Setelah Arthur melihat bayangan hitam tersebut, sebersit perasaan tidak enak menyerangnya tanpa ampun. Dengan refleks dia menghindar dengan emosi yang nyaris meledak di dadanya.Meski seberapa cepat dia menghindar, dia tetap terkena pukulannya. Awalnya Arthur pikir dia akan mati, udara di sekitarnya berhenti selama beberapa detik.Arthur menunduk dan menyadari bahwa bayangan hitam tadi hanya sebuah puntung rokok. Perasaan malu yang begitu besar menyerangnya tanpa ampun. Apa maksud Toby? Bisa-bisanya dia menggunakan puntung rokok untuk menyerang dirinya?!“Kau!” Arthur menahan geramannya dan berseru dengan nada tertahan.Toby hanya tertawa kecil sambil berkata dengan nada suara jenaka, “Apanya yang kamu? Seharusnya kamu berterima kasih padaku. Untungnya hanya puntung rokok, kalau tadi itu adalah peluru, kemungkinan nyawamu sudah melayang!”Tadi dia tidak mengeluarkan tenaga sama sekali, jika tidak maka puntung rokok itu akan memiliki kemampuan yang sama seperti sebuah peluru ketika mene
Toby juga tidak banyak berbasa-basi dengan Arthur. Dia hanya melirik lelaki itu dengan dingin kemudian berkata, “Kalau kamu nggak bisa berhasil, lebih baik menyerah saja.”Arthur tahu kalau Toby memberikan dia sebuah alasan untuk pergi. Tanpa menghabiskan waktu lebih lama lagi, lelaki itu hanya melemparkan senyum penuh terima kasih pada Toby dan berbalik pergi dari sana.Toby hanya melihat Arthur pergi dan tidak menghentikan lelaki itu. Setidaknya ketika dia kembali nanti, lelaki itu bisa sampaikan kabar ini pada Seventh King Dragon dan membuat niat lelaki itu padam.Sesuai dengan prediksi Toby, Arthur langsung melaporkan kejadian yang dia alami tadi pada Seventh King Dragon. Lelaki itu memberi tahu semuanya melalui telepon karena dia tidak berani berhadapan langsung dengan Seventh King Dragon.Arthur hanya mengucapkan permintaan maaf, kemudian kabur dengan membawa bayarannya. Seventh King Dragon yang tahu bahwa Arthur gagal serta kabur dengan membawa uangnya tampak sangat marah. Dia t
“Baik, aku setuju,” jawab Seventh King Dragon sambil mengangguk. Dia tidak mungkin menolak sesuatu hal yang baik dengan cuma-cuma.Untuk sesaat dia lupa dengan apa permintaan dari lelaki itu, tetapi Seventh King Dragon juga sudah tidak terlalu banyak memikirkannya lagi. Yang dia inginkan saat ini hanya menyelesaikan permintaan dan tugas dari orang itu.Lelaki berbaju hitam itu mengangguk dengan puas karena sesuai dengan apa yang dia inginkan. Di waktu yang sama, Seventh King Dragon memandang lelaki yang ada di depannya ini dengan tidak mengerti. Dia tidak bisa menebak kenapa lelaki itu berbuat seperti ini, dengan penasaran dia bertanya,“Kamu siapa? Kamu ada dendam apa dengan Toby?”“Tentu saja,” jawab lelaki berbaju hitam itu sambil tertawa.“Bukankah kalian ada pepatah yang mengatakan bahwa musuhnya musuh adalah teman?”“Ternyata seperti itu,” gumam Seventh King Dragon yang tampak mengerti, setelah itu dia kembali berkata, “Kita itu bukan musuh, tapi musuh kita adalah orang yang sama
Setelah Toby mendengar percakapan tersebut, sudut bibirnya terangkat ke atas. Orang itu mengatakan dia tidak akan bisa hidup lebih dari hari ini? Toby hanya tertawa miring karena tidak mengerti lelaki berbaju hitam itu mendapat keberanian dari mana untuk mengatakan kalimat seperti itu.Namun ada baiknya juga, karena lelaki berbaju hitam itu mau menantangnya, maka dia juga akan mengerahkan semua kemampuannya tanpa sungkan hingga titik penghabisan terakhir.Sekarang Toby sudah dalam keadaan siap dan tidak takut dengan siapa pun yang mencari masalah dengan dirinya. Lelaki berbaju hitam memutuskan untuk menggunakan cara paling cepat dan tanpa basa basi. Dia berjalan masuk dari pintu gerbang dan langsung bertemu dengan Toby. Senyumnya terukir lebar ketika melihat sosok orang yang dia cari ada di sana.Di waktu yang sama Toby juga melihat lelaki berbaju hitam itu. Tapi dia tidak terlihat gusar dan panik. Dia sendiri juga tidak terkejut dengan kemunculan orang itu.“Kamu datang untuk membunuh
“Datang dari luar negeri?” Toby mendadak dibuat bingung. Apa yang sedang terjadi? Dia dan orang dari luar negeri tidak ada terlibat hubungan apa pun. Kenapa ada orang dari luar negeri yang mencoba menyerangnya?Untuk sesaat Toby dibuat tidak mengerti karena dia menganggap lelaki berbaju hitam ini bukan orang sederhana. Dia berpikir sesaat dan mulai menyerang lelaki itu lagi sambil berkata, “Karena kamu orang luar, berarti jauh lebih mudah dihadapi!”Karena Thermal merupakan tempat di mana asal kekuatan internal, sedangkan sehebat apa pun kekuatan internal, tidak akan bisa dibandingkan dengan kekuatan internal Kota Thermal. Dari alasan ini bisa dibilang bahwa lelaki berbaju hitam itu akan kalah.Hal ini yang membuat Toby begitu percaya diri bahwa dirinya akan menang. Lelaki berbaju hitam itu menangkap senyum di bibir Toby dan sebersit perasaan tidak enak menyerangnya dengan kuat. Bahkan dia bertanya pada diri sendiri apakah dirinya sudah terlalu menyepelekan lawannya? Apakah dia akan ka
Toby tidak tahu harus berkata apa. Dia ingin mengatakan lelaki itu pintar, tetapi nyatanya juga sangat bodoh. Mau mengatakan lelaki itu bodoh, tetapi faktanya dia juga cukup pintar.“Aku nggak akan membunuhmu dan kamu juga nggak akan bisa membunuhku,” ujar Toby sambil tersenyum puas. Kalau bukan karena dia tidak ingin mengenai noda darah yang lebih banyak, sudah pasti lelaki itu telah dibunuh oleh Toby sedari tadi.Ditambah lagi Helena dan yang lainnya pasti juga akan merasa sangat takut. Toby tidak ingin mereka mengalami ketakutan yang sama lagi. Yang paling penting, vila ini masih bisa naik harga, tapi kalau banyak orang yang mati di sini maka lambat laun akan menjadi vila angker. Dari segi mana pun tidak ada untungnya bagi Toby.Lelaki berbaju hitam itu tidak ada niat berterima kasih pada Toby, melainkan dia berkata, “Cepat atau lambat aku pasti akan berhasil. Kamu jangan pikir aku akan terharu dengan sikapmu yang seperti itu, jangan bermimpi!”Toby hanya tersenyum masam karena tida
First King datang dengan Limousine ke Larnwick. Sekarang kota itu terlihat sangat serius seakan hendak menyambut ketua mereka.Namun sikap seperti itu ditujukan pada First King dan Dragon Queen yang datang. Sepertinya posisi Spectra memiliki tempat yang istimewa di kota Larnwick. First King tersenyum miring dalam hati ketika melihat sosok Dragon Queen.Dia merasa tidak hanya hati perempuan itu yang kotor, tetapi tubuhnya juga kotor.“Ternyata kamu nggak berubah selama sekian tahun. Sedikit pun nggak ada yang berubah,” ujar First King sambil tertawa keras.“Kamu juga semakin tua semakin kuat,” ujar Dragon Queen ketika mendengar kalimat First King.Di mata orang lain, hubungan First King dan Dragon Queen sangat harmonis. Tetapi dalam benak mereka sangat jelas tahu bahwa sebenarnya mereka saling ingin menyingkirkan pasangan mereka.Namun karena Toby memperbesar masalah ini, mau tidak mau membuat mereka mengesampingkan dendam mereka dan memilih untuk berdiskusi dan mengambil keputusan.Fir
Dengan begitu maka bukan hanya dia saja yang akan disalahkan. Semua orang yang mendengarnya mulai mengumpat dalam hati. Mereka menganggap First King sangat licik karena bisa-bisanya membawa mereka masuk dalam rencananya. Mereka semua juga belum mengatakan untuk menyetujui ide tersebut bukan?First King menyapukan pandangannya ke sekeliling dan melihat raut wajah orang-orang yang tidak senang dengan sarannya. Dia tersenyum bengis dan berkata, “Kalau ada ide lain bisa disampaikan, aku akan menghargainya.”Dragon Queen dan King Dragon yang lainnya saling berpandangan dengan raut wajah mengeras. Jelas sekali First King sedang mengancam mereka. Semua orang yang ada di sana memandang First King dengan penuh kebencian. Untuk sesaat mereka tidak tahu harus berbuat apa.Hasil seperti ini bukan merupakan kesempatan yang baik bagi mereka. Mereka mengumpat dalam hati karena tidak tahu harus melakukan apa. Mereka semua tahu dengan pasti bahwa diri mereka tidak bisa menolaknya. Siapa yang menolak ma