Share

BAB 61

Aliya terperangah begitu mobil yang ia tumpangi memasuki gerbang tinggi.

Jika tidak melihat dengan mata kepalanya sendiri, ia tidak akan percaya ada rumah dengan lahan seluas ini, selain pada film-film luar. Aliya memperkirakan luas lahan rumah ini lebih dari lima ribu meter.

“Ini… rumah Elang?” tanyanya tak percaya.

“Bukan. Ini rumah ibunya. Rumah Einhard ada di BSD,” Ridwan menjawab.

“Kalau yang di Bandung itu?”

“Emm.. ya rumah mereka juga,” jawab Ridwan lagi dengan enteng.

“Oh…” sahut Aliya pelan. Ia menelan ludah. Ia memang menyangka Elang berasal dari keluarga kaya. Namun tak pernah terbayangkan olehnya, keluarganya sekaya ini.

Perasaan tidak nyaman langsung muncul dalam diri Aliya.

“Wan… Apa… Apa aku memang harus ketemu ibunya Elang?” tanya Aliya dengan gugup.

“Teh Aliya mau batalin?” tanya Ridwan tanpa menoleh. Ia masih melajukan mobilnya melalui jejeran pohon palem di kanan mereka.

“Elang… di mana?” Aliya balik bertanya.

“Lagi ke Bandung, Teh. Tapi malam ini dia bali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status