Share

Part 105

Part 105

Dania berusaha bersikap manis dan tersenyum ramah. Ia mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. “Apa kabar?” tanya Dania.

“Baik,” jawab Han cuek. “Mana orangnya?”

“Sedang keluar. Aku tahu Pak Han pasti belum makan. Aku suruh dia buat belikan makanan dulu,” jawab Dania.

“Tidak usah lama-lama. Aku tidak punya waktu banyak,” kata Han yang terlihat lelah.

“Sudah ngopi?” tanya Dania.

“Belum sempat,” jawabnya.

Dania melihat sebuah tanda merah di leher Han. Ia sudah cukup tahu, semalam laki-laki itu dari mana.

Han memang sedang sering menginap di tempat Sely.

“Aku buatkan kopi, ya?” Dania menawarkan.

“Boleh. Tetapi aku tidak bisa lama di sini,” katanya.

“Ok, gak papa. Duduk saja,” kata Dania.

“Yang pahit, tanpa gula.”

Mendengar permintaan Han, Dania jadi muncul sebuah ide.

Ia ingat masih menyimpan obat tidur di lemari. Dengan hati-hati, Dania memasukkan obat tidur yang telah dihancurkan ke dalam kopi Han.

Kopi sudah tersaji di hadapan suami sirinya. Dengan hati berdeba
Nay Azzikra

Setelah ini kembali pada bab penculikan Aira ya ....

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Uswatul Muzayyanah
makin penasaran, pengen segera tahu nasib Aira
goodnovel comment avatar
Revania Miracle
Semoga semuanya baik" aja yah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status