Tentu saja Jhonatan pun mulai naik darah ketika mengetahui apa yang terjadi pada Violet. Ia bahkan tidak menyangka bahwa kondisi Violet akan menjadi seburuk itu. Dan sekarang Violet pun entah berada di mana.Dengan marah Jhonatan akhirnya membawa salinan rekaman kamera pengawas lalu mendatangi Vladimir. Dengan kesal ia melampar flashdisck yang berisi rekaman dari kemara pengawas di atas meja kerja Vladimir.“Apa ini, Jo? Kenapa kau memberiku benda ini?!” tanya Vladimir yang sedikit kesal dengan tingkah Jhonatan.“Kau mau tau apa yang dilakukan oleh istrimu bukan? Jadi kenapa tidak kau lihat saja rekaman hasil dari kamera pengawas!”Meski kesal tapi pada akhirnya Vladimir pun melakukan apa yang dikatakan oleh Jhonatan. Meski tak terlalu terkejut, tapi dalam hati Vladimir pun tidak menyangkan bahwa Violet akan menjadi serapuh itu hingga membuatnya kehilangan akal sehat.“Apa yang sudah kau lakukan pada Violet hingga membuatnya tidak waras seeperti itu?!” bentak Jhonatan yang sudah kehil
Sontak Violet dan juga Eric pun berpaling pada sosok pria paruh baya yang kini berdiri di ambang pintu kamar. Dengan mata berkaca-kaca pria tua itu lantas berjalan dan menhampiri Violet. Ia terus menatap lekat pada Violet dan terlihat jelas ada sebuah kesedihan di wajahnya.“Well. Jadi Nona, dia adalah Tuan Vernandes yang kuceritakan padamu.” Ucap Eric memperkenalkan pria itu.Tapi pria yang Eric panggil dengan Tuan Vernandes itu justru seolah tak begitu mendengarkan ocehan Eric. Ia hanya terpaku pada Violet yang kini ada di hadapannya. Sudah pasti Violet pun semakin bingung dengan keadaan itu.“Kenapa kau memanggilku putrimu? Kurasa ada salah paham di sini. Aku yakin kalian pasti salah orang. Aku bukan orang yang kalian maksud.” Ucap Violet yang mencoba menjelaskan.“Aku tau reaksimu pasti seperti ini. Tapi aku punya bukti bahwa kau adalah putriku.” Kata Vernandes sembari menyerahkan setumpuk berkas pada Violet.Meski terasa sangat aneh tapi Violet akhirnya mulai memeriksa berkas yan
Sementara itu, di London. Sejak menghilangnya Violet, Vladimir telah mengerahkan seluruh anak buahnya guna mencari keberadaan Violet. Tapi sayangnya bahkan sampai dua minggu sejak Violet menghilang pun, tetap saja tidak ditemukan hasil.Ya, saat ini amarah Vladimir pada Violet memang belum sirna. Ia bahkan berusaha keras untuk menemukan Violet untuk kembali memberinya pelajaran karna telah berani kabur tanpa seizin dari dirinya.Tak disangka, hari ini Jhonatan dan Ginger datang menemui Vladimir setelah berminggu-minggu kepergian mereka. Dan seperti biasa, Vladimir berpikir bahwa mereka datang untuk kembali meinta pekerjaan padanya.“Bagus. Sekarang sepasang pecundang ini kembali lagi ke hadapanku. Apa kalian begitu menyedihkan hingga tak memiliki pekerjaan di luar sana?” nyinyir Vladimir.Sudah pasti Ginger yang mempunyai sumbu pendek itu pun tak terima dan dengan terang-terangan ia berkata, “Pada dasarnya orang yang paling menyedihkan adalah dirimu, Tuan Travor! Dan asal kau tau, kam
Seperti yang terjadi malam ini. Vladimir sangat mabuk hingga membuatnya tak beda seperti orang gila. Ia terus mengoceh dengan sembarangan bahkan sesekali juga menghardik siapun yang mencoba mendekatinya.Alhasil, sejak lima tahun terakhir ia pun cukup terkenal dengan si pemabuk gila. Ya. Pada akhirnya tidak ada yang berada di dekatnya seperti dulu. Setidaknya dulu akan selalu ada Jhonatan yang dengan sigap membantunya meski ia semabuk apapun.Kali ini, Vladimir menyalakan sebuah korek api di tangannya. Ia menatapnya dengan penuh arti lalu dengan mulutnya yang sangat bau alkohol itu ia berkata, “Selamat, sayang. Selamat hari jadi pernikahan kita yang ke enam.”Ia pun lalu meniup korek api di tangannya dan mulai tersenyum. Tapi tak lama ia kembali lesu dan meletakkan kepalanya di atas meja untuk menyembunyikan kesedihannya dari dunia. Benar sekali. Itu karna malam ini adalah malam tepat enam tahun pernikahannya dengan Violet.Bahkan tepat lima tahun lalu, adalah saat di mana Vladimir te
“Dengan identitasmu yang sekarang, apa kau yakin akan bertemu dengannya? Yang kudengar, dia itu type orang yang sulit untuk didekati.” Ungkap Eric.“Percayalah, Eric. Aku sangat mengenal makluk itu. Dan aku tau bagaimana cara sempurna untuk menyiksanya!”Benar saja. Seperti yang dikatakan oleh Violet ia memang sangat paham apa yang harus ia lakukan sekarang. Ya, karna sekarang misi dalam hidup Violet adalah untuk menyakiti dan menghancurkan Vladimir.Bahkan tujuannya kembali ke kota London setelah lima tahun adalah demi untuk membalas dendam atas semua yang dilakukan oleh keluarga Travor paada keluarganya. Untuk sebuah kecelakaan yang telah membuatnya kehilangan ibu di usia balita. Untuk penyiksaan dan penghinaan yang dilakukan Vladimir pada dirinya tentunya.Ia kembali bukan lagi sebagai Violet yang lugu dan lembut, tapi kini ia menjelma menjadi Irish Belvia Delecour yang berhati dingin dan tak punya perasaan.“Kau pikir kau adalah Dewa yang bisa menguasai apapun sesuka hatimu? Akan
Violet pun mengakhiri rapat yang mendadak ia hadiri dengan sangat puas. Karna rencana yang ia buat sebagai awal bagi misi balas dendamnya akhirnya berjalan dengan mulus. Namun siapa sangka, Vladimir justru telah menanti Violet keluar dari ruang rapat dan menghadangnya di pintu keluar.Sudah pasti Eric yang ditugaskan oleh Vernandes untuk menjaga Violet itu pun langsung sigap menghalau Vladimir. Hampir saja terjadi baku hantam antara dua pria gagah itu namun Violet melerai mereka.“Hentikan! Jangan memancing keributan di sini. Apa maumu, Tuan Travor?!” ucap Violet.“Kita harus bicara, Violet. Hanya kita berdua!”Violet yang sejak awal sudah menduga bahwa Vladimir pasti akan bersikap seperti itu, akhirnya meminta Eric untuk menunggunya di luar pintu ruang rapat. Sementara Violet kembali masuk ke ruang rapat berdua bersama Vladimir.Tak terima dengan apa yang terjadi dan bahkan masih tidak mengerti mengapa Violet berubah dratis seperti itu, maka Vladimir pun mulai mempertanyakan banyak h
“Apa?! Yang benar saja! Mataku belum buta dan jelas sekali bahwa wanita di hadapanku adalah Violet Travor!” bantah Ginger.Sadar bahwa mereka kini menjadi sorotan dari media dan para wartawan, maka Violet memberi isyarat pada Eric untuk segera pergi dan mengakhiri perdebatan dengan Ginger. Lagipula, Violet masih sangat hafal dengan karakter Ginger yang tidak akan menyerah jika ia merasa benar.Akhirnya Violet pun pergi bersama Eric sementara Ginger masih dibuat tidak mengerti dengan sosok Violet yang berubah menjadi seperti orang lain. Ginger sangat bingung karna Violet bahkan seolah tidak mengenalnya bahkan meski mereka berdua telah saling bertemu.“Bagaimana bisa ada orang yang begitu mirip. Apakah benar dia bukan Violet? Tapi...kenapa aku masih sangat yakin jika Nona Delecour adalah Violet.”Di dalam ruangannya, Violet berusaha untuk fokus dan melupakan kejadian yang cukup menggoyang hatinya hari ini. Sejak awal ia tau bahwa semua kejadian seperti hari ini pasti akan terjadi, dan i
Setelah Violet kembali, ia menjadi heran karna sang putra sedang membersihkan mulutnya yang belepotan dengan selembar tisu di tangannya. Akhirnya Violet pun segera menghampiri putranya yang masih sibuk membersihkan mulutnya.“Sayang, dari mana kau dapatkan tisu itu? Apa kau meminta tisu dari pelayan?” tanya Violet.Tapi dengan santainya Kevin menggeleng lalu menjawab, “Paman tampan yang memberiku ini.”Mendengar jawaban dari sang putra, spontan Violet pun mulai memperhatikan sekeliling dan mencoba mencari sosok yang dikatakan oleh Kevin. Tapi dengan cepat Kevin berkata, “Dia sudah pergi, bu.”Dari sana akhirnya Violet mulai menasehati sang putra agar tidak sembarangan menerima apapun atau berbicara dengan orang asing. Violet selalu mengatakan hal itu pada Kevin bahkan sejak Kevin masih sangat kecil.“Astaga, sayang! Sudah berapa kali ibu katakan? Jangan pernah menerima apapun atau bicara pada orang asing! Kau tau ‘kan itu sangat berbahaya!”“Maaf, bu. Tapi paman itu tidak seperti penj