Kalau bukan dia yang melihatnya sendiri, Toby pasti tidak akan percaya. Dia yakin pasti ada sesuatu yang aneh telah terjadi. Tetapi titik keanehan ini masih belum bisa dia katakan ada di mana.Dia memperhatikan lagi surat itu secara saksama, tetapi di dalam surat ini tidak menuliskan kapan waktu mereka akan bergerak. Surat tersebut hanya menuliskan sebuah ancaman yang diberikan pada Toby.Toby tahu cara ini adalah cara yang sering digunakan oleh Ambore dengan menyerang mental dari sasaran mereka. Tujuan mereka adalah agar target merasa cemas dan panik. Cara ini mungkin bisa digunakan di diri orang lain, tetapi tidak berlaku untuk Toby.Dari awal Toby sudah mempersiapkan semuanya dengan lengkap. Kalau mereka memang mau menyerangnya, mereka juga harus tahu apakah mereka bisa melawan Toby?Toby tidak khawatir dengan dirinya sendiri, tetapi orang yang paling dia khawatirkan adalah Helena dan yang lainnya. Toby yakin dia bisa menghadapi Ambore, tetapi bagaimana dengan Helena dan yang lainny
Setelah Ambore terlibat pertarungan dengan Toby, mereka baru menyadari seberapa besar kemampuan Toby. Ekspresi wajah mereka terlihat mengeras ketika memandang Toby, untuk sesaat mereka tidak bisa mengendalikan lelaki itu.Semuanya terasa bingung dan merasa lawannya kali ini sangat sulit sekali. Toby yang menyadari kebingungan Ambore tetap terlihat tenang dan santai. Mereka benar-benar tidak ada apa-apanya bagi Toby.Satu persatu dari wajah Ambore menggambarkan raut bingung dan gusar.Dalam waktu singkat, satu per satu dari anggota tim Ambore mulai ditaklukkan oleh Toby. Padahal Ambore merupakan orang terpilih dan terlatih, tetapi sekarang mereka justru tidak bisa mengalahkan Toby.Setelah Toby berhasil mengalahkan Ambore, lelaki itu bertanya, “Siapa yang memerintahkan kalian?”Semua orang di depan Toby tampak mengangkat dagu dengan angkuh tanpa menjawab pertanyaan lelaki itu. Meski mereka tidak menjawab Toby, tetapi dia sudah bisa menebak siapa orang di balik ini semua. Siapa lagi kala
“Baik, aku percaya padamu! Aku yakin kamu bisa berhasil!” Untuk kali ini Seventh King Dragon percaya sepenuhnya dengan kemampuan Arthur.Sudut bibir Arthur terangkat ke atas. Baginya, ini merupakan kesempatan bagus untuk dia menunjukkan kemampuannya. Arthur dengan sengaja berkata, “Tuan, untuk kali ini aku nggak mau terima gaji. Aku hanya ingin membalaskan dendam teman-temanku!”“Baik!” sahut Seventh King Dragon sambil menganggukkan kepalanya semangat.Melihat majikannya yang benar-benar tidak memberikan sepeser pun padanya hanya bisa menangis sedih dalam hati. Sekarang dia merasa sangat menyesal telah berkata seperti itu. Kalau tahu hasilnya akan seperti ini, seharusnya dia tidak mengajukan ide tidak menginginkan uang.Sekarang dia merasa sangat frustrasi dan yang bisa dia lakukan sekarang hanya menyesali keputusannya saja.“Tuan, aku hanya ingin mengatakan satu hal. Kali ini, aku merasa sangat yakin,” ujar Arthur lagi.Seventh King Dragon merasa bingung ketika melihat Arthur masih ti
Setelah Arthur melihat bayangan hitam tersebut, sebersit perasaan tidak enak menyerangnya tanpa ampun. Dengan refleks dia menghindar dengan emosi yang nyaris meledak di dadanya.Meski seberapa cepat dia menghindar, dia tetap terkena pukulannya. Awalnya Arthur pikir dia akan mati, udara di sekitarnya berhenti selama beberapa detik.Arthur menunduk dan menyadari bahwa bayangan hitam tadi hanya sebuah puntung rokok. Perasaan malu yang begitu besar menyerangnya tanpa ampun. Apa maksud Toby? Bisa-bisanya dia menggunakan puntung rokok untuk menyerang dirinya?!“Kau!” Arthur menahan geramannya dan berseru dengan nada tertahan.Toby hanya tertawa kecil sambil berkata dengan nada suara jenaka, “Apanya yang kamu? Seharusnya kamu berterima kasih padaku. Untungnya hanya puntung rokok, kalau tadi itu adalah peluru, kemungkinan nyawamu sudah melayang!”Tadi dia tidak mengeluarkan tenaga sama sekali, jika tidak maka puntung rokok itu akan memiliki kemampuan yang sama seperti sebuah peluru ketika mene
Toby juga tidak banyak berbasa-basi dengan Arthur. Dia hanya melirik lelaki itu dengan dingin kemudian berkata, “Kalau kamu nggak bisa berhasil, lebih baik menyerah saja.”Arthur tahu kalau Toby memberikan dia sebuah alasan untuk pergi. Tanpa menghabiskan waktu lebih lama lagi, lelaki itu hanya melemparkan senyum penuh terima kasih pada Toby dan berbalik pergi dari sana.Toby hanya melihat Arthur pergi dan tidak menghentikan lelaki itu. Setidaknya ketika dia kembali nanti, lelaki itu bisa sampaikan kabar ini pada Seventh King Dragon dan membuat niat lelaki itu padam.Sesuai dengan prediksi Toby, Arthur langsung melaporkan kejadian yang dia alami tadi pada Seventh King Dragon. Lelaki itu memberi tahu semuanya melalui telepon karena dia tidak berani berhadapan langsung dengan Seventh King Dragon.Arthur hanya mengucapkan permintaan maaf, kemudian kabur dengan membawa bayarannya. Seventh King Dragon yang tahu bahwa Arthur gagal serta kabur dengan membawa uangnya tampak sangat marah. Dia t
“Baik, aku setuju,” jawab Seventh King Dragon sambil mengangguk. Dia tidak mungkin menolak sesuatu hal yang baik dengan cuma-cuma.Untuk sesaat dia lupa dengan apa permintaan dari lelaki itu, tetapi Seventh King Dragon juga sudah tidak terlalu banyak memikirkannya lagi. Yang dia inginkan saat ini hanya menyelesaikan permintaan dan tugas dari orang itu.Lelaki berbaju hitam itu mengangguk dengan puas karena sesuai dengan apa yang dia inginkan. Di waktu yang sama, Seventh King Dragon memandang lelaki yang ada di depannya ini dengan tidak mengerti. Dia tidak bisa menebak kenapa lelaki itu berbuat seperti ini, dengan penasaran dia bertanya,“Kamu siapa? Kamu ada dendam apa dengan Toby?”“Tentu saja,” jawab lelaki berbaju hitam itu sambil tertawa.“Bukankah kalian ada pepatah yang mengatakan bahwa musuhnya musuh adalah teman?”“Ternyata seperti itu,” gumam Seventh King Dragon yang tampak mengerti, setelah itu dia kembali berkata, “Kita itu bukan musuh, tapi musuh kita adalah orang yang sama
Setelah Toby mendengar percakapan tersebut, sudut bibirnya terangkat ke atas. Orang itu mengatakan dia tidak akan bisa hidup lebih dari hari ini? Toby hanya tertawa miring karena tidak mengerti lelaki berbaju hitam itu mendapat keberanian dari mana untuk mengatakan kalimat seperti itu.Namun ada baiknya juga, karena lelaki berbaju hitam itu mau menantangnya, maka dia juga akan mengerahkan semua kemampuannya tanpa sungkan hingga titik penghabisan terakhir.Sekarang Toby sudah dalam keadaan siap dan tidak takut dengan siapa pun yang mencari masalah dengan dirinya. Lelaki berbaju hitam memutuskan untuk menggunakan cara paling cepat dan tanpa basa basi. Dia berjalan masuk dari pintu gerbang dan langsung bertemu dengan Toby. Senyumnya terukir lebar ketika melihat sosok orang yang dia cari ada di sana.Di waktu yang sama Toby juga melihat lelaki berbaju hitam itu. Tapi dia tidak terlihat gusar dan panik. Dia sendiri juga tidak terkejut dengan kemunculan orang itu.“Kamu datang untuk membunuh
“Datang dari luar negeri?” Toby mendadak dibuat bingung. Apa yang sedang terjadi? Dia dan orang dari luar negeri tidak ada terlibat hubungan apa pun. Kenapa ada orang dari luar negeri yang mencoba menyerangnya?Untuk sesaat Toby dibuat tidak mengerti karena dia menganggap lelaki berbaju hitam ini bukan orang sederhana. Dia berpikir sesaat dan mulai menyerang lelaki itu lagi sambil berkata, “Karena kamu orang luar, berarti jauh lebih mudah dihadapi!”Karena Thermal merupakan tempat di mana asal kekuatan internal, sedangkan sehebat apa pun kekuatan internal, tidak akan bisa dibandingkan dengan kekuatan internal Kota Thermal. Dari alasan ini bisa dibilang bahwa lelaki berbaju hitam itu akan kalah.Hal ini yang membuat Toby begitu percaya diri bahwa dirinya akan menang. Lelaki berbaju hitam itu menangkap senyum di bibir Toby dan sebersit perasaan tidak enak menyerangnya dengan kuat. Bahkan dia bertanya pada diri sendiri apakah dirinya sudah terlalu menyepelekan lawannya? Apakah dia akan ka