Toby merasa hasilnya jauh dari apa yang dia bayangkan. Akan tetapi ada bagusnya juga, karena orang-orang itu tetap ingin bermain-main dengannya, Toby juga tidak keberatan meladeninya.Dewa Tangan Seribu merasa dilecehkan, tetapi demi tidak mengeluarkan uang banyak dia memutuskan untuk menerimanya. Perempuan itu menganggap tidak mengerti ucapan lelaki itu dan tertawa sambil berkata,“Pak Toby, kalau begitu apakah bapak setuju atau nggak?”Dia merasa aneh karena seharusnya tidak ada orang yang menolak permintaan ini. Akan tetapi Toby menolaknya dan membuatnya sangat bingung. Apakah sama seperti tebakannya bahwa Toby memang ada kelainan dalam orientasi seksualnya?Kalau Toby tahu apa yang dipikirkan oleh perempuan itu, dia pasti akan emosi dan juga tertawa di waktu yang sama. Bisa-bisanya Dewa Tangan Seribu menggunakan cara ini untuk menarik perhatiannya.Tentu saja Toby tidak akan terpancing, dengan penuh keyakinan dia berkata, “Maaf, aku nggak akan menyetujuinya.”Raut wajah Dewa Tangan
Kedua kakak beradik itu saling berpandangan dan tercengang. Apa yang sedang terjadi? Dari ucapan lelaki itu sepertinya dia tahu bahwa tempat ini adalah daerah kekuasaan Tuan Dragon. Kenapa dia masih berani lanjut membuat keributan?Hal ini membuat mereka bingung dan merasa ada yang salah. Toby tertawa kecil dan berkata, “Kalian harus lihat diri kalian sendiri sanggup nggak menyerangku!”Raja Tangan Seribu dan Dewa Tangan Seribu tersadar dan mendapati Toby sudah kabur dan menghilang di kerumunan orang. Mereka terdiam dan tidak tahu apa yang terjadi. Raut wajah keduanya berubah seketika.Kalau sampai Toby memberi tahu orang-orang tentang ini, maka tentu saja hal itu bukan hal yang baik bagi mereka berdua. Satu detik kemudian, mereka dengan panik mengejar lelaki itu.“Pak Toby, kita bicarakan baik-baik dan jangan gegabah,” bujuk Raja Tangan Seribu dengan nada bicara yang berubah baik dan sedikit memelas.Semua demi nama baik Tuan Dragon. Kalau sampai dia dijatuhi hukuman, sudah pasti di
Weston berkata dengan terkejut, “Pak Toby, apakah Bapak sedang bercanda? Aku justru berharap mereka datang lebih lama lagi.”Toby tidak ada niat untuk berbasa-basi dengan lelaki itu, dengan cepat dia berkata, “Aku tahu apa yang kamu pikirkan. Tetapi untuk saat ini, lebih baik kamu jangan mencoba membohongiku, nggak akan mempan.”Weston mendadak terdiam dan tidak tahu harus berkata apa.“Kak Albern, orang itu lumayan hebat. Bahkan elang milik Kak Adam saja kalah,” ujar Hendy lagi.“Cih! Kamu lagi membandingkan aku dengan orang itu?!” tanya Albern dengan wajah menggelap. Sikap Hendy bukannya sedang memperingatinya, melainkan sedang memancing emosinya.Albern paling tidak suka dengan Adam dan juga Hendy, terutama elang milik Adam. Dia nyaris tidak pernah menganggap peliharaan lelaki itu, Sedangkan sekarang Hendy justru sedang membandingkan dirinya dengan elang itu. Bukankah adiknya ini sedang sengaja melakukannya?!Mendadak Hendy menyadari dirinya baru saja salah berbicara. Dengan cepat d
“Aku Toby, kamu seharusnya tahu aku siapa. Biar kamu ada sedikit bayangan, aku akan turun tangan dari daerah kekuasaanmu terlebih dahulu.”Toby tertawa sinis dan suara tawa tersebut seperti berputar berulang-ulang di kepala Tuan Dragon. Dia terlihat luar biasa terkejut dan nyaris tidak memercayainya jika tidak mendengarkannya secara langsung.Tuan Dragon kebingungan dan menarik napasnya dalam-dalam berusaha tenang. Dia tidak berani percaya bahwa yang sedang berbicara dengannya sekarang adalah Toby.“Kamu mau buat apa?”Tuan Dragon tampak mulai panik. Toby yang mengatakan ingin menyerang tempat kekuasaannya itu membuat dia tidak bisa bersikap tenang. Dia tidak terima kalau sampai lelaki itu menghancurkan daerah miliknya.Sebelum menunggu Tuan Dragon selesai berbicara, Toby memutuskan sambungan telepon terlebih dahulu.Dewa Tangan Seribu percaya dengan adanya Tuan Dragon, sudah pasti semuanya akan lancar dan beres. Dia melirik ke arah Toby dan berkata, “Mampus! Habis kamu di tangan Tuan
Toby tidak ingin temannya bergabung dengannya karena tahu akan membahayakan temannya ini. Oleh karena itu, dia berusaha untuk tidak membuat temannya ikut dengan dia. Jika tidak, Tuan Dragon akan berpikir temannya satu komplotan dengan dia.Sedangkan temannya Toby tampak tidak berpikir panjang dan langsung berbalik pergi.Toby ingin bertemu langsung dengan Tuan Dragon tetapi memang bukan sekarang. Dia tahu akan ada banyak kesempatan untuk bertemu dengan lelaki itu nantinya. Untuk sekarang bukan merupakan waktu yang tepat untuk mereka saling bertemu.Dia memutuskan untuk tidak berlama-lama di sana dan ingin segera pergi. Tidak ada orang yang berani menahan Toby karena kemampuan lelaki itu yang mereka saksikan secara langsung. Satu per satu dari mereka tahu bahwa mereka hanya akan berakhir menyedihkan jika menahan lelaki itu.Toby hanya tertawa dan anggap saja kedatangannya kali ini sebagai hadiah pertemuan untuk Tuan Dragon. Sesaat setelah kepergian Toby, Tuan Dragon datang dengan membaw
Saat Toby tiba di rumah, dia merasakan adanya aura pembunuhan yang menghampirinya. Dia melihat ke arah jendela dan langsung paham apa yang terjadi. Ternyata sesuai dengan perkiraannya bahwa Tuan Dragon akan datang membalasnya.Toby sendiri tidak merasa terkejut karena dia percaya dirinya sanggup menghadapi lelaki itu. Meski Tuan Dragon berani datang mencarinya, Toby akan membuat lelaki itu tidak akan pernah bisa kembali lagi.Kalau saja Tuan Dragon tahu dengan apa yang dipikirkan olehnya, lelaki itu pasti akan sangat frustasi. Tuan Dragon pikir Toby akan takut dengannya, ternyata Toby berencana untuk menghadapinya secara langsung.“Toby, mampus kamu!” seru Tuan Dragon dengan nada meninggi.“Kamu jangan keluar! Kalau nggak, kamu akan dapat hadiah juga!” ujar Toby pada William dengan penuh peringatan. William yang mendengar kalimat tersebut tampak gemetar ketakutan. Dia tidak menyangka kalau Toby akan mengancamnya. William masih tampak bingung dan tidak mengerti.“Pak Toby, Bapak jangan
Tuan Dragon menyadari sorot pandangan Toby yang tertuju pada dirinya. Tubuhnya gemetar tanpa sadar dengan perasaannya yang mulai tidak enak. Dia dapat merasakan bahwa Toby tengah mengintainya.Tanpa sadar dia mundur satu langkah. Celaka kalau lelaki itu berhasil menyerangnya.Tuan Dragon mengusap keringat dingin yang membanjiri keningnya dan berkata pada Toby, “Kamu lagi ngapain?! Kamu nggak boleh menyerangku! Kalau kamu menyakitiku, kamu akan merasakan akibatnya!”Saat Toby mendengarkan kalimat tersebut, tawanya langsung tersembur keluar. Bisa-bisanya lelaki itu menakutinya di saat seperti ini. Tuan Dragon benar-benar bermimpi terlalu tinggi!Toby tidak memberikan kesempatan pada orang-orang di depannya untuk bernapas. Dia tahu kelemahan dari Formasi Spectra, sehingga dipastikan serangan mereka tidak akan ada gunanya bagi Toby karena bisa dilumpuhkan oleh dia dengan mudah.Ketika Tuan Dragon tahu bahwa Toby bisa melawan Formasinya dengan mudah, dia terlihat gusar dan tidak tenang. Ras
“Benar, dasar pengkhianat Spectra! Kamu saja berani membunuh Seventh King Dragon, tentu saja kami akan merasa waspada!” seru yang lainnya menyetujui.Kerutan di kening Toby semakin dalam ketika mendengar ucapan tersebut. Kejadian itu sudah terjadi cukup lama, kenapa mereka tidak mencari tahu terlebih dahulu?“Bukan aku yang membunuh Seventh King Dragon,” ujar Toby.Orang-orang yang mendengar ucapan tersebut tampak kebingungan. Mereka menatap Toby dengan aneh dan tidak tahu apa yang dimaksud oleh lelaki itu.“Dia mati di depan rumahmu, nggak mungkin bukan kamu yang membunuhnya!” ujar Tuan Dragon dengan nada penuh curiga.“Sepertinya kamu juga menganggap aku yang melakukannya. Tapi aku mau tanya dulu, memangnya kalau Seventh King Dragon mati di depan rumahku, maka artinya aku yang membunuh dia? Apakah kalian mempunyai bukti?”Semua orang tercenung mendengar pertanyaan Toby. Mereka juga sebenarnya merasa cukup terkejut. Tidak ada yang berani memercayainya karena tidak pernah mereka pikirk