Perempuan itu berjalan menghampirinya dan berkata sambil tersenyum, “Aku dengar katanya kemampuanmu mengocok dadu sangat hebat. Adikku bukan lawan yang setimpal buatmu, aku datang untuk melihat kehebatanmu.”Toby tahu sikap orang ini sangat baik, tetapi dalam hatinya sudah pasti tengah meremehkan dirinya. Pemikiran tersebut membuat Toby memutuskan untuk menjawab, “Tentu saja boleh!”Raja Tangan Seribu tahu kakaknya sedang membuat lawannya merasa di atas angin. Dia seperti bisa melihat pemandangan Toby yang tengah kalah dan terlihat sangat menyedihkan. Bayangan seperti itu membuatnya merasa girang dalam hati.“Habis kamu! Kamu bukan lawan yang setimpal bagi kakakku!” ujar Raja Tangan Seribu sambil terbahak.Toby hanya menatap lelaki itu seperti tengah melihat orang bodoh. Dia tertawa dan berkata, “Iya atau nggaknya nggak ada hubungannya dengan kamu. Yang penting kamu sudah kalah.”Raja Tangan Seribu memang merasa harga dirinya terinjak karena kalah dari Toby. Dia sendiri juga merasa tid
“Kamu harus memikirkannya dengan baik-baik. Kamu bukan lawanku dalam hal ini,” ujar Dewa Tangan Seribu dengan penuh percaya diri.“Nggak perlu,” ujar Toby sambil tertawa.Di waktu yang sama, Dewa Tangan Seribu menyilangkan kakinya dan memamerkan betis mulusnya untuk merusak konsentrasi Toby. Semua orang yang melihat kaki perempuan itu langsung tertarik. Mereka tidak pernah menyangka akan ada kaki yang begitu indah.Kalau bukan mereka yang melihatnya secara langsung, tidak akan ada yang memercayai kaki seindah itu. Dewa Tangan Seribu sangat percaya diri dengan pesonanya. Jurusnya yang ini merupakan jurus untuk merusak konsentrasi orang-orang hingga akan memengaruhi gerakan tangannya.Dia melirik ke arah lelaki itu, tetapi yang terjadi selanjutnya justru membuatnya bingung dan tidak mengerti. Yang membuat perempuan itu tidak menyangka adalah Toby sama sekali tidak terpengaruh dengan dirinya.Hasil seperti itu membuat dirinya sangat terkejut. Dia bahkan nyaris tidak memercayainya dan mula
Kenapa lelaki ini bisa begitu hebat? Hal tersebut membuat rasa percaya dirinya perlahan menghilang. Dewa Tangan Seribu menghela napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan dirinya. Dia juga tidak bodoh karena dia tahu bahwa baru saja dirinya bertemu dengan orang hebat.Dewa Tangan Seribu tidak menyangka apa yang terjadi sekarang berada jauh dari ekspektasinya. Dia memutuskan untuk menunjukkan kemampuannya pada Toby dan mulai meminta sang bandar membagikan kartu.Ketika bandar tersebut membagikan kartunya, semua orang mulai merasa antusias. Mereka tidak menyangka kedua orang ini bisa begitu menarik. Satu per satu dari mereka mulai tidak sabar untuk melihat apa yang terjadi.Perasaan Dewa Tangan Seribu mulai bimbang, dia tidak menyangka dengan akhir yang seperti ini. Mau tidak mau perasaannya mulai gusar dan panik. Hal yang sama juga terjadi pada sang adik perempuan itu. Dia tahu kakaknya tidak pernah mengalah, tapi kenapa kali ini kakaknya justru kalah? Dia tahu kalau Toby bukan sembarang
William mendadak berubah menjadi penggemar Toby karena lelaki itu terlalu sempurna. Mau tidak mau dia mengacungkan jempolnya ke arah lelaki itu.“Pak Toby, Bapak benar-benar hebat! Aku sungguh kagum dengan Pak Toby!” decak William penuh kagum.Toby hanya menjawab dengan nada tenang, “Hahaha, hanya masalah kecil dan nggak ada yang hebat.”Mendengar ucapan tersebut membuat William tidak menyangkalnya karena dia tahu bahwa Toby merupakan orang yang berusaha tidak menonjolkan dirinya. Senyuman di bibir Raja Tangan Seribu berubah kaku.Awalnya dia ingin meminta kakaknya untuk memberikan pelajaran pada Toby. Namun ternyata malah hasilnya di luar yang dia bayangkan. Kalau bukan dia yang menyaksikannya secara langsung, dirinya juga tidak akan memercayainya.Dia menatap Toby dengan sorot pandangan aneh. Perempuan itu menebak identitas Toby pasti bukan sembarang orang. Mau tidak mau Raja Tangan Seribu merasa khawatir dan gugup, dia melihat ke arah kakaknya dan berkata,“Kak, lelaki ini sulit dih
Toby mengibaskan tangannya dan berkata, “Hehehe, apa hubungannya? Di mataku semuanya hanya begini saja, sebaiknya kamu selesaikan urusan pribadi kamu dulu.”Raut wajah perempuan itu semakin menggelap. Dia memang tidak bisa mendengarkan kalimat amarah di balik ucapan Toby, tetapi apa yang lelaki itu katakan juga ada benarnya. Dalam hal ini, dia memang bukan lawan yang setimpal untuk Toby.Namun ucapan lelaki itu membuat perasaannya tidak nyaman dan tidak terima. Dia memutuskan untuk memenangkan permainan kali ini untuk mendapatkan harga dirinya kembali.“Kamu keterlaluan sekali! Kalau begitu, kita ulang sekali lagi! Aku jamin aku nggak akan kalah!” ujar perempuan itu dengan emosi menggebu-gebu. Dia tidak pernah kalah dan tidak pernah kalah selama dua kali berturut-turut.Kalau kali ini dirinya kalah lagi, maka harga dirinya benar-benar akan hilang sepenuhnya. Orang-orang yang menjadikan Dewa Tangan Seribu bagaikan malaikat tersebut mendadak menjadi kesal dengan Toby ketika melihat raut
Dewa Tangan Seribu tampak marah besar tetapi masih diam di tempat. Dia tidak menyangka ternyata lawannya begitu hebat. Hasil seperti ini membuatnya sangat bingung sekali. Kalau begitu, kartu Toby pasti ….Pemikiran terakhirnya membuat perempuan itu tidak berani melanjutkan kembali bayangannya. Wajahnya tampak pucat pasi karena terkejut. Setiap kekalahannya menandakan kekalahan yang berlipat ganda.Meski dia memiliki banyak uang, tetap saja tidak boleh dihamburkan dengan cara seperti ini. Emosinya kembali menggelegak hingga membuat kepalanya panas. Dewa Tangan Seribu tidak tahu harus berbuat apa dan hanya bisa menatap Toby dengan dingin.Saat Toby melihat ekspresi perempuan itu, dia terlihat biasa saja. Di saat seperti ini lawannya itu masih ingin membalik keadaan? Bukankah sama saja dengan cari mati?Raut wajah Dewa Tangan Seribu tampak linglung ketika Toby membuka kartunya. Jika bukan ditahan oleh sang adik, perempuan itu pasti sudah jatuh pingsan. Hasil tersebut persis seperti apa ya
“Kak, bagaimana selanjutnya?” tanya lelaki itu yang baru menyadari betapa gawatnya masalah yang mereka hadapi. Mereka nyaris mengalahkan seluruh aset yang mereka miliki ditambah dengan harga diri mereka masing-masing.Dewa Tangan Seribu menggigit bibirnya dan memaksakan seulas senyum sambil berkata pada Toby, “Pak, mohon untuk mengalah.”“Untuk apa mengalah?” tanya Toby.“Pak, kemampuan Bapak memang sangat hebat. Akan tetapi, nominalnya terlalu besar dan aku harus membawa Bapak ke gudang brankas untuk mengambil uang,” ujar perempuan itu sambil tersenyum.Semua orang yang mendengar itu tercengang. Sejujurnya mereka cukup iri dengan Toby dan tidak percaya dengan hasil akhir seperti ini.Kalau bukan karena mereka yang menyaksikannya secara langsung, sudah pasti mereka tidak akan memercayainya. William dengan sigap langsung berkata, “Pak, Bapak harus lebih berhati-hati. Aku merasa ada yang tidak beres dari mereka.”“Tenang saja, aku ada caraku sendiri,” ujar Toby sambil tertawa.Mendengar
Toby merasa hasilnya jauh dari apa yang dia bayangkan. Akan tetapi ada bagusnya juga, karena orang-orang itu tetap ingin bermain-main dengannya, Toby juga tidak keberatan meladeninya.Dewa Tangan Seribu merasa dilecehkan, tetapi demi tidak mengeluarkan uang banyak dia memutuskan untuk menerimanya. Perempuan itu menganggap tidak mengerti ucapan lelaki itu dan tertawa sambil berkata,“Pak Toby, kalau begitu apakah bapak setuju atau nggak?”Dia merasa aneh karena seharusnya tidak ada orang yang menolak permintaan ini. Akan tetapi Toby menolaknya dan membuatnya sangat bingung. Apakah sama seperti tebakannya bahwa Toby memang ada kelainan dalam orientasi seksualnya?Kalau Toby tahu apa yang dipikirkan oleh perempuan itu, dia pasti akan emosi dan juga tertawa di waktu yang sama. Bisa-bisanya Dewa Tangan Seribu menggunakan cara ini untuk menarik perhatiannya.Tentu saja Toby tidak akan terpancing, dengan penuh keyakinan dia berkata, “Maaf, aku nggak akan menyetujuinya.”Raut wajah Dewa Tangan