Share

Bagian 124

Mendengar bapak berbicara dengan Lik Mimin, entah mengapa, firasat ini mengatakan bahwa hal ini akan menimbulkan masalah baru di keluarga kami.

“Kalau timbul masalah, aku tidak mau ikut-ikutan lho, Pak.” Aku berkata sambil meminta gawai pada bapak.

“Kamu tenang saja. Niat bapak ini nbaik. Seharusnya, Mimin berterima kasih sama bapak.”

Tidak kujawab ucapan bapak barusan. Aku memilih menjahit kembali.

***

Iyan, Rani, serta Aira pulang saat hampir zuhur. Wajah tegang tegambar jelas dari pasangan suami istri itu.

“Bagaimana hasil pemeriksaannya, Yan? Sudah keluar ginjal siapa yang cocok?” Aku memulai pembicaraan, ketika kami beristirahat di ruang makan yang bersebelahan dengan balai tempat menjahit.

“Sudah, Mas. Punyaku yang lebih cocok untuk Aira,” jawab Iyan, terlihat lemas. “Mas, gimana dengan masalah biaya?”

“Tidak cukup kalau pakai uang Rani?” tanyaku mema

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Sagita Rius
nah, itu dia,,,karena ga tau aturan agama, paling ga yg dasar wae deh
goodnovel comment avatar
RikaRose RikaRose
anjriiit banciiiii
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
hahahaha......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status