Natasya terlihat begitu bahagia saat mengetahui Reno datang sendirian ke pesta itu, dia dengan cepat mematut wajahnya di pantulan cermin seakan tengah memastikan bahwa penampilannya sangat bagus malam itu. Tujuannya hanya satu, semasa-mata untuk memikat hati mantan kekasihnya itu, agar Reno kembali terpikat kepadanya, agar Reno mau kembali menjalin hubungan dengannya.Setelah selesai memperbaiki riasan make up di wajahnya Natasya langsung meraih tas dan juga ponselnya. Dan saat Natasya menuruni anak tangga tiba-tiba muncul sebuah ide yang sangat brilian di pikirannya. "Sepertinya aku harus menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan keuntungan yang sangat besar sekali dari Reno. Kebetulan sekali Reno datang sendirian ke pesta itu aku harus menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan Reno seutuhnya, pokoknya aku harus bisa membuat rencana yang ada dalam pikiranku ini berjalan dengan sukses!" ucap Natasya dengan senyuman licik di wajahnya.Satu buah rencana besar muncul di dalam pik
Banyaknya tamu undangan membuat Candra agak kesulitan mencari keberadaan Natasya tapi dia tetap berusaha untuk menemukan perempuan yang sangat dia cintai itu dia sungguh merindukan Natasya tapi Natasya selalu saja berusaha untuk menghindar darinya seperti yang dilakukan oleh Natasya hari ini.Dia sengaja tidak mengubris sedikitpun panggilan telepon dari Candra seakan-akan ia tak mau menjalin hubungan sedikitpun lagi dengan Candra. Candra yang tengah mencari keberadaan Natasya malah bertemu dengan Reno, dan Candra pun langsung memasang wajah masam melihat laki-laki yang sangat dia benci itu juga berada di pesta. "Hai Reno, ternyata kamu juga ada di pesta ini ya? Mana istrimu tumben sekali kamu tak bersama dengan istri yang sangat kamu cintai itu? "Sindir Candra kepada Reno. Reno langsung tersenyum kecut ke arah Candra menanggapi sindiran dari sahabatnya itu."Aku datang sendirian karena Alya kurang enak badan, "jawab Reno dengan jujur kepada Candra. "Wah sayang sekali ya kalau dia
Reno yang sudah mabuk merasa perutnya mual dan dia pun bangkit dari tempat duduknya."Kalian tunggu sebentar ya, aku mau ke toilet dulu! "ujar Reno dengan tubuh sempoyongan. Candra langsung mengejek Reno karena menganggap Reno kalah darinya. "Bilang saja kalau kamu sudah kalah dariku, bahwa kamu tak mampu menyaingi diriku!" ujar Candra meremehkan Reno. Reno tertawa lebar mendengar ucapan dari Candra barusan. "Tunggu saja sebentar lagi aku akan datang kembali! "jawab Reno dengan tubuh sempoyongan. Dia berjalan menuju ke arah kamar mandi. Apa yang dilakukan oleh Reno itu diperhatikan dengan seksama oleh Natasya dia merasa ini adalah kesempatan yang sangat bagus baginya untuk mulai melancarkan rencana yang sejak tadi dia pikirkan. Padahal awalnya dia sudah pusing memikirkan bagaimana cara mencampurkan obat pada minuman Reno, agar Reno tak sadarkan diri agar ia bisa membawanya ke kamar hotel yang sudah dia pesan di lantai yang sama dengan tempat pesta itu berlangsung.Senyuman Natas
Dia bisa melihat wajah Reno yang begitu terkejut dengan keadaan mereka berdua. "Bagaimana mungkin kamu bisa lupa sih sayang, tentang apa yang sudah kita lakukan semalam? Kamu tidak ingat ya, bagaimana agresifnya kamu melakukan hal yang sangat menyenangkan itu denganku? "ucap Natasya sambil turun dari tempat tidur. Padahal dia tak mengenakan pakaian sehelai benangpun, dia langsung beranjak mendekati Reno dengan sengaja melenggak-lenggokkan tubuhnya seakan ingin memancing gairah dari Reno yang terlihat begitu terkejut dengan keadaan mereka berdua."Jangan mendekat kepadaku Natasya!" ucap Reno membentak Natasya. Bukannya takut dengan apa yang disampaikan oleh Reno, Natasya malah semakin mendekati Reno tersebut. "Kenapa kamu malu-malu seperti ini, Mas? Bukannya semalam kamu begitu menikmati apa yang kita lakukan berdua?" jawab Natasya kembali sambil berusaha untuk memeluk tubuh Reno, tapi Reno dengan cepat mengelak dari dekapan Natasya tersebut. "Jangan bicara omong kosong seperti i
Saat Reno hendak membuka pintu tiba-tiba saja tangannya yang terjulur hendak memegang gagang pintu tergantung begitu saja karena tiba-tiba saja pintu rumah itu sudah dibuka duluan oleh Alya dari arah dalam. Wajah Alya begitu khawatir dia seakan memendam banyak pertanyaan di dalam hatinya karena memikirkan Reno sejak semalam. Karena suaminya itu tak memberikan kabar sedikitpun kepadanya. Sementara Reno sangat kaget sekali saat melihat keberadaan Alya tempat di hadapannya. Apa yang terjadi langsung terbayang di pelupuk matanya, Reno sungguh menyesali apa yang sudah dia lakukan, walaupun sebenarnya dia belum percaya seutuhnya bahwa dia sudah melakukan sesuatu hal yang buruk dengan Natasya. Tapi tetap saja Reno merasa sangat gelisah saat bertatapan dengan Alya, seakan-akan Alya bisa mengetahui apa yang sudah dia lakukan, apa yang sudah terjadi dengannya. Hingga membuat Reno buru-buru memalingkan pandangannya dari tatapan Alya yang begitu tajam ke arah dirinya."Mas Reno...!" ucap Alya
Setelah sampai di kamar Reno kembali membersihkan badannya di kamar mandi. Padahal tadi dia sudah sempat mandi saat di hotel sebelum dia pulang ke rumah tapi saat berada di kamarnya itu dia merasa tubuhnya kotor hingga tak pantas naik ke atas ranjang mereka yang bersih, sehingga Reno pun memutuskan untuk membersihkan badannya kembali di kamar mandi. Alya yang menyusul Reno ke kamar mereka menyadari bahwa Reno tengah mandi di kamar mandi dan dia pun langsung menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya itu dan meletakkannya di atas tempat tidur lalu dia pun duduk di atas ranjang menunggu Reno selesai mandi. Beberapa waktu kemudian Reno keluar dari kamar mandi dan wajahnya langsung bertatapan dengan Alya yang tengah menatap ke arah kamar mandi di mana dia juga tak sengaja bertatapan dengan istrinya tersebut yang sedang duduk di atas ranjang. Reno yang masih kaget dengan kejadian tadi pagi merasa sangat khawatir jika Alya merasa curiga kepadanya hingga dia pun buru-buru mengalihkan pandang
Setelah itu Alya langsung mengantarkan Reno menuju teras karena Reno akan segera pergi ke kantornya. Alya melambaikan tangan melepas kepergian Reno bekerja sementara Reno yang berada di dalam mobil membunyikan klakson untuk istrinya tersebut, dia melajukan mobilnya dengan cepat menuju perusahaan. Hari ini perasaan Reno begitu kacau dia sungguh tak tahu harus berbuat apa. Hari ini banyak pekerjaan sebenarnya yang harus dilakukan. Tapi kejadian yang terjadi antara dia dan juga Natasya saat di kamar hotel itu membuat pikiran Reno menjadi sangat kacau sekali.Sampai di kantor sekretaris pribadinya langsung melaporkan rincian kegiatan yang harus dia lakukan hari ini. "Jangan terlalu banyak kegiatannya. H aku capek sekali hari ini, tolong selain jadwal meeting beri aku kesempatan untuk beristirahat! "ucap Reno kepada sekretaris pribadinya, agar mengatur ulang jadwalnya untuk hari itu. Karena Reno memang sedang tidak fokus hari itu. "Baik Pak! "jawab Rini kepada pimpinannya tersebut, dan
Reno memiliki seorang teman yang bekerja di hotel bintang lima tempat pesta ulang tahun Raisa kemarin digelar.Apa yang sebenarnya terjadi kepadanya kemarin malam akhirnya membuat Reno memutuskan untuk meminta bantuan sahabatnya itu untuk mengecek CCTV yang ada di lorong kamar hotel yang ada di lantai empat dari Aula Tempat pesta itu berlangsung menuju kamar tempat Reno berada malam tadi."Rangga aku ada satu permintaan kepadamu!" ucap Reno melalui sambungan telepon kepada sahabatnya yang bekerja di hotel bintang lima tersebut. "Apa itu? "tanya Rangga dengan heran. Saat itu Rangga tengah berada di hotel seperti hari-hari biasanya, dia tengah bekerja sesuai dengan pekerjaannya. "Kamu sekarang ada di hotel kan?" tanya Reno kepada Rangga."Ya, aku masih bekerja di Hotel. Ada apa Reno? Tumben sekali kamu menanyaiku seperti ini? Apa semalam kamu jadi menghadiri pesta yang ada di hotel ini? Tapi aku tak mendapat kabar sedikitpun darimu?" tanya Rangga kepada Reno kembali.Reno langsung men