“Benarkah? Bagus sekali kalau begitu,” ujar Sheehan, jadi punya motivasi.Kemudian, Sheehan tiba-tiba menjadi lesu lagi. Dia berkata, “Tapi, orang finance itu belum tentu mau membantu kita. Dia mungkin nggak akan berani melawan Spectra.”“Kamu coba saja dulu. Kalau dia nggak mau, kamu bisa mengajaknya untuk membicarakannya di luar,” kata Toby dengan datar.Sheehan memutuskan untuk mencobanya. Dia menelepon karyawan yang bekerja dalam bagian keuangan perusahaan itu, dan sama seperti yang dia pikirkan, pria itu takut pada Spectra dan tidak setuju.Pada saat ini, Sheehan pun akhirnya menggunakan rencana berikutnya, yaitu mengajak pria itu untuk bertemu di luar. Sampai di sini, dia mulai merasa lebih lega. Dia yakin dia akan berhasil setelah berbicara langsung dengan pria itu.Toby tidak banyak bicara. Dia sangat setuju dengan ide Sheehan.Seperti yang Sheehan pikirkan, pria itu setuju untuk bertemu di luar dan berbicara padanya.Toby dan Sheehan pergi ke tempat yang disepakati. Orang fina
Pria itu tertegun di tempat. Kalau dia tidak mendengarnya sendiri, dia tidak akan percaya. Dia tahu keluarga Kingdom dari Wieland itu keluarga seperti apa. Dia tidak menyangka Sheehan bisa mengenal seseorang dari keluarga Kingdom.Dia tahu jelas keluarga Kingdom itu memiliki pengaruh seperti apa. Keluarga Kingdom bisa dibilang mengendalikan satu kota Wieland. Keluarga itu bahkan bisa mengendalikan setengah kota Larnwick. Keluarga-keluarga kaya di Larnwick pun pasti sangat menghormati mereka.Pria itu tampak ragu. Dia hanya setengah percaya dengan perkataan Sheehan. Namun, dia masih belum memutuskan apa-apa. Bagaimanapun juga, keluarga Kingdom dari Wieland bukan keluarga biasa. Tidak ada orang yang berani mencari masalah dengan mereka.Pria itu sangat ragu. Sheehan juga bisa melihat pria itu tidak terlalu mempercayai perkataannya. Dia melirik Toby, tidak tahu harus berbuat apa lagi selanjutnya.Sheehan tidak tahu apa Toby benar-benar punya hubungan dengan keluarga Kingdom dari Wieland.
“Aku percaya pada kalian,” kata pria finance itu.Toby tersenyum kecil. Setelah mengatakan begitu banyak, pria itu akhirnya percaya pada mereka. Dia awalnya mengira pria itu tidak akan mempercayainya. Baguslah. Dia jadi tidak perlu bersusah payah menjelaskan lagi.Setelah berbincang singkat dengan Darren, Toby menutup telepon.Darren sangat bingung, tidak mengerti apa maksud Toby. Kenapa Toby tiba-tiba menyapa dan berbasa-basi dengannya? Dia tidak habis pikir.Darren pikir pasti ada yang tidak beres, tapi dia juga tidak tahu apa. Dia juga tidak terlalu memikirkannya. Pada saat ini, Hendy dan yang lainnya mengelilingi kakak mereka dan berkata, “Kak, ada apa? Mengapa Pak Toby meneleponmu?”“Aku juga nggak tahu, tapi dia pasti nggak membawa kabar baik. Sudahlah, kita lihat saja nanti apa yang akan dikatakan Pak Toby nanti.” Darren gelisah dan punya firasat buruk.Toby menatap pria finance itu, tersenyum dan berkata, “Kamu percaya kan sekarang?”Pria itu mengangguk kuat. Dia awalnya tidak
Sheehan percaya bahwa Toby tidak akan membohonginya. Dia mulai merasa kacau sekarang. Dia takut rencana ini akan gagal. Namun, ketika melihat senyuman Toby yang percaya diri, dia jadi lebih tenang.Setelah memiliki dukungan dari Toby, semuanya jadi berbeda. Dia percaya, kalau ada Toby, semuanya tidak akan menjadi masalah.Toby juga tahu apa yang dipikirkan Sheehan. Dia tidak mengatakan apa-apa. Semuanya dibuktikan dengan kemampuan. Selebihnya, dia juga tidak memikirkannya terlalu banyak.Satu-satunya hal yang penting sekarang adalah, kakek Sheehan masih berada di tangan pria berjas itu. Lelaki tua itu mungkin berada di markas Spectra.Toby mengerutkan kening. Apa pun yang terjadi, dia harus menyelamatkan kakek Sheehan terlebih dahulu. Siapa tahu pria berjas itu akan berubah pikiran dan tiba-tiba menyakiti kakeknya Sheehan.Bagaimanapun juga, memiliki pemikiran seperti ini sangatlah normal. Berhati-hati dan waspada pada orang sangat diperlukan.Setelah melakukan semua persiapan dengan b
Yang lainnya agak terkejut. Tiba-tiba, mereka merasa bahwa apa yang dikatakan William masuk akal juga. Kalau mereka memberi tahu William, mereka jadi bisa membalas budi pada pria ini. Mereka juga bisa merahasiakannya, dan tidak ada yang akan tahu.Mereka pun mengambil keputusan dan berkata pada William, “Kak, kami akan memberi tahu Kakak.”Mereka kun memberi tahu William di mana kakeknya Sheehan dikurung.Setelah mengetahui lokasinya, William tersenyum dan berkata, “Terima kasih. Aku tahu aku nggak pernah memperlakukan kalian dengan buruk. Sikap kalian membuatku merasa puas.”Salah satu dari mereka berkata sambil tersenyum, “Kak William, jangan berkata begitu. Kami tentu berada di pihakmu.”William kemudian berkata, “Oke, kita nggak perlu khawatir dengan hal-hal yang nggak penting sekarang. Di saat harus tenang, kita harus menenangkan diri. Kalian semua pulang saja. Besok-besok, kita cari waktu untuk keluar makan bersama.”Yang lainnya mengangguk, lalu satu per satu pun pergi.Setelah
Orang-orang itu tidak bodoh. Gerakan Toby sangat cepat dan hampir tidak mungkin untuk dipahami. Jika mereka tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri, mereka tidak akan percaya semua ini nyata. Mereka merasa kacau dan hampir terpesona melihatnya.Mereka hampir tidak bisa menemukan di mana Toby berada. Gerakan pia itu terlalu cepat, di luar perkiraan mereka.“Mengapa orang itu begitu hebat?” Orang-orang itu bingung dan terkejut.Salah satu dari mereka berkata, “Jangan banyak memikirkan hal-hal seperti itu dulu. Pria ini bukan orang biasa. Kita harus serius dalam melawannya.”Yang lain mengangguk. Ekspresi mereka semua sangat serius. Mereka memutuskan untuk memberi pelajaran pada Toby.Toby juga mendengar percakapan orang-orang itu. Itu artinya, orang-orang itu sudah mulai panik. Itu berarti, kesempatannya sudah datang.Orang-orang itu berdiri di tempat dengan ekspresi bodoh. Mereka jelas-jelas sudah mau berhasil, tapi selalu gagal di tahap terakhir.Tiba-tiba, salah satu dari mereka t
“Oke aku akan mencobanya.” Kakeknya Sheehan tidak terlalu yakin bisa melakukannya, tetapi karena Toby sudah memberikan kunci itu padanya, bagaimanapun juga dia harus mencobanya. Siapa tahu dia bisa berhasil.Toby lalu bertanya, “Berapa lama?”Kakeknya Sheehan berkata, “Mungkin butuh tiga hari.”Toby mengangguk, lalu merasa lega. Apapun yang terjadi, setidaknya masih ada kesempatan. Dia akan terus menyuruh William untuk menyelidiki keberadaan pecahan kunci Spectra lainnya.Pada saat ini, William datang menghampiri mereka dan berkata kepada Toby, “Pak Toby, baru-baru ini ada pelelangan.”“Oh, cuma pelelangan, ‘kan? Apa yang aneh?” ujar Toby dengan datar, tampak tidak peduli.William kemudian berkata, “Pak Toby, pelelangan itu bukan acara lelang biasa. Ada hubungannya dengan pecahan kunci Spectra.”Mata Toby seketika langsung berbinar mendengarnya. Dia tidak menyangka. Baru juga dibicarakan, kunci itu sudah ketahuan keberadaannya. Dia tidak menyangka William benar-benar membawakan kabar b
Pada saat ini, orang-orang itu menjadi sangat bingung dan panik.Pria berjas itu berkata dengan datar, “Aku curiga ada pengkhianat di antara kita.”Setelah pria berjas itu mengatakan itu, semua orang di sana saling menatap satu sama lain. Mereka semua seketika menjadi bingung. Jika mereka tidak mendengarnya dengan telinga mereka sendiri, mereka tidak akan percaya semua ini nyata. Mereka semua tertegun untuk waktu yang lama, tidak tahu apa maksud pria berjas itu.“Ada pengkhianat? Itu nggak mungkin.”“Siapa yang bakal begitu bodoh, sampai mengkhianati Spectra? Hukumannya adalah hukuman mati.”“Iya, kalau memang ada pengkhianat, siapa orangnya?”“....”Semua anggota Spectra yang dipanggil saling memandang dan terlihat waspada.Mereka semua tidak percaya itu benar. Mereka pikir, tidak mungkin ada pengkhianat di dalam Spectra. Bagaimanapun juga, Spectra sangat kuat dan berpengaruh. Tidak ada orang yang berani meremehkan Spectra begitu saja. Mereka pikir, ini pasti hanya omong kosong.Pria