Toby tidak ingin temannya bergabung dengannya karena tahu akan membahayakan temannya ini. Oleh karena itu, dia berusaha untuk tidak membuat temannya ikut dengan dia. Jika tidak, Tuan Dragon akan berpikir temannya satu komplotan dengan dia.Sedangkan temannya Toby tampak tidak berpikir panjang dan langsung berbalik pergi.Toby ingin bertemu langsung dengan Tuan Dragon tetapi memang bukan sekarang. Dia tahu akan ada banyak kesempatan untuk bertemu dengan lelaki itu nantinya. Untuk sekarang bukan merupakan waktu yang tepat untuk mereka saling bertemu.Dia memutuskan untuk tidak berlama-lama di sana dan ingin segera pergi. Tidak ada orang yang berani menahan Toby karena kemampuan lelaki itu yang mereka saksikan secara langsung. Satu per satu dari mereka tahu bahwa mereka hanya akan berakhir menyedihkan jika menahan lelaki itu.Toby hanya tertawa dan anggap saja kedatangannya kali ini sebagai hadiah pertemuan untuk Tuan Dragon. Sesaat setelah kepergian Toby, Tuan Dragon datang dengan membaw
Saat Toby tiba di rumah, dia merasakan adanya aura pembunuhan yang menghampirinya. Dia melihat ke arah jendela dan langsung paham apa yang terjadi. Ternyata sesuai dengan perkiraannya bahwa Tuan Dragon akan datang membalasnya.Toby sendiri tidak merasa terkejut karena dia percaya dirinya sanggup menghadapi lelaki itu. Meski Tuan Dragon berani datang mencarinya, Toby akan membuat lelaki itu tidak akan pernah bisa kembali lagi.Kalau saja Tuan Dragon tahu dengan apa yang dipikirkan olehnya, lelaki itu pasti akan sangat frustasi. Tuan Dragon pikir Toby akan takut dengannya, ternyata Toby berencana untuk menghadapinya secara langsung.“Toby, mampus kamu!” seru Tuan Dragon dengan nada meninggi.“Kamu jangan keluar! Kalau nggak, kamu akan dapat hadiah juga!” ujar Toby pada William dengan penuh peringatan. William yang mendengar kalimat tersebut tampak gemetar ketakutan. Dia tidak menyangka kalau Toby akan mengancamnya. William masih tampak bingung dan tidak mengerti.“Pak Toby, Bapak jangan
Tuan Dragon menyadari sorot pandangan Toby yang tertuju pada dirinya. Tubuhnya gemetar tanpa sadar dengan perasaannya yang mulai tidak enak. Dia dapat merasakan bahwa Toby tengah mengintainya.Tanpa sadar dia mundur satu langkah. Celaka kalau lelaki itu berhasil menyerangnya.Tuan Dragon mengusap keringat dingin yang membanjiri keningnya dan berkata pada Toby, “Kamu lagi ngapain?! Kamu nggak boleh menyerangku! Kalau kamu menyakitiku, kamu akan merasakan akibatnya!”Saat Toby mendengarkan kalimat tersebut, tawanya langsung tersembur keluar. Bisa-bisanya lelaki itu menakutinya di saat seperti ini. Tuan Dragon benar-benar bermimpi terlalu tinggi!Toby tidak memberikan kesempatan pada orang-orang di depannya untuk bernapas. Dia tahu kelemahan dari Formasi Spectra, sehingga dipastikan serangan mereka tidak akan ada gunanya bagi Toby karena bisa dilumpuhkan oleh dia dengan mudah.Ketika Tuan Dragon tahu bahwa Toby bisa melawan Formasinya dengan mudah, dia terlihat gusar dan tidak tenang. Ras
“Benar, dasar pengkhianat Spectra! Kamu saja berani membunuh Seventh King Dragon, tentu saja kami akan merasa waspada!” seru yang lainnya menyetujui.Kerutan di kening Toby semakin dalam ketika mendengar ucapan tersebut. Kejadian itu sudah terjadi cukup lama, kenapa mereka tidak mencari tahu terlebih dahulu?“Bukan aku yang membunuh Seventh King Dragon,” ujar Toby.Orang-orang yang mendengar ucapan tersebut tampak kebingungan. Mereka menatap Toby dengan aneh dan tidak tahu apa yang dimaksud oleh lelaki itu.“Dia mati di depan rumahmu, nggak mungkin bukan kamu yang membunuhnya!” ujar Tuan Dragon dengan nada penuh curiga.“Sepertinya kamu juga menganggap aku yang melakukannya. Tapi aku mau tanya dulu, memangnya kalau Seventh King Dragon mati di depan rumahku, maka artinya aku yang membunuh dia? Apakah kalian mempunyai bukti?”Semua orang tercenung mendengar pertanyaan Toby. Mereka juga sebenarnya merasa cukup terkejut. Tidak ada yang berani memercayainya karena tidak pernah mereka pikirk
“Kak, bagaimana selanjutnya?” tanya lelaki itu yang baru menyadari betapa gawatnya masalah yang mereka hadapi. Mereka nyaris mengalahkan seluruh aset yang mereka miliki ditambah dengan harga diri mereka masing-masing.Dewa Tangan Seribu menggigit bibirnya dan memaksakan seulas senyum sambil berkata pada Toby, “Pak, mohon untuk mengalah.”“Untuk apa mengalah?” tanya Toby.“Pak, kemampuan Bapak memang sangat hebat. Akan tetapi, nominalnya terlalu besar dan aku harus membawa Bapak ke gudang brankas untuk mengambil uang,” ujar perempuan itu sambil tersenyum.Semua orang yang mendengar itu tercengang. Sejujurnya mereka cukup iri dengan Toby dan tidak percaya dengan hasil akhir seperti ini.Kalau bukan karena mereka yang menyaksikannya secara langsung, sudah pasti mereka tidak akan memercayainya. William dengan sigap langsung berkata, “Pak, Bapak harus lebih berhati-hati. Aku merasa ada yang tidak beres dari mereka.”“Tenang saja, aku ada caraku sendiri,” ujar Toby sambil tertawa.Mendengar
Mereka semua menelan air liurnya susah payah dan memaksakan diri untuk berlari masuk ke dalam mobil. Toby hanya menatap mereka dengan datar tanpa ada rasa kasihan. Ini semua ulah mereka sendiri, hukuman seperti ini hanya merupakan sebuah awal saja.Saat William melihat kejadian tersebut, dia tidak bisa berhenti berdecak kagum. Lelaki itu merasa tidak nyata dan sulit untuk dipercaya. Dia menarik napas dalam-dalam dan menenangkan dirinya sendiri.William memijat keningnya yang bekerja keras berusaha untuk memahami situasi yang terjadi sekarang. Dia merasa tenang sepenuhnya karena kehebatan Toby yang membuatnya merasa dilindungi. William percaya dengan adanya Toby, maka semuanya akan beres.Ketika Tuan Dragon telah kembali, semua petinggi Spectra tertawa dan menjadikan mereka bahan tertawaan.Dragon Queen terbahak ketika melihat Tuan Dragon yang tampak begitu menyedihkan. “Wah, kalian kenapa? Kenapa bisa begitu menyedihkan?”Ekspresi para King Dragon tampak keruh. Mereka yang awalnya diam
William frustasi dan bingung. Dia tahu kalau Toby tidak membelanya dan kenyataan tersebut membuatnya terkejut. Dia melirik ke arah Toby sekilas sambil berkata, “Sudah, seharusnya kita bersikap tenang.”Tella menggemeretakkan giginya dan berkata, “Semuanya karena kamu! Aku nggak mengusikmu, tetapi kamu malah menangkap aku dan seluruh keluargaku!”Awalnya William masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi keinginan tersebut lenyap ketika mendengarkan ucapan Tella. Dia merasa sangat menyesali perbuatannya dulu. Sampai detik ini, dia baru tahu kenapa perempuan itu bisa begitu membencinya. Dia juga akan melakukan hal yang sama jika menjadi Tella.“Aku benar-benar minta maaf,” ujar William sambil menghela napas berat.Setelah Tella merasa lelah memukul William, dia menatap Toby dan tersenyum sambil berkata, “Kak Toby, kenapa Kakak bawa dia ke sini?”William tersenyum tipis dengan perubahan ekspresi Tella yang begitu cepat. Akan tetapi dia hanya diam saja tanpa berkata apa pun.“Dia ada gunanya b
Toby tercenung saat mendengar kalimat tersebut. Pantas saja sikap mertuanya ini tiba-tiba berubah. Ternyata ada udang di balik batu.“Ma, katakan saja. Aku akan membantu Mama,” sahut Toby sambil tersenyum. Patricia tampak terdiam karena tidak menyangka Toby akan berkata seperti itu.“Benarkah? Menantu baik, Mama tahu kamu nggak akan mengecewakan Mama,” ujar Patricia dengan girang.Pada akhirnya Patricia menyampai keinginan dia. Ternyata keluarga Patricia akan datang dan dia ingin pinjam mobil Toby untuk menyambut keluarganya. Setelah Toby mendengar hal ini dia hanya tertawa dan berkata,“Ma, Tenang saja. Nanti aku dan Helena akan ikut pergi juga.”Patricia bersorak girang dalam hati karena sesuai dengan apa yang dia inginkan. Jauh lebih baik lagi kalau Toby dan Helena juga ikut pergi.“Bagus sekali! Mama tahu kamu nggak akan membuat Mama kecewa,” ujar Patricia dengan bahagia.Toby terlihat biasa saja karena sedari awal dia sudah menebak akan ada kejadian seperti ini. Dia meregangkan tu