Toby mengibaskan tangannya dan berkata, “Hehehe, apa hubungannya? Di mataku semuanya hanya begini saja, sebaiknya kamu selesaikan urusan pribadi kamu dulu.”Raut wajah perempuan itu semakin menggelap. Dia memang tidak bisa mendengarkan kalimat amarah di balik ucapan Toby, tetapi apa yang lelaki itu katakan juga ada benarnya. Dalam hal ini, dia memang bukan lawan yang setimpal untuk Toby.Namun ucapan lelaki itu membuat perasaannya tidak nyaman dan tidak terima. Dia memutuskan untuk memenangkan permainan kali ini untuk mendapatkan harga dirinya kembali.“Kamu keterlaluan sekali! Kalau begitu, kita ulang sekali lagi! Aku jamin aku nggak akan kalah!” ujar perempuan itu dengan emosi menggebu-gebu. Dia tidak pernah kalah dan tidak pernah kalah selama dua kali berturut-turut.Kalau kali ini dirinya kalah lagi, maka harga dirinya benar-benar akan hilang sepenuhnya. Orang-orang yang menjadikan Dewa Tangan Seribu bagaikan malaikat tersebut mendadak menjadi kesal dengan Toby ketika melihat raut
Dewa Tangan Seribu tampak marah besar tetapi masih diam di tempat. Dia tidak menyangka ternyata lawannya begitu hebat. Hasil seperti ini membuatnya sangat bingung sekali. Kalau begitu, kartu Toby pasti ….Pemikiran terakhirnya membuat perempuan itu tidak berani melanjutkan kembali bayangannya. Wajahnya tampak pucat pasi karena terkejut. Setiap kekalahannya menandakan kekalahan yang berlipat ganda.Meski dia memiliki banyak uang, tetap saja tidak boleh dihamburkan dengan cara seperti ini. Emosinya kembali menggelegak hingga membuat kepalanya panas. Dewa Tangan Seribu tidak tahu harus berbuat apa dan hanya bisa menatap Toby dengan dingin.Saat Toby melihat ekspresi perempuan itu, dia terlihat biasa saja. Di saat seperti ini lawannya itu masih ingin membalik keadaan? Bukankah sama saja dengan cari mati?Raut wajah Dewa Tangan Seribu tampak linglung ketika Toby membuka kartunya. Jika bukan ditahan oleh sang adik, perempuan itu pasti sudah jatuh pingsan. Hasil tersebut persis seperti apa ya
“Kak, bagaimana selanjutnya?” tanya lelaki itu yang baru menyadari betapa gawatnya masalah yang mereka hadapi. Mereka nyaris mengalahkan seluruh aset yang mereka miliki ditambah dengan harga diri mereka masing-masing.Dewa Tangan Seribu menggigit bibirnya dan memaksakan seulas senyum sambil berkata pada Toby, “Pak, mohon untuk mengalah.”“Untuk apa mengalah?” tanya Toby.“Pak, kemampuan Bapak memang sangat hebat. Akan tetapi, nominalnya terlalu besar dan aku harus membawa Bapak ke gudang brankas untuk mengambil uang,” ujar perempuan itu sambil tersenyum.Semua orang yang mendengar itu tercengang. Sejujurnya mereka cukup iri dengan Toby dan tidak percaya dengan hasil akhir seperti ini.Kalau bukan karena mereka yang menyaksikannya secara langsung, sudah pasti mereka tidak akan memercayainya. William dengan sigap langsung berkata, “Pak, Bapak harus lebih berhati-hati. Aku merasa ada yang tidak beres dari mereka.”“Tenang saja, aku ada caraku sendiri,” ujar Toby sambil tertawa.Mendengar
Toby merasa hasilnya jauh dari apa yang dia bayangkan. Akan tetapi ada bagusnya juga, karena orang-orang itu tetap ingin bermain-main dengannya, Toby juga tidak keberatan meladeninya.Dewa Tangan Seribu merasa dilecehkan, tetapi demi tidak mengeluarkan uang banyak dia memutuskan untuk menerimanya. Perempuan itu menganggap tidak mengerti ucapan lelaki itu dan tertawa sambil berkata,“Pak Toby, kalau begitu apakah bapak setuju atau nggak?”Dia merasa aneh karena seharusnya tidak ada orang yang menolak permintaan ini. Akan tetapi Toby menolaknya dan membuatnya sangat bingung. Apakah sama seperti tebakannya bahwa Toby memang ada kelainan dalam orientasi seksualnya?Kalau Toby tahu apa yang dipikirkan oleh perempuan itu, dia pasti akan emosi dan juga tertawa di waktu yang sama. Bisa-bisanya Dewa Tangan Seribu menggunakan cara ini untuk menarik perhatiannya.Tentu saja Toby tidak akan terpancing, dengan penuh keyakinan dia berkata, “Maaf, aku nggak akan menyetujuinya.”Raut wajah Dewa Tangan
Kedua kakak beradik itu saling berpandangan dan tercengang. Apa yang sedang terjadi? Dari ucapan lelaki itu sepertinya dia tahu bahwa tempat ini adalah daerah kekuasaan Tuan Dragon. Kenapa dia masih berani lanjut membuat keributan?Hal ini membuat mereka bingung dan merasa ada yang salah. Toby tertawa kecil dan berkata, “Kalian harus lihat diri kalian sendiri sanggup nggak menyerangku!”Raja Tangan Seribu dan Dewa Tangan Seribu tersadar dan mendapati Toby sudah kabur dan menghilang di kerumunan orang. Mereka terdiam dan tidak tahu apa yang terjadi. Raut wajah keduanya berubah seketika.Kalau sampai Toby memberi tahu orang-orang tentang ini, maka tentu saja hal itu bukan hal yang baik bagi mereka berdua. Satu detik kemudian, mereka dengan panik mengejar lelaki itu.“Pak Toby, kita bicarakan baik-baik dan jangan gegabah,” bujuk Raja Tangan Seribu dengan nada bicara yang berubah baik dan sedikit memelas.Semua demi nama baik Tuan Dragon. Kalau sampai dia dijatuhi hukuman, sudah pasti di
Weston berkata dengan terkejut, “Pak Toby, apakah Bapak sedang bercanda? Aku justru berharap mereka datang lebih lama lagi.”Toby tidak ada niat untuk berbasa-basi dengan lelaki itu, dengan cepat dia berkata, “Aku tahu apa yang kamu pikirkan. Tetapi untuk saat ini, lebih baik kamu jangan mencoba membohongiku, nggak akan mempan.”Weston mendadak terdiam dan tidak tahu harus berkata apa.“Kak Albern, orang itu lumayan hebat. Bahkan elang milik Kak Adam saja kalah,” ujar Hendy lagi.“Cih! Kamu lagi membandingkan aku dengan orang itu?!” tanya Albern dengan wajah menggelap. Sikap Hendy bukannya sedang memperingatinya, melainkan sedang memancing emosinya.Albern paling tidak suka dengan Adam dan juga Hendy, terutama elang milik Adam. Dia nyaris tidak pernah menganggap peliharaan lelaki itu, Sedangkan sekarang Hendy justru sedang membandingkan dirinya dengan elang itu. Bukankah adiknya ini sedang sengaja melakukannya?!Mendadak Hendy menyadari dirinya baru saja salah berbicara. Dengan cepat d
“Aku Toby, kamu seharusnya tahu aku siapa. Biar kamu ada sedikit bayangan, aku akan turun tangan dari daerah kekuasaanmu terlebih dahulu.”Toby tertawa sinis dan suara tawa tersebut seperti berputar berulang-ulang di kepala Tuan Dragon. Dia terlihat luar biasa terkejut dan nyaris tidak memercayainya jika tidak mendengarkannya secara langsung.Tuan Dragon kebingungan dan menarik napasnya dalam-dalam berusaha tenang. Dia tidak berani percaya bahwa yang sedang berbicara dengannya sekarang adalah Toby.“Kamu mau buat apa?”Tuan Dragon tampak mulai panik. Toby yang mengatakan ingin menyerang tempat kekuasaannya itu membuat dia tidak bisa bersikap tenang. Dia tidak terima kalau sampai lelaki itu menghancurkan daerah miliknya.Sebelum menunggu Tuan Dragon selesai berbicara, Toby memutuskan sambungan telepon terlebih dahulu.Dewa Tangan Seribu percaya dengan adanya Tuan Dragon, sudah pasti semuanya akan lancar dan beres. Dia melirik ke arah Toby dan berkata, “Mampus! Habis kamu di tangan Tuan
Toby tidak ingin temannya bergabung dengannya karena tahu akan membahayakan temannya ini. Oleh karena itu, dia berusaha untuk tidak membuat temannya ikut dengan dia. Jika tidak, Tuan Dragon akan berpikir temannya satu komplotan dengan dia.Sedangkan temannya Toby tampak tidak berpikir panjang dan langsung berbalik pergi.Toby ingin bertemu langsung dengan Tuan Dragon tetapi memang bukan sekarang. Dia tahu akan ada banyak kesempatan untuk bertemu dengan lelaki itu nantinya. Untuk sekarang bukan merupakan waktu yang tepat untuk mereka saling bertemu.Dia memutuskan untuk tidak berlama-lama di sana dan ingin segera pergi. Tidak ada orang yang berani menahan Toby karena kemampuan lelaki itu yang mereka saksikan secara langsung. Satu per satu dari mereka tahu bahwa mereka hanya akan berakhir menyedihkan jika menahan lelaki itu.Toby hanya tertawa dan anggap saja kedatangannya kali ini sebagai hadiah pertemuan untuk Tuan Dragon. Sesaat setelah kepergian Toby, Tuan Dragon datang dengan membaw