Kenapa lelaki ini bisa begitu hebat? Hal tersebut membuat rasa percaya dirinya perlahan menghilang. Dewa Tangan Seribu menghela napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan dirinya. Dia juga tidak bodoh karena dia tahu bahwa baru saja dirinya bertemu dengan orang hebat.Dewa Tangan Seribu tidak menyangka apa yang terjadi sekarang berada jauh dari ekspektasinya. Dia memutuskan untuk menunjukkan kemampuannya pada Toby dan mulai meminta sang bandar membagikan kartu.Ketika bandar tersebut membagikan kartunya, semua orang mulai merasa antusias. Mereka tidak menyangka kedua orang ini bisa begitu menarik. Satu per satu dari mereka mulai tidak sabar untuk melihat apa yang terjadi.Perasaan Dewa Tangan Seribu mulai bimbang, dia tidak menyangka dengan akhir yang seperti ini. Mau tidak mau perasaannya mulai gusar dan panik. Hal yang sama juga terjadi pada sang adik perempuan itu. Dia tahu kakaknya tidak pernah mengalah, tapi kenapa kali ini kakaknya justru kalah? Dia tahu kalau Toby bukan sembarang
William mendadak berubah menjadi penggemar Toby karena lelaki itu terlalu sempurna. Mau tidak mau dia mengacungkan jempolnya ke arah lelaki itu.“Pak Toby, Bapak benar-benar hebat! Aku sungguh kagum dengan Pak Toby!” decak William penuh kagum.Toby hanya menjawab dengan nada tenang, “Hahaha, hanya masalah kecil dan nggak ada yang hebat.”Mendengar ucapan tersebut membuat William tidak menyangkalnya karena dia tahu bahwa Toby merupakan orang yang berusaha tidak menonjolkan dirinya. Senyuman di bibir Raja Tangan Seribu berubah kaku.Awalnya dia ingin meminta kakaknya untuk memberikan pelajaran pada Toby. Namun ternyata malah hasilnya di luar yang dia bayangkan. Kalau bukan dia yang menyaksikannya secara langsung, dirinya juga tidak akan memercayainya.Dia menatap Toby dengan sorot pandangan aneh. Perempuan itu menebak identitas Toby pasti bukan sembarang orang. Mau tidak mau Raja Tangan Seribu merasa khawatir dan gugup, dia melihat ke arah kakaknya dan berkata,“Kak, lelaki ini sulit dih
Toby mengibaskan tangannya dan berkata, “Hehehe, apa hubungannya? Di mataku semuanya hanya begini saja, sebaiknya kamu selesaikan urusan pribadi kamu dulu.”Raut wajah perempuan itu semakin menggelap. Dia memang tidak bisa mendengarkan kalimat amarah di balik ucapan Toby, tetapi apa yang lelaki itu katakan juga ada benarnya. Dalam hal ini, dia memang bukan lawan yang setimpal untuk Toby.Namun ucapan lelaki itu membuat perasaannya tidak nyaman dan tidak terima. Dia memutuskan untuk memenangkan permainan kali ini untuk mendapatkan harga dirinya kembali.“Kamu keterlaluan sekali! Kalau begitu, kita ulang sekali lagi! Aku jamin aku nggak akan kalah!” ujar perempuan itu dengan emosi menggebu-gebu. Dia tidak pernah kalah dan tidak pernah kalah selama dua kali berturut-turut.Kalau kali ini dirinya kalah lagi, maka harga dirinya benar-benar akan hilang sepenuhnya. Orang-orang yang menjadikan Dewa Tangan Seribu bagaikan malaikat tersebut mendadak menjadi kesal dengan Toby ketika melihat raut
Dewa Tangan Seribu tampak marah besar tetapi masih diam di tempat. Dia tidak menyangka ternyata lawannya begitu hebat. Hasil seperti ini membuatnya sangat bingung sekali. Kalau begitu, kartu Toby pasti ….Pemikiran terakhirnya membuat perempuan itu tidak berani melanjutkan kembali bayangannya. Wajahnya tampak pucat pasi karena terkejut. Setiap kekalahannya menandakan kekalahan yang berlipat ganda.Meski dia memiliki banyak uang, tetap saja tidak boleh dihamburkan dengan cara seperti ini. Emosinya kembali menggelegak hingga membuat kepalanya panas. Dewa Tangan Seribu tidak tahu harus berbuat apa dan hanya bisa menatap Toby dengan dingin.Saat Toby melihat ekspresi perempuan itu, dia terlihat biasa saja. Di saat seperti ini lawannya itu masih ingin membalik keadaan? Bukankah sama saja dengan cari mati?Raut wajah Dewa Tangan Seribu tampak linglung ketika Toby membuka kartunya. Jika bukan ditahan oleh sang adik, perempuan itu pasti sudah jatuh pingsan. Hasil tersebut persis seperti apa ya
“Kak, bagaimana selanjutnya?” tanya lelaki itu yang baru menyadari betapa gawatnya masalah yang mereka hadapi. Mereka nyaris mengalahkan seluruh aset yang mereka miliki ditambah dengan harga diri mereka masing-masing.Dewa Tangan Seribu menggigit bibirnya dan memaksakan seulas senyum sambil berkata pada Toby, “Pak, mohon untuk mengalah.”“Untuk apa mengalah?” tanya Toby.“Pak, kemampuan Bapak memang sangat hebat. Akan tetapi, nominalnya terlalu besar dan aku harus membawa Bapak ke gudang brankas untuk mengambil uang,” ujar perempuan itu sambil tersenyum.Semua orang yang mendengar itu tercengang. Sejujurnya mereka cukup iri dengan Toby dan tidak percaya dengan hasil akhir seperti ini.Kalau bukan karena mereka yang menyaksikannya secara langsung, sudah pasti mereka tidak akan memercayainya. William dengan sigap langsung berkata, “Pak, Bapak harus lebih berhati-hati. Aku merasa ada yang tidak beres dari mereka.”“Tenang saja, aku ada caraku sendiri,” ujar Toby sambil tertawa.Mendengar
Toby merasa hasilnya jauh dari apa yang dia bayangkan. Akan tetapi ada bagusnya juga, karena orang-orang itu tetap ingin bermain-main dengannya, Toby juga tidak keberatan meladeninya.Dewa Tangan Seribu merasa dilecehkan, tetapi demi tidak mengeluarkan uang banyak dia memutuskan untuk menerimanya. Perempuan itu menganggap tidak mengerti ucapan lelaki itu dan tertawa sambil berkata,“Pak Toby, kalau begitu apakah bapak setuju atau nggak?”Dia merasa aneh karena seharusnya tidak ada orang yang menolak permintaan ini. Akan tetapi Toby menolaknya dan membuatnya sangat bingung. Apakah sama seperti tebakannya bahwa Toby memang ada kelainan dalam orientasi seksualnya?Kalau Toby tahu apa yang dipikirkan oleh perempuan itu, dia pasti akan emosi dan juga tertawa di waktu yang sama. Bisa-bisanya Dewa Tangan Seribu menggunakan cara ini untuk menarik perhatiannya.Tentu saja Toby tidak akan terpancing, dengan penuh keyakinan dia berkata, “Maaf, aku nggak akan menyetujuinya.”Raut wajah Dewa Tangan
Kedua kakak beradik itu saling berpandangan dan tercengang. Apa yang sedang terjadi? Dari ucapan lelaki itu sepertinya dia tahu bahwa tempat ini adalah daerah kekuasaan Tuan Dragon. Kenapa dia masih berani lanjut membuat keributan?Hal ini membuat mereka bingung dan merasa ada yang salah. Toby tertawa kecil dan berkata, “Kalian harus lihat diri kalian sendiri sanggup nggak menyerangku!”Raja Tangan Seribu dan Dewa Tangan Seribu tersadar dan mendapati Toby sudah kabur dan menghilang di kerumunan orang. Mereka terdiam dan tidak tahu apa yang terjadi. Raut wajah keduanya berubah seketika.Kalau sampai Toby memberi tahu orang-orang tentang ini, maka tentu saja hal itu bukan hal yang baik bagi mereka berdua. Satu detik kemudian, mereka dengan panik mengejar lelaki itu.“Pak Toby, kita bicarakan baik-baik dan jangan gegabah,” bujuk Raja Tangan Seribu dengan nada bicara yang berubah baik dan sedikit memelas.Semua demi nama baik Tuan Dragon. Kalau sampai dia dijatuhi hukuman, sudah pasti di
Weston berkata dengan terkejut, “Pak Toby, apakah Bapak sedang bercanda? Aku justru berharap mereka datang lebih lama lagi.”Toby tidak ada niat untuk berbasa-basi dengan lelaki itu, dengan cepat dia berkata, “Aku tahu apa yang kamu pikirkan. Tetapi untuk saat ini, lebih baik kamu jangan mencoba membohongiku, nggak akan mempan.”Weston mendadak terdiam dan tidak tahu harus berkata apa.“Kak Albern, orang itu lumayan hebat. Bahkan elang milik Kak Adam saja kalah,” ujar Hendy lagi.“Cih! Kamu lagi membandingkan aku dengan orang itu?!” tanya Albern dengan wajah menggelap. Sikap Hendy bukannya sedang memperingatinya, melainkan sedang memancing emosinya.Albern paling tidak suka dengan Adam dan juga Hendy, terutama elang milik Adam. Dia nyaris tidak pernah menganggap peliharaan lelaki itu, Sedangkan sekarang Hendy justru sedang membandingkan dirinya dengan elang itu. Bukankah adiknya ini sedang sengaja melakukannya?!Mendadak Hendy menyadari dirinya baru saja salah berbicara. Dengan cepat d