Share

18. Perkara Gaun

Jantung Jingga berpacu semakin kuat, lututnya gemetar saat wajah Davin semakin mendekat ke wajahnya.

Mata Jingga kemudian terpejam dengan perasaan takut. Napas hangat Davin yang menerpa wajahnya membuat Jingga berteriak dan secara spontan mendorong Davin dengan sekuat tenaga.

"Aku mohon maafkan aku. Ja-jangan mencekikku. Aku janji, aku nggak akan mengulang kesalahan yang sama. Please… beri aku kesempatan, jangan menghukumku, Dave. Aku… aku… masih ingin hidup,” lirih Jingga sambil mengatupkan kedua telapak tangannya di dada.

“Apa? Mencekik?” Davin terperangah, sekaligus merasa sesak saat melihat Jingga yang tampak ketakutan. “Siapa yang akan mencekikmu, Jingga? Kamu pikir aku pria yang sekejam itu?”

Jingga terdiam. Perlahan kelopak matanya terbuka dan menatap Davin dengan bingung. “Jadi barusan, kamu bukan mau mencekik leherku?”

Davin mengusap wajahnya dengan kasar. “Bukan.”

“Lalu? Kamu bilang, kamu mau menghukumku?”

Mata Davin mengerjap, jemarinya menggaruk dahi dan ia tampak salah t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Ririn Satkwantono
ueedaaaaaaaann
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
gimana to Davin, itu kan gaun pilihan jingga
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
kebanyakan mikir dan insecure sih kamu jingga
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status