"Iya Sayang, Mama dan juga Ibu yang bilang kepadaku. Apa kamu kepikiran dengannya? Bukankah aku sudah sering mengatakan kepadamu bahwa aku tak akan pernah memiliki hubungan apapun lagi dengan Natasya?" ucap Reno kepada Alya kembali dan Alya pun langsung menggelengkan kepalanya. "Bukan soal itu Mas, aku sangat percaya dengan apa yang kamu katakan. Hanya saja tadi aku merasa sedikit kasihan dengannya! " balas Alya dengan wajah sedikit murung ke arah Reno dan Reno pun langsung mengangkat alisnya tanda tak mengerti dengan jawaban dari istrinya tersebut. "Ada apa? Apa yang kamu pikirkan? Kenapa kamu merasa seperti itu kepada Natasya? "tanya Reno kepada Alya kembali. "Begini Mas, aku merasa kasihan dengannya. Tadi dia terlihat sangat terpukul sekali dengan apa yang disampaikan oleh Mama kepadanya. Entah kenapa aku merasa kasihan kepadanya, dia begitu putus asa saat mengetahui bahwa hubungan kita sudah direstui oleh Mama, " jawab Alya kepada Reno dan Reno pun langsung menarik nafas panjan
Natasya menjadi sedikit bersemangat setelah mendapatkan kabar dari Raisa bahwa sahabatnya itu akan mengadakan pesta ulang tahun dan sahabatnya itu juga mengundang Reno untuk menghadiri acara itu. Natasya langsung bertekad untuk tampil dengan maksimal nantinya dia ingin membuat Reno kembali terpikat kepadanya."Pokoknya kali ini aku harus bisa berbicara empat mata dengan Reno, aku harus menggunakan kesempatan ini semaksimal mungkin pokoknya aku tak boleh melewatkan kesempatan ini! "tekad Natasya dengan penuh semangat. Natasya pun memutuskan untuk pergi ke mall hari itu juga untuk mencari pakaian terbaru yang akan dia kenakan nantinya."Pokoknya aku harus mencari gaun yang sangat bagus sekali untuk menghadiri pesta ulang tahun Raisa. Aku harus bisa membuat Reno takjub dengan penampilanku! Pokoknya aku harus bisa membuatnya terpesona kepadaku kembali!" tekad Natasya sambil meraih kunci mobilnya kemudian meraih tas serta dompet lalu keluar dari kamar pribadinya tersebut. Natasya langs
"Hai Mas, sudah lama ya kita tidak bertemu?" sapa Natasya kepada Reno yang tengah menggandeng tangan Alya. Sementara Alya memandangi wajah Natasya dengan raut wajah yang terlihat begitu tak nyaman. "Hai juga..!" Jawab Reno dengan acuh. Reno sebenarnya tak ingin berbicara dengan Natasya tapi melihat mantan pacarnya itu datang menghampirinya Reno terpaksa meladeni Natasya sebentar. Sekilas Reno menoleh ke arah Alya dia sungguh tak ingin membuat Alya merasa sungkan dengan keadaan itu, sehingga dia pun langsung mengajak Alya untuk meninggalkan tempat itu. "Alya, bagaimana kalau kita cari gaunnya di toko lain saja?" ajak Reno kepada Alya, sambil memandangi wajah istrinya dengan pandangan serius. Alya langsung menoleh ke arah Reno lalu sedikit menganggukkan kepalanya. "Terserah Mas aja! " jawab Alya. "Oh, jadi kamu mau beli gaun juga ya? Kebetulan sekali aku juga mau beli gaun. Bagaimana kalau kita cari barengan saja, kamu tahu tidak, Mas Reno ini pintar sekali dalam hal mencarikan
Sampai di rumah Alya masih memikirkan kejadian tadi dia masih memikirkan semua perkataan Natasya yang sepertinya sangat berkeinginan untuk menghancurkan kebahagiaan mereka. Perubahan wajah Alya itu disadari oleh Reno sejak tadi, dia tahu bahwa istrinya pasti memikirkan perkataan mantan kekasihnya itu dan Reno pun berusaha untuk menghibur Alya."Alya, kamu jangan termakan ucapan Natasya tadi. Apapun yang terjadi aku tak akan pernah kembali kepadanya ataupun memberi peluang sedikit saja kepadanya untuk bersatu denganku, semua hubungan antara aku dengannya sudah berakhir!" ucap Reno berusaha untuk menghibur Alya yang terlihat masih murung memikirkan kejadian saat di mall tadi.Alya menatap wajah Reno dengan seulas senyuman yang dipaksakan di bibirnya. "Iya Mas, aku percaya akan hal itu kok dan aku tak pernah meragukan dirimu, " jawab Alya kepada Reno."Lalu sekarang kenapa wajahmu masih terlihat murung seperti itu? Aku tak suka loh wajah cantikmu malah berubah menjadi masam seperti ini
Aminah buru-buru memegangi tangan putrinya itu seakan ingin memberi penjelasan kepada Alya bahwa dia sebenarnya juga berat hati untuk meninggalkan rumah itu apalagi berpisah dengan Alya. "Kamu jangan bicara seperti itu Alya, nanti jika Ibu punya tempat tinggal sendiri kamu pasti diperbolehkan oleh Reno untuk sering-sering datang ke sana. Lagi pula Ibu juga akan sering-sering datang ke sini untuk menjenguk kalian, " jawab Aminah kepada Alya kembali."Tapi Bu, selama ini kita sudah lama hidup terpisah dan sekarang saat kita sudah berkumpul kembali bersama ibu malah minta untuk tinggal sendiri," jawab Arya dengan sedih."Ini adalah rumah dari keluarga mertuamu Alya dan ibu merasa tak nyaman jika terus-terusan tinggal di rumah ini, jadi izinkan ibu untuk tinggal di tempat lain ya? Terserah kalian mau mencarikan Ibu rumah di mana ibu akan menuruti keputusan kalian, " ucap Aminah kepada Alya kembali. Alya dan juga Reno saling pandang mereka sebenarnya enggan untuk memenuhi permintaan dar
Memang Aminah sudah berencana untuk keluar dari rumah itu sejak lama tapi mengingat kebaikan dari Lastri yang selalu bersikap baik kepadanya membuat keinginan itu sejenak dia urungkan, tapi sekarang setelah dia mendapatkan uang untuk mencari tempat tinggal baru akhirnya Aminah memutuskan bahwa sudah waktunya dia hidup sendiri tanpa bergantung kepada keluarga dari sahabatnya tersebut. "Aku harap nantinya Lastri bisa paham akan keinginanku untuk tinggal sendiri aku sungguh tak ingin menjadi beban bagi mereka di rumah ini!" ucap Aminah sambil naik ke atas tempat tidurnya kemudian membaringkan badannya. Aminah berharap agar Lastri tak salah paham dengan tujuannya untuk segera pindah dari rumah itu. Aminah merasa bahwa dia memang tak seharusnya tinggal dalam satu rumah bersama dengan Lastri, karena mereka adalah besan satu sama lain.Jadi Aminah tak ingin Lastri merasa sungkan jika menegur putrinya jika putrinya itu melakukan kesalahan. Maka dari itu Aminah pun bertekad untuk segala pin
Natasya pulang ke rumah dengan perasaan kesal semua pernyataan dari Alya dan juga Reno menari-nari di pikirannya bahkan tadi saat di mall itu setelah berpisah dari Reno dan juga Alya, Natasya langsung memutuskan untuk pulang kembali ke rumah.Bahkan dia tak jadi membeli gaun yang akan dia kenakan untuk pergi ke pesta Raisa nantinya dia menjadi tak bersemangat sedikitpun, sekarang harapannya untuk membuat Reno terpesona dengan penampilan dia nantinya menjadi pupus seketika saat ia menyadari bahwa Reno sudah merencanakan untuk mengajak Alya pergi ke pesta itu."Aku sangat kesal sekali kepada Reno!Bagaimana mungkin dia bisa berbicara seperti itu di hadapanku seakan-akan dia tak memiliki perasaan apapun lagi kepadaku! Bertahun lamanya dia menjalin hubungan denganku dan sekarang setelah beberapa waktu bertemu dengan Alya dia bisa melupakan itu semua dengan mudah seperti ini. Tidak, aku tak bisa menyerah begitu saja. Hatiku begitu tak menginginkan hal ini, aku tak bisa tinggal diam seperti
"Sarapannya enak sekali Bu, ayo dinikmati!" ujar Reno kepada Ibu mertuanya dan Aminah pun langsung menganggukkan kepalanya."Tentu saja Reno, " balas Aminah kepada menantunya itu.Mereka sama-sama menikmati sarapan yang ada di meja makan tersebut sementara Alya beranjak memasuki kamar dari mertuanya itu. Untuk mengantarkan sarapan bagi Papa mertuanya. "Selamat pagi Pa! " sapa Alya kepada Gunawan yang saat itu tengah berbaring di atas ranjang. Gunawan langsung menoleh ke arah pintu dan melihat kedatangan dari Alya sambil membawa nampan berisi sarapan untuknya. "Kenapa repot-repot seperti ini Alya? Papa bisa kok kemeja makan nanti kalau Papa lapar," ucap Gunawan kepada Alya.Alya langsung berjalan sambil tersenyum tipis di wajahnya menuju ke arah papan mertuanya. "Kalau Papa kurang sehat Papa bisa kok makan di sini, ini Alya sudah bawakan sarapan untuk Papa! " jawab Alya sambil menghidangkan sarapan tersebut di atas meja di samping ranjang tempat Papanya tidur saat itu. "Terima kas
Alya dan Reno sampai di hotel tempat Natasya dan juga Candra akan menikah setelah sampai di Aula pernikahan Reno langsung bertemu dengan rekan-rekan bisnisnya dan dia pun terlihat asyik berbicara dengan para undangan yang mulai hadir untuk memeriahkan pernikahan antara Natasya dan juga Candra tersebut.Alya yang tidak terlalu mengenali orang-orang yang datang ke pesta itu berpamitan kepada Reno untuk sekedar berjalan-jalan keluar Aula pernikahan tersebut, karena acaranya juga belum dimulai."Mas, aku keluar sebentar ya?" ucap Alya kepada Reno, dan Reno pun langsung menganggukkan kepalanya. Alya berjalan keluar Aula pernikahan tersebut saat ia tengah berjalan-jalan dia melihat MU yang sudah selesai merias pengantin."Pengantinnya sudah selesai di rias ya? "tanya Alya kepada mereka dan mereka pun langsung menganggukkan kepala. "Iya, Mbak Natasya nya sudah selesai kami rias! " jawab mereka kepada Alya. "Oh baiklah, terima kasih!" jawab Alya kepada mereka.Alya merasa penasaran bagaima
"Iya Ma, aku juga tak sabar ingin segera menyampaikan berita ini kepada Mas Reno, " ucap Alya sambil menghapus air mata yang tiba-tiba menitik dari kedua belah matanya karena teramat bahagia dengan berita yang baru saja dia dengar dari dokter.Setelah mereka sampai di rumah berita bahagia itu langsung mereka sampaikan kepada Aminah dan juga Gunawan, semua orang sangat gembira menyambut kabar bahagia itu.Bahkan Aminah sampai meneteskan air mata saat mengetahui bahwa putri yang sangat dia cintai sebentar lagi akan memberikan seorang cucu untuknya. "Mulai sekarang kamu harus jaga kesehatan ya Nak, jangan mengerjakan pekerjaan berat sedikit pun! " ucap Aminah kepada putrinya itu. "Yang dikatakan ibumu benar sekali Alya. Mulai sekarang kamu tak boleh bekerja di dapur ataupun membersihkan rumah ini, pokoknya kamu harus menjaga dirimu dengan baik dan makan makanan yang bergizi! " ucap Lastri kepada menantunya itu sambil tersenyum lembut ke arah Alya. Dia sungguh bahagia sekali sebentar l
"Bibi tolong panggilkan Natasya sekarang juga! " ucap Burhan dengan suara menggelegar ke arah pembantunya.Pembantu yang ada di rumah itu langsung bergerak cepat menuju kamar pribadi dari Natasya dan menyampaikan pesan itu kepada Natasya tersebut."Non, Bapak memanggil non Natasya di bawah kelihatannya dia sangat marah sekali!" ucap pembantu itu kepada Natasya. Natasya yang tengah mengusap perutnya yang masih datar sedikit kaget mendengar ucapan dari pembantunya itu. "Ada apa Bi? Kenapa Papa marah-marah? "tanya Natasya dengan raut wajah heran dan bibi itu pun langsung menggelengkan kepalanya karena memang dia tak tahu apa penyebab dari kemarahan tuannya itu. "Baiklah kalau begitu aku akan turun ke bawah! "jawab Natasya kepada pembantu tersebut. Natasya langsung menuruni anak tangga dan saat melihat siapa kamu yang ada di ruang tamu jantungnya langsung berdetak dengan kencang dia bisa melihat Candra yang tengah duduk di ruang tamu sambil berbicara dengan kedua orang tuanya. "Kamu?
Candra semakin kaget mendengar perkataan dari dokter tersebut mengenai keadaan Natasha, sementara Natasha yang mulai membaik duduk daritempat pemeriksaan tersebut dan menatap ke arah Chandra yang terlihat begitu syok mendengar keadaannya. "Semuanya baik-baik saja kan, Dok? " tanya Natasha kepada dokter dan dokter pun langsung membenarkan perkataan dari Natasha tersebut. "Yaa, kandungan Mbak Natasha baik-baik saja kok. Mulai sekarang tolong lebih berhati-hati jangan sampai terjadi hal yang tidak-tidak pada kandungan Mbak Natasha! "ujar dokter itu kepada Natasha."Baiklah Dok, terima kasih atas pemeriksaannya! " jawab Natasha kepada dokter tersebut."Kamu hamil dengan siapa? "Tanya Candra saat mereka sudah berada di dalam mobil. "Itu bukan urusanmu!" jawab Natasha dengan judes kepada Chandra. "Aku berhak tahu siapa Ayah dari bayi yang kamu kandung ini, Natasha? Ayo sekarang katakan kepadaku siapa ayah dari bayi yang kamu kandung ini! "jawab Chandra memaksa kepada Natasha."Ayahnya a
Hari yang ditunggu-tunggu oleh Natasha pun tiba dia sudah memeriksakan diri ke Rumah Sakit beberapa hari yang lalu dan memang dia tengah hamil bahkan usia kehamilannya sudah memasuki usia 10 minggu.Natasha sengaja berpenampilan secantik mungkin dia memasukkan ke dalam tespek yang bergaris dua yang menandakan dia tengah hamil, dengan senyum mengembang di wajahnya Natasha melajukan mobilnya ke perusahaan Reno. Dia ingin memberi kejutan kepada Reno tepat di ruangan kerja dari mantan kekasihnya tersebut.Setelah sampai di perusahaan Reno Natasha langsung memarkirkan mobilnya dan dia pun langsung menemui resepsionis untuk meminta izin agar ia bisa bertemu dengan Reno. "Permisi mbak bapak Reno nya ada? "tanya Natasha kepada pegawai di bagian resepsionis perusahaan tersebut."Maaf dengan mbak siapa? " Tanya pegawai resepsionis itu kepada Natasha. "Dengan Natasha. Saya ingin bertemu dengan Bapak Reno tolong kabarkan kepadanya bahwa saya ingin bertemu dengannya! " ucap Natasha kepada pega
Reno dan juga Alya beranjak meninggalkan rumah tersebut. Reno melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju Mall tempat mereka nonton bioskop nantinya. "Bagaimana keadaanmu akhir-akhir Ini Alya? Apa kepalamu tak pernah pusing lagi?" tanya Reno kepada istrinya tersebut.Alya langsung menoleh ke arah Reno dan tersenyum canggung, memang dia sering pusing akhir-akhir ini tapi pusingnya itu hanya muncul sesekali sehingga sampai saat itu dia tak pernah pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kesehatannya."Tidak apa-apa kok Mas, lagian pusing yang aku alami itu palingan karena capek dan kurang istirahat saja! "Jawab Alya menenangkan suaminya tersebut. "Itu makanya aku tak suka kamu terlalu keras bekerja di rumah. Lagian di rumah kita kan ada pembantu. Kenapa sih kamu harus repot-repot bekerja membantu pembantu tersebut? Lebih baik kamu menghabiskan waktu untuk istirahat ataupun pergi kemanapun yang kamu mau," ucap Reno kepada istrinya tersebut."Aku suka bekerja di dapur Mas, rasanya men
Aminah sekarang sudah tinggal di rumah barunya ada dua orang pembantu yang diberikan oleh Lastri dan juga Gunawan yang menemani Aminah tinggal di rumah mewah itu. Alya yang saat itu berada di rumah baru ibunya itu tengah membantu ibunya untuk beres-beres.Semua barang-barang untuk melengkapi rumah itu sudah dibelikan oleh Gunawan dan juga Lastri untuk Aminah walaupun saat membeli semua furniture itu Aminah memaksa untuk menggunakan uang yang dia miliki tetap saja kedua sahabatnya itu memaksa untuk memberikan semua keperluan rumah untuk Aminah tersebut hingga akhirnya Aminah terpaksa menerima semua kebaikan dari kedua sahabatnya itu. "Alya kamar ini untuk kamu dan juga Reno. Jika datang berkunjung ke sini. Jika kalian ingin menginap di sini maka kamar ini adalah milik kalian berdua! " ucap Aminah kepada Alya yang saat itu tengah membantunya berberes di rumah tersebut. Alya langsung tersenyum lebar mendengar perkataan dari ibunya tersebut. "Ibu sampai menyiapkan kamar untuk kami berd
Dia sungguh merasa sangat bahagia sekali sekarang Ibunya akan memiliki rumah mewah seperti yang dulu pernah mereka miliki, saat ayah mereka masih hidup"Aku senang sekali Ibu, akhirnya Ibu memiliki rumah seperti saat Ayah masih hidup dulu!" ucap Alya kepada ibunya dan Aminah pun langsung tersenyum haru ke arah putrinya ituLalu menganggukkan kepalanya. "Iya sayang, Ibu merasa sangat bahagia sekali sekarang apa yang dulu pernah kita rasakan sekarang Tuhan terasa tengah mengembalikan kepada Ibu semuanya, " ucap Aminah sambil menatap wajah Lastri dan juga Gunawan dengan penuh rasa terima kasih.Mereka makan dengan penuh haru, kehidupan mereka terasa begitu sempurna tak ada perselisihan sedikitpun di antara mereka yang ada hanyalah kasih sayang yang begitu tulus yang tercermin dari setiap perbuatan mereka satu sama lain. Alya masuk ke kamarnya untuk beristirahat setelah mereka selesai makan siang, sejenak Alya meraih ponselnya kemudian mencari nomor ponsel Reno. "Aku ingin mengabarkan
Natasya sangat marah setelah kepergian Reno, Natasya benar-benar tak habis pikir kenapa Reno banyak mempertanyakan hal-hal yang tak dipikirkan oleh Natasya sebelumnya. "Bagaimana ini Reno sepertinya tak percaya sedikitpun jika malam itu dia sudah melakukan hal yang tidak tidak denganku! Jika dia terus bersikap seperti ini maka bagaimana caranya aku untuk mendekati dia ataupun menekan dia untuk segera menikahiku? "gumam Natasya dengan perasaan yang diliputi dengan kekesalan.Natasya tak habis pikir dengan jalan pikiran Reno yang selalu tak bisa dia tebak. Bahkan sekarang dia tak tahu harus berbuat apa dengan bukti-bukti yang dia miliki."Jika aku mengirimkan foto ini kepada Alya akankah Alya percaya bahwa foto ini baru saja aku ambil? "ucap Natasya dengan perasaan bimbang."Lalu apa yang akan dilakukan oleh Reno jika dia mengetahui bahwa aku mengirimkan foto ini kepada istrinya? Apa dia akan mengamuk atau berbuat yang tidak-tidak kepadaku seperti yang dia ancam tadi?" gumam Natasya d