Share

Bab 245

Asih merasa Barra sudah tersudut, mengerti posisi yang hanya seorang supir dari keluarga Nia.

Jadi, tidak boleh belagu, sombong, apa lagi sampai sok berkuasa.

Hingga akhirnya mobil pun menepi tepat di sisi jalanan sepi.

Membuat Asih pun bingung dan bertanya-tanya apakah yang terjadi.

"Kenapa berhenti di sini?" Asih pun melihat sekiranya yang mulai gelap dan sangat sepi, hanya ada sesekali kendaraan yang lewat.

Ah, Asih yang dari tadi bersantai seakan berhasil membuat Barra kesal terlalu sibuk memainkan ponselnya.

"Ini bukan jalan pulang, kau mau membawa aku ke mana?" tanya Asih dengan panik.

Dia pun menyilangkan kedua tangannya di dada, pikirannya benar-benar buruk saat ini.

"Jangan bilang, kamu mau melecehkan aku!" tebak Asih.

"Halo," Barra pun memilih menghubungi seseorang lewat sambungan telepon seluler miliknya.

Tidak perduli pada Asih yang begitu kesal padanya.

Setelah selesai berbicara lewat sambungan telepon seluler, Asih pun kini mengerti mengapa bisa Barra menepikan mobilnya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rosanah Sweet
pusing kepala...
goodnovel comment avatar
Aerylindaeli
Barra bagai mana sich
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status