"Honey, minumlah susu jahe ini, badanmu akan terasa enak nanti."
"Hem, iya Baby. Letakkan saja minuman itu di meja, nanti aku minum." Celine mendekat dan memijit kaki suaminya.Namun tidak ada respon sama sekali dari Zack, padahal biasanya pria itu selalu bernafsu setiap kali Celine menyentuh. Celina hanya mengira kalau Zack benar-benar sedang tidak enak badan.Zack hanya terbaring sambil menutup wajahnya dengan pergelangan tangannya."Kasihan Honey, dia pasti lelah sekali," gumam Celine. Selesai memijat dia membiarkan Zack untuk beristirahat sejenak. Celine turun untuk melanjutkan aktifitasnya kembali."Ada apa dengan suamimu, Nak. Apa dia baik-baik saja?""Tidak apa, Ibu. Honey hanya sedikit tidak enak badan. Mungkin dia kelelahan selama di Swis kemaren." Namun perasaan Veronica masih saja tidak enak.Saat mereka terdiam tanpa bicara, tiba-tiba Jesica datang membawa berita yang mengalihkan pikiran mereka.Gadi"Honey kau sudah bangun?" Celine mengira kalau Zack benar-benar tertidur. Saat dia masuk ke dalam kamarnya, Laki-Laki itu sedang duduk uncang-uncang sambil memandang ke bawah."Hem," jawabnya singkat."Apa badanmu sudah baikkan? Honey, aku merasa ada sesuatu yang Ibu sembunyikan dariku. Apa kau tau itu, Hon?"Degh!Perasaan Zack tersentuh saat Celine mengatakan itu."Apakah Mama sudah tau kalau Greta telah kembali?" gumam Zack dalam hati."Honey, kenapa kau diam? Apa kau mendengar apa yang aku katakan?""Ah, Iya Baby. Aku ..., aku tidak tau apa yang sedang Mama sembunyikan dari kita. Mungkin itu cuma perasaanmu saja."Rasanya sulit untuk percaya Celine dengan ucapan Zack, hatinya terus mengatakan kalau wanita tua itu sedang menyembunyikan sesuatu."Biar aku cari tau sendiri apa yang sebenarnya terjadi." Celine berbicara dalam hati. Dia naik ke atas tempat tidur dan memijit pundak Zack dari belakang.
"Shit! Sial, sial!"Bugh!Bugh!Bugh!Di dalam mobil Zack terlihat frustasi sambil memukul-mukul setir mobilnya sendiri.Rupanya dia mendatangi sebuah bar untuk menghilangkan rasa stresnya.Memesan beberapa botol minuman yang sudah lama dia tinggal sebelumnya.Dari semenjak mencintai Celine, Zack terlihat sudah menjauhi minuman keras itu namun penyakitnya kini kambuh lagi setelah wanita itu datang."Untuk apa kau datang kemari? Untuk apa kau hadir di saat aku mulai mencintai istrimu!" gumamnya dengan suara khas orang mabuk."Kau tak tau bagaimana rasanya saat aku kehilanganmu. Kau tidak tau bagaimana rasanya saat aku pusing mencari-mu. Dan mau tidak tau bagaimana aku berproses untuk mencintai Celine sampai saat ini."Dia terus saja bicara sendiri. Sesekali ada yang menyapanya Zack hanya mengangkat tangannya.Sampai tengah malam Zack berada di tempat itu, rasanya enggan untuk pulang. Di
"Pagi Mah.""Pagi, kalian sudah bangun? Zack kau sudah rapi sekarang?"Zack dan Celine menghampiri Veronica di meja makan untuk sarapan."Iya Mah, hari ini aku sangat kacau. Aku membawa lemburan pulang ke rumah, tapi nyatanya tidak aku kerjakan, ck!""Tapi tidak harus selesai hari ini bukan, Zack?""Memang betul Mah, tapi kalau tidak aku kerjakan maka akan semakin menumpuk tugas itu." Veronica mengangguk mengerti."Kalau begitu aku berangkat sekarang. Doakan aku agar pekerjaan ini cepat selesai, dan aku pulang menemui-mu Baby. Cup!" Satu kecupan mendarat di kening sang istri di depan Veronica yang tersenyum melihat keromantisan mereka.Celine membelalakkan matanya karena malu pada mertuanya itu, Zack tau kalau istrinya ini salah tingkah tetapi semakin istrinya merasa malu, dia semakin puas menggodanya."Ya sudah kau hati-hati Zack, jaga dirimu baik-baik."Usai sarapan seperti biasa, Celine mengantar su
"Astaga, kita tidak seharusnya berbuat seperti ini lagi. Fuck shit!" Zack segera memunguti semua pakaiannya yang tercecer di sembarang tempat.Dengan tubuh polosnya dia segera ke kamar mandi untuk merapikan diri. Sementara dengan bangganya Greta duduk mengangkang sambil tersenyum melihat Zack yang kebingungan."Greta kemasi barang-barang-mu dan segera pergi dari sini! Bagaimana jika ada staf yang melihat kit?"Kenapa Zack baru tersadar sekarang! Kemana dia di saat wanita itu menggodanya barusan sampai mereka melakukan hubungan badan di atas sofa."Kau tidak perlu panik seperti itu, Zack. Yang kita lakukan ini atas sadar suka sama suka. Aku mencintaimu, dan kau mencintaiku. Semua orang juga tau itu."Sama halnya dengan Zack, Greta pun memunguti satu persatu bajunya dan segera ke kamar mandi.Sementara Zack duduk di kursi kerjanya dengan keadaan bingung, menyesal, memang ada rasa penyesalan tetapi wanita itu memang yang selama ini
Bercak merah yang menempel kontras di kemeja putih yang semula Zack kenakan membuat perasaan Celine mendadak tak karuan.Dirinya bertanya-tanya dalam hati apa yang suaminya lakukan di luaran sana. Tetapi Celine tidak mau berburuk sangka sebelum menanyakan langsung padanya.Dari sikap Zack yang sedikit berbeda membuat Celine mulai curiga kalau ada yang tidak beres dengan suaminya itu."Tidak, tidak. Aku tidak boleh berfikir seperti itu. Aku yakin kalau Honey setia terhadapku!" Celine menggeleng menepisnya. Dia memilih keluar kamar untuk menghilangkan rasa sesak di hatinya.Namun ketika dia menuruni tangga istana, Celine mengerutkan alisnya saat melihat Veronica yang tengah siap untuk pergi.Celine mengerutkan alisnya dan beranggapan kenapa kebetulan sekali, apa yang sedang mereka sembunyikan darinya?"Ibu, kau mau kemana?" tanya Celine sambil menuruni tangga istana."oh, Celine aku mau keluar sebentar. Apa kau mau menitip
"Kau mau bicara apa, Honey? Kenapa sepertinya kau ragu?""Aku, em ..., aku lapar. Bisakah aku minta tolong ambilkan makanan untuk'ku, Baby?" Celine tersenyum."Ya Tuhan, aku kira ada apa, jadi kau lapar? Tunggu sebentar, biar ku ambilkan makanan untukmu."Di saat Celine turun ke lantai dasar untuk mengambil makanan, saat itu juga ponsel Zack berdering di dalam kamar. Zack hanya melirik, melihat nama yang tertera di layar ponselnya membuat dia malas untuk mengangkatnya.Namun panggilan itu menjadi pesan setalah beberapa kali berdering tapi tidak ada jawaban dari Zack.[Aku tau kau mendengar panggilan dariku! Dan aku tau kau pasti baca pesanku ini. Nanti malam aku tunggu kau di rumah. Ada yang harus kita bicarakan.][Dan kau harus datang, jika tidak aku yang akan datang ke rumahmu!]Pesan berusia ancaman itu membuat Zack semakin pusing."Astaga, mau apalagi Greta, bukankah sudah ku peringatkan untuk pergi dari keh
Greta tersenyum saat membukankan pintu dan Zack berdiri dengan gagahnya di hadapannya.Dia berfikir kalau menaklukan pria tampan ini bukan perkara yang sulit, hanya dengan sedikit ancaman Zack pasti menuruti apa yang dia inginkan.Zack kesulitan untuk menelan salivanya sendiri saat wanita seksi itu berdiri hanya mengenakan lingerie transparan berbahan satin tipis."Akhirnya kau datang juga, Sayang," ucap Greta sambil berkacak satu tangan sementara satu tangan yang lain bertumpu pada pintu yang di buka."Mau apalagi kau memanggilku kemari?" Walau wanita ini terlihat begitu seksi namun Zack berusaha menepisnya."Ups, jangan ketus seperti itu. Aku tidak mau kehilangan wajah tampanmu kalau kau marah seperti ini?" Greta menarik jaket yang Zack kenakan dan membawanya masuk ke dalam.Merebahkan tubuh gagah itu di atas sofa dan duduk di atas pangkuannya."Aku tidak akan membiarkan kau bersenang-senang dengan istrimu di rumah," g
"Astaga, kenapa aku ada disini. Jadi semalam aku ..."Zack terbangun kaget saat mendapati dirinya tertidur di dalam kamar Greta di pagi hari dalam posisi polos hanya tertutup selimut tebal."Hai, Sayang. Kau sudah bangun?" Greta yang masih mengenakan baju tidur berbahan satin tipis masuk sambil membawa minuman hangat untuk kekasihnya itu."Aku sudah siapkan minuman untukmu!""Kau pasti sengaja menjebak'ku semalam!" Greta hanya tersenyum miring."Semalam kau begitu hebat, Zack. Aku sampai kewalahan mengimbangi-mu!" gumamnya sambil menggosok tengkuk leher yang teras pegal."Owh shit! Aku harus pulang sekarang! Celine pasti cemas memikirkan aku di rumah." Tanpa memperdulikan ucapan Greta, Zack meloncat turun dari tempat tidur dan mulai memakai pakaiannya satu persatu.Dia begitu buru-buru bahkan memakai baju atasan saja sambil berjalan cepat."Zack tunggu! Minum dulu minuman Yangs sudah aku buatkan. Zack!"