Toby tidak tahu harus berkata apa. Dia ingin mengatakan lelaki itu pintar, tetapi nyatanya juga sangat bodoh. Mau mengatakan lelaki itu bodoh, tetapi faktanya dia juga cukup pintar.“Aku nggak akan membunuhmu dan kamu juga nggak akan bisa membunuhku,” ujar Toby sambil tersenyum puas. Kalau bukan karena dia tidak ingin mengenai noda darah yang lebih banyak, sudah pasti lelaki itu telah dibunuh oleh Toby sedari tadi.Ditambah lagi Helena dan yang lainnya pasti juga akan merasa sangat takut. Toby tidak ingin mereka mengalami ketakutan yang sama lagi. Yang paling penting, vila ini masih bisa naik harga, tapi kalau banyak orang yang mati di sini maka lambat laun akan menjadi vila angker. Dari segi mana pun tidak ada untungnya bagi Toby.Lelaki berbaju hitam itu tidak ada niat berterima kasih pada Toby, melainkan dia berkata, “Cepat atau lambat aku pasti akan berhasil. Kamu jangan pikir aku akan terharu dengan sikapmu yang seperti itu, jangan bermimpi!”Toby hanya tersenyum masam karena tida
First King datang dengan Limousine ke Larnwick. Sekarang kota itu terlihat sangat serius seakan hendak menyambut ketua mereka.Namun sikap seperti itu ditujukan pada First King dan Dragon Queen yang datang. Sepertinya posisi Spectra memiliki tempat yang istimewa di kota Larnwick. First King tersenyum miring dalam hati ketika melihat sosok Dragon Queen.Dia merasa tidak hanya hati perempuan itu yang kotor, tetapi tubuhnya juga kotor.“Ternyata kamu nggak berubah selama sekian tahun. Sedikit pun nggak ada yang berubah,” ujar First King sambil tertawa keras.“Kamu juga semakin tua semakin kuat,” ujar Dragon Queen ketika mendengar kalimat First King.Di mata orang lain, hubungan First King dan Dragon Queen sangat harmonis. Tetapi dalam benak mereka sangat jelas tahu bahwa sebenarnya mereka saling ingin menyingkirkan pasangan mereka.Namun karena Toby memperbesar masalah ini, mau tidak mau membuat mereka mengesampingkan dendam mereka dan memilih untuk berdiskusi dan mengambil keputusan.Fir
Dengan begitu maka bukan hanya dia saja yang akan disalahkan. Semua orang yang mendengarnya mulai mengumpat dalam hati. Mereka menganggap First King sangat licik karena bisa-bisanya membawa mereka masuk dalam rencananya. Mereka semua juga belum mengatakan untuk menyetujui ide tersebut bukan?First King menyapukan pandangannya ke sekeliling dan melihat raut wajah orang-orang yang tidak senang dengan sarannya. Dia tersenyum bengis dan berkata, “Kalau ada ide lain bisa disampaikan, aku akan menghargainya.”Dragon Queen dan King Dragon yang lainnya saling berpandangan dengan raut wajah mengeras. Jelas sekali First King sedang mengancam mereka. Semua orang yang ada di sana memandang First King dengan penuh kebencian. Untuk sesaat mereka tidak tahu harus berbuat apa.Hasil seperti ini bukan merupakan kesempatan yang baik bagi mereka. Mereka mengumpat dalam hati karena tidak tahu harus melakukan apa. Mereka semua tahu dengan pasti bahwa diri mereka tidak bisa menolaknya. Siapa yang menolak ma
Kalau anak buahnya tidak bisa membunuh Toby, melainkan orang lain yang membunuh lelaki itu, First King juga bisa menggunakan segala macam cara untuk merebut kunci tersebut. Tiba-tiba First King merasa dirinya sangat cerdas karena bisa memikirkan cara seperti ini.Setelah diskusi tersebut selesai, mereka semuanya saling berpamitan. Bisa dibilang juga kalau pertemuan kali ini membuat mereka diam-diam menyusun rencana sendiri di dalam benak mereka.Di waktu yang sama, jasad Seventh King Dragon juga sudah ditemui oleh orang lain. Banyak orang yang cukup terkejut dengan apa yang dialami oleh lelaki itu. Mereka tidak menyangka jasad Seventh King Dragon bisa ada di sana.Toby juga sudah mengetahui hal ini dan ikut merasa ada yang janggal. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa jasad Seventh King Dragon bisa ada di sini?Dia dibuat tidak mengerti dengan apa yang terjadi sekarang. Apakah Seventh King Dragon dibunuh oleh orang lain? Kenapa harus mati di depan rumahnya? Benar-benar aneh sekali.Toby
Tella dan Yeny yang juga melihat pemandangan tersebut merasa hatinya sangat tidak nyaman. Bagaimana mungkin mereka bisa bahagia ketika mereka harus melihat kedua orang itu bermesraan setiap harinya? Saat ini, Tella dan Yeny merasa luar biasa iri.Toby dan Helena melihat ekspresi kedua perempuan itu yang sepertinya sedang cemburu hanya bisa terbahak. Raut wajah mereka berdua tampak sangat konyol dan lucu. Toby melirik ke arah Helena dan berkata dengan jenaka, “Gimana menurut kamu? Semuanya terserah kamu.”Rasa bahagia membuncah di dada Helena. Dia berpikir sesaat kemudian berkata, “Gampang, aku ingin kita ke Wieland bersama. Pergi dengan pesawat saja, kamu yang bayar.”Toby hanya tersenyum masam ketika mendengar kalimat itu, “Kamu itu bos dari Group Center Cloud. Apalagi aku membantumu cukup banyak.”“Sudahlah, karena kamu kelihatan begitu menyedihkan, aku nggak akan mempermasalahkannya. Tapi kamu tenang saja, aku nggak akan terlalu mempersulitmu,” kata Helena yang masih mengira Toby ti
“Iya, kalian ikut pergi saja. Kalau kalian nggak ikut malah lebih membosankan,” lanjut Toby sambil tertawa.Rasa bimbang Tella dan Yeny sebelumnya lenyap ketika mendengar ucapan Toby. Mereka langsung menyetujui tawaran tersebut. Toby memesan empat tiket pesawat dan mereka berangkat menuju Wieland.Tentu saja Toby tahu akan ada orang yang mengikutinya, tetapi dia tidak panik dan tetap tenang. Untuk menghindari adanya bahaya yang datang, dia menghubungi Linto dan meminta lelaki itu untuk menjadi sekuriti di depan vilanya dan memantau semua pergerakan di sekitar sana.Awalnya Linto terlihat sedikit keberatan. Tapi setelah mendengar bayaran sebesar 20 juta, dia langsung melonjak girang. Hanya beberapa hari saja dia bisa mendapatkan bayaran sebesar itu!Linto langsung menyetujui Toby tanpa berpikir panjang lagi.Toby terdiam ketika melihat Helena dan yang lainnya membereskan barang ke dalam tujuh hingga delapan buah koper. Hanya mengunjungi sebuah undangan kerja sama saja apakah butuh bawaa
“Maaf, kenapa aku harus tukaran tempat denganmu? Apalagi istriku ada di sini,” sahut Toby dengan datar.Dia sengaja berkata seperti itu agar pemuda tersebut tahu bahwa Helena adalah istrinya dan akan mundur teratur. Tetapi ternyata pemuda itu bersikap seolah-olah tidak mendengarkan ucapannya tadi dan membalas ucapan Toby sambil tertawa.“Hahaha. Pak, kamu jangan bercanda denganku. Perempuan cantik seperti dia nggak mungkin istrimu.”Kepala langsung Toby terangkat ketika dia mendengar ucapan tersebut.“Jangan sembarangan bicara di sini! Aku nggak akan tukaran tempat duduk!”Kalau orang lain yang berada di posisi Toby saat ini, sudah dipastikan orang tersebut sudah meledak di tempat. Toby merasa emosinya masih cukup stabil dan bisa dia kendalikan. Tetapi ternyata pemuda itu masih tetap keras kepala dan curiga dengan dirinya. Sebaik apa pun emosi Toby, dia pasti tidak bisa menahannya.Helena yang mendengar orang asing tengah memarahi suaminya merasa tidak terima. Keningnya berlipat dalam
Dari raut wajahnya bisa terlihat ekspresi sungkan dan hormat pada lelaki itu. Posisi manajer di bagian bandara merupakan posisi yang sangat tinggi sekali. Tentu saja pramugari tersebut tahu dengan jelas akan hal itu.Dia melihat ke arah Toby dan menatapnya dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan tatapan menilai. Saat dia melihat pakaian yang dikenakan oleh Toby, dia langsung menebak bahwa lelaki itu merupakan orang biasa saja.Pemuda tersebut tampak tidak sabar dan berkata, “Cepat usir dia keluar dari sini, tingkat kesabaranku sudah mau habis!”Mendengar ucapan pemuda itu membuat pramugari tadi semakin yakin bahwa yang terjadi sekarang bukan sebuah candaan belaka. Kalau dia berhasil melakukan apa yang pemuda itu inginkan, kemungkinan dia bisa naik jabatan. Tentu saja dia tahu juga risiko yang akan dia terima jika dia membantah.Pramugari tadi berpikir sesaat kemudian dengan cepat dia memutuskan untuk membela pemuda itu.“Baik, akan segera dibereskan,” jawab pramugari sambil mengangg