Raja Tangan Seribu mendengus karena merasa Toby sudah gila. Dia sudah mengeluarkan hasil tiga buah enam titik, kenapa lelaki itu masih tidak mau mengaku kalah dan menunggu ditertawakan?Dia terlihat tidak panik dan santai saja. Dengan gerakan santai dia menatap ke arah Toby dan menunggu bagaimana reaksi Toby dengan kekalahannya. Bayangan tersebut membuat senyuman di bibir Raja Tangan Seribu semakin lebar.Orang-orang tampak menggelengkan kepalanya melihat Toby karena merasa lelaki itu terlalu keras kepala. Jelas-jelas dia akan kalah telak, tetapi kenapa masih tidak mau mengaku kalah saja?Mereka semua menganggap apa yang dipikirkan oleh Toby terlalu polos. Mau tidak mau seulas senyum remeh muncul di bibir mereka semua. William juga ikut menghela napas berat.Kalau sekarang yang ada di posisi Toby adalah dirinya, bisa dipastikan dia tidak akan melanjutkan permainan ini lagi karena hasilnya Cuma satu, yaitu dia akan kalah! Akan tetapi Toby tidak menganggapnya seperti itu. Ini baru seteng
Raja Tangan Seribu dibuat terkejut dan tidak menyangka. Dia tidak menyangka bahwa Toby akan berkata seperti itu dan rasa aneh menyerang hatinya seketika.Tiba-tiba Toby menepuk meja dan salah satu dadu mendadak retak. Dadu yang retak tersebut menunjukkan satu titik yang kalau dihitung berarti Toby telah lebih satu titik. Orang-orang yang ada di sana langsung mengucek matanya dan mencoba melihatnya lebih jelas lagi.Saat mereka yakin tidak salah melihat dan memang benar Toby sudah lebih banyak satu titik, mereka tercekat dan tampak tidak percaya. Mereka semua mengacungkan kedua ibu jari ke arah Toby karena lelaki itu benar-benar hebat sekali. Hanya dengan satu jurus ini saja, mereka percaya kalau Toby merupakan orang hebat!Raja Tangan Seribu terdiam membeku di tempat dan tidak berani memercayai kenyataan yang ada di depan matanya. Dia mencoba melihatnya berkali-kali dan berkata, “Ini nggak mungkin terjadi! Ini nggak mungkin! Nggak bisa dihitung!”“Di sini nggak ada peraturan seperti it
Yang diinginkan oleh Raja Tangan Seribu adalah persetujuan dari kakaknya. Begitu sang Kakak bersedia membantunya, maka semuanya akan beres. Dengan cepat dia memberikan jalan pada sang kakak dengan gerakan sopan.Saat semua orang melihat Raja Tangan Seribu kembali, terdapat satu sosok perempuan lain di sisinya. Mereka semua tampak melongo ketika melihat perempuan itu. Satu per satu ekspresi mereka semua tampak sangat terkejut.Kalau bukan karena mereka yang menyaksikannya secara langsung, kemungkinan besar tidak akan ada yang memercayainya. Satu per satu dari orang yang ada di sana tampak tercengang dengan kejadian kali ini.Rasa terkejut membuat mereka melongo di tempat dan mau tidak mau merasa bingung dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Tidak ada yang menyangka Raja Tangan Seribu bisa mengundang orang hebat.Mereka menoleh ke arah Toby dan menatap lelaki itu dengan sorot iba. Semua orang yang di sana yakin bahwa Toby pasti akan kalah. Semua orang yang ada di sana tahu siapa pere
Perempuan itu berjalan menghampirinya dan berkata sambil tersenyum, “Aku dengar katanya kemampuanmu mengocok dadu sangat hebat. Adikku bukan lawan yang setimpal buatmu, aku datang untuk melihat kehebatanmu.”Toby tahu sikap orang ini sangat baik, tetapi dalam hatinya sudah pasti tengah meremehkan dirinya. Pemikiran tersebut membuat Toby memutuskan untuk menjawab, “Tentu saja boleh!”Raja Tangan Seribu tahu kakaknya sedang membuat lawannya merasa di atas angin. Dia seperti bisa melihat pemandangan Toby yang tengah kalah dan terlihat sangat menyedihkan. Bayangan seperti itu membuatnya merasa girang dalam hati.“Habis kamu! Kamu bukan lawan yang setimpal bagi kakakku!” ujar Raja Tangan Seribu sambil terbahak.Toby hanya menatap lelaki itu seperti tengah melihat orang bodoh. Dia tertawa dan berkata, “Iya atau nggaknya nggak ada hubungannya dengan kamu. Yang penting kamu sudah kalah.”Raja Tangan Seribu memang merasa harga dirinya terinjak karena kalah dari Toby. Dia sendiri juga merasa tid
“Kamu harus memikirkannya dengan baik-baik. Kamu bukan lawanku dalam hal ini,” ujar Dewa Tangan Seribu dengan penuh percaya diri.“Nggak perlu,” ujar Toby sambil tertawa.Di waktu yang sama, Dewa Tangan Seribu menyilangkan kakinya dan memamerkan betis mulusnya untuk merusak konsentrasi Toby. Semua orang yang melihat kaki perempuan itu langsung tertarik. Mereka tidak pernah menyangka akan ada kaki yang begitu indah.Kalau bukan mereka yang melihatnya secara langsung, tidak akan ada yang memercayai kaki seindah itu. Dewa Tangan Seribu sangat percaya diri dengan pesonanya. Jurusnya yang ini merupakan jurus untuk merusak konsentrasi orang-orang hingga akan memengaruhi gerakan tangannya.Dia melirik ke arah lelaki itu, tetapi yang terjadi selanjutnya justru membuatnya bingung dan tidak mengerti. Yang membuat perempuan itu tidak menyangka adalah Toby sama sekali tidak terpengaruh dengan dirinya.Hasil seperti itu membuat dirinya sangat terkejut. Dia bahkan nyaris tidak memercayainya dan mula
Kenapa lelaki ini bisa begitu hebat? Hal tersebut membuat rasa percaya dirinya perlahan menghilang. Dewa Tangan Seribu menghela napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan dirinya. Dia juga tidak bodoh karena dia tahu bahwa baru saja dirinya bertemu dengan orang hebat.Dewa Tangan Seribu tidak menyangka apa yang terjadi sekarang berada jauh dari ekspektasinya. Dia memutuskan untuk menunjukkan kemampuannya pada Toby dan mulai meminta sang bandar membagikan kartu.Ketika bandar tersebut membagikan kartunya, semua orang mulai merasa antusias. Mereka tidak menyangka kedua orang ini bisa begitu menarik. Satu per satu dari mereka mulai tidak sabar untuk melihat apa yang terjadi.Perasaan Dewa Tangan Seribu mulai bimbang, dia tidak menyangka dengan akhir yang seperti ini. Mau tidak mau perasaannya mulai gusar dan panik. Hal yang sama juga terjadi pada sang adik perempuan itu. Dia tahu kakaknya tidak pernah mengalah, tapi kenapa kali ini kakaknya justru kalah? Dia tahu kalau Toby bukan sembarang
William mendadak berubah menjadi penggemar Toby karena lelaki itu terlalu sempurna. Mau tidak mau dia mengacungkan jempolnya ke arah lelaki itu.“Pak Toby, Bapak benar-benar hebat! Aku sungguh kagum dengan Pak Toby!” decak William penuh kagum.Toby hanya menjawab dengan nada tenang, “Hahaha, hanya masalah kecil dan nggak ada yang hebat.”Mendengar ucapan tersebut membuat William tidak menyangkalnya karena dia tahu bahwa Toby merupakan orang yang berusaha tidak menonjolkan dirinya. Senyuman di bibir Raja Tangan Seribu berubah kaku.Awalnya dia ingin meminta kakaknya untuk memberikan pelajaran pada Toby. Namun ternyata malah hasilnya di luar yang dia bayangkan. Kalau bukan dia yang menyaksikannya secara langsung, dirinya juga tidak akan memercayainya.Dia menatap Toby dengan sorot pandangan aneh. Perempuan itu menebak identitas Toby pasti bukan sembarang orang. Mau tidak mau Raja Tangan Seribu merasa khawatir dan gugup, dia melihat ke arah kakaknya dan berkata,“Kak, lelaki ini sulit dih
Toby mengibaskan tangannya dan berkata, “Hehehe, apa hubungannya? Di mataku semuanya hanya begini saja, sebaiknya kamu selesaikan urusan pribadi kamu dulu.”Raut wajah perempuan itu semakin menggelap. Dia memang tidak bisa mendengarkan kalimat amarah di balik ucapan Toby, tetapi apa yang lelaki itu katakan juga ada benarnya. Dalam hal ini, dia memang bukan lawan yang setimpal untuk Toby.Namun ucapan lelaki itu membuat perasaannya tidak nyaman dan tidak terima. Dia memutuskan untuk memenangkan permainan kali ini untuk mendapatkan harga dirinya kembali.“Kamu keterlaluan sekali! Kalau begitu, kita ulang sekali lagi! Aku jamin aku nggak akan kalah!” ujar perempuan itu dengan emosi menggebu-gebu. Dia tidak pernah kalah dan tidak pernah kalah selama dua kali berturut-turut.Kalau kali ini dirinya kalah lagi, maka harga dirinya benar-benar akan hilang sepenuhnya. Orang-orang yang menjadikan Dewa Tangan Seribu bagaikan malaikat tersebut mendadak menjadi kesal dengan Toby ketika melihat raut
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro