Sontak Violet pun terjingkat hingga tak sengaja menjatuhkan ponsel yang ia bawa. Dan ternyata, entah sejak kapan Vladimir telah berdiri di depan pintu kamar mandi. Dengan wajah penuh selidik Vladimir pun mencoba mencari tau kenapa sang istri bersikap sedikit aneh malam ini.“Kau ini kenapa, sayang? Apa ada masalah?” tanya Vladimir.Tentu sajadengan gugup Violet menjawab, “Ti-tidak. Hanya saja kau muncul tiba-tiba dan mengejutkanku.”“Kau membuatku khawatir dengan menghilang di tengah malam. Kau tidak sedang sembunyi di kamar mandi ‘kan?”“A-apa maksudmu? Tiba-tiba perutku sakit jadi aku ke kamar mandi. Sepertinya sedikit sembelit,”“Kalau begitu kita ke dokter saja. Aku tidak mau terjadi hal yang tidak diinginkan.”“Um...tidak. Hanya sembelit saja kok. Kurasa sebainya kita tidur saja,”Dengan tergopoh Violet pun menuju tempat tidur dan melupakan ponsel yang tergeletak di lantai setelah ia menjatuhkannya tadi. Vladimir lalu mengambil ponsel itu dan menatap lekat pada ponsel seolah ad
Untungnya tadi Violet masih sempat membeli dua gelas kopi. Ia pun segera menunjukkan kppi itu pada Vladimir lalu berkata, “Um...a-aku, membeli kopi dulu untukku dan juga Ginger. Karna kupikir kami akan lama menunggumu.”Vladimir yang awalnya kesal dan sangat curiga dengan kelakuan sang istri itu pun akhirnya melunak dan ia tidak lagi mempermasalahkan kepergian Violet. Dan seperti tujuan awal mereka datang ke boutiq, akhirnya mereka pun mulai berburu kostum terbaik untuk pesta aniversary pernikahan mereka.Melihat pasangan suami istri yang sedang sibuk memilih baju itu, akhirnya Ginger memutuskan untuk berjaga di luar boutiq. Tak hanya berjaga, Ginger juga kembali memantau teman-teman repoternya. Tapi sayang mereka juga belum mendapatkan hasil.Meski begitu Ginger merasa bahwa kepergian Violet ke kedai kopi hari ini memang sangat mencurigakan. Karna kedai kopi memang jarakanya tidak jauh dari boutiq, maka diam-diam Ginger pergi ke sana dan mencari tau apa yang dilakukan oleh Violet.Pa
Sementara itu, sepanjang perjalanan Violet yang sedang bersama Ginger pun terus menangis sesenggukan. Tak hanya kemarahan Vladimir yang menjadi masalahnya kali ini, tapi juga karna dipermalukan di depan semua orang tepat pada hari jadi pernikahannya.“Sejak awal aku sudah menduga bahwa pria itu akan membuat masalah! Tapi yang membuatku tidak mengerti, kenapa kau justru menyembunyikan hal itu dari suamimu? Kenapa kau tidak terus terang bahwa pria itu adalah mantan suamimu?” ungkap Ginger yang merasa sedikit kesal dengan sikap Violet.Tentu saja Violet semakin terkejut karna ternyata Ginger mengetahui siapa Dani meski ia tidak memberitaunya. “Bagaimana kau bisa tau tentang Dani?”“Maaf, Violet. Aku sangat khawatir padamu, jadi diam-diam aku dan Jhonatan mencari informasi tentang Dani Shaw. Sayangnya kami terlambat mengatakan hal ini pada Tuan Travor!”“Sudahlah, Ginger. Kau benar, sejak awal semua ini salahku....”“Apa yang Dani lakukan padamu sehingga membuatmu begini?”Violet pun terd
“Kau akan semakin memperburuk keadaan Violet jika bertindak dengan ceroboh!” ucap Jhonatan.“Lalu bagaimana?! Tetap saja keadaan justru semakin kacau.”“Aku sudah mengirim pesan pada Vladimir tentang duduk perkara dari masalah ini. Hal seperti ini sudah sering terjadi. Percayalah nanti Tuan Travor akan mengerti.”Ya. Akhirnya Ginger pun berusaha untuk diam dan tidak ikut campur lebih jauh lagi. Meski tetap saja ia pun terkena imbas yaitu kehilangan pekerjaannya. Dan kini ia harus kembali mencari pekerjaan baru karna menganggur bukanlah pilihan yang tepat.“Sebaiknya kau pulang saja sekarang. Kita akan bertemu nanti malam.” Ucap Jhonatan yang berusaha menghibur sang kekasih.Nyatanya, tak seperti yang dipikirkan Jhonatan. Saat ini Vladimir justru semakin dikuasai oleh amarahnya yang entah kenapa semakin membabi buta. Dan kali ini ia sama sekali tidak melibatkan Jhonatan dalam aksinya. Karna ia tau bahwa Jhonatan pasti akan menghalangi aksi gilanya.Well. Kali ini bukan pada Violet ia a
Spontan Violet pun memegangi keningnya dengan kedua tangannya sembari menahan rasa nyeri. Namun Vladimir bahkan sama sekali tidak bergeming meski ia telah melukai istrinya sendiri. Bahkan seolah tak merasa bersalah ia justru pergi begitu saja meninggalkan Violet.Jangan ditanya. Sudah pasti yang membuat Violet sangat kesakitan bukanlah luka di kepalanya. Melainkan sebuah luka yang menyayat hatinya. Ya, Violet benar-benar terluka dengan perlakukan kasar Vladimir setelah begitu banyak cinta yang selama ini Vladimir berikan untuknya.Tanpa sepengetahuan siapapun, di dalam kamarnya Vladimir kembali menhancurkan semua barang. Bahkan hampir setiap hari kamarnya selalu seperti kapal pecah. Lalu ia masuk ke kamar mandi dan membiarkan dirinya berdiri dalam guyuran air.Nyatnya, meski ia menyakiti Violet tapi tetap saja pada dasarnya dirinya sendiri pun terluka. Masih dalam guyuran air di kamar mandi Vladimir menatap dalam pada tangan yang tadi ia gunakan untuk melempar piring sehingga melukai
“Tidak mungkin! Semua ini bohong ‘kan?” ucap Violet yang sudah berlinang air mata.Tak disangka Violet justru nekat pergi menemui Vladimir di kantor meski jelas ia dilarang keluar rumah. Tapi ia mengabaikan semua itu demi untuk meminta penjelasan dari sang suami. Sudah pasti kehadiran Violet di kantor Travor Corp sangat mengejutkan Jhonatan. Karna Jhonatan pun tau bahwa Violet seharusnya tidak boleh pergi ke sana.Seketika Jhonatan pun berusaha mencegat Violet demi untuk menyelamatkannya dari murka Vladimir. Sayangnya Violet sangat keras kepala seperti biasanya.“Apa yang kau lakukan, Violet?! Kau mau cari masalah? Tuan Travor akan semakin marah jika melihatmu di sini!” ucap Jhonatan sembari meraih tangan Violet agar tidak pergi.Tapi Violet justru marah dan dengan kesal ia menarik tangannya. “Lepaskan aku, Jo! Aku tidak peduli bahkan meski aku harus menerima hukuman! Aku harus meminta penjelasan dari suamiku!”“Apa maksudmu, Vi? Lagipula kenapa mendadak kau jadi seperti ini?”“Maaf,
“Apa yang kau lakukan, Vlad?!” teriak Violet dengan spontan.Alhasil kehadiran Violet di kamar pun berhasil mengakhiri kegiatan panas yang dilakukan Vladimir bersama seorang jalang yang ia sewa. Parahnya, meski melihat Violet yang menangis dengan histeris. Namun wanita itu justru dengan santainya duduk sembari menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut.Sementara Vladimir, dengan tanpa perasaan ia bahkan seolah tidak menganggap bahwa Violet ada. Ia lalu meminta sang jalang untuk menyudahi aksi mereka dan menyuruhnya pergi. Jangan ditanya, dengan gaya menggoda wanita itu lantas kembali memakai pakaiannya lalu pergi dari sana.Sedangkan Violet, seperti orang bodoh ia bahkan masih terus terpaku di sana sembari menangis. Tapi jangankan sebuah ucapan maaf, Vladimir yang kemudian menghampiri Violet justru dengan kasar mencengkeram lengan Violet dan berhasil membuat Violet meringis kesakitan.“Berani sekali kau mengganggu kami! Kenapa kau merasa berhak menghentikanku?!” bentak Vladimir.“Ini
Tentu saja Jhonatan pun mulai naik darah ketika mengetahui apa yang terjadi pada Violet. Ia bahkan tidak menyangka bahwa kondisi Violet akan menjadi seburuk itu. Dan sekarang Violet pun entah berada di mana.Dengan marah Jhonatan akhirnya membawa salinan rekaman kamera pengawas lalu mendatangi Vladimir. Dengan kesal ia melampar flashdisck yang berisi rekaman dari kemara pengawas di atas meja kerja Vladimir.“Apa ini, Jo? Kenapa kau memberiku benda ini?!” tanya Vladimir yang sedikit kesal dengan tingkah Jhonatan.“Kau mau tau apa yang dilakukan oleh istrimu bukan? Jadi kenapa tidak kau lihat saja rekaman hasil dari kamera pengawas!”Meski kesal tapi pada akhirnya Vladimir pun melakukan apa yang dikatakan oleh Jhonatan. Meski tak terlalu terkejut, tapi dalam hati Vladimir pun tidak menyangkan bahwa Violet akan menjadi serapuh itu hingga membuatnya kehilangan akal sehat.“Apa yang sudah kau lakukan pada Violet hingga membuatnya tidak waras seeperti itu?!” bentak Jhonatan yang sudah kehil