Share

Bab 50

Penulis: Charla Swan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-20 14:38:43

Mobil Steven berhenti saat lampu merah menyala. Steven menangkup wajah Brianna dan menanamkan ciuman di bibir wanita itu. Mata Brianna membesar seketika karena terkejut dengan aksi Steven, sebelum dia memejamkan mata, ikut terbuai dalam ciuman menggoda pria itu.

Steven memegang belakang leher Brianna dan memperdalam ciuman mereka. Suasana di dalam mobil menjadi panas dan bergairah, membuat mereka lupa kalau mereka sedang berada di tengah jalan!

'Beep... Beep...!!!'

Brianna tersentak dengan bunyi klakson dari mobil di belakang mereka. Wanita itu membuka matanya dan mendorong pelan Steven, mengakhiri ciuman mereka. Pipi Brianna terasa panas saat dia mengingat mereka berciuman di dalam mobil. Steven melenguhkan nafas dan menggenggam setirnya kembali, dan segera menjalankan mobilnya.

Steven membawa Brianna ke The Luxury Hotel dan memesan ruangan VIP seperti biasanya. Restoran berbintang lima seperti ini biasanya tidak memiliki sup pedas di dalam menu mereka, tapi begitu Steven membuka mul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 51

    Di sebuah restoran berbintang, Steven sedang duduk makan siang bersama Selena. Steven memakan makanannya dengan tenang dan elegan. Selena yang duduk berseberangan dengannya berusaha memulai perbincangan. Selena mengangkat gelas anggurnya dan mengangkatnya."Mari bersulang, Sayang..."Steven mengangkat gelasnya, tapi bukan gelas yang berisi anggur. Dia mengangkat gelas berisi air minum dan menjentikkannya pada gelas Selena sebelum meminumnya."Kenapa kamu tidak meminum anggurnya?" Tanya Selena setelah menyesap anggurnya."Aku masih harus kembali bekerja. Aku tidak pernah minum saat bekerja, Selena, kau tahu itu." Jawab Steven santai."Baiklah... Sayang, aku dengar perusahaanmu akan mengadakan pesta tahunan besok?""Hmmm...""Apa aku boleh mendampingimu di pesta besok?""Kamu tidak ada acara?""Aku tidak ada jadwal besok.""Hmmm..." Steven bergumam pelan."Sayang... Kenapa aku merasa sepertinya kamu berubah?""Kenapa denganku?""Sepertinya kamu tidak senang makan siang denganku?" Tanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 52

    Brianna duduk diam di dalam mobil tanpa suara dan melihat keluar jendela. Steven sesekali melirik Brianna, namun pada akhirnya dia tidak mengajaknya berbicara. Saat tiba di pusat rehabilitasi, Brianna langsung turun dari mobil dan berjalan tanpa menunggu Steven.Steven turun dari mobil dan langsung berlari menyusul Brianna."Brie... Ada apa denganmu?" Tanya Steven sambil menarik tangan Brianna."Aku tidak apa-apa, tidak perlu mengurusiku, urus saja kekasihmu itu!""Apa kamu marah?" Steven melihat Brianna dengan menyipitkan mata."Tidak. Apa yang membuatku marah?" Jawab Brianna dengan suara meninggi.Brianna meninggalkan Steven di belakang dan berjalan menuju kamar Samantha. Saat Samantha melihat kedatangan putrinya, senyum di wajah Samantha mengembang. Tapi kata-kata pertama yang ditanyakannya adalah,"Dimana Steven?""Aku disini Bu..." Terdengar suara maskulin Steven dari belakang Brianna. Steven masuk ke dalam kamar selang beberapa detik setelah Brianna. Samantha dapat melihat kete

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 53

    Steven mengenakan setelan jas rompi dan celana panjang hitam, yang membuatnya tampak gagah dan elegan. Selena memakai gaun merah seksi yang memamerkan kakinya yang jenjang. Dia menggandeng mesra tangan kiri Steven sambil memamerkan senyuman lebar di wajahnya.Mereka berjalan bersama memasuki ruangan acara, seperti pengantin yang berjalan diatas karpet menuju altar. Brianna melihat mereka berjalan dengan mata yang pedih. Dia memegang gelas sampanye dengan tangan gemetar. Matanya tidak sanggup lagi melihat suaminya menggandeng tangan wanita lain. Brianna mencari alasan untuk permisi dan meninggalkan keramaian itu. Saat wanita itu berbalik pergi, mata Steven tertuju padanya dan melihat punggungnya semakin menjauh.Brianna mengambil gelas anggur dan berjalan menuju sudut ruangan dan menyendiri di sana meminum anggurnya."Halo Nona... Boleh aku berkenalan denganmu?" Seorang pria datang menghampiri Brianna. Brianna membalas pria itu dengan sopan santun."Hai... tentu saja." Balas Brianna

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-23
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 54

    Sebuah bayangan dengan cepat melesat, memukul Peter sampai terjatuh. Pria itu tidak punya kekuatan lagi untuk bangun. Arron yang ada di sampingnya, melihat lawannya itu jatuh dengan tatapan terkejut.Namun yang membuatnya terkejut bukan hanya itu saja. Dia mendongakkan kepala melihat siapa orang yang berhasil mukul jatuh lawannya tadi. Itu adalah James Rooney!Siapa yang tidak kenal dengan James? Dia adalah asisten pribadi yang selalu berada di sisi Tuan Pierce. Orang-orang menjulukinya James Bond karena wajahnya yang tampan dan penampilannya yang klimis, tapi ekspresinya selalu terlihat dingin. "Terima kasih, tuan Rooney!" kata Arron dengan sopan.Namun kata-katanya segera tercekat saat pria itu melihat hal yang sangat mencengangkan! Dia melihat Steven berjongkok dan mengangkat tubuh Brianna, menggendong wanita itu dengan kedua tangannya!Arron segera bereaksi dengan spontan. Pria itu mendekati dan mencoba mengambil Brianna dari tangan Steven."Tuan Pierce, biar saya saja yang mengg

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-24
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 55

    "Kenapa? Kamu pikir aku pria lain?" Tanya Steven dengan tatapan tajam."Tidak! Aku lega karena itu kamu!" Jawab Brianna sambil mengangkat tangan menutupi wajahnya dengan perasaan lega.Steven berjalan mendekat pada Brianna yang sedang duduk di ranjang memeluk selimutnya. Pria itu menutup jarak diantara mereka dan menekan wanita itu di bawahnya."Jadi kamu senang ini aku, hah?" Katanya dengan suara serak dan seksi.Steven tidak memberi Brianna kesempatan untuk menjawabnya, dan langsung membungkamnya dengan ciuman yang menuntut. Brianna mendesah pelan karena ciuman pria itu.Hormon endorfin yang keluar dari tubuh Steven setelah dia berolahraga membuat suasana hatinya sangat baik. Dan melihat Brianna yang terlihat seksi saat baru bangun tidur membuat pria itu bergairah."Jangan lagi kamu berani minum dengan pria lain!" Kata Steven tanpa ingin dibantah."Aku mengerti." Jawab Brianna sambil mengangguk pelan.Brianna tidak bisa membayangkan apa jadinya dia kalau Steven tidak menolongnya. Mu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 56

    Brianna membawa Samantha ke beberapa butik eksklusif, dan membeli beberapa pakaian untuk Samantha, walaupun Samantha menolaknya, tapi Brianna bersikeras membelikannya untuk ibunya. Dia membayarnya dengan kartu hitam yang diberikan Steven padanya.Beberapa detik setelah Brianna melakukan pembayaran, ponsel Steven menerima pesan masuk informasi pemakaian kartu. Steven melihat pesan itu dan tersenyum kecil, kemudian menelepon Brianna."Dimana kamu, Brie?" Tanya Steven dengan suara lembut."Aku sedang di mal dengan ibu." Jawabnya segera dengan nada yang ceria.Steven seperti dapat membayangkan Brianna sedang tersenyum berseri-seri."Oh ya, Steven, aku menggunakan kartu yang kamu berikan untuk membelikan ibu beberapa pakaian." Lanjutnya lagi."Hmm, aku tau. Kamu juga belilah beberapa.""Aku tidak perlu. Lemari di rumah masih dipenuhi banyak baju darimu yang bahkan belum terpakai.""Tidak masalah menambah beberapa lagi.""Tidak. Aku akan membelinya untukmu. Warna apa yang kamu suka? Aku sel

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 57

    Brianna segera mendorong Samantha yang tidak sadarkan diri masuk ke dalam pusat rehabilitasi, dan memanggil para suster dan dokter untuk memeriksa ibunya. Samantha segera ditangani oleh dokter di ruang penanganan khusus. Brianna menanti di luar ruangan dengan cemas."Dokter, bagaimana keadaan ibu saya, dok?" Tanya Brianna saat melihat dokter keluar dari dalam ruangan.Dokter keluar dengan wajah yang muram. Tangannya dimasukkan kedalam saku jas putih yang melekat di tubuhnya, dan menghela nafasnya dengan kasar."Keadaan nyonya Samantha tidak baik." Kata dokter sambil menggelengkan kepalanya pelan."Saat ini kondisi nyonya Samantha sedang kritis. Kita berdoa saja semoga beliau bisa melewati masa kritis ini."Kaki Brianna menjadi tidak bertenaga menopang tubuhnya. Brianna berpegangan pada pegangan di tembok rumah sakit untuk membantunya agar tidak terjatuh."Apa masih ada harapan, Dokter?" Tanya Brianna dengan suara lemah dan bergetar.Dokter menggelengkan kepala pelan sebagai jawaban ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-01
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 58

    Brianna terdiam... Seluruh badannya membeku saat menajamkan telinganya mendengar alarm peringatan rumah sakit."Kode biru... VIP 1... Kode biru..." Bunyi alarm begitu kencang hingga terdengar sampai ke atap tempat Brianna berdiri saat ini.Itu adalah kamar Samantha! Brianna tersentak dan segera berlari menuruni tangga dengan cepat disusul oleh Steven. Saat mereka sampai di kamar Samantha, dokter dan suster sudah berada di dalam kamar."Maaf, anda tidak boleh masuk kedalam." Seorang suster menghalangi Brianna saat wanita itu mencoba menerobos masuk ke dalam kamar itu."Bagaimana keadaan ibu saya , suster?" Tanya Brianna dengan suara panik."Dokter sedang menanganinya. Sekarang anda tunggu diluar dulu." Steven maju mendekati Brianna dan menarik wanita itu kedalam pelukannya. Steven membawa Brianna keluar dari kamar dan menunggu di luar. Brianna merasa kepalanya berkunang-kunang, dia memegang kepalanya yang pusing."Brie, kamu baik-baik saja?" Tanya Steven merasa khawatir."Aku baik-bai

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 101

    Seorang wanita muda menyeret kopernya berjalan di sepanjang lorong kedatangan bandara menuju pintu keluar. Angin segar segera menyapa dan menerpa wajahnya, menyibakkan rambut bergelombang yang menutupi wajahnya yang mempesona. Dia mengenakan celana hitam yang ketat dan jaket kulit berwarna senada, memamerkan postur tubuhnya yang sempurna. Beberapa orang melirik terpana akan kecantikan dan kemolekan wanita itu. Bukan hanya pria, wanita pun berdecak kagum akan dirinya.Dengan sebelah tangannya yang bebas, wanita itu menyisir rambutnya, yang berantakan dengan jari-jarinya yang panjang dan lentik. Dia menarik napas dalam-dalam, menghirup udara Old Coast untuk pertama kalinya, sebelum kemudian menghembuskannya lagi perlahan. Perasaan hangat menyebar mengisi hatinya, namun sesaat kemudian jantungnya berdebar kencang! Ini adalah kali pertamanya menginjakkan kaki di negara ini, rasa semangat menjalar di tubuhnya. Tanpa sadar, bibirnya melengkung mengembangkan senyuman tipis.Netranya yang t

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 100

    Lima tahun kemudian. Dua orang pria berdiri diatas ring tinju, saling menyerang dan bertahan. Sudah satu jam mereka berada disana. James mulai kewalahan menghadapi serangan pukulan Steven yang sedang melampiaskan emosinya. Ya... Sejak kehilangan Brianna, pria itu selalu menjadikan James sebagai 'sak tinju' nya saat dia merasa sedih dan merindukan wanita itu. "Sudah berlalu lima tahun, mengapa sangat sulit mencari seorang wanita??" Seru Steven sambil melayangkan pukulannya ke arah James, dan berhasil mengenai perut asistennya itu. James pun bukan pria lemah. Dia sudah terbiasa bertarung dengan Steven, terlebih lima tahun belakangan ini. Pria itu dengan cepat membalas menendang Steven. Steven terpental dan menabrak tali pembatas arena tinju, lalu terjatuh. "Karena kau tidak bisa menerima kenyataan! Brianna sudah mati, Steven! Dan kau harus bisa menerima kenyataan!" Kata James dengan suara menggeram. Di dalam kantor, James adalah asisten pribadi Steven. Namun di luar pekerja

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 99

    "Bagaimana keadaan keponakanku, dokter?" Tanya Sonya cemas saat melihat dokter keluar dari ruang operasi. "Operasi berjalan dengan baik. Pendarahan di otaknya berhasil ditangani. Kami juga sudah mengeluarkan cairan di parunya dan mengobati semua luka-lukanya. Namun pasien masih dalam kondisi koma." "Oh..." Sonya menutup mulutnya dengan tangan, tenggorokannya tercekat tidak dapat menemukan suaranya. Timothy meremas lembut bahu istrinya dan berterima kasih kepada dokter. Brianna dipindahkan ke ruang VIP dan Sonya dengan setia menjaganya. Sudah beberapa hari berlalu sejak Brianna keluar dari kamar operasi, namun wanita itu belum kunjung sadar. Tidak hentinya Sonya berdoa agar keponakan yang baru ditemuinya itu segera sadar. Di satu sisi, Sonya ingin keponakannya sadar, sehingga mereka berkesempatan mengenal satu sama lain. Di sisi yang lain, dia ingin keponakannya segera sadar, karena hanya melalui keponakannya itulah harapan satu-satunya untuk dia dapat bertemu dengan Sophia

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 98

    "Berarti wanita ini sungguh anak dari Sophia..." suara Sonya bergetar dan matanya berkaca-kaca melihat Brianna yang terbaring. Dia berjalan mendekat dan menggenggam tangan Brianna. "Dua puluh tiga tahun aku dan Sophia berpisah, dan kini aku dapat melihat keponakanku... Tapi dimana Sophia?" Air mata akhirnya jatuh mengalir di pipinya. Sanders mendekati Sonya, dan meletakkan tangannya pada bahu istrinya, dan membelainya dengan lembut, mencoba menenangkan wanita itu. "Mari kita pikirkan keselamatannya terlebih dahulu.. Kau akan ada kesempatan bertanya langsung padanya saat dia sadar." Mendengar kata-kata suaminya, Sonya menghapus air matanya dengan cepat. "Benar! Keselamatannya lebih penting. Tunggu apa lagi? Segera lakukan operasi padanya, dokter! Tolong selamatkan keponakanku..." "Kami akan berusaha melakukan yang terbaik." Brianna segera di dorong ke ruangan operasi. Tim dokter berusaha yang terbaik untuk menolongnya. Sementara itu di sisi sungai Valca, di Old Coast, Steven mas

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 97

    "Kalung ini..."Letnan Sanders mengambil kalung itu dan memperhatikannya dengan seksama. Dia merasa akrab dengan benda itu. Kemudian netra pria paruh baya itu membesar melihat liontin giok berwarna hitam yang bentuknya menyerupai koin.Pria itu kemudian berjalan mendekati tempat tidur dimana Brianna terbaring dan melihat wajah Brianna dengan seksama. Wajah wanita itu tampak pucat dan dipenuhi dengan luka. Bahkan hampir separuh wajah sebelah kirinya terluka parah. Pandangan Letnan Sanders beralih ke daerah wajah yang hanya terdapat luka kecil. Beberapa saat kemudian Letnan Sanders terperajat!"Wanita ini...""Ada apa dengan wanita ini Tuan? Apa anda mengenalnya?" Tanya ajudan Lee yang heran melihat ekspresi Letnan Sanders.Letnan Sanders tidak menjawabnya, melainkan meminta ponselnya dari ajudan Lee, kemudian menelepon istrinya, Sonya Lewis."Halo..." Terdengar suara lembut wanita menyahut diujung telepon."Sonya, apa kamu kehilangan kalungmu?" Tanya Sanders namun tatapannya tidak pern

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 96

    "Steven.." Terdengar suara Brianna yang panik dan ketakutan."Steven tolong aku..." Brianna berteriak dari dalam sebuah mobil.Tiba-tiba mobil itu meledak dan api menelan tubuh Brianna. "Aaahhh..." Teriakan Brianna membuat Steven tersentak membuka matanya. Steven menemukan dirinya terbaring di sebuah kamar rumah sakit. "Brianna!" Sontak pria itu bangun dari ranjang, namun tangan James menahan bahunya."Dimana Briana? Sudah ada kabar tentang Brianna?" Tanya Steven dengan penuh kecemasan."Belum." Jawab James. "Polisi sudah mengevakuasi tempat kejadian. Selena ditemukan di salam mobil, sedangkan Roy ditemukan satu kilometer dari tempat kejadian. Tapi Brianna... masih belum ditemukan..." "Mengapa belum ketemu?? Cari terus!" Perintah Steven."Tim khusus sudah di kerahkan untuk mencari Brianna, dan Jo juga mengerahkan anak buahnya mencari Brianna. Kami akan terus mencarinya sampai ketemu, kau tenang saja.""Bagaimana aku bisa tenang?" Steven berkata lirih."Sial! Mengapa aku disini?" St

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 95

    "Cepat Roy!! Mereka akan mengejar kita!"Roy mengemudikan mobilnya secepat mungkin agar tidak terkejar oleh mereka. Mereka mengebut di jalan tebing yang sangat berbahaya. Jalan tebing yang berkelok-kelok dan minim cahaya. Dibawah mereka membentang sungai terbesar dan terpanjang di dunia. "Roy, kita pasti akan tertangkap oleh mereka!" Teriak Selena panik.Roy kehilangan konsentrasi karena suara Selena, dan menyerempet pembatas jalan, sebelum akhirnya dengan cepat berhasil mengendalikan kembali kemudinya."Hati-hati, Roy! Kita akan mati lebih dulu sebelum mereka menangkap kita!""Kau diamlah, Selena!" Bentak Roy. "Kita tidak akan berhasil Roy...""Dia tidak akan berani macam-macam... Wanitanya ada ditangan kita."Sementara itu, Steven mengejar mobil Roy tertinggal beberapa ratus meter dibelakang. Steven menggunakan mobil butut milik Roy, sementara Roy menggunakan mobil Steven, yang walaupun bukan mobil sport edisi terbatas, tapi mobil itu bisa melaju dengan kecepatan tinggi.Beberapa

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 94

    "Steven... Aku tahu kamu masih peduli padaku!" Seru Selena dengan senyuman lebar. Matanya berbinar saat melihat Steven yang duduk dibelakang setir mobil menunggunya.Baru beberapa hari di penjara, Selena sudah tidak tahan dengan perlakuan narapidana lain terhadapnya. Saat dirinya sedang bertugas membersihkan kamar mandi, tiba-tiba seorang penjaga menghampirinya dan menariknya, dan membawanya keluar dari penjara.Penjaga itu menariknya masuk ke dalam mobil dan membawanya ke jalan yang sunyi dan gelap, dimana ada sebuah mobil lain yang menunggunya. Saat mendengar suara pria itu, barulah Selena menyadari bahwa orang itu adalah James, dan orang yang menunggunya di mobil lain itu adalah Steven!Steven tidak menjawabnya, bahkan pria itu tidak melirikkan matanya sedikitpun pada Selena. "Masuk!" James dengan kasar mendorongnya masuk ke dalam mobil, duduk di jok penumpang belakang. Pria itu memborgol satu tangannya, dan borgol sebelahnya lagi dipasang di pegangan tangan mobil."Hei, apa-apaan

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 93

    "Ahh..."Brianna terbangun dengan rasa nyeri yang sangat pada perut bagian bawahnya. Baru saja beberapa hari lalu dia melewati masa kritis dan berhasil melahirkan secara caesar. Luka bekas operasinya bahkan belum kering! Dan saat ini dia duduk di lantai yang dingin dengan tangan terikat.'Dimana ini?'Brianna mengedarkan pandangannya ke ruangan tempatnya berada saat ini. Dia seperti berada di sebuah rumah tua, dan dari baunya yang tidak sedap dan lembab, dapat ditebak itu adalah rumah yang sudah lama terbengkalai. Bahkan Brianna dapat melihat tikus lalu lalang di dalam ruangan itu!'Mengapa aku disini?' Tanya wanita itu dalam hati. Dia tidak dapat bersuara karena terdapat lakban yang menempel, membungkam mulutnya.'Dimana Liam? Semoga saja Liam tidak apa-apa!' Sekujur tubuhnya bergetar ketakutan membayangkan apabila Liam bersamanya saat ini. Terdengar suara langkah kaki yang mendekati ruangan itu dan kemudian pintu terbuka. Seorang pria bertubuh tinggi dan kekar berdiri di ambang p

DMCA.com Protection Status