Beranda / Romansa / Istri Muda sang Hot Duda / Ke Kantor Suami Lagi

Share

Ke Kantor Suami Lagi

Penulis: Rcancer
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Ah, sial! Gara-gara Mama, kita jadi susah begini," gerutu Talia yang tidak bisa menyembunyikan kekesalannya sejak keluar dari rumah Ayunda.

Wanita berusia 26 tahun itu, sejak tadi menyalahkan ibunya, yang ceroboh hingga dia harus berada dalam keadaan yang tidak diinginkan.

"Kenapa kamu nyalahin Mama terus sih? Kamu kan juga turut andil," sang Mama yang duduk di kursi belakang dalam taksi yang mereka naiki, tak terima karena sang anak terus menyalahkan dirinya.

"Aku memang turut andil, tapi kalau Mama nggak ngungkit soal wajah Ayunda, kita nggak bakalan mengalami nasib kayak gini," Talia yang memilih duduk di dekat supir taksi, kembali menunjukkan kecerobohan Mamanya sebagai bukti kalau tuduhannya itu beralasan.

"Tapi kamu juga mendukung kan? Kamu lupa apa yang kamu katakan setelah Mama ngomong kayak gitu? Dasar anak tak tahu diri, bukannya nyari jalan keluar malah mojokin orang tua terus!" ketus Ratih berapi-api.

"Udah sih, Mbak, tenang. Nggak baik, ribut-ribut di sini," Amanda yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Muda sang Hot Duda   Rasa Takut

    Ayunda masih berdiri di tempat yang sama. Dengan mata menatap dua orang yang sedang berbincang, telinga Ayunda juga mendengarkan semua yang diperbincangan dua orang tersebut. Ayunda hanya bisa menghela nafas untuk menormalkan gemuruh di hatinya, setelah mendengar pembicaraan mereka.Setelah mengetahui fakta tentang alasan dibalik Elang menikahinya, Ayunda juga agak kecewa karena ternyata Elang sudah makan siang dengan wanita yang bersama Elang saat ini. Entah siapa wanita itu, Ayunda tidak ada maksud untuk cemburu. Tapi kali ini Ayunda sudah cukup merasa kecewa."Kalau mau makan di luar, kenapa nggak bilang? Telfon atau apa kek? Terus ini aku masak, yang makan siapa?" gumam Ayunda sambil menatap bekal yang dia tenteng. Agar hatinya lebih tenang serta untuk mengobati sedikit rasa kecewa, Ayunda memilih kembali duduk di tepi ranjang."Mending nonton drakor lagi aja," Ayunda segera meraih remote dan menyalakan televisi."Loh, kok kayak ada suara?" wanita yang sedang ngobrol dengan Elang

  • Istri Muda sang Hot Duda   Perdebatan Kecil

    "Kenapa diam? Orang ditungguin jawabannya malah bengong," Ayunda tidak dapat menyembunyikan rasa kesalnya kala melihat sang suami tidak kunjung menjawab pertanyaan darinya. Wanita itu bahkan sampi mendengus kasar, kala menyaksikan tingkah suami yang terkejut karena kekesalannya itu."Dahlah, mending aku pulang. Ngapain juga aku di sini," Ayunda bersiap untuk turun dari ranjang, tapi dengan gerakan cepat, Elang langsung mencegah sang istri dengan menahan pergelanngannya."Tunggu dulu, dong. Kita pulang bareng," ucap Elang cepat, "lagian kamu pulang sama siapa? Pak kardi juga pasti sudah pulang jam segini.""Ya cariin taksi kek, atau nyuruh orang kantor buat nganterin," balas Ayunda masih dengan menunjukan kekesalannya sembari berusaha melepas cekalan tangan suaminya. "Orang minta diantarin makan siang, malah makan dengan cewek lain. Mana bohong lagi," gerutu Ayunda sambil melangkah keluar kamar."Bohong kenapa lagi?" Elang nampak frustasi sambil mengikuti langkah istrinya setelah ber

  • Istri Muda sang Hot Duda   Sebuah Fitnah

    Pada akhirnya Elang memilih mengalah. Dia kembali melanjutkan pekerjaannya yang sebenarnya bisa dia kerjakan untuk esok hari. Elang memilih menuruti perintah istrinya agar suasana hati sang istri bisa lebih baik, kala mereka tidak lagi berdebat.Sesekali Elang melirik, memperhatikan tingkah istrinya yang nampak sibuk menatap layar ponsel. Elang penasaran, apa yang dilakukan Ayuunda sampai raut wajahnya terlihat begitu serius hanya dengan menatap ponsel. "Paling sedang membaca berita gosip," gumam Elang, lalu dia mengalihkan pandangannya ke layar laptop yang tadi sempat Elang abaikan. Elang berusaha fokus dengan pekerjaan yang tadi sempat terbengkalai dalam beberapa jam.Namun beberapa menit kemudian, fokus Elang terusik kala melihat istrinya bangkit dari duduknya. "Mau kemana?" Elang segera melempar pertanyaan.Bukannya mendapat jawaban, Elang malah dibuat tercengang dengan sikap istrinya kali ini. Wanita itu memilih diam meski tadi sempat menoleh ke arah suaminya. Dengan cueknya, Ay

  • Istri Muda sang Hot Duda   Lampu Merah Di Persimpangan

    "Ah, sial, kenapa harus ada kamera pengawas segala sih di rumah Elang?" gerutu Ratih begitu keluar dari ruangan sang keponakan. Wanita itu bersama anak dan adiknya sungguh dibuat tak berkutik kala mendapat ancaman yang begitu serius dari sang keponakan. "Gimana ini, Ma? aku nggak mau hidup miskin," Talia merengek membuat bertambahnya rasa panik dalam wajah dua wanita dewasa yang bersamanya. Tentu saja Ratih dan Amanda juga tidak mau merasakan hidup serba kekurangan setelah bertahun-tahun numpang hidup dalam nama besar Altemose."Mama juga. Emangnya Mama mau kembali hidup miskin kayak dulu?" sungut Ratih begitu kesal."Lalu, sekarang kita harus bagaimana, Mbak?" Amanda melempar pertanyaan, seakan menyerahkan semua permasalahannya yang terjadi untuk diatasi oleh kakaknya. "Sekarang harus bagaimana? Apa kamu nggak bisa mikir, hah!" dengan geram Ratih malah membentak Amanda sampai adiknya itu begitu terkejut dengan bentakan sang kakak."Kamu itu bisanya cuma numpang doang sama aku. Gili

  • Istri Muda sang Hot Duda   Setelah Sampai Rumah

    Untuk beberapa detik, sepasang suami istri itu saling menatap, menyelami dalamnya perasaan dari beningnya bola mata masing-masing. Sampai sebuah suara klakson melengking cukup kencang, membuat mereka harus mengakhiri adegan saling tatap dengan perasaan yang cukup berkecamuk.Keduanya salah tingkah dan sedikit gugup, sampai salah satu diantara mereka tersenyum tipis, sembari kembali melajukan mobil yang dia kendarai untuk melanjutkan perjalanannya.Sepanjang roda berputar, tidak ada lagi pembahasan yang dibicarakan oleh sepasang suami istri tersebut. Hingga mobil itu sampai tujuan, keduanya masih menciptakan rasa hening karena terlalu hanyut dalam pikiran masing-masing.Namun, kala pintu gerbang rumah mereka dibuka, keduanya sempat mengerutkan kening, ketika mata mereka melihat sebuah mobil terparkir di halaman rumah mereka."Mobil siapa itu, Mas?" Ayunda membuka suaranya dengan melempar pertanyaan. Wajar jika dia bertanya karena dia memang belum sepenuhnya tahu pemilik mobil berwarna

  • Istri Muda sang Hot Duda   Ada Yang Mengusik Lagi

    Elang mendesah, menormalkan suasana hatinya, yang tadi sempat berkecamuk. Serangkaian kejadian satu hari ini cukup membuat pria itu menggelengkan kepalanya heran. Setelah teermenung beberapa saat sembari melepas kain yang membalut tubuhnya, pria itu beranjak menuju ke arah kamar mandi, untuk menyegarkan diri.Ayunda sendiri juga sudah sibuk dengan kegiatannya di dapur. Dengan dibantu oleh Bi Sari, wanita itu hanya menyiapkan hidangan sederhana dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Tidak membutuhkan waktu lama, hidangan yang sudah matang, kini tersaji rapi di atas meja, dan siap untuk di santap. Ayunda pun tersenyum senang dan wanita itu kembali melanjutkan sisa pekerjaannya.Bersamaan dengan itu pula, Elang mendekat dengan tubuh yang kelihatan segar berbalut sarung kaos putih. Pria itu lalu duduk di salah satu kursi untuk segera menyantap hidangan yang sudah disediakan sang istri."Mas Elang makan dulu apa gimana?" Ayunda yang melihat sang suami datang, langsung menghampiri dengan

  • Istri Muda sang Hot Duda   Pelajaran Untuk Orang Tua

    Tangan Elang terkepal kuat, matanya menatap tajam pada pria yang kehadirannya sangat tidak diinginkan. Ingin rasanya dia melayangkan kepalan tangannya pada wajah pria itu. Namun semarah apapun Elang saat ini, dia harus bisa menahan diri agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan."Lebih baik kamu pergi dari sini, tidak perlu merepotkan diri, mengatakan hal yang sangat tidak penting, Erik," Elang berkata dengan segala rasa sabar yang dia tahan. Dari nada bicaranya, pria itu benar-benar berusaha menjaga emosi yang bergemuruh cukup dahsyat dalam benaknya."Emang apa salahnya aku memberi tahu istri kamu tentang perbuatan kamu tempo dulu? Apa kamu takut?" bukannya menghormati permintaan si Tuan rumah, Erik malah terus mengeluarkan perkataan yang seakan sengaja memancing amarah Elang supaya meledak.Elang pun menggeleng tak percaya. Pria itu tidak menyangka kalau Erik akan terus bersikap menyebalkan sampai sekarang."Tentu saja kamu sangat salah," dengan lantang, satu-satunya wanita y

  • Istri Muda sang Hot Duda   Dua Wanita Berhadapan

    Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tapi mata Elang masih terbuka hingga saat ini. Setelah terjadi perdebatan kecil dengan sang istri, pria itu menjadi gundah karena apa yang dikatakan istrinya, membuat pria itu terus memikirkannya.Elang pun memilih turun dari tempat tidur dan melangkah, terus duduk di sebuah sofa. Kemudian, pria itu membuka tas kerjanya yang masih tergeletak di sandaran sofa panjang tersebut. Dari dalam tas kerja, Elang mengambil laptop dan segera menyalakannya."Apa yang harus aku lakukan dengan surat perjanjian ini?" gumamnya, beberapa saat lamanya setelah laptop menyala dan dari dalam layar laptop tersebut, terpampang sebuah surat perjanjian yang siap untuk dicetak.Bukan surat perjanjian kerja dengan pihak lain, tapi yang sedang Elang tatap saat ini adalah surat perjanjian pernikahannya sendiri. Entah kenapa pria itu merasa enggan untuk mencetak surat itu karena Elang sudah merasa nyaman dengan adanya Ayunda selama beberapa hari ini.Wajar jika Elang ce

Bab terbaru

  • Istri Muda sang Hot Duda   Akhir Yang Bahagia

    Elang dan Ayunda kini sudah bisa bernafas lega. Setelah tadi berbicara cukup lama dengan orang tua Ayunda, akhirnya Malik dan Rumana mengerti dan memahami alasan Elang menikahi anak mereka.Pada akhirnya, Elang memilih jujur, tentang surat tanah yang dijadikan jaminan untuk mengajak Ayunda menikah. Menurut Elang, dia memang lebih baik jujur saat itu juga karena kalau Elang memilih berbohong, Elang takut akan ada kejadian tidak terduga seperti beberapa hari terakhir ini.Tentu saja Rumana dan Malik cukup kecewa kala mendengar kejujuran dari mulut sang menantu. Bahkan Rumana sempat menangis saat dia tahu dari mulut anaknya sendiri, kalau Ayunda mau menikah dengan Elang semata-mata hanya karena ingin menyelamatkan harta berharga milik orang tuanya.Setelah terjadi sedikit perdebatan, akhirnya secara perlahan, Elang mampu meyakinkan orang tua Ayunda kalau dia akan bertanggung jawab penuh atas kebahagiaan istrinya. Elang juga dengan lantang mengatakan kalau pernikahan yang dia jalani bersa

  • Istri Muda sang Hot Duda   Rasa Kecewa Orang Tua

    Untuk beberapa saat Ayunda terdiam sembari menatap salah satu sahabatnya, yang baru saja melempar pertanyaan kepadanya. Ayunda tertegun untuk beberapa saat lalu dia berpikir mengenai pertanyaan tersebut dan berusaha mencari jawaban yang tepat.Tak lama setelahnya Ayunda tersenyum dan melempar pandangannya kepada dua sahabatnya. "Kalaupun selamanya Mas Elang tetap memandangku sebagai mantan istrinya yang meninggal, bukankah itu merupakan hal yang bagus?"Sekarang gantian dua sahabatnya yang tertegun mendengar penuturan Ayunda. "Hal yang bagus? Apa maksudmu?" tanya Yanti.Ayunda masih setia dengan senyumnya yang terkembang. "Bayangkan saja, selama Mas Elang menjadi duda, dia selalu tenggelam dalam bayangan istrinya, bukankah setidaknya itu sesuatu yang bagus? Hal itu menunjukan betapa setianya Mas elang pada satu nama wanita. Lalu, apa aku harus terlalu mempermasalahkan jika Mas Elang menganggapku hanya sebagai pelepas rindu pada mantan istrinya?"Untuk beberapa saat Maya dan Yanti menu

  • Istri Muda sang Hot Duda   Para Wanita

    "Kamu ingin bertemu dengan istri Elang?" sontak, Laras langsung bertanya kembali begitu mendengar permintaaan mantan besannya. Dengan kening berkerut dan mata agak menyipit, Laras menatap lawan bicaranya, menuntut alasan dibalik permintaan tamunya itu.Rebeca mengangguk yakin. Wanita berwajah blesteran itu mambalas tatapan Laras dan tatapannya sukar untuk diartikan. "Aku ingin melepas rindu pada anakku, Jeng," ucap Rebeca lirih dan wanita itu sedikit menunduk.Laras semakin menunjukan wajah terkejutnya. Namun setelah pikirannya mencerna untuk beberapa saat, kepala Laras mengangguk beberapa kali sebagai tanda kalau dia memahami tujuan tamunya meski ada perasaan sedikit curiga."Asal tidak ada niat lain, saya sendiri tidak keberatan kamu menemui menantuku," Laras menjawabnya dengan tenang dan pelan, tapi sukses membuat lawan bicaranya menatapnya penuh tanya."Apa maksud kamu?" Rebeca bertanya dengan wajah terlihat bingung."Selama ini, aku sering mendengar, kamu selalu menyalahkan anakk

  • Istri Muda sang Hot Duda   Berbeda Rasa

    "Mama!" Bella sedikit memekik kala matanya menangkap sosok wanita yang sudah melahirkannya, berada dalam ruang kerjanya. Dari sorot mata sang mama, Bella dengan jelas melihat amarah yang besar dan Bella bisa menebak kalau amarah itu tertuju kepadanya.Di sana juga ada sosok pria yang menatap Bella dengan pandangan yang cukup membuat Bella semakin gelisah. Bella tidak menyangka kalau pria yang baru saja dia hubungi melalui telephone, ada di kantornya, membuat wanita itu diliputi penuh tanda tanya juga."Mama ngapain di sini?" tanya Bella dengan sikap yang dibuat setenang mungkin. Meski dia sudah tahu tujuan wanita yang akrab dipanggil Marina berada di kantornya, tapi Bella memang harus bisa bersikap biasa saja."Maksud kamu apa, berbuat seperti itu kepada Elang?" Marins langsung melempar pertanyaan yang menjadi sumber kemarahannya. "Berbuat apa sih, Ma?" Bella bertanya seperti orang bodoh dan sikap wanita itu justru semakin membuat sang Mama bertambah murka."Nggak perlu banyak drama

  • Istri Muda sang Hot Duda   Tamu Tak Terduga

    "Mas Erik!" suara Ayunda sedikit meninggi karena dia cukup terkejut dengan kedatangan tamu tak terduga, yang baru saja disebut namanya. Sudah pasti rasa heran tumbuh dalam benak wanita itu dan saat itu juga banyak pertanyaan yang bermunculan dalam pikirannya."Apa kabar, Ayund?" sapa pria yang sudah duduk di kursi, yang ada di teras rumah Ayunda. Pria itu bahkan langsung berdiri dan segera mengulurkan tangan, mengajak Ayunda untuk berjabat tangan. "Baik," jawab Ayunda agak tidak nyaman, meski dia membalas uluran tangan tamunya, lalu dia kembali mengajak pria itu untuk duduk. "Mas Erik tahu darimana rumah saya?" tanya wanita itu penuh selidik karena hal itu salah satu alasan yang membuat Ayunda heran."Dari orang-orang sekitar kota ini. Kebetulan aku sedang ada pekerjaan di kota ini, jadi ya aku sekalian aja pengin mampir. Tidak cukup sulit loh mencari alamat rumah kamu," jawab Erik nampak begitu tenang dengan senyum tipis yang masih terkembang."Terus, bagaimana Mas Erik tahu aku a

  • Istri Muda sang Hot Duda   Curahan Hati Elang

    "Sayang?" gumam Ayunda lirih dengan kening berkerut. Wanita itu merasa heran serta takjub secara bersamaan, begitu mendengar kata sayang keluar dari mulut Elang. "Apa dia sudah gila?" gumamnya lagi merasa geli dan wanita itu menahan senyumnya agar tidak merekah.Ayunda sungguh terperangah kala menyaksikan sang suami dengan penuh rasa percaya diri mengucapkan kata sayang dalam acara konferensi persnya. Entah apa yang harus Ayunda lakukan saat ini, dia seketika diliputi rasa bingung. "Nggak usah pura-pura kaget gitu," celetuk Rumana yang diam-diam memperhatikan tingkah putrinya sampai Ayunda terkesiap dan menoleh ke arahnya saat itu juga."Apaan sih, bu?" sungut Ayunda menutupi rasa malunya. Wanita itu sedikit salah tingkah karena tatapan dan senyum sang ibu, benar-benar sedang meledeknya."Ya harusnya kamu seneng dong, kalau Elang beneran sayang sama kamu. Berarti dia memang nggak main-main waktu ngajak nikah kamu secara mendadak," ucap Rumana mencoba bersikap bijak dan sedikit mengh

  • Istri Muda sang Hot Duda   Kejujuran Hati

    Untuk beberapa detik lamanya, Elang masih berdiri, menatap layar lebar yang menampilkan beberapa foto wajah istrinya. Foto-foto yang Elang pamerkan saat menikmati waktu berdua bersama sang istri, meninggalkan kesan tersendiri dalam benak pria tersebut."Apa anda semua percaya dengan yang namanya tertarik pada pandangan pertama?" suara Elang memecah keheningan ruangan konferensi pers. Setelah tadi hampir semua terdiam karena menunggu Elang berbicara, saat ini ruangan tersebut kembali terdengar riuh begitu Elang mengeluarkan satu pertanyaan.Elang tersenyum, lalu pria itu berbalik badan dan melangkah pelan menuju tempat duduk yang sedari tadi dia gunakan. "Kalian pasti pernah merasakan tertarik kepada seseorang pada pandangan pertama kali bukan?" tanya Elang lagi sembari melangkah.Beberapa suara langsung berkomentar, mengiyakan pertanyaan pria tersebut. "Apa itu yang anda alami kepada istri anda yang sekarang?" tanya salah satu wartawan.Elang kembali menunjukkan senyum bahagianya de

  • Istri Muda sang Hot Duda   Bukti Tak Terbantahkan

    Wanita yang sedari tadi duduk di antara para wartawan, seketika terkesiap kala Elang dengan sangat tenang menunjukan jari ke arahnya. Dia begitu terkejut dan tidak menyangka kalau Elang akan mengetahui kehadirannya dalam jumpa pers kali ini.Saat itu juga, semua mata dan kamera pun langsung mengarah kepada wanita yang namanya baru saja disebut oleh pria yang sekarang berdiri angkuh sembari menunjukkan senyum sinisnya. Bella seketika merasa terpojok dan terlihat begitu salah tingkah.Sungguh, apa yang dilakukan Elang saat ini membuat Bella syok luar biasa. Penyamaran yang menurutnya sempurna, nyatanya tidak bisa mengelabui mata Elang. Bella benar-benar dibuat terkecoh dengan sikap Elang yang sedari tadi nampak tidak memandang ke arahnya."Apa! Kamu menuduhku? Nggak salah?" karena sudah terlanjur tertangkap basah, Bella pun tidak memiliki pilihan lain selain membuka masker dan menunjukan dirinya. Wanita itu juga berpikir cepat untuk membela diri agar terlepas dari tuduhan yang Elang lay

  • Istri Muda sang Hot Duda   Cerita Di Balik Foto

    "Wahh, foto apa itu?" seru beberapa orang kala mata mereka menyaksikan beberapa foto yang terpampang pada layar lebar. Bukan hanya orang-orang yang berada dalam satu ruangan pertemuan dimana dalam ruangan tersebut terdapat banyak wartawan, tapi suara penuh keterkejutan juga menggema dari berbagai pelosok, orang-orang yang menyaksikan tayangan konferensi pers seorang pemimpin perusahaan dari berbagai media."Elang? Kenapa dia bisa berbuat nekat seperti itu? Apa sebenarnya yang dia rencanakan?" gumam seseoang, yang sedari tadi duduk di antara para wartawan. Orang yang memilih kursi di deretan paling belakang tersebut benar-benar tercengang dengan apa yang dilakukan Elang saat ini.Berbagai tanggapan dan dugaan pun mulai bermunculan seiring terpampangnya beberapa foto tersebut. Ada yang mengomentarinya dengan cukup bijak, ada juga yang langsung menghina dan memaki serta menvonis dengan segala perkataan buruk. "Ma, kenapa Mas Elang menunjukan foto-foto itu? Apa Mas Elang mau nyari mati?

DMCA.com Protection Status