“Kau akan semakin memperburuk keadaan Violet jika bertindak dengan ceroboh!” ucap Jhonatan.“Lalu bagaimana?! Tetap saja keadaan justru semakin kacau.”“Aku sudah mengirim pesan pada Vladimir tentang duduk perkara dari masalah ini. Hal seperti ini sudah sering terjadi. Percayalah nanti Tuan Travor akan mengerti.”Ya. Akhirnya Ginger pun berusaha untuk diam dan tidak ikut campur lebih jauh lagi. Meski tetap saja ia pun terkena imbas yaitu kehilangan pekerjaannya. Dan kini ia harus kembali mencari pekerjaan baru karna menganggur bukanlah pilihan yang tepat.“Sebaiknya kau pulang saja sekarang. Kita akan bertemu nanti malam.” Ucap Jhonatan yang berusaha menghibur sang kekasih.Nyatanya, tak seperti yang dipikirkan Jhonatan. Saat ini Vladimir justru semakin dikuasai oleh amarahnya yang entah kenapa semakin membabi buta. Dan kali ini ia sama sekali tidak melibatkan Jhonatan dalam aksinya. Karna ia tau bahwa Jhonatan pasti akan menghalangi aksi gilanya.Well. Kali ini bukan pada Violet ia a
Spontan Violet pun memegangi keningnya dengan kedua tangannya sembari menahan rasa nyeri. Namun Vladimir bahkan sama sekali tidak bergeming meski ia telah melukai istrinya sendiri. Bahkan seolah tak merasa bersalah ia justru pergi begitu saja meninggalkan Violet.Jangan ditanya. Sudah pasti yang membuat Violet sangat kesakitan bukanlah luka di kepalanya. Melainkan sebuah luka yang menyayat hatinya. Ya, Violet benar-benar terluka dengan perlakukan kasar Vladimir setelah begitu banyak cinta yang selama ini Vladimir berikan untuknya.Tanpa sepengetahuan siapapun, di dalam kamarnya Vladimir kembali menhancurkan semua barang. Bahkan hampir setiap hari kamarnya selalu seperti kapal pecah. Lalu ia masuk ke kamar mandi dan membiarkan dirinya berdiri dalam guyuran air.Nyatnya, meski ia menyakiti Violet tapi tetap saja pada dasarnya dirinya sendiri pun terluka. Masih dalam guyuran air di kamar mandi Vladimir menatap dalam pada tangan yang tadi ia gunakan untuk melempar piring sehingga melukai
“Tidak mungkin! Semua ini bohong ‘kan?” ucap Violet yang sudah berlinang air mata.Tak disangka Violet justru nekat pergi menemui Vladimir di kantor meski jelas ia dilarang keluar rumah. Tapi ia mengabaikan semua itu demi untuk meminta penjelasan dari sang suami. Sudah pasti kehadiran Violet di kantor Travor Corp sangat mengejutkan Jhonatan. Karna Jhonatan pun tau bahwa Violet seharusnya tidak boleh pergi ke sana.Seketika Jhonatan pun berusaha mencegat Violet demi untuk menyelamatkannya dari murka Vladimir. Sayangnya Violet sangat keras kepala seperti biasanya.“Apa yang kau lakukan, Violet?! Kau mau cari masalah? Tuan Travor akan semakin marah jika melihatmu di sini!” ucap Jhonatan sembari meraih tangan Violet agar tidak pergi.Tapi Violet justru marah dan dengan kesal ia menarik tangannya. “Lepaskan aku, Jo! Aku tidak peduli bahkan meski aku harus menerima hukuman! Aku harus meminta penjelasan dari suamiku!”“Apa maksudmu, Vi? Lagipula kenapa mendadak kau jadi seperti ini?”“Maaf,
“Apa yang kau lakukan, Vlad?!” teriak Violet dengan spontan.Alhasil kehadiran Violet di kamar pun berhasil mengakhiri kegiatan panas yang dilakukan Vladimir bersama seorang jalang yang ia sewa. Parahnya, meski melihat Violet yang menangis dengan histeris. Namun wanita itu justru dengan santainya duduk sembari menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut.Sementara Vladimir, dengan tanpa perasaan ia bahkan seolah tidak menganggap bahwa Violet ada. Ia lalu meminta sang jalang untuk menyudahi aksi mereka dan menyuruhnya pergi. Jangan ditanya, dengan gaya menggoda wanita itu lantas kembali memakai pakaiannya lalu pergi dari sana.Sedangkan Violet, seperti orang bodoh ia bahkan masih terus terpaku di sana sembari menangis. Tapi jangankan sebuah ucapan maaf, Vladimir yang kemudian menghampiri Violet justru dengan kasar mencengkeram lengan Violet dan berhasil membuat Violet meringis kesakitan.“Berani sekali kau mengganggu kami! Kenapa kau merasa berhak menghentikanku?!” bentak Vladimir.“Ini
Tentu saja Jhonatan pun mulai naik darah ketika mengetahui apa yang terjadi pada Violet. Ia bahkan tidak menyangka bahwa kondisi Violet akan menjadi seburuk itu. Dan sekarang Violet pun entah berada di mana.Dengan marah Jhonatan akhirnya membawa salinan rekaman kamera pengawas lalu mendatangi Vladimir. Dengan kesal ia melampar flashdisck yang berisi rekaman dari kemara pengawas di atas meja kerja Vladimir.“Apa ini, Jo? Kenapa kau memberiku benda ini?!” tanya Vladimir yang sedikit kesal dengan tingkah Jhonatan.“Kau mau tau apa yang dilakukan oleh istrimu bukan? Jadi kenapa tidak kau lihat saja rekaman hasil dari kamera pengawas!”Meski kesal tapi pada akhirnya Vladimir pun melakukan apa yang dikatakan oleh Jhonatan. Meski tak terlalu terkejut, tapi dalam hati Vladimir pun tidak menyangkan bahwa Violet akan menjadi serapuh itu hingga membuatnya kehilangan akal sehat.“Apa yang sudah kau lakukan pada Violet hingga membuatnya tidak waras seeperti itu?!” bentak Jhonatan yang sudah kehil
Sontak Violet dan juga Eric pun berpaling pada sosok pria paruh baya yang kini berdiri di ambang pintu kamar. Dengan mata berkaca-kaca pria tua itu lantas berjalan dan menhampiri Violet. Ia terus menatap lekat pada Violet dan terlihat jelas ada sebuah kesedihan di wajahnya.“Well. Jadi Nona, dia adalah Tuan Vernandes yang kuceritakan padamu.” Ucap Eric memperkenalkan pria itu.Tapi pria yang Eric panggil dengan Tuan Vernandes itu justru seolah tak begitu mendengarkan ocehan Eric. Ia hanya terpaku pada Violet yang kini ada di hadapannya. Sudah pasti Violet pun semakin bingung dengan keadaan itu.“Kenapa kau memanggilku putrimu? Kurasa ada salah paham di sini. Aku yakin kalian pasti salah orang. Aku bukan orang yang kalian maksud.” Ucap Violet yang mencoba menjelaskan.“Aku tau reaksimu pasti seperti ini. Tapi aku punya bukti bahwa kau adalah putriku.” Kata Vernandes sembari menyerahkan setumpuk berkas pada Violet.Meski terasa sangat aneh tapi Violet akhirnya mulai memeriksa berkas yan
Sementara itu, di London. Sejak menghilangnya Violet, Vladimir telah mengerahkan seluruh anak buahnya guna mencari keberadaan Violet. Tapi sayangnya bahkan sampai dua minggu sejak Violet menghilang pun, tetap saja tidak ditemukan hasil.Ya, saat ini amarah Vladimir pada Violet memang belum sirna. Ia bahkan berusaha keras untuk menemukan Violet untuk kembali memberinya pelajaran karna telah berani kabur tanpa seizin dari dirinya.Tak disangka, hari ini Jhonatan dan Ginger datang menemui Vladimir setelah berminggu-minggu kepergian mereka. Dan seperti biasa, Vladimir berpikir bahwa mereka datang untuk kembali meinta pekerjaan padanya.“Bagus. Sekarang sepasang pecundang ini kembali lagi ke hadapanku. Apa kalian begitu menyedihkan hingga tak memiliki pekerjaan di luar sana?” nyinyir Vladimir.Sudah pasti Ginger yang mempunyai sumbu pendek itu pun tak terima dan dengan terang-terangan ia berkata, “Pada dasarnya orang yang paling menyedihkan adalah dirimu, Tuan Travor! Dan asal kau tau, kam
Seperti yang terjadi malam ini. Vladimir sangat mabuk hingga membuatnya tak beda seperti orang gila. Ia terus mengoceh dengan sembarangan bahkan sesekali juga menghardik siapun yang mencoba mendekatinya.Alhasil, sejak lima tahun terakhir ia pun cukup terkenal dengan si pemabuk gila. Ya. Pada akhirnya tidak ada yang berada di dekatnya seperti dulu. Setidaknya dulu akan selalu ada Jhonatan yang dengan sigap membantunya meski ia semabuk apapun.Kali ini, Vladimir menyalakan sebuah korek api di tangannya. Ia menatapnya dengan penuh arti lalu dengan mulutnya yang sangat bau alkohol itu ia berkata, “Selamat, sayang. Selamat hari jadi pernikahan kita yang ke enam.”Ia pun lalu meniup korek api di tangannya dan mulai tersenyum. Tapi tak lama ia kembali lesu dan meletakkan kepalanya di atas meja untuk menyembunyikan kesedihannya dari dunia. Benar sekali. Itu karna malam ini adalah malam tepat enam tahun pernikahannya dengan Violet.Bahkan tepat lima tahun lalu, adalah saat di mana Vladimir te