Sheehan percaya bahwa Toby tidak akan membohonginya. Dia mulai merasa kacau sekarang. Dia takut rencana ini akan gagal. Namun, ketika melihat senyuman Toby yang percaya diri, dia jadi lebih tenang.Setelah memiliki dukungan dari Toby, semuanya jadi berbeda. Dia percaya, kalau ada Toby, semuanya tidak akan menjadi masalah.Toby juga tahu apa yang dipikirkan Sheehan. Dia tidak mengatakan apa-apa. Semuanya dibuktikan dengan kemampuan. Selebihnya, dia juga tidak memikirkannya terlalu banyak.Satu-satunya hal yang penting sekarang adalah, kakek Sheehan masih berada di tangan pria berjas itu. Lelaki tua itu mungkin berada di markas Spectra.Toby mengerutkan kening. Apa pun yang terjadi, dia harus menyelamatkan kakek Sheehan terlebih dahulu. Siapa tahu pria berjas itu akan berubah pikiran dan tiba-tiba menyakiti kakeknya Sheehan.Bagaimanapun juga, memiliki pemikiran seperti ini sangatlah normal. Berhati-hati dan waspada pada orang sangat diperlukan.Setelah melakukan semua persiapan dengan b
Yang lainnya agak terkejut. Tiba-tiba, mereka merasa bahwa apa yang dikatakan William masuk akal juga. Kalau mereka memberi tahu William, mereka jadi bisa membalas budi pada pria ini. Mereka juga bisa merahasiakannya, dan tidak ada yang akan tahu.Mereka pun mengambil keputusan dan berkata pada William, “Kak, kami akan memberi tahu Kakak.”Mereka kun memberi tahu William di mana kakeknya Sheehan dikurung.Setelah mengetahui lokasinya, William tersenyum dan berkata, “Terima kasih. Aku tahu aku nggak pernah memperlakukan kalian dengan buruk. Sikap kalian membuatku merasa puas.”Salah satu dari mereka berkata sambil tersenyum, “Kak William, jangan berkata begitu. Kami tentu berada di pihakmu.”William kemudian berkata, “Oke, kita nggak perlu khawatir dengan hal-hal yang nggak penting sekarang. Di saat harus tenang, kita harus menenangkan diri. Kalian semua pulang saja. Besok-besok, kita cari waktu untuk keluar makan bersama.”Yang lainnya mengangguk, lalu satu per satu pun pergi.Setelah
Orang-orang itu tidak bodoh. Gerakan Toby sangat cepat dan hampir tidak mungkin untuk dipahami. Jika mereka tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri, mereka tidak akan percaya semua ini nyata. Mereka merasa kacau dan hampir terpesona melihatnya.Mereka hampir tidak bisa menemukan di mana Toby berada. Gerakan pia itu terlalu cepat, di luar perkiraan mereka.“Mengapa orang itu begitu hebat?” Orang-orang itu bingung dan terkejut.Salah satu dari mereka berkata, “Jangan banyak memikirkan hal-hal seperti itu dulu. Pria ini bukan orang biasa. Kita harus serius dalam melawannya.”Yang lain mengangguk. Ekspresi mereka semua sangat serius. Mereka memutuskan untuk memberi pelajaran pada Toby.Toby juga mendengar percakapan orang-orang itu. Itu artinya, orang-orang itu sudah mulai panik. Itu berarti, kesempatannya sudah datang.Orang-orang itu berdiri di tempat dengan ekspresi bodoh. Mereka jelas-jelas sudah mau berhasil, tapi selalu gagal di tahap terakhir.Tiba-tiba, salah satu dari mereka t
“Oke aku akan mencobanya.” Kakeknya Sheehan tidak terlalu yakin bisa melakukannya, tetapi karena Toby sudah memberikan kunci itu padanya, bagaimanapun juga dia harus mencobanya. Siapa tahu dia bisa berhasil.Toby lalu bertanya, “Berapa lama?”Kakeknya Sheehan berkata, “Mungkin butuh tiga hari.”Toby mengangguk, lalu merasa lega. Apapun yang terjadi, setidaknya masih ada kesempatan. Dia akan terus menyuruh William untuk menyelidiki keberadaan pecahan kunci Spectra lainnya.Pada saat ini, William datang menghampiri mereka dan berkata kepada Toby, “Pak Toby, baru-baru ini ada pelelangan.”“Oh, cuma pelelangan, ‘kan? Apa yang aneh?” ujar Toby dengan datar, tampak tidak peduli.William kemudian berkata, “Pak Toby, pelelangan itu bukan acara lelang biasa. Ada hubungannya dengan pecahan kunci Spectra.”Mata Toby seketika langsung berbinar mendengarnya. Dia tidak menyangka. Baru juga dibicarakan, kunci itu sudah ketahuan keberadaannya. Dia tidak menyangka William benar-benar membawakan kabar b
Pada saat ini, orang-orang itu menjadi sangat bingung dan panik.Pria berjas itu berkata dengan datar, “Aku curiga ada pengkhianat di antara kita.”Setelah pria berjas itu mengatakan itu, semua orang di sana saling menatap satu sama lain. Mereka semua seketika menjadi bingung. Jika mereka tidak mendengarnya dengan telinga mereka sendiri, mereka tidak akan percaya semua ini nyata. Mereka semua tertegun untuk waktu yang lama, tidak tahu apa maksud pria berjas itu.“Ada pengkhianat? Itu nggak mungkin.”“Siapa yang bakal begitu bodoh, sampai mengkhianati Spectra? Hukumannya adalah hukuman mati.”“Iya, kalau memang ada pengkhianat, siapa orangnya?”“....”Semua anggota Spectra yang dipanggil saling memandang dan terlihat waspada.Mereka semua tidak percaya itu benar. Mereka pikir, tidak mungkin ada pengkhianat di dalam Spectra. Bagaimanapun juga, Spectra sangat kuat dan berpengaruh. Tidak ada orang yang berani meremehkan Spectra begitu saja. Mereka pikir, ini pasti hanya omong kosong.Pria
Mereka sudah cukup sering berurusan dengan pria berjas itu. Berdasarkan apa yang mereka tahu tentang sifat pria itu, pria itu pasti tidak akan melepaskan mereka begitu saja. Mereka memutuskan untuk menutup mulut dengan rapat.Pada saat ini, salah satu dari mereka akhirnya tidak tahan dan berdiri. Dia sudah mulai takut dan tidak sanggup menahan tekanan itu lagi. Dia takut kalau dirinya akan mendapat masalah besar kalau ketahuan.Yang lainnya tanpa sadar berusaha untuk membujuk teman mereka itu, tapi pria itu seolah tidak mendengar mereka. Pria itu berkata pada pria berjas, “Aku tahu tentang hal ini.”Pria bersetelan itu menoleh, terlihat tertarik dan tersenyum, lalu mengangguk dan berkata, “Oke, selama kamu mengatakannya, aku akan menganggap masalah ini nggak ada hubungannya denganmu. Sebaliknya, kalau kamu nggak mengatakannya, aku akan memberi pelajaran padamu.”Pria itu tertegun sejenak, jadi tidak tahu harus berbuat apa. Dia jadi pusing. Dia tidak menyangka pria berjas itu bisa meneb
“Pak, apa aku bisa pergi sekarang?” tanya pria yang mengaku itu.Pria berjas itu tersenyum dan berkata, “Mana mungkin segampang itu? Kamu sekongkolan dengan mereka, jadi aku tentu nggak bisa melepaskanmu. Ditambah lagi, kamu nggak memberi tahu aku sebelumnya, jadi kamu nggak punya kesempatan untuk dimaafkan."Raut muka pria itu langsung berubah drastis. Dia tidak bodoh, dia juga paham maksud pria berjas itu. Dia sangat kesal. Padahal dia sudah berniat baik untuk memberi tahu pria berjas itu. Dia seharusnya bisa selamat.Namun, tak disangka, pria itu ternyata menipunya. Dia sangat kesal, tapi tidak berani mengatakan apa-apa.Setelah membunuh pria terakhir ini, pria berjasi tu berkata pada yang lainnya, “Apabila ada yang membocorkan informasi lagi ke orang luar, orang itu akan berakhir sama seperti mereka.”Apa yang terjadi hari ini juga membuat banyak anggota dan murid Spectra takut. Mereka menelan ludah dan bersyukur karena bukan mereka yang membocorkan informasi itu. Kalau tidak, mere
Ternyata pria itu dulunya punya banyak hutang dan membutuhkan uang dalam waktu cepat. Kemudian, William mengajaknya bergabung dengan Spectra dan membantu pria itu melunasi hutangnya.Toby tidak menyangka William memiliki sisi yang begitu baik.Namun, kalaupun pria berjasi itu berhasil menemukan pelaku sebenarnya, itu tidak ada gunanya lagi, karena semuanya sudah terjadi.Toby dan William tiba di acara pelelangan.Situasi di acara itu sekarang bisa dideskripsikan dengan kata “lautan manusia”.Ketika sudah sampai giliran Toby dan William, seseorang tiba-tiba mulai memotong.Setelah memotong barisan, pria itu tidak lupa untuk memaki Toby dengan ekspresi angkuh dan merendahkan, “Minggir.”Namun, Toby tidak keberatan. Dia sudah sering melihat hal semacam ini.“Hmph, untung kamu tahu diri. Kalau nggak, aku akan menghajarmu,” kata pemuda itu ketika melihat Toby meminggir. Dia mengira Toby pengecut, jadi dia tertawa dingin.Dia tidak tahu bahwa Toby sebenarnya tidak ingin perhitungan dengannya