Share

Bab 42

Author: Charla Swan
last update Last Updated: 2023-06-14 06:36:59

"Apa? Lalu bagaimana keadaannya sekarang?"

"Sebaiknya Anda ke rumah sakit terlebih dahulu dan berbicara langsung dengan dokter."

Lutut Brianna terasa lemas dan kepalanya berdengung setelah menerima telepon dari tempat Samantha dirawat. Brianna menopang badannya pada tembok agar tidak jatuh.

"Baik, saya akan segera kesana."

Brianna memutuskan teleponnya dan segera masuk kembali ke dalam ruangan rapat. Dia berjalan dengan langkah cepat langsung mendekati Steven. Wajahnya pucat pasi dan matanya berkaca-kaca, dia berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Maaf Tuan Pierce, aku harus pergi." Kata Brianna dengan suara serak dan gemetar.

Steven dapat melihat tangannya memegang ponselnya dengan gemetar. Ingin rasanya dia memeluknya dan memberikan ketenangan pada wanita dihadapannya itu.

Semua orang yang ada diruangan itu terkejut melihat Brianna yang menghampiri langsung Presiden Pierce. Betapa beraninya Brianna berbicara langsung menatap mata Steven. Mereka menahan napas, mengantisipa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 43

    Kelopak mata Brianna terasa berat, dan wanita itu jatuh kedalam tidur yang nyenyak hanya dalam beberapa menit. Setelah melihat Brianna tidur, Steven melepaskan jasnya dan menyampirkannya di sofa, lalu melonggarkan simpul dasi di lehernya.Dia keluar menemui James dan memberikan beberapa instruksi pada asistennya itu. James menganggukkan kepala dan pergi. Saat kembali lagi, James membawa kantong berisikan makanan. Lalu pria itu pergi lagi dan meninggalkan Steven di rumah sakit.Tidak lama kemudian, Samantha mulai siuman dan membuka matanya dengan lemah. Steven yang sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya merasakan Samantha sudah sadar dan menghampiri Samantha."Kamu sudah sadar, Bu? Bagaimana perasaanmu sekarang?" Tanya Steven pelan.Samantha tidak memberi jawaban, melainkan dia menatap Steven dengan bingung."Kamu siapa anak muda? Kenapa kamu disini? Dimana anakku?" Tanya Samantha dengan suara lemah.Steven terdiam sejenak karena mendengar pertanyaan Samantha. Lalu dengan sabar dia me

    Last Updated : 2023-06-14
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 44

    'Apa kamu baik-baik saja? Apa yang terjadi?' Saat Brianna dan Samantha sedang mengobrol, ponsel Brianna yang ada di meja kerja Steven berkelip. Steven dapat melihat itu adalah pesan masuk dari Arron! Mata Steven memicing tajam saat melihat pesan itu. Dia sengaja mendiamkannya dan tidak memberitahu Brianna. "Halo Nyonya Samantha... Bagaimana kabarmu siang ini?" Perawat masuk dan membawakan makan untuk Samantha. Samantha tidak bisa makan sembarang makanan, dan makanannya pun harus dihaluskan."Kabar baik Suster Carry." Jawab Samantha dengan senyuman.Perawat itu menyiapkan meja makan untuk Samantha sebelum dihentikan oleh Brianna."Biar aku yang menyuapinya, Suster." Brianna berkata dengan sopan."Baiklah. Ah, siapa pemuda tampan ini?" Tanya Suster paruh baya itu saat melihat Steven."Dia adalah menantuku. Dia sangat tampan kan?" Samantha tersenyum berseri-seri sambil membangga-banggakan Steven. Brianna tersipu malu saat ibunya membicarakan Steven dengan bersemangat."Anda pasti sen

    Last Updated : 2023-06-15
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 45

    "Brie, bisakah kamu membantuku fotokopi dokumen ini? Aku harus menyerahkannya pada Tuan Pierce segera." Antony Collin berkata pada Brianna saat melihat wanita itu keluar dari ruangan asisten manajer.Jantung Brianna berdegup kencang saat mendengar nama Steven disebutkan. Brianna menerima dokumen itu dari tangan Antony dan mendekapnya di dada."Baik Tuan Collin."Brianna berjalan ke ruangan fotokopi yang letaknya bersebelahan dengan ruang pantry. Kebetulan Arron sedang membuat kopi di sana melihat Brianna lewat."Brianna." Panggil Arron.Bibir Arron membentuk senyum lebar saat melihat Brianna. Pria itu kemudian menghampirinya ke tempat mesin fotokopi."Hai Arron.. Membuat kopi?" Tanya Brianna sambil meletakkan dokumen diatas meja."Ya. Aku harus merevisi desain dan begadang semalaman.""Brianna, kamu terlihat pucat... Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Arron lagi saat melihat warna wajah Brianna yang pucat."Aku hanya kurang tidur.""Aku mengirimimu pesan, tapi kau tidak membalas, aku san

    Last Updated : 2023-06-15
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 46

    Brianna dengan susah payah mencerna pertanyaan dokter Anastasia. Dia berusaha mengingat kapan terakhir kali dia datang bulan. Anastasia memberinya tatapan penuh tanda tanya."Tidak, aku belum menikah dokter." Jawab Brianna gugup."Aku memang mempunyai sakit lambung akut."Anastasia memberi Brianna senyuman kecil dan tidak mendesak Brianna dengan pertanyaan lainnya. Dia memberi Brianna sebotol air mineral dan sebutir obat. "Minumlah, ini vitamin penambah darah." Brianna mengambil vitamin dan minuman dari tangan Anastasia. Dia ragu-ragu sejenak sebelum memasukkan vitamin itu kedalam mulutnya, dan meneguk air untuk mendorongnya masuk kedalam kerongkongannya."Apa aku boleh pulang sekarang?" Tanya Brianna setelah meminum vitaminnya."Boleh. Kamu mau aku panggilkan temanmu untuk mengantarkanmu?""Tidak perlu, aku bisa naik taksi."Beruntung tadi Arron sudah membawakan tasnya, jadi Brianna tidak perlu kembali ke ruangan. Dia langsung mengambil tasnya dan berjalan menuju pintu keluar klini

    Last Updated : 2023-06-16
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 47

    "Temani aku, kumohon..." Brianna berkata dengan mata yang berkaca-kaca.Steven mendesah pelan sebelum melepaskan jasnya, kemudian melonggarkan dasi dan membuka kancing paling atas kemejanya. Lalu Steven mengambil tempat di sebelah Brianna, berbaring di sisi wanita itu.Brianna segera memeluk tubuh Steven dan membenamkan wajahnya pada dada Steven. Steven merasakan bajunya menjadi panas. Dia menundukkan kepalanya dan melihat bajunya sedikit basah."Apa kamu menangis? Ada apa?" Tanyanya dengan lembut sambil mencoba melihat wajah Brianna."Tidak!" Brianna menolak melihat Steven, dan semakin mengeratkan pelukannya pada pria itu.Steven pun tidak memaksanya. Dia hanya berbaring dan mengusap rambut Brianna. Brianna pun merasa sedikit lebih santai dan nyaman berada di dekapan Steven."Steven... Bagaimana jika..." kata-kata Brianna tercekat di tenggorokannya."Hmm?" 'Bagaimana jika aku mencintaimu? Bagaimana jika aku mengandung anakmu?' Hati Brianna dipenuhi dengan pertanyaan yang tak dapat d

    Last Updated : 2023-06-16
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 48

    "Kamu membuatku kaget!" Sontak Brianna menolehkan kepalanya dan melihat Steven sedang berjalan menghampirinya. Brianna memegangi dadanya yang berdebar karena kaget."Apa yang sedang kamu lakukan disini?" Steven mengulangi pertanyaannya lagi.Brianna menyunggingkan senyuman tipis. Wajahnya sudah tidak pucat seperti tadi pagi lagi. Brianna memalingkan pandangannya dari Steven yang menawan, dan mendongakkan kepala melihat bintang yang bersinar terang malam itu."Aku bosan di dalam kamar, jadi aku jalan-jalan sekalian menurunkan makan malamku tadi."Steven berjalan ke samping Brianna, dan ikut duduk di ayunan panjang yang sedang di duduki Brianna. Steven mengambil alat tes kehamilan dari saku celananya dan menunjukkannya pada Brianna."Apa kamu sedih karena ini?" Tanya Steven pelan.Brianna terperangah melihat alat tes kehamilan yang dipegang Steven. 'Mengapa dia bisa menemukannya?' Brianna terdiam cukup lama sebelum menemukan suaranya kembali."Aku...." Brianna menggigiti bagian dalam b

    Last Updated : 2023-06-18
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 49

    "Aku benar-benar tidak ada hubungan seperti yang kalian pikir dengannya. Dia itu... dia itu teman dari temanku." Brianna susah payah mencari jawaban.Mata Arron menyorotkan sedikit rasa kecewa saat mendengar jawaban Brianna, namun dengan cepat sorot itu hilang dengan senyuman."Sudah, ayo dimakan makananmu.""Brie, kamu mau ikut kami ke mal tidak? Kami mau mencari gaun untuk pesta tahunan nanti." Lili bertanya dengan suara manja.Brianna menimbang sejenak sebelum memberikan jawabannya."Baiklah.""Arron, kamu mau ikut?" Lili melontarkan pertanyaannya pada pria yang disukainya itu."Tidak, terima kasih. Kalian para wanita berbelanja, aku hanya akan jadi pembawa kantong belanjaan kalian." Tolak Arron sambil tertawa, kemudian diikuti para wanita.Sore harinya sepulang kerja mereka berempat, Lili, Jenifer, Elizabeth, dan juga Brianna, pergi ke mal yang letaknya tidak jauh dari gedung kantor tempat mereka bekerja. Mereka berjalan kaki ke pusat perbelajaan kelas atas."Hei, seharusnya kita

    Last Updated : 2023-06-19
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 50

    Mobil Steven berhenti saat lampu merah menyala. Steven menangkup wajah Brianna dan menanamkan ciuman di bibir wanita itu. Mata Brianna membesar seketika karena terkejut dengan aksi Steven, sebelum dia memejamkan mata, ikut terbuai dalam ciuman menggoda pria itu.Steven memegang belakang leher Brianna dan memperdalam ciuman mereka. Suasana di dalam mobil menjadi panas dan bergairah, membuat mereka lupa kalau mereka sedang berada di tengah jalan!'Beep... Beep...!!!'Brianna tersentak dengan bunyi klakson dari mobil di belakang mereka. Wanita itu membuka matanya dan mendorong pelan Steven, mengakhiri ciuman mereka. Pipi Brianna terasa panas saat dia mengingat mereka berciuman di dalam mobil. Steven melenguhkan nafas dan menggenggam setirnya kembali, dan segera menjalankan mobilnya.Steven membawa Brianna ke The Luxury Hotel dan memesan ruangan VIP seperti biasanya. Restoran berbintang lima seperti ini biasanya tidak memiliki sup pedas di dalam menu mereka, tapi begitu Steven membuka mul

    Last Updated : 2023-06-20

Latest chapter

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 101

    Seorang wanita muda menyeret kopernya berjalan di sepanjang lorong kedatangan bandara menuju pintu keluar. Angin segar segera menyapa dan menerpa wajahnya, menyibakkan rambut bergelombang yang menutupi wajahnya yang mempesona. Dia mengenakan celana hitam yang ketat dan jaket kulit berwarna senada, memamerkan postur tubuhnya yang sempurna. Beberapa orang melirik terpana akan kecantikan dan kemolekan wanita itu. Bukan hanya pria, wanita pun berdecak kagum akan dirinya.Dengan sebelah tangannya yang bebas, wanita itu menyisir rambutnya, yang berantakan dengan jari-jarinya yang panjang dan lentik. Dia menarik napas dalam-dalam, menghirup udara Old Coast untuk pertama kalinya, sebelum kemudian menghembuskannya lagi perlahan. Perasaan hangat menyebar mengisi hatinya, namun sesaat kemudian jantungnya berdebar kencang! Ini adalah kali pertamanya menginjakkan kaki di negara ini, rasa semangat menjalar di tubuhnya. Tanpa sadar, bibirnya melengkung mengembangkan senyuman tipis.Netranya yang t

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 100

    Lima tahun kemudian. Dua orang pria berdiri diatas ring tinju, saling menyerang dan bertahan. Sudah satu jam mereka berada disana. James mulai kewalahan menghadapi serangan pukulan Steven yang sedang melampiaskan emosinya. Ya... Sejak kehilangan Brianna, pria itu selalu menjadikan James sebagai 'sak tinju' nya saat dia merasa sedih dan merindukan wanita itu. "Sudah berlalu lima tahun, mengapa sangat sulit mencari seorang wanita??" Seru Steven sambil melayangkan pukulannya ke arah James, dan berhasil mengenai perut asistennya itu. James pun bukan pria lemah. Dia sudah terbiasa bertarung dengan Steven, terlebih lima tahun belakangan ini. Pria itu dengan cepat membalas menendang Steven. Steven terpental dan menabrak tali pembatas arena tinju, lalu terjatuh. "Karena kau tidak bisa menerima kenyataan! Brianna sudah mati, Steven! Dan kau harus bisa menerima kenyataan!" Kata James dengan suara menggeram. Di dalam kantor, James adalah asisten pribadi Steven. Namun di luar pekerja

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 99

    "Bagaimana keadaan keponakanku, dokter?" Tanya Sonya cemas saat melihat dokter keluar dari ruang operasi. "Operasi berjalan dengan baik. Pendarahan di otaknya berhasil ditangani. Kami juga sudah mengeluarkan cairan di parunya dan mengobati semua luka-lukanya. Namun pasien masih dalam kondisi koma." "Oh..." Sonya menutup mulutnya dengan tangan, tenggorokannya tercekat tidak dapat menemukan suaranya. Timothy meremas lembut bahu istrinya dan berterima kasih kepada dokter. Brianna dipindahkan ke ruang VIP dan Sonya dengan setia menjaganya. Sudah beberapa hari berlalu sejak Brianna keluar dari kamar operasi, namun wanita itu belum kunjung sadar. Tidak hentinya Sonya berdoa agar keponakan yang baru ditemuinya itu segera sadar. Di satu sisi, Sonya ingin keponakannya sadar, sehingga mereka berkesempatan mengenal satu sama lain. Di sisi yang lain, dia ingin keponakannya segera sadar, karena hanya melalui keponakannya itulah harapan satu-satunya untuk dia dapat bertemu dengan Sophia

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 98

    "Berarti wanita ini sungguh anak dari Sophia..." suara Sonya bergetar dan matanya berkaca-kaca melihat Brianna yang terbaring. Dia berjalan mendekat dan menggenggam tangan Brianna. "Dua puluh tiga tahun aku dan Sophia berpisah, dan kini aku dapat melihat keponakanku... Tapi dimana Sophia?" Air mata akhirnya jatuh mengalir di pipinya. Sanders mendekati Sonya, dan meletakkan tangannya pada bahu istrinya, dan membelainya dengan lembut, mencoba menenangkan wanita itu. "Mari kita pikirkan keselamatannya terlebih dahulu.. Kau akan ada kesempatan bertanya langsung padanya saat dia sadar." Mendengar kata-kata suaminya, Sonya menghapus air matanya dengan cepat. "Benar! Keselamatannya lebih penting. Tunggu apa lagi? Segera lakukan operasi padanya, dokter! Tolong selamatkan keponakanku..." "Kami akan berusaha melakukan yang terbaik." Brianna segera di dorong ke ruangan operasi. Tim dokter berusaha yang terbaik untuk menolongnya. Sementara itu di sisi sungai Valca, di Old Coast, Steven mas

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 97

    "Kalung ini..."Letnan Sanders mengambil kalung itu dan memperhatikannya dengan seksama. Dia merasa akrab dengan benda itu. Kemudian netra pria paruh baya itu membesar melihat liontin giok berwarna hitam yang bentuknya menyerupai koin.Pria itu kemudian berjalan mendekati tempat tidur dimana Brianna terbaring dan melihat wajah Brianna dengan seksama. Wajah wanita itu tampak pucat dan dipenuhi dengan luka. Bahkan hampir separuh wajah sebelah kirinya terluka parah. Pandangan Letnan Sanders beralih ke daerah wajah yang hanya terdapat luka kecil. Beberapa saat kemudian Letnan Sanders terperajat!"Wanita ini...""Ada apa dengan wanita ini Tuan? Apa anda mengenalnya?" Tanya ajudan Lee yang heran melihat ekspresi Letnan Sanders.Letnan Sanders tidak menjawabnya, melainkan meminta ponselnya dari ajudan Lee, kemudian menelepon istrinya, Sonya Lewis."Halo..." Terdengar suara lembut wanita menyahut diujung telepon."Sonya, apa kamu kehilangan kalungmu?" Tanya Sanders namun tatapannya tidak pern

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 96

    "Steven.." Terdengar suara Brianna yang panik dan ketakutan."Steven tolong aku..." Brianna berteriak dari dalam sebuah mobil.Tiba-tiba mobil itu meledak dan api menelan tubuh Brianna. "Aaahhh..." Teriakan Brianna membuat Steven tersentak membuka matanya. Steven menemukan dirinya terbaring di sebuah kamar rumah sakit. "Brianna!" Sontak pria itu bangun dari ranjang, namun tangan James menahan bahunya."Dimana Briana? Sudah ada kabar tentang Brianna?" Tanya Steven dengan penuh kecemasan."Belum." Jawab James. "Polisi sudah mengevakuasi tempat kejadian. Selena ditemukan di salam mobil, sedangkan Roy ditemukan satu kilometer dari tempat kejadian. Tapi Brianna... masih belum ditemukan..." "Mengapa belum ketemu?? Cari terus!" Perintah Steven."Tim khusus sudah di kerahkan untuk mencari Brianna, dan Jo juga mengerahkan anak buahnya mencari Brianna. Kami akan terus mencarinya sampai ketemu, kau tenang saja.""Bagaimana aku bisa tenang?" Steven berkata lirih."Sial! Mengapa aku disini?" St

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 95

    "Cepat Roy!! Mereka akan mengejar kita!"Roy mengemudikan mobilnya secepat mungkin agar tidak terkejar oleh mereka. Mereka mengebut di jalan tebing yang sangat berbahaya. Jalan tebing yang berkelok-kelok dan minim cahaya. Dibawah mereka membentang sungai terbesar dan terpanjang di dunia. "Roy, kita pasti akan tertangkap oleh mereka!" Teriak Selena panik.Roy kehilangan konsentrasi karena suara Selena, dan menyerempet pembatas jalan, sebelum akhirnya dengan cepat berhasil mengendalikan kembali kemudinya."Hati-hati, Roy! Kita akan mati lebih dulu sebelum mereka menangkap kita!""Kau diamlah, Selena!" Bentak Roy. "Kita tidak akan berhasil Roy...""Dia tidak akan berani macam-macam... Wanitanya ada ditangan kita."Sementara itu, Steven mengejar mobil Roy tertinggal beberapa ratus meter dibelakang. Steven menggunakan mobil butut milik Roy, sementara Roy menggunakan mobil Steven, yang walaupun bukan mobil sport edisi terbatas, tapi mobil itu bisa melaju dengan kecepatan tinggi.Beberapa

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 94

    "Steven... Aku tahu kamu masih peduli padaku!" Seru Selena dengan senyuman lebar. Matanya berbinar saat melihat Steven yang duduk dibelakang setir mobil menunggunya.Baru beberapa hari di penjara, Selena sudah tidak tahan dengan perlakuan narapidana lain terhadapnya. Saat dirinya sedang bertugas membersihkan kamar mandi, tiba-tiba seorang penjaga menghampirinya dan menariknya, dan membawanya keluar dari penjara.Penjaga itu menariknya masuk ke dalam mobil dan membawanya ke jalan yang sunyi dan gelap, dimana ada sebuah mobil lain yang menunggunya. Saat mendengar suara pria itu, barulah Selena menyadari bahwa orang itu adalah James, dan orang yang menunggunya di mobil lain itu adalah Steven!Steven tidak menjawabnya, bahkan pria itu tidak melirikkan matanya sedikitpun pada Selena. "Masuk!" James dengan kasar mendorongnya masuk ke dalam mobil, duduk di jok penumpang belakang. Pria itu memborgol satu tangannya, dan borgol sebelahnya lagi dipasang di pegangan tangan mobil."Hei, apa-apaan

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 93

    "Ahh..."Brianna terbangun dengan rasa nyeri yang sangat pada perut bagian bawahnya. Baru saja beberapa hari lalu dia melewati masa kritis dan berhasil melahirkan secara caesar. Luka bekas operasinya bahkan belum kering! Dan saat ini dia duduk di lantai yang dingin dengan tangan terikat.'Dimana ini?'Brianna mengedarkan pandangannya ke ruangan tempatnya berada saat ini. Dia seperti berada di sebuah rumah tua, dan dari baunya yang tidak sedap dan lembab, dapat ditebak itu adalah rumah yang sudah lama terbengkalai. Bahkan Brianna dapat melihat tikus lalu lalang di dalam ruangan itu!'Mengapa aku disini?' Tanya wanita itu dalam hati. Dia tidak dapat bersuara karena terdapat lakban yang menempel, membungkam mulutnya.'Dimana Liam? Semoga saja Liam tidak apa-apa!' Sekujur tubuhnya bergetar ketakutan membayangkan apabila Liam bersamanya saat ini. Terdengar suara langkah kaki yang mendekati ruangan itu dan kemudian pintu terbuka. Seorang pria bertubuh tinggi dan kekar berdiri di ambang p

DMCA.com Protection Status