Share

Part 22

Tohir terduduk lemas di kursi depan meja dokter.

"Bapak bisa berangkat mencari darah sekarang. Sebelum keadaan terlambat," ujar dokter membuat Tohir tersadar.

"I-iya, Pak. Berapa kantung yang dibutuhkan?" tanyanya gagap.

"ini

Pria itu berdiri dan melangkah dengan gontai keluar ruang. Di pintu, Tohir sudah dihadang dua anggota polisi yang sedari tadi menunggu.

"Pak, bisakah urusan ini kita selesaikan nanti? Saya harus mencari darah dulu. Anak saya kritis dan membutuhkan banyak darah," pinta Tohir memelas.

"Anggota keluarga lain, Pak?" tanya salah satu dua pria berseragam cokelat.

"Ada istri saya sedang menenangkan Ibu. Apa tidak bisa nanti, Pak? Saya mohon kebijaksanaannya. Toh saya tidak akan melarikan diri," ucap Tohir asal.

"Bukan seperti itu, Pak. Ini untuk laporan karena ada korban lain yang ditabrak anak Bapak." Tohir terkesiap. Sedari datang tadi memang belum tahu bila Nadia menabrak orang lain. Pun dengan kronologi kejad

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Masyitah Johar
alur ceritanya bagus... menggambar kehidupan yang sebenarnya diuraikan secara lugas bagai roda kehidupan itu memang ada dan bisa terjadi pada siapapun yang akhirnya dapat mendekatkan kita pada sang Khalik
goodnovel comment avatar
Susy Guntur
ceritanya di ulur2 makin panjang dan membosankan. Rugi membeli koin,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status