Share

Bab 54

Penulis: Charla Swan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-24 07:57:20

Sebuah bayangan dengan cepat melesat, memukul Peter sampai terjatuh. Pria itu tidak punya kekuatan lagi untuk bangun. Arron yang ada di sampingnya, melihat lawannya itu jatuh dengan tatapan terkejut.

Namun yang membuatnya terkejut bukan hanya itu saja. Dia mendongakkan kepala melihat siapa orang yang berhasil mukul jatuh lawannya tadi. Itu adalah James Rooney!

Siapa yang tidak kenal dengan James? Dia adalah asisten pribadi yang selalu berada di sisi Tuan Pierce. Orang-orang menjulukinya James Bond karena wajahnya yang tampan dan penampilannya yang klimis, tapi ekspresinya selalu terlihat dingin.

"Terima kasih, tuan Rooney!" kata Arron dengan sopan.

Namun kata-katanya segera tercekat saat pria itu melihat hal yang sangat mencengangkan! Dia melihat Steven berjongkok dan mengangkat tubuh Brianna, menggendong wanita itu dengan kedua tangannya!

Arron segera bereaksi dengan spontan. Pria itu mendekati dan mencoba mengambil Brianna dari tangan Steven.

"Tuan Pierce, biar saya saja yang mengg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 55

    "Kenapa? Kamu pikir aku pria lain?" Tanya Steven dengan tatapan tajam."Tidak! Aku lega karena itu kamu!" Jawab Brianna sambil mengangkat tangan menutupi wajahnya dengan perasaan lega.Steven berjalan mendekat pada Brianna yang sedang duduk di ranjang memeluk selimutnya. Pria itu menutup jarak diantara mereka dan menekan wanita itu di bawahnya."Jadi kamu senang ini aku, hah?" Katanya dengan suara serak dan seksi.Steven tidak memberi Brianna kesempatan untuk menjawabnya, dan langsung membungkamnya dengan ciuman yang menuntut. Brianna mendesah pelan karena ciuman pria itu.Hormon endorfin yang keluar dari tubuh Steven setelah dia berolahraga membuat suasana hatinya sangat baik. Dan melihat Brianna yang terlihat seksi saat baru bangun tidur membuat pria itu bergairah."Jangan lagi kamu berani minum dengan pria lain!" Kata Steven tanpa ingin dibantah."Aku mengerti." Jawab Brianna sambil mengangguk pelan.Brianna tidak bisa membayangkan apa jadinya dia kalau Steven tidak menolongnya. Mu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 56

    Brianna membawa Samantha ke beberapa butik eksklusif, dan membeli beberapa pakaian untuk Samantha, walaupun Samantha menolaknya, tapi Brianna bersikeras membelikannya untuk ibunya. Dia membayarnya dengan kartu hitam yang diberikan Steven padanya.Beberapa detik setelah Brianna melakukan pembayaran, ponsel Steven menerima pesan masuk informasi pemakaian kartu. Steven melihat pesan itu dan tersenyum kecil, kemudian menelepon Brianna."Dimana kamu, Brie?" Tanya Steven dengan suara lembut."Aku sedang di mal dengan ibu." Jawabnya segera dengan nada yang ceria.Steven seperti dapat membayangkan Brianna sedang tersenyum berseri-seri."Oh ya, Steven, aku menggunakan kartu yang kamu berikan untuk membelikan ibu beberapa pakaian." Lanjutnya lagi."Hmm, aku tau. Kamu juga belilah beberapa.""Aku tidak perlu. Lemari di rumah masih dipenuhi banyak baju darimu yang bahkan belum terpakai.""Tidak masalah menambah beberapa lagi.""Tidak. Aku akan membelinya untukmu. Warna apa yang kamu suka? Aku sel

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 57

    Brianna segera mendorong Samantha yang tidak sadarkan diri masuk ke dalam pusat rehabilitasi, dan memanggil para suster dan dokter untuk memeriksa ibunya. Samantha segera ditangani oleh dokter di ruang penanganan khusus. Brianna menanti di luar ruangan dengan cemas."Dokter, bagaimana keadaan ibu saya, dok?" Tanya Brianna saat melihat dokter keluar dari dalam ruangan.Dokter keluar dengan wajah yang muram. Tangannya dimasukkan kedalam saku jas putih yang melekat di tubuhnya, dan menghela nafasnya dengan kasar."Keadaan nyonya Samantha tidak baik." Kata dokter sambil menggelengkan kepalanya pelan."Saat ini kondisi nyonya Samantha sedang kritis. Kita berdoa saja semoga beliau bisa melewati masa kritis ini."Kaki Brianna menjadi tidak bertenaga menopang tubuhnya. Brianna berpegangan pada pegangan di tembok rumah sakit untuk membantunya agar tidak terjatuh."Apa masih ada harapan, Dokter?" Tanya Brianna dengan suara lemah dan bergetar.Dokter menggelengkan kepala pelan sebagai jawaban ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-01
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 58

    Brianna terdiam... Seluruh badannya membeku saat menajamkan telinganya mendengar alarm peringatan rumah sakit."Kode biru... VIP 1... Kode biru..." Bunyi alarm begitu kencang hingga terdengar sampai ke atap tempat Brianna berdiri saat ini.Itu adalah kamar Samantha! Brianna tersentak dan segera berlari menuruni tangga dengan cepat disusul oleh Steven. Saat mereka sampai di kamar Samantha, dokter dan suster sudah berada di dalam kamar."Maaf, anda tidak boleh masuk kedalam." Seorang suster menghalangi Brianna saat wanita itu mencoba menerobos masuk ke dalam kamar itu."Bagaimana keadaan ibu saya , suster?" Tanya Brianna dengan suara panik."Dokter sedang menanganinya. Sekarang anda tunggu diluar dulu." Steven maju mendekati Brianna dan menarik wanita itu kedalam pelukannya. Steven membawa Brianna keluar dari kamar dan menunggu di luar. Brianna merasa kepalanya berkunang-kunang, dia memegang kepalanya yang pusing."Brie, kamu baik-baik saja?" Tanya Steven merasa khawatir."Aku baik-bai

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 59

    "Nyonya, saya turut berdukacita atas meninggalnya nyonya Raven..." Kata Sylvia saat Brianna menginjakkan kakinya di dalam kediaman Pierce."Terima kasih Bibi Sylvia." Jawab Brianna dengan suara pelan."Kamu mau aku siapkan sesuatu?""Tidak perlu, Bibi Sylvia, aku baik-baik saja. Aku hanya ingin sendiri." Beberapa hari berlalu setelah kematian Samantha, dan Brianna melaluinya dengan sangat tenang. Wanita itu akan berangkat kerja seperti biasa dan melakukan pekerjaannya dengan baik, bersosialisasi dengan baik, seperti tidak terjadi apa-apa. Dan tidak ada yang tahu juga apa yang telah Brianna alami. Sepulang kerja, Brianna selalu pulang ke rumah dan duduk di ayunan favoritnya atau di balkon kamarnya, sambil melihat foto-foto yang dia ambil di saat-saat terakhir Samantha.Beberapa hari ini juga Steven selalu menemani Brianna di rumah. Dia tidak pernah meninggalkan Brianna bahkan setelah Brianna tertidur. Walaupun Brianna tidak meneteskan air mata, namun Steven bisa melihat dan merasakan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-03
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 60

    Steven tertegun melihat kalimat terakhir pada pesan Brianna. 'Mari kita bercerai.' Steven segera menelepon Brianna, hanya untuk mendapatkan nomor Brianna tidak bisa dihubungi lagi. Wanita itu mematikan ponselnya!Mata Steven tiba-tiba tertuju pada selembar kertas diatas meja rias Brianna. Pria itu berjalan cepat dan menyambar kertas itu. Itu adalah surat pengajuan cerai dan sudah ada tanda tangan Brianna diatasnya. Mata Steven menjadi gelap dan merobek kertas itu sebelum meremas dan membuangnya ke lantai.Steven membuka ponselnya dan melihat rekaman CCTV di kediaman Pierce. Dia melihat Brianna berjalan kaki pergi meninggalkan rumah. Dia tidak membawa tas atau apapun selain baju kaos sederhana dan celana olahraga panjang yang melekat di badannya."Tuan Steven, penjaga gerbang bilang tadi pagi-pagi sekali nyonya Brianna keluar. Dia bilang mau lari pagi di luar. Sebentar lagi pasti dia kembali." Lapor Sylvia saat melihat Steven menuruni tangga."Tidak bibi Sylvia... Dia tidak akan kembal

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 61

    "Bagaimana jika Brianna pergi karena kau tidak membalas cintanya?"Sekali lagi Steven terdiam dan tidak dapat membalas perkataan Jo. Pria itu merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya, lalu meletakkannya di hadapan Steven. Dia memperbesar volume suara sebelum menyetel sebuah rekaman.'Brie, apa yang membuatmu memutuskan menikah dengan suamimu itu?''Uangnya.' terdengar suara Brianna menjawab singkat.'Aku tidak percaya padamu!''Aku berkata yang sesungguhnya. Aku menjual diriku karena uang.''Apa kamu bahagia dengan yang kamu dapatkan?''Aku merasa bersyukur padanya. Dia banyak membantuku keluar dari masalahku, dia juga memperlakukanku dengan baik.''Apa kamu mencintainya?'Terdengar jeda yang cukup lama sebelum suara Brianna terdengar lagi.'Aku mencintainya.' Samar-samar terdengar suara tangisan Brianna dalam rekaman itu.Steven mendengarkan rekaman itu dengan seksama, dan tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. "Dari mana kau mendapatkan rekaman itu?" "Dari mana aku dap

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 62

    "Ayo Brie... Bernapaslah Brie! Kumohon..."Samar-samar terdengar suara yang sangat jauh dan guncangan hebat pada tubuhnya. Brianna merasakan bibir yang hangat menekan bibirnya yang membiru."Kumohon Brie tetap bersamaku! Aku cinta padamu, Brie!"Brianna memuntahkan air yang terperangkap dalam tubuhnya dan terbatuk-batuk. Matanya sangat berat untuk dibuka, sampai akhirnya dia tidak mendengar apa-apa lagi.Saat terbangun, Brianna mencium bau disinfektan yang sangat kuat. Wanita itu membuka matanya perlahan, merasa silau dengan cahaya lampu yang begitu terang. Perlahan-lahan Brianna menyesuaikan matanya dengan terang hingga dia kini bisa melihat lebih jelas.Ditangannya terpasang selang infus yang mengalirkan rasa dingin di pembuluh darahnya. Brianna memutar bola matanya ke sekeliling ruangan dan mendapati sesosok wanita tertidur di sofa tidak jauh dari ranjang tempat dia berbaring.Seperti merasakan tatapannya, wanita itu terbangun. Matanya membelalak saat melihat Brianna yang terbaring

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-10

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 101

    Seorang wanita muda menyeret kopernya berjalan di sepanjang lorong kedatangan bandara menuju pintu keluar. Angin segar segera menyapa dan menerpa wajahnya, menyibakkan rambut bergelombang yang menutupi wajahnya yang mempesona. Dia mengenakan celana hitam yang ketat dan jaket kulit berwarna senada, memamerkan postur tubuhnya yang sempurna. Beberapa orang melirik terpana akan kecantikan dan kemolekan wanita itu. Bukan hanya pria, wanita pun berdecak kagum akan dirinya.Dengan sebelah tangannya yang bebas, wanita itu menyisir rambutnya, yang berantakan dengan jari-jarinya yang panjang dan lentik. Dia menarik napas dalam-dalam, menghirup udara Old Coast untuk pertama kalinya, sebelum kemudian menghembuskannya lagi perlahan. Perasaan hangat menyebar mengisi hatinya, namun sesaat kemudian jantungnya berdebar kencang! Ini adalah kali pertamanya menginjakkan kaki di negara ini, rasa semangat menjalar di tubuhnya. Tanpa sadar, bibirnya melengkung mengembangkan senyuman tipis.Netranya yang t

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 100

    Lima tahun kemudian. Dua orang pria berdiri diatas ring tinju, saling menyerang dan bertahan. Sudah satu jam mereka berada disana. James mulai kewalahan menghadapi serangan pukulan Steven yang sedang melampiaskan emosinya. Ya... Sejak kehilangan Brianna, pria itu selalu menjadikan James sebagai 'sak tinju' nya saat dia merasa sedih dan merindukan wanita itu. "Sudah berlalu lima tahun, mengapa sangat sulit mencari seorang wanita??" Seru Steven sambil melayangkan pukulannya ke arah James, dan berhasil mengenai perut asistennya itu. James pun bukan pria lemah. Dia sudah terbiasa bertarung dengan Steven, terlebih lima tahun belakangan ini. Pria itu dengan cepat membalas menendang Steven. Steven terpental dan menabrak tali pembatas arena tinju, lalu terjatuh. "Karena kau tidak bisa menerima kenyataan! Brianna sudah mati, Steven! Dan kau harus bisa menerima kenyataan!" Kata James dengan suara menggeram. Di dalam kantor, James adalah asisten pribadi Steven. Namun di luar pekerja

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 99

    "Bagaimana keadaan keponakanku, dokter?" Tanya Sonya cemas saat melihat dokter keluar dari ruang operasi. "Operasi berjalan dengan baik. Pendarahan di otaknya berhasil ditangani. Kami juga sudah mengeluarkan cairan di parunya dan mengobati semua luka-lukanya. Namun pasien masih dalam kondisi koma." "Oh..." Sonya menutup mulutnya dengan tangan, tenggorokannya tercekat tidak dapat menemukan suaranya. Timothy meremas lembut bahu istrinya dan berterima kasih kepada dokter. Brianna dipindahkan ke ruang VIP dan Sonya dengan setia menjaganya. Sudah beberapa hari berlalu sejak Brianna keluar dari kamar operasi, namun wanita itu belum kunjung sadar. Tidak hentinya Sonya berdoa agar keponakan yang baru ditemuinya itu segera sadar. Di satu sisi, Sonya ingin keponakannya sadar, sehingga mereka berkesempatan mengenal satu sama lain. Di sisi yang lain, dia ingin keponakannya segera sadar, karena hanya melalui keponakannya itulah harapan satu-satunya untuk dia dapat bertemu dengan Sophia

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 98

    "Berarti wanita ini sungguh anak dari Sophia..." suara Sonya bergetar dan matanya berkaca-kaca melihat Brianna yang terbaring. Dia berjalan mendekat dan menggenggam tangan Brianna. "Dua puluh tiga tahun aku dan Sophia berpisah, dan kini aku dapat melihat keponakanku... Tapi dimana Sophia?" Air mata akhirnya jatuh mengalir di pipinya. Sanders mendekati Sonya, dan meletakkan tangannya pada bahu istrinya, dan membelainya dengan lembut, mencoba menenangkan wanita itu. "Mari kita pikirkan keselamatannya terlebih dahulu.. Kau akan ada kesempatan bertanya langsung padanya saat dia sadar." Mendengar kata-kata suaminya, Sonya menghapus air matanya dengan cepat. "Benar! Keselamatannya lebih penting. Tunggu apa lagi? Segera lakukan operasi padanya, dokter! Tolong selamatkan keponakanku..." "Kami akan berusaha melakukan yang terbaik." Brianna segera di dorong ke ruangan operasi. Tim dokter berusaha yang terbaik untuk menolongnya. Sementara itu di sisi sungai Valca, di Old Coast, Steven mas

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 97

    "Kalung ini..."Letnan Sanders mengambil kalung itu dan memperhatikannya dengan seksama. Dia merasa akrab dengan benda itu. Kemudian netra pria paruh baya itu membesar melihat liontin giok berwarna hitam yang bentuknya menyerupai koin.Pria itu kemudian berjalan mendekati tempat tidur dimana Brianna terbaring dan melihat wajah Brianna dengan seksama. Wajah wanita itu tampak pucat dan dipenuhi dengan luka. Bahkan hampir separuh wajah sebelah kirinya terluka parah. Pandangan Letnan Sanders beralih ke daerah wajah yang hanya terdapat luka kecil. Beberapa saat kemudian Letnan Sanders terperajat!"Wanita ini...""Ada apa dengan wanita ini Tuan? Apa anda mengenalnya?" Tanya ajudan Lee yang heran melihat ekspresi Letnan Sanders.Letnan Sanders tidak menjawabnya, melainkan meminta ponselnya dari ajudan Lee, kemudian menelepon istrinya, Sonya Lewis."Halo..." Terdengar suara lembut wanita menyahut diujung telepon."Sonya, apa kamu kehilangan kalungmu?" Tanya Sanders namun tatapannya tidak pern

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 96

    "Steven.." Terdengar suara Brianna yang panik dan ketakutan."Steven tolong aku..." Brianna berteriak dari dalam sebuah mobil.Tiba-tiba mobil itu meledak dan api menelan tubuh Brianna. "Aaahhh..." Teriakan Brianna membuat Steven tersentak membuka matanya. Steven menemukan dirinya terbaring di sebuah kamar rumah sakit. "Brianna!" Sontak pria itu bangun dari ranjang, namun tangan James menahan bahunya."Dimana Briana? Sudah ada kabar tentang Brianna?" Tanya Steven dengan penuh kecemasan."Belum." Jawab James. "Polisi sudah mengevakuasi tempat kejadian. Selena ditemukan di salam mobil, sedangkan Roy ditemukan satu kilometer dari tempat kejadian. Tapi Brianna... masih belum ditemukan..." "Mengapa belum ketemu?? Cari terus!" Perintah Steven."Tim khusus sudah di kerahkan untuk mencari Brianna, dan Jo juga mengerahkan anak buahnya mencari Brianna. Kami akan terus mencarinya sampai ketemu, kau tenang saja.""Bagaimana aku bisa tenang?" Steven berkata lirih."Sial! Mengapa aku disini?" St

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 95

    "Cepat Roy!! Mereka akan mengejar kita!"Roy mengemudikan mobilnya secepat mungkin agar tidak terkejar oleh mereka. Mereka mengebut di jalan tebing yang sangat berbahaya. Jalan tebing yang berkelok-kelok dan minim cahaya. Dibawah mereka membentang sungai terbesar dan terpanjang di dunia. "Roy, kita pasti akan tertangkap oleh mereka!" Teriak Selena panik.Roy kehilangan konsentrasi karena suara Selena, dan menyerempet pembatas jalan, sebelum akhirnya dengan cepat berhasil mengendalikan kembali kemudinya."Hati-hati, Roy! Kita akan mati lebih dulu sebelum mereka menangkap kita!""Kau diamlah, Selena!" Bentak Roy. "Kita tidak akan berhasil Roy...""Dia tidak akan berani macam-macam... Wanitanya ada ditangan kita."Sementara itu, Steven mengejar mobil Roy tertinggal beberapa ratus meter dibelakang. Steven menggunakan mobil butut milik Roy, sementara Roy menggunakan mobil Steven, yang walaupun bukan mobil sport edisi terbatas, tapi mobil itu bisa melaju dengan kecepatan tinggi.Beberapa

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 94

    "Steven... Aku tahu kamu masih peduli padaku!" Seru Selena dengan senyuman lebar. Matanya berbinar saat melihat Steven yang duduk dibelakang setir mobil menunggunya.Baru beberapa hari di penjara, Selena sudah tidak tahan dengan perlakuan narapidana lain terhadapnya. Saat dirinya sedang bertugas membersihkan kamar mandi, tiba-tiba seorang penjaga menghampirinya dan menariknya, dan membawanya keluar dari penjara.Penjaga itu menariknya masuk ke dalam mobil dan membawanya ke jalan yang sunyi dan gelap, dimana ada sebuah mobil lain yang menunggunya. Saat mendengar suara pria itu, barulah Selena menyadari bahwa orang itu adalah James, dan orang yang menunggunya di mobil lain itu adalah Steven!Steven tidak menjawabnya, bahkan pria itu tidak melirikkan matanya sedikitpun pada Selena. "Masuk!" James dengan kasar mendorongnya masuk ke dalam mobil, duduk di jok penumpang belakang. Pria itu memborgol satu tangannya, dan borgol sebelahnya lagi dipasang di pegangan tangan mobil."Hei, apa-apaan

  • Istri Kontrak Tuan CEO   Bab 93

    "Ahh..."Brianna terbangun dengan rasa nyeri yang sangat pada perut bagian bawahnya. Baru saja beberapa hari lalu dia melewati masa kritis dan berhasil melahirkan secara caesar. Luka bekas operasinya bahkan belum kering! Dan saat ini dia duduk di lantai yang dingin dengan tangan terikat.'Dimana ini?'Brianna mengedarkan pandangannya ke ruangan tempatnya berada saat ini. Dia seperti berada di sebuah rumah tua, dan dari baunya yang tidak sedap dan lembab, dapat ditebak itu adalah rumah yang sudah lama terbengkalai. Bahkan Brianna dapat melihat tikus lalu lalang di dalam ruangan itu!'Mengapa aku disini?' Tanya wanita itu dalam hati. Dia tidak dapat bersuara karena terdapat lakban yang menempel, membungkam mulutnya.'Dimana Liam? Semoga saja Liam tidak apa-apa!' Sekujur tubuhnya bergetar ketakutan membayangkan apabila Liam bersamanya saat ini. Terdengar suara langkah kaki yang mendekati ruangan itu dan kemudian pintu terbuka. Seorang pria bertubuh tinggi dan kekar berdiri di ambang p

DMCA.com Protection Status