Natasya terlihat begitu terpukul sepanjang perjalanan menuju cafe tempat dia janjian dengan Chandra. Harapan terakhirnya untuk bisa bersatu dengan Reno kembali sekarang sudah kandas sudah. Mama Reno yang selama ini selalu ada untuk mendukung hubungannya dengan Reno kembali terjalin sekarang sudah berubah haluan. Dengan perasaan gundah gulana Natasya melajukan mobilnya menuju Cafe tempat dia janjian dengan Chandra, pikirannya begitu kalut setelah mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. Sekarang mama Reno tak akan pernah lagi mendukung hubungannya dengan Reno. Dia sungguh merasa sangat terpukul, dia seperti merasa kehilangan pegangan dia tak tahu harus berbuat apa lagi untuk mendapatkan Reno kembali. Natasya terlihat begitu putus asa, dia sesekali menghapus air mata yang jatuh di pipinya semua penyesalan yang ia rasakan karena ulah kecerobohannya di masa lalu pasti akan tak berguna sedikitpun lagi. Karena apapun yang dia lakukan tak akan pernah membuat hubungannya kembali baik den
Setelah kepergian Natasya dari rumah mereka, Alya sejenak terdiam di kamar pribadinya dengan Reno. Dia merasa sedikit kasihan dengan Natasya. Walaupun dia tahu bahwa tak seharusnya Natasya mengusik kehidupan dirinya dan juga Reno lagi. Padahal mereka sudah lama menikah tapi melihat kesedihan dari wajah Natasya tadi membuat Alya merasa sedikit kasihan dengan perempuan yang pernah dekat dengan suaminya tersebut."Aku merasa kasihan dengan Natasya. Sepertinya dia benar-benar terpukul mengetahui semua kenyataan yang dia dengar tadi, sekarang dia tak memiliki dukungan siapapun lagi untuk mendekati Mas Reno. Walaupun aku merasa lega karena sekarang mama sudah mau menerimaku dengan tulus dan mulai menyayangiku, tapi entah kenapa aku merasa kasihan dengan Natasya! " gumam Alya seorang diri. Sejenak Alya menatap bingkai foto yang berisi foto dirinya dan juga Reno saat pernikahan mereka, di sana tak ada raut kebahagiaan sedikitpun dari wajahnya maupun wajah Reno. "Dulu Mas Reno begitu terpaks
"Iya Sayang, Mama dan juga Ibu yang bilang kepadaku. Apa kamu kepikiran dengannya? Bukankah aku sudah sering mengatakan kepadamu bahwa aku tak akan pernah memiliki hubungan apapun lagi dengan Natasya?" ucap Reno kepada Alya kembali dan Alya pun langsung menggelengkan kepalanya. "Bukan soal itu Mas, aku sangat percaya dengan apa yang kamu katakan. Hanya saja tadi aku merasa sedikit kasihan dengannya! " balas Alya dengan wajah sedikit murung ke arah Reno dan Reno pun langsung mengangkat alisnya tanda tak mengerti dengan jawaban dari istrinya tersebut. "Ada apa? Apa yang kamu pikirkan? Kenapa kamu merasa seperti itu kepada Natasya? "tanya Reno kepada Alya kembali. "Begini Mas, aku merasa kasihan dengannya. Tadi dia terlihat sangat terpukul sekali dengan apa yang disampaikan oleh Mama kepadanya. Entah kenapa aku merasa kasihan kepadanya, dia begitu putus asa saat mengetahui bahwa hubungan kita sudah direstui oleh Mama, " jawab Alya kepada Reno dan Reno pun langsung menarik nafas panjan
Natasya menjadi sedikit bersemangat setelah mendapatkan kabar dari Raisa bahwa sahabatnya itu akan mengadakan pesta ulang tahun dan sahabatnya itu juga mengundang Reno untuk menghadiri acara itu. Natasya langsung bertekad untuk tampil dengan maksimal nantinya dia ingin membuat Reno kembali terpikat kepadanya."Pokoknya kali ini aku harus bisa berbicara empat mata dengan Reno, aku harus menggunakan kesempatan ini semaksimal mungkin pokoknya aku tak boleh melewatkan kesempatan ini! "tekad Natasya dengan penuh semangat. Natasya pun memutuskan untuk pergi ke mall hari itu juga untuk mencari pakaian terbaru yang akan dia kenakan nantinya."Pokoknya aku harus mencari gaun yang sangat bagus sekali untuk menghadiri pesta ulang tahun Raisa. Aku harus bisa membuat Reno takjub dengan penampilanku! Pokoknya aku harus bisa membuatnya terpesona kepadaku kembali!" tekad Natasya sambil meraih kunci mobilnya kemudian meraih tas serta dompet lalu keluar dari kamar pribadinya tersebut. Natasya langs
"Hai Mas, sudah lama ya kita tidak bertemu?" sapa Natasya kepada Reno yang tengah menggandeng tangan Alya. Sementara Alya memandangi wajah Natasya dengan raut wajah yang terlihat begitu tak nyaman. "Hai juga..!" Jawab Reno dengan acuh. Reno sebenarnya tak ingin berbicara dengan Natasya tapi melihat mantan pacarnya itu datang menghampirinya Reno terpaksa meladeni Natasya sebentar. Sekilas Reno menoleh ke arah Alya dia sungguh tak ingin membuat Alya merasa sungkan dengan keadaan itu, sehingga dia pun langsung mengajak Alya untuk meninggalkan tempat itu. "Alya, bagaimana kalau kita cari gaunnya di toko lain saja?" ajak Reno kepada Alya, sambil memandangi wajah istrinya dengan pandangan serius. Alya langsung menoleh ke arah Reno lalu sedikit menganggukkan kepalanya. "Terserah Mas aja! " jawab Alya. "Oh, jadi kamu mau beli gaun juga ya? Kebetulan sekali aku juga mau beli gaun. Bagaimana kalau kita cari barengan saja, kamu tahu tidak, Mas Reno ini pintar sekali dalam hal mencarikan
Sampai di rumah Alya masih memikirkan kejadian tadi dia masih memikirkan semua perkataan Natasya yang sepertinya sangat berkeinginan untuk menghancurkan kebahagiaan mereka. Perubahan wajah Alya itu disadari oleh Reno sejak tadi, dia tahu bahwa istrinya pasti memikirkan perkataan mantan kekasihnya itu dan Reno pun berusaha untuk menghibur Alya."Alya, kamu jangan termakan ucapan Natasya tadi. Apapun yang terjadi aku tak akan pernah kembali kepadanya ataupun memberi peluang sedikit saja kepadanya untuk bersatu denganku, semua hubungan antara aku dengannya sudah berakhir!" ucap Reno berusaha untuk menghibur Alya yang terlihat masih murung memikirkan kejadian saat di mall tadi.Alya menatap wajah Reno dengan seulas senyuman yang dipaksakan di bibirnya. "Iya Mas, aku percaya akan hal itu kok dan aku tak pernah meragukan dirimu, " jawab Alya kepada Reno."Lalu sekarang kenapa wajahmu masih terlihat murung seperti itu? Aku tak suka loh wajah cantikmu malah berubah menjadi masam seperti ini
Aminah buru-buru memegangi tangan putrinya itu seakan ingin memberi penjelasan kepada Alya bahwa dia sebenarnya juga berat hati untuk meninggalkan rumah itu apalagi berpisah dengan Alya. "Kamu jangan bicara seperti itu Alya, nanti jika Ibu punya tempat tinggal sendiri kamu pasti diperbolehkan oleh Reno untuk sering-sering datang ke sana. Lagi pula Ibu juga akan sering-sering datang ke sini untuk menjenguk kalian, " jawab Aminah kepada Alya kembali."Tapi Bu, selama ini kita sudah lama hidup terpisah dan sekarang saat kita sudah berkumpul kembali bersama ibu malah minta untuk tinggal sendiri," jawab Arya dengan sedih."Ini adalah rumah dari keluarga mertuamu Alya dan ibu merasa tak nyaman jika terus-terusan tinggal di rumah ini, jadi izinkan ibu untuk tinggal di tempat lain ya? Terserah kalian mau mencarikan Ibu rumah di mana ibu akan menuruti keputusan kalian, " ucap Aminah kepada Alya kembali. Alya dan juga Reno saling pandang mereka sebenarnya enggan untuk memenuhi permintaan dar
Memang Aminah sudah berencana untuk keluar dari rumah itu sejak lama tapi mengingat kebaikan dari Lastri yang selalu bersikap baik kepadanya membuat keinginan itu sejenak dia urungkan, tapi sekarang setelah dia mendapatkan uang untuk mencari tempat tinggal baru akhirnya Aminah memutuskan bahwa sudah waktunya dia hidup sendiri tanpa bergantung kepada keluarga dari sahabatnya tersebut. "Aku harap nantinya Lastri bisa paham akan keinginanku untuk tinggal sendiri aku sungguh tak ingin menjadi beban bagi mereka di rumah ini!" ucap Aminah sambil naik ke atas tempat tidurnya kemudian membaringkan badannya. Aminah berharap agar Lastri tak salah paham dengan tujuannya untuk segera pindah dari rumah itu. Aminah merasa bahwa dia memang tak seharusnya tinggal dalam satu rumah bersama dengan Lastri, karena mereka adalah besan satu sama lain.Jadi Aminah tak ingin Lastri merasa sungkan jika menegur putrinya jika putrinya itu melakukan kesalahan. Maka dari itu Aminah pun bertekad untuk segala pin