-baik saja kan, Dok? " tanya Natasha kepada dokter dan dokter pun langsung membenarkan perkataan dari Natasha tersebut. "Yaa, kandungan Mbak Natasha baik-baik saja kok. Mulai sekarang tolong lebih berhati-hati jangan sampai terjadi hal yang tidak-tidak pada kandungan Mbak Natasha! "ujar dokter itu kepada Natasha."Baiklah Dok, terima kasih atas pemeriksaannya! " jawab Natasha kepada dokter tersebut."Kamu hamil dengan siapa? "Tanya Candra saat mereka sudah berada di dalam mobil. "Itu bukan urusanmu!" jawab Natasha dengan judes kepada Chandra. "Aku berhak tahu siapa Ayah dari bayi yang kamu kandung ini, Natasha? Ayo sekarang katakan kepadaku siapa ayah dari bayi yang kamu kandung ini! "jawab Chandra memaksa kepada Natasha."Ayahnya a
Hari yang ditunggu-tunggu oleh Natasha pun tiba dia sudah memeriksakan diri ke Rumah Sakit beberapa hari yang lalu dan memang dia tengah hamil bahkan usia kehamilannya sudah memasuki usia 10 minggu.Natasha sengaja berpenampilan secantik mungkin dia memasukkan ke dalam tespek yang bergaris dua yang menandakan dia tengah hamil, dengan senyum mengembang di wajahnya Natasha melajukan mobilnya ke perusahaan Reno. Dia ingin memberi kejutan kepada Reno tepat di ruangan kerja dari mantan kekasihnya tersebut.Setelah sampai di perusahaan Reno Natasha langsung memarkirkan mobilnya dan dia pun langsung menemui resepsionis untuk meminta izin agar ia bisa bertemu dengan Reno. "Permisi mbak bapak Reno nya ada? "tanya Natasha kepada pegawai di bagian resepsionis perusahaan tersebut."Maaf dengan mbak siapa? " Tanya pegawai resepsionis itu kepada Natasha. "Dengan Natasha. Saya ingin bertemu dengan Bapak Reno tolong kabarkan kepadanya bahwa saya ingin bertemu dengannya! " ucap Natasha kepada pega
Reno dan juga Alya beranjak meninggalkan rumah tersebut. Reno melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju Mall tempat mereka nonton bioskop nantinya. "Bagaimana keadaanmu akhir-akhir Ini Alya? Apa kepalamu tak pernah pusing lagi?" tanya Reno kepada istrinya tersebut.Alya langsung menoleh ke arah Reno dan tersenyum canggung, memang dia sering pusing akhir-akhir ini tapi pusingnya itu hanya muncul sesekali sehingga sampai saat itu dia tak pernah pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kesehatannya."Tidak apa-apa kok Mas, lagian pusing yang aku alami itu palingan karena capek dan kurang istirahat saja! "Jawab Alya menenangkan suaminya tersebut. "Itu makanya aku tak suka kamu terlalu keras bekerja di rumah. Lagian di rumah kita kan ada pembantu. Kenapa sih kamu harus repot-repot bekerja membantu pembantu tersebut? Lebih baik kamu menghabiskan waktu untuk istirahat ataupun pergi kemanapun yang kamu mau," ucap Reno kepada istrinya tersebut."Aku suka bekerja di dapur Mas, rasanya men
Aminah sekarang sudah tinggal di rumah barunya ada dua orang pembantu yang diberikan oleh Lastri dan juga Gunawan yang menemani Aminah tinggal di rumah mewah itu. Alya yang saat itu berada di rumah baru ibunya itu tengah membantu ibunya untuk beres-beres.Semua barang-barang untuk melengkapi rumah itu sudah dibelikan oleh Gunawan dan juga Lastri untuk Aminah walaupun saat membeli semua furniture itu Aminah memaksa untuk menggunakan uang yang dia miliki tetap saja kedua sahabatnya itu memaksa untuk memberikan semua keperluan rumah untuk Aminah tersebut hingga akhirnya Aminah terpaksa menerima semua kebaikan dari kedua sahabatnya itu. "Alya kamar ini untuk kamu dan juga Reno. Jika datang berkunjung ke sini. Jika kalian ingin menginap di sini maka kamar ini adalah milik kalian berdua! " ucap Aminah kepada Alya yang saat itu tengah membantunya berberes di rumah tersebut. Alya langsung tersenyum lebar mendengar perkataan dari ibunya tersebut. "Ibu sampai menyiapkan kamar untuk kami berd
Dia sungguh merasa sangat bahagia sekali sekarang Ibunya akan memiliki rumah mewah seperti yang dulu pernah mereka miliki, saat ayah mereka masih hidup"Aku senang sekali Ibu, akhirnya Ibu memiliki rumah seperti saat Ayah masih hidup dulu!" ucap Alya kepada ibunya dan Aminah pun langsung tersenyum haru ke arah putrinya ituLalu menganggukkan kepalanya. "Iya sayang, Ibu merasa sangat bahagia sekali sekarang apa yang dulu pernah kita rasakan sekarang Tuhan terasa tengah mengembalikan kepada Ibu semuanya, " ucap Aminah sambil menatap wajah Lastri dan juga Gunawan dengan penuh rasa terima kasih.Mereka makan dengan penuh haru, kehidupan mereka terasa begitu sempurna tak ada perselisihan sedikitpun di antara mereka yang ada hanyalah kasih sayang yang begitu tulus yang tercermin dari setiap perbuatan mereka satu sama lain. Alya masuk ke kamarnya untuk beristirahat setelah mereka selesai makan siang, sejenak Alya meraih ponselnya kemudian mencari nomor ponsel Reno. "Aku ingin mengabarkan
Natasya sangat marah setelah kepergian Reno, Natasya benar-benar tak habis pikir kenapa Reno banyak mempertanyakan hal-hal yang tak dipikirkan oleh Natasya sebelumnya. "Bagaimana ini Reno sepertinya tak percaya sedikitpun jika malam itu dia sudah melakukan hal yang tidak tidak denganku! Jika dia terus bersikap seperti ini maka bagaimana caranya aku untuk mendekati dia ataupun menekan dia untuk segera menikahiku? "gumam Natasya dengan perasaan yang diliputi dengan kekesalan.Natasya tak habis pikir dengan jalan pikiran Reno yang selalu tak bisa dia tebak. Bahkan sekarang dia tak tahu harus berbuat apa dengan bukti-bukti yang dia miliki."Jika aku mengirimkan foto ini kepada Alya akankah Alya percaya bahwa foto ini baru saja aku ambil? "ucap Natasya dengan perasaan bimbang."Lalu apa yang akan dilakukan oleh Reno jika dia mengetahui bahwa aku mengirimkan foto ini kepada istrinya? Apa dia akan mengamuk atau berbuat yang tidak-tidak kepadaku seperti yang dia ancam tadi?" gumam Natasya d