Saat bangun dari tidurnya Alya masih merasa kepalanya pusing dan saat ia mencoba untuk berdiri malah ia hampir saja terjatuh karena pusing yang melanda kepalanya. Dengan tubuh sempoyongan, Alya kembali ke atas ranjang dan membaringkan badannya. "Ya Tuhan, Ada apa ini kenapa kepalaku pusing sekali?" Ujar Alya dengan perasaan bingung. Dia melirik kearah jam yang ada di kamarnya tersebut. "Ya Tuhan sudah sore aku harus segera bersiap-siap, mas Reno sudah bilang tadi pagi bahwa malam ini kami akan menghadiri pesta ulang tahun temannya itu! "ucap Alya sambil berusaha untuk duduk kembali tapi rasa pusing yang dia rasakan membuat Alya kembali mengurungkan niatnya itu. Dan dengan lesu kembali berbaring."Aku harus bagaimana ini? Bagaimana jika mas Reno pulang dan melihat keadaanku masih seperti ini? "gumam Alya dengan perasaan khawatir.Alya bener-bener tak tahu harus berbuat apalagi, rasa pusing yang dia rasakan membuatnya tak mampu melakukan apapun kecuali berbaring di atas tempat tidurn
Reno menghela nafas kemudian menghembuskannya. "Tapi aku tak akan tenang jika pergi ke pesta sendirian dan meninggalkan kamu dalam keadaan seperti ini, " ucap Reno kembali.Alya langsung tersenyum menenangkan ke arah suaminya itu. As, siapa bilang aku sendirian, aku di rumah ini bersama dengan orang tua kita dan mereka akan selalu ada untukku. Jadi kamu tak perlu merasa cemas sedikitpun," bujuk Alya kembali. "Jadi, apakah kamu tak keberatan jika aku pergi sendirian ke pesta itu? "tanya Reno kepada Alya dan Alya pun langsung menganggukkan kepalanya dengan cepat."Tidak apa-apa Mas. Kamu pergi saja sendiri. Lagian di sana nanti pasti ada banyak para sahabatmu yang juga menghadiri pesta ulang tahun itu!" balas Alya kembali.Reno kemudian duduk di sisi istrinya dan menatap wajah istrinya itu dengan pandangan serius."Baiklah Sayang, kalau begitu aku akan pergi menghadiri pesta ulang tahun Raisa itu sendiri saja, tapi kamu harus berjanji kepadaku jika nanti kamu merasa keadaanmu semakin
Natasya terlihat begitu bahagia saat mengetahui Reno datang sendirian ke pesta itu, dia dengan cepat mematut wajahnya di pantulan cermin seakan tengah memastikan bahwa penampilannya sangat bagus malam itu. Tujuannya hanya satu, semasa-mata untuk memikat hati mantan kekasihnya itu, agar Reno kembali terpikat kepadanya, agar Reno mau kembali menjalin hubungan dengannya.Setelah selesai memperbaiki riasan make up di wajahnya Natasya langsung meraih tas dan juga ponselnya. Dan saat Natasya menuruni anak tangga tiba-tiba muncul sebuah ide yang sangat brilian di pikirannya. "Sepertinya aku harus menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan keuntungan yang sangat besar sekali dari Reno. Kebetulan sekali Reno datang sendirian ke pesta itu aku harus menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan Reno seutuhnya, pokoknya aku harus bisa membuat rencana yang ada dalam pikiranku ini berjalan dengan sukses!" ucap Natasya dengan senyuman licik di wajahnya.Satu buah rencana besar muncul di dalam pik
Banyaknya tamu undangan membuat Candra agak kesulitan mencari keberadaan Natasya tapi dia tetap berusaha untuk menemukan perempuan yang sangat dia cintai itu dia sungguh merindukan Natasya tapi Natasya selalu saja berusaha untuk menghindar darinya seperti yang dilakukan oleh Natasya hari ini.Dia sengaja tidak mengubris sedikitpun panggilan telepon dari Candra seakan-akan ia tak mau menjalin hubungan sedikitpun lagi dengan Candra. Candra yang tengah mencari keberadaan Natasya malah bertemu dengan Reno, dan Candra pun langsung memasang wajah masam melihat laki-laki yang sangat dia benci itu juga berada di pesta. "Hai Reno, ternyata kamu juga ada di pesta ini ya? Mana istrimu tumben sekali kamu tak bersama dengan istri yang sangat kamu cintai itu? "Sindir Candra kepada Reno. Reno langsung tersenyum kecut ke arah Candra menanggapi sindiran dari sahabatnya itu."Aku datang sendirian karena Alya kurang enak badan, "jawab Reno dengan jujur kepada Candra. "Wah sayang sekali ya kalau dia
Reno yang sudah mabuk merasa perutnya mual dan dia pun bangkit dari tempat duduknya."Kalian tunggu sebentar ya, aku mau ke toilet dulu! "ujar Reno dengan tubuh sempoyongan. Candra langsung mengejek Reno karena menganggap Reno kalah darinya. "Bilang saja kalau kamu sudah kalah dariku, bahwa kamu tak mampu menyaingi diriku!" ujar Candra meremehkan Reno. Reno tertawa lebar mendengar ucapan dari Candra barusan. "Tunggu saja sebentar lagi aku akan datang kembali! "jawab Reno dengan tubuh sempoyongan. Dia berjalan menuju ke arah kamar mandi. Apa yang dilakukan oleh Reno itu diperhatikan dengan seksama oleh Natasya dia merasa ini adalah kesempatan yang sangat bagus baginya untuk mulai melancarkan rencana yang sejak tadi dia pikirkan. Padahal awalnya dia sudah pusing memikirkan bagaimana cara mencampurkan obat pada minuman Reno, agar Reno tak sadarkan diri agar ia bisa membawanya ke kamar hotel yang sudah dia pesan di lantai yang sama dengan tempat pesta itu berlangsung.Senyuman Natas
Dia bisa melihat wajah Reno yang begitu terkejut dengan keadaan mereka berdua. "Bagaimana mungkin kamu bisa lupa sih sayang, tentang apa yang sudah kita lakukan semalam? Kamu tidak ingat ya, bagaimana agresifnya kamu melakukan hal yang sangat menyenangkan itu denganku? "ucap Natasya sambil turun dari tempat tidur. Padahal dia tak mengenakan pakaian sehelai benangpun, dia langsung beranjak mendekati Reno dengan sengaja melenggak-lenggokkan tubuhnya seakan ingin memancing gairah dari Reno yang terlihat begitu terkejut dengan keadaan mereka berdua."Jangan mendekat kepadaku Natasya!" ucap Reno membentak Natasya. Bukannya takut dengan apa yang disampaikan oleh Reno, Natasya malah semakin mendekati Reno tersebut. "Kenapa kamu malu-malu seperti ini, Mas? Bukannya semalam kamu begitu menikmati apa yang kita lakukan berdua?" jawab Natasya kembali sambil berusaha untuk memeluk tubuh Reno, tapi Reno dengan cepat mengelak dari dekapan Natasya tersebut. "Jangan bicara omong kosong seperti i
Saat Reno hendak membuka pintu tiba-tiba saja tangannya yang terjulur hendak memegang gagang pintu tergantung begitu saja karena tiba-tiba saja pintu rumah itu sudah dibuka duluan oleh Alya dari arah dalam. Wajah Alya begitu khawatir dia seakan memendam banyak pertanyaan di dalam hatinya karena memikirkan Reno sejak semalam. Karena suaminya itu tak memberikan kabar sedikitpun kepadanya. Sementara Reno sangat kaget sekali saat melihat keberadaan Alya tempat di hadapannya. Apa yang terjadi langsung terbayang di pelupuk matanya, Reno sungguh menyesali apa yang sudah dia lakukan, walaupun sebenarnya dia belum percaya seutuhnya bahwa dia sudah melakukan sesuatu hal yang buruk dengan Natasya. Tapi tetap saja Reno merasa sangat gelisah saat bertatapan dengan Alya, seakan-akan Alya bisa mengetahui apa yang sudah dia lakukan, apa yang sudah terjadi dengannya. Hingga membuat Reno buru-buru memalingkan pandangannya dari tatapan Alya yang begitu tajam ke arah dirinya."Mas Reno...!" ucap Alya
Setelah sampai di kamar Reno kembali membersihkan badannya di kamar mandi. Padahal tadi dia sudah sempat mandi saat di hotel sebelum dia pulang ke rumah tapi saat berada di kamarnya itu dia merasa tubuhnya kotor hingga tak pantas naik ke atas ranjang mereka yang bersih, sehingga Reno pun memutuskan untuk membersihkan badannya kembali di kamar mandi. Alya yang menyusul Reno ke kamar mereka menyadari bahwa Reno tengah mandi di kamar mandi dan dia pun langsung menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya itu dan meletakkannya di atas tempat tidur lalu dia pun duduk di atas ranjang menunggu Reno selesai mandi. Beberapa waktu kemudian Reno keluar dari kamar mandi dan wajahnya langsung bertatapan dengan Alya yang tengah menatap ke arah kamar mandi di mana dia juga tak sengaja bertatapan dengan istrinya tersebut yang sedang duduk di atas ranjang. Reno yang masih kaget dengan kejadian tadi pagi merasa sangat khawatir jika Alya merasa curiga kepadanya hingga dia pun buru-buru mengalihkan pandang