“Sudah, jangan banyak bacot. Memangnya aku nggak tahu apa yang ada di pikiranmu? Kalian masih belum punya kemampuan untuk melawanku.”Mendengar perkataan Toby, pria berjas itu merasa seperti ingin meledak di tempat.Dia berkata pada preman-preman yang terbengong itu, “Kalian para idiot. Kenapa kalian masih bengong di sana? Cepat serang dia.”Para preman itu kebingungan. Apa salah mereka? Kenapa mereka bisa buat dua tokoh besar ini marah? Mereka sangat tidak berdaya dan tidak tahu harus berkata apa. Ekspresi di wajah mereka sangat canggung.Preman-preman itu menggertakkan gigi mereka dan mulai menyerang Toby. Tentu saja, Toby tidak akan membiarkan orang-orang itu begitu saja. Kalau orang itu mau bermain dengannya, maka dia akan meladeni mereka sampai mereka puas. Dia mulai menyerang orang-orang itu dan serangannya semakin lama semakin ganas.Para preman itu hampir tidak bisa menangkis pukulan Toby. Mereka tidak menyangka Toby begitu hebat. Ini membuat mereka sangat kaget. Mereka menggar
Pria berjas itu percaya bahwa dia akan berhasil kali ini. Toby bisa mengelak dengan baik, jadi ini adalah kesempatan yang bagus.Toby mengira pria berjas itu tidak akan menyerangnya diam-diam lagi, jadi dia mengurangi tingkat kewaspadaannya. Preman tadi mengira pria berjas itu mau menyerangnya lagi, jadi dia mengelak dan kebetulan sekali, ramuan itu mengenai tubuh Toby.Para preman tadi hampir menangis melihatnya. Akhirnya, mereka bisa terhindar dari obat pingsan itu. Mereka mengira, Toby pasti akan tumbang. Jadi, mereka menjabat tangan pria berjas tadi dengan penuh semangat dan berkata, “Haha, seranganmu kali ini sangat bagus. Sangat berhasil!”“Cepat pergi. Dasar bodoh! Siapa yang menyuruh kalian menghindarinya?” tanya pria itu dengan marah. Dia tidak menyangka orang-orang itu akan begitu bodoh. Di saat seperti ini, mereka malah menghindarinya. Dia benar-benar tidak menyangka.Dia tahu dia sudah kalah. Dia tahu efek ramuan itu, tapi dia tidak menyangka bahwa ramuan itu akan mengenai
Toby tersenyum sinis ketika mendengar perkataan pria itu. Pria itu masih berani menyuruhnya menyerang? Bukankah itu namanya mencari susah sendiri? Dia sudah memutuskan agar pria itu membayar konsekuensi atas perbuatannya.Toby mencengkeram bahu pria itu dan pria itu merasa bahunya semakin lama semakin sakit. Pria itu bahkan mendengar suara retak. Pria itu mulai merasa ketakutan. Dia punya firasat buruk. Dia bisa melihat Toby sepertinya mau membunuhnya.Pria itu mulai panik. Dia tidak bodoh. Dia bisa melihat Toby serius melakukannya. Dia segera memohon belas kasihan pada Toby, “Hei, tolong lepaskan aku. Aku tahu aku bukan lawanmu. Aku benar-benar salah.”“Jangan banyak bacot. Kamu dengar nggak apa yang kukatakan tadi? Kalau kamu masih datang mencari masalah denganku lagi, kamu akan tahu seberapa hebatnya aku,” kata Toby dengan datar.Pria berjas itu tidak punya pilihan selain menyelamatkan hidupnya. Dia mengangguk berulang kali. Bagaimanapun juga, dia harus selamat hari ini. Dia tidak b
Yulia masih tidak mengerti kenapa hal seperti ini bisa terjadi pada dirinya. Saat Toby tahu apa yang dipikirkan oleh perempuan itu, dia hanya tertawa dan berkata, “Nggak hanya kamu yang mengalami hal seperti ini, Tella juga mengalaminya. Tapi kamu dan dia nggak ada yang tertipu.”“Hah? Orang ini ternyata begitu menakutkan,” ujar Yulia yang merasa beruntung memilih untuk tidak mempedulikan lelaki berjas itu. Jika tidak, kemungkinan besar dirinya bisa mengalami bahaya yang sangat besar.Toby tertawa dan berkata, “Sebenarnya aku ingin mengatakan hal ini padamu, tapi ternyata kamu malah mengalaminya lebih dulu.”Mendengar ucapan tersebut, Yulia hanya menggaruk kepalanya saja. Toby membawa perempuan itu pulang dan memberitahu hal tersebut pada Tella dan yang lainnya. Saat mereka mendengarnya, semuanya tidak bisa menahan tawanya. Mereka tidak menyangka bahwa akan menjadi seperti ini.Hal ini benar-benar diluar ekspektasi mereka semua.Mau tidak mau perasaan mereka satu per satu menjadi sedik
Toby sendiri juga tidak tahu harus menghadapi Tella dengan cara seperti apa. Dia tidak menyangka ternyata perempuan itu begitu agresif dan membuatnya cukup terkejut. Untuk sesaat dirinya dibuat mati kutu dan tidak tahu harus berbuat apa.Toby memanggil William yang langsung dihampiri oleh lelaki itu. Saat dia melihat Toby, dengan polos dia mengira lelaki itu sedang terluka. Dengan cepat dia berkata, “Bos, Bos kenapa? Kemarin ketemu lawan yang hebat?”“Iya,” sahut Toby sambil memutar bola matanya. Dia juga tidak mau menjelaskan apa pun dan hanya bisa menganggukkan kepalanya.“Mau pakai obat, nggak?” tanya William.Toby mengibaskan tangannya dan menjawab, “Nggak perlu. Kamu sudah cari tahu tentang keberadaan pecahan kunci Spectra?”“Sudah, salah satunya ada di Larnwick. Tapi pecahan itu ada di tangan salah satu lelaki mata keranjang,” kata William. Dia melaporkan informasi yang selama beberapa hari ini dia cari pada Toby.Kening Toby berkerut ketika mendengar ucapan lelaki itu. “Ada keja
Toby dan William hanya bisa melongo diam melihat pemandangan itu. Ternyata para kumpulan orang-orang itu rela melakukan apa pun untuk bisa dekat dengan orang kaya.“Bos, kita mau ke sana sekarang?” tanya William pada Toby.“Nggak perlu buru-buru,” jawab Toby sambil menggelengkan kepalanya.Toby tidak buru-buru beraksi karena masih tidak terlambat kalau dia menunggu beberapa saat lagi baru bergerak. Lelaki itu mau melihat apakah lelaki mata keranjang ini akan dibodoh-bodohi oleh para teman-temannya atau tidak.Kalau sekarang mereka mendekatinya begitu saja, maka pasti akan dianggap sebagai musuh. Oleh karena itu, Toby merasa dirinya harus mencari waktu yang pas untuk beraksi. Selain itu, Toby juga sedang memperhatikan di mana lelaki itu menyimpan kuncinya. Jika Toby tidak salah menebak, maka seharusnya kunci itu dikalungkan di leher lelaki itu.Sesungguhnya dia cukup terkejut dan tidak mempercayainya jika tidak melihatnya sendiri secara langsung. Toby pikir lelaki itu akan menyimpannya
Ketika orang-orang tersebut telah pergi, William tertawa miring dan berkata, “Orang-orang itu licik sekali. Bisa-bisanya pakai cara seperti itu, aku nggak tahu apa yang sebenarnya mereka pikirkan.”“Ini normal sekali. Gimana pun lelaki itu seorang pengidap autis, orang yang picik pasti akan berusaha memeras uangnya. Sudah, sekarang kamu jangan banyak bicara lagi dan ikut denganku. Kita rusak rencana mereka,” ujar Toby.Akhirnya mereka mendapatkan kesempatan yang pas. Toby tidak peduli bahwa apa yang mereka lakukan telah menggagalkan kesempatan mendapatkan uang dari teman-teman pemuda itu. Kedatangannya untuk mendapatkan pecahan kunci Spectra, kalau orang-orang itu mengerti maka seharusnya jangan menghalangi mereka.William tersenyum sinis karena tidak menyangka Toby memiliki pemikiran yang seperti ini. Dia cukup terkejut dan tidak mempercayainya. Dengan penuh rasa kagum dia berkata, “Bos memang paling hebat. Cara seperti ini juga bisa terpikirkan.”Toby mengibaskan tangannya karena bag
Wajah orang-orang itu langsung berubah keruh. Apakah dua lelaki ini mencari mati? Dari jumlah orang saja mereka sudah menang banyak!Sikap Toby yang tenang membuat emosi mereka semua melonjak naik. Mereka bersumpah akan memberikan Toby pelajaran. Satu per satu dari mereka mengayunkan tongkat di tangannya dengan kompak. Bahkan ada yang memegang botol kaca untuk dilemparkan ke arah TobyPemandangan tersebut membuat para teman-temannya pemuda mata keranjang itu tampak terkejut dan tidak mengerti dengan situasi saat ini. Kenapa mereka ribut? Pasti ada yang salah di dalam sini.Toby memandangi orang-orang di depannya dengan dingin dan tajam. Gerakannya terlihat sangat gesit sekali. Para perempuan yang ada di bar terlihat menahan napas ketika menyaksikan Toby. Mau tidak mau perhatian mereka tertuju pada lelaki itu.Sedangkan Toby sendiri justru terlihat biasa saja. Tidak butuh waktu yang lama baginya untuk membuat orang-orang itu tersungkur semua di lantai. Sedangkan pemuda kaya dan hidung b