Home / Romansa / Istri Kontrak Presdir Arogan / Bab 92. Jangan Beri Lucas Kesempatan!

Share

Bab 92. Jangan Beri Lucas Kesempatan!

Author: Bluemoongirl
last update Last Updated: 2023-08-09 20:49:00

Chiara mendesah panjang setelah memutus sambungan teleponnya. Ia bergerak gusar. Menebak-nebak apa yang akan Zyan lakukan setelah ini. Saking terhanyutnya Chiara, ia jadi kaget begitu Susan datang lagi.

Susan jadi terperangah, lalu mendudukkan tubuhnya di kursi tepat depan Chiara. "Chiara, kau benar-benar tidak ada masalah apapun kan? Sekali lagi aku ingatkan, kau bisa curhat kepada Ibu."

Chiara memaksakan senyum dibibirnya terkembang lebar. Lalu buru-buru menggeleng. "Tidak, Bu. Benaran. Tidak ada yang perlu aku ceritakan. Tapi, sepertinya aku harus buru-buru pulang."

Susan menautkan alis. Memperhatikan secara keheranan Chiara yang sibuk memasukkan ponsel ke dalam tas, menutup resleting dengan gerakan cepat, lantas segera menaikkannya ke bahu.

Chiara lekas bangkit. "Aku pulang dulu, Bu."

Susan membuka mulutnya hendak mengungkapkan perasaannya lagi, tapi sekarang anaknya sudah menggiring kaki keluar dan melambaikan tangan. Susan mau tak mau ikut menaikkan tangannya untuk membalas lamb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 93. Seberapa Dekat?

    Seketika Lucas menoleh singkat ke arah Albert yang sudah membeku di tempat. Wajah Albert tampak memerah dan serius.[Iya, Tuan. Saya masih ingat. Apakah ada yang mengganggu Anda?][Tidak. Hanya saja… aku jadi teringat anak Ashley tiap melihat wajah pegawai Lucas. Namanya siapa? Albert, ya?]Bibir Albert terkatup rapat. Sekarang tubuhnya bergetar karena telinganya mendengar langsung pria paruh baya itu menyebut nama ayahnya. Napas Albert kian terasa tercekik. Setelah ini, ia berharap cepat mengetahui pelaku itu. Dan keyakinannya soal K Group yang terlibat pada tragedi 20 tahun lalu semakin kuat.[Iya, Tuan. Sejujurnya saya tidak begitu ingat tentang putra Ashley. Tapi, saya memang ada sedikit masalah dengan pria bernama Albert itu.]Franklin mengangkat sebelah alis. Kerutan di dahinya terlihat samar.[Apa itu?][Pegawai Tuan Lucas yang bernama Albert itu—]Lalu kalimat Chen Ze terpotong oleh suara telepon di ponselnya. Chen Ze memasang tak enak. Franklin hanya mengangguk sambil mengger

    Last Updated : 2023-08-09
  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 94. Terpaksa Terlibat

    Sontak Chiara lekas bangkit berdiri. Begitu juga Lucas yang akhirnya harus segera menyambar handuk dan kembali memakainya."Oh, maaf, Lucas. Maafkan aku. Aku tidak sengaja. Sungguh!" Chiara berulang kali meminta maaf sambil tetap menutup mata karena sangat merasa bersalah. Sementara wajah Lucas sudah bersemu merah menahan malu."Tidak apa-apa. Kau kan tidak melakukannya secara sengaja," desah Lucas memastikan handuk yang membalut tubuh bagian bawahnya aman.Dalam tangkupan kedua tangannya, Chiara mengembuskan napas panjang. Ia tetap merasa bersalah. Apalagi kini bayangannya dipenuhi oleh kejantanan Lucas yang sempat ia lihat. Padahal, ini bukan pertama kalinya ia menyaksikan keperkasaan milik Lucas. Tapi tetap saja, ia merasa canggung, malu dan berdosa."Kenapa kau tetap menutup matamu?" sindir Lucas.Mula-mula Chiara merenggangkan sejumlah jarinya hingga membentuk celah kecil. Lucas mengernyit begitu menatap bola mata Chiara yang muncul dari tengah-tengah sana. Setelah memastikan Luc

    Last Updated : 2023-08-10
  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 95. Pria dengan Pistol

    Chiara ketakutan. Wajahnya sudah memucat tatkala pria di luar tampak menodongkan pistol ke arah kaca jendela tepat samping sopir di depannya."Bagaimana ini, Nona?" tanya si sopir tampak khawatir. Pria itu buru-buru meraih ponsel, mengotak-atiknya singkat."Mungkin, kita coba buka saja." Bibir Chiara terkatup rapat. Tidak ada pilihan lain.Lalu si sopir dengan ragu membuka pintu. Seketika pria berjaket yang berada di luar itu langsung menyeret sang sopir hingga terjerembap ke tanah. Sontak Chiara berteriak.Mula-mula pria tersebut mengambil alih kemudi mobil yang sedang ditumpangi Chiara. Ketakutan Chiara semakin meningkat."Apa yang kau lakukan?! Tolong berhenti!" desis Chiara di tengah ketakutannya."Diam! Kau harus ikut denganku!" ancam pria itu.Chiara tak berkutik. Tapi setelahnya ia memutuskan untuk segera menghubungi nomor Lucas.[Halo?]Suara Lucas berbunyi di antara keheningan yang mencekam dan ketakutan Chiara. Chiara tak menjawab. Namun sialnya pria asing yang menjalankan m

    Last Updated : 2023-08-10
  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 96. Kubereskan Langsung!

    "Chiara!"Lucas tersentak sewaktu bunyi peluru berdesing dari belakang tubuhnya. Chiara terkejut, peluru barusan telah menyerempet kaki sebelah kanannya hingga tubuhnya terhuyung.Lucas dengan sigap menangkap badan Chiara. Wajahnya yang merah padam menoleh ke arah pria bertompel yang sedang sekarat. Ia langsung menggendong tubuh Chiara. Berlari cepat menuju mobil.Tak menunggu waktu, Albert menyambar pistolnya juga dari saku celana. Ia selalu siap dimanapun. Pistol di arahkah kepada si pelaku dan mulai balas menembak perang mereka. Menarik pelatuk dari pistol, Albert membidikkan senjatanya tepat kepada pria bertompel. Bunyi peluru yang berdesing tepat mengenai jantung pria tersebut dan mati di tempat seketika.Sementara itu, Lucas segera memeriksa kaki Chiara yang sempat terserempet peluru. Mula-mua Lucas menyingkap kain celana yang menutupi kaki jenjang Chiara hingga sebatas lutut dan mulai memperhatikan ada aliran darah deras dari sana.Chiara mengerang kesakitan. Meski sejujurnya i

    Last Updated : 2023-08-10
  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 97. Ingin Kebebasan

    Rahang Lucas waktu itu sudah mengeras. Bahkan nadi di sekitar lehernya berdenyut cepat. Lucas melangkahkan kaki tegas menuju lorong lantai tertinggi yang menghubungkan beberapa ruang eksklusif sekaligus.Mata hazel Lucas menatap tajam ke area sebuah pintu yang akan ia datangi. Tanpa mengetuk pintu, Lucas masuk begitu saja hingga membuat pria yang duduk di belakang meja besar mendongak.Robert menghela napas, lantas menyandarkan punggungnya ke kursi. Tatapannya seakan sedang menunggu kehadiran Lucas beserta protes yang akan pria itu luapkan."Daddy pasti tahu kan kalau aku akan kemari," tekan Lucas menggertakkan gigi.Robert meresponnya dengan gerakan tangan menuding kursi. "Duduklah dulu.""Apa yang sebenarnya membuatmu ringan tangan hingga mudah sekali kau membunuh orang?!" geram Lucas dengan mengabaikan ucapan Robert barusan."Kecilkan suaramu, Lucas!" Robert mengatupkan rahangnya. Kedua mata itu melotot ke arah anaknya."Apa kau akan menanggung semua nyawa yang telah kau hilangkan?

    Last Updated : 2023-08-11
  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 98. De Javu

    Cahaya matahari menembus sebuah jendela lebar hingga menerangi seluruh ruangan yang didominasi warna putih. Bau obat serta alat-alat medis menyeruak memenuhi indra penciuman Lucas.Lucas terpegun. Menyaksikan pergerakan patient monitor yang ada di sisinya. Ia mengamati irama detak jantung, respirasi dan tekanan darah milik Robert yang sekarang tengah terlentang tak berdaya di salah satu ruang khusus rumah sakit elit di kota New York.Lucas membuang napas. Hal ini akhirnya terulang kembali. Ia de javu dengan kondisi Robert satu tahun yang lalu. Tepatnya saat Zyan memberontak dan akhirnya di buang ke salah satu negara terpencil. Sejak itu, Lucas merawat Robert yang mempunyai riwayat sakit jantung. Padahal operasi dan pemasangan ring sudah sukses dilakukan, namun hal tersebut tak pelak membuat penyakit milik pria paruh baya itu kumat lagi.Lucas meraih ponsel dan mengetikkan pesan untuk Albert. Karena rapat tetap harus dilanjutkan, maka ia menyuruh Albert untuk menggantikannya. Sekarang

    Last Updated : 2023-08-11
  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 99. Menginginkan Chiara Malam Ini

    Sontak Albert yang berada di belakangnya langsung terpaku pada punggung Lucas. Tubuhnya seketika menegang. Rasa ingin tahunya kian membuncah.Sementara itu, Lucas melirik Albert sekilas. "Ya, trims. Kau bisa pulang hari ini," ujarnya lantas menutup sambungan teleponnya.Setelah itu, Lucas berderap mendekati meja Albert."Ada apa, Tuan? Apa yang telah mereka temukan?" Albert berdiri. Menuntut jawaban dari Lucas.Lucas mengerutkan hidungnya. "Orang yang pertama kali memesan liontin ular mata biru itu memang Franklin, Albert," desah Lucas."Tapi, jangan gegabah. Kita kumpulkan semua bukti dulu. Lalu setelahnya, kau bisa membalaskan dendam. Sementara aku akan mengumpulkan beberapa kelemahan orang itu juga," tambahnya."Baik, Tuan. Bagaimanapun saya juga akan tetap menggunakan pikiran dingin saya," aku Albert. Namun sejujurnya, ia tengah memutar keras otaknya."Bagus, Albert. Sampai hari itu tiba, jangan pernah membuat mereka curiga." Bibir Lucas terkatup rapat. Kedua mata hazelnya setenga

    Last Updated : 2023-08-11
  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 100. Malam yang Memabukkan

    Chiara tahu, ini salah. Sejujurnya ia tak akan membiarkan dirinya bodoh untuk kesekian kalinya. Tidak ada masa depan untuknya bersama pria yang sekarang mengulum bibirnya lembut.Mata Chiara terpejam. Merasakan bagaimana akhirnya ciuman orang yang ia sukai mendarat lagi di bibirnya. Ia sendiri juga tidak tahu kenapa Lucas menciumnya lagi. Apakah bibirnya mengandung magnet hingga bisa menarik Lucas kembali? Ataukah pria itu hanya mempergunakannya sebagai penyalur kerinduannya kepada Lala?Entahlah. Chiara memilih untuk tidak peduli. Sebesar apapun ia menutup hatinya untuk Lucas, maka sebesar itulah juga perasaannya kian memaksa untuk menerima pria tersebut. Meski Lucas hanya seorang tamu jauh yang berkunjung dan menginap. Tapi tidak untuk menetap.Chiara pun memang menginginkan Lucas. Sama seperti Lucas menginginkannya malam ini. Sekarang ciuman lembut Lucas perlahan menjelma menjadi ciuman penuh gairah. Lidah pria itu berkelana mencari celah untuk menerobos serta mengeksplor setiap ru

    Last Updated : 2023-08-11

Latest chapter

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 113. Memulai dari Awal (TAMAT)

    Robert menekuk wajahnya. Ia lalu mengalihkan tatapan ke arah Zyan yang baru saja mengulum senyum saat menatap kepergian Lucas. Setelahnya, pria itu justru membalas tatapan Robert sambil mengedikkan bahu.Sontak Robert menggertakkan gigi. Ia segera menggerakkan tangan demi menjalankan kursi rodanya. Sedangkan Sarah bingung dengan apa yang tengah dilakukan Robert."Sayang, kau mau kemana?" tanyanya. Karena Robert tak meresponnya sama sekali, ia jadi khawatir.Sarah kemudian harus membungkukkan badan berkali-kali demi meminta maaf kepada tamunya karena ia akan menyusul Robert. Lantas, Sarah bergerak cepat untuk membantu mendorong kursi roda Robert."Kau mau pergi kemana, Sayang? Biar aku bantu," desis Sarah."Antarkan aku kepada Zyan," tegasnya.Meskipun bingung, tapi Sarah tetap mengikuti permintaan suaminya tersebut. Mendekat ke posisi Zyan, Robert sudah bersiap-siap."Apa yang kau lakukan sampai adikmu pergi begitu saja, hah?!" gertak Robert langsung.Zyan justru memiringkan senyum. "

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 112. Bebas dan Mengejar Keinginan

    "Dad, kau menaruh kamera CCTV mikro di sini?"Pertanyaan Poppy seketika langsung menghentikan perbincangan kedua pria di depannya. Kedua orang itu tampak saling melempar pandang sekarang.Chen Ze kemudian segera melangkahkan kaki untuk memeriksanya. Ia pun jadi sedikit terkejut."Tuan, ada yang mengawasi kita!" celetuk Chen Ze yang membuat napas Franklin tercekat.Franklin mau tak mau berderap mendekat juga. Ingin membuktikan langsung dengan mata kepala sendiri. Setelah mengamati CCTV tersebut, bibirnya tekatup rapat."Sial! Siapa yang melakukannya?! Sejak kapan kamera itu berada di sini!" umpat Franklin kesal. Ia berkacak pinggang dengan sesekali membuang napas gusar.Chen Ze juga terlihat berpikir keras. Ia terdiam selama sepersekian detik sebelum menyebutkan sebuah nama."Menurut Anda, apakah Albert adalah anak Ashley, Tuan?"Mendengar itu, perhatian Franklin akhirnya tersedot kepada Chen Ze juga. Kedua matanya saling mencari-cari jawaban ketika saling berhadapan."Seharusnya kita

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 111. Pergi dari Sini!

    Sambil mengatupkan rahangnya, Sarah duduk di jok penumpang belakang dengan tubuh yang menegang. Bahkan pemandangan di sisi kanan dan kirinya tak mampu mengalihkan rasa emosinya. Masih terbayang-bayang olehnya tentang perkataan Poppy tadi pagi."Lucas dan Lala ternyata selama ini membohongi kita, Bu. Mereka hanya menikah secara kontrak."Waktu itu, kedua mata Sarah langsung terbelalak lebar. Rasanya kecewa dibohongi oleh anaknya sendiri. Apalagi itu Lucas.Sarah menggertakkan gigi. Ini semua pasti karena pengaruh gadis miskin itu. Padahal dari dulu, ia membenci Lala sekaligus keluarganya. Ia takut jika Lucas terpengaruh karena pola pikir orang miskin dan keluarganya berbeda. Apalagi sampai tertular penyakit mereka. Bulu kuduk Sarah meremang. Pokoknya, ia sangat anti dengan Lala yang miskin, kotor dan liar.Tak terasa mobil yang ia tumpangi sudah tiba di depan mansion Lucas. Si pegawai membukakan pintu, memberi jalan kepada Sarah. Sekarang wanita itu mendaratkan kakinya dengan yakin.Sa

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 110. Pengaduan Poppy

    Pagi buta sekali, dua mobil hitam berkilat meluncur cepat ke salah satu bangunan yang tinggi besar. Bangunan tersebut didominasi oleh dinding warna cream dengan sebagian catnya terkelupas. Sedang di depannya, hanya ada rolling door abu-abu tua yang menggantikan fungsi pintu pada umumnya.Pintu mobil akhirnya terbuka, menampilkan sejumlah pria yang berpakaian serba hitam memasuki bangunan tersebut secara diam dan cepat. Saking heningnya, kaki-kaki mereka tak terdengar menapak tanah.Sebagian dari mereka menjebol pintu samping. Sisanya memasuki bangunan itu dengan memanjat balkon dan menyusup dari atas.Berikutnya, mereka dengan gerakan cepat dan hening menangkap dan membius orang-orang yang ada di dalam. Hanya ada tiga pria dan satu wanita di dalam sana. Lantas pasukan pria yang memakai serba hitam mengumpulkan sejumlah korbannya di dalam gudang yang berisi banyak produk minuman berkarbonasi.Setelah orang-orang ditangkap tersebut siuman, salah satu pria melangkah maju. Menyodorkan seb

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 109. Memang Keras Kepala!

    Beruntung, Zyan tangkas menangkap tubuh Chiara. Pria itu langsung menggendong Chiara dan melangkahkan kaki cepat menuju ke dalam mansion Lucas.Zyan harus melewati beberapa penjaga dulu. Baru saat Melly muncul di permukaan, Zyan diperbolehkan masuk. Melly mengekor di belakang Zyan sambil memasang ekspresi cemas.Mereka berlari menaiki tangga hingga akhirnya tiba di kamar Chiara. Perlahan Zyan menurunkan Chiara di atas ranjang. Sementara Melly langsung berhambur keluar untuk menghubungi Lucas yang masih berada di kantor.Zyan menumpukan kedua tangan ke permukaan kasur sambil memandang Chiara yang terpejam dan berwajah pucat. Perasaannya campur aduk. Sedih, frustasi dan marah. Ia akhirnya mendengus kasar dan memutuskan untuk berdiri. Begitu Zyan bangkit, Chiara yang masih lemah memanggil Zyan."Zyan…" lirih wanita tersebut hingga membuat langkah Zyan terhenti.Mau tak mau, Zyan berpaling lagi ke arah Chiara. Chiara tampak memijat pelipisnya, lantas membuka kedua mata sayunya perlahan. S

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 108. Mati Saja Kau!

    Wajah Lucas merah padam. Ia menggeram karena masa lalu tak mengenakan tersebut akhirnya menghampiri ingatannya kembali. Sejak saat itulah, Lucas tak mau berurusan dengan Zyan lagi. Beruntung waktu itu nyawa Lucas dapat diselamatkan karena Sarah mencari dua anaknya tersebut.Tapi, setelahnya Zyan dihajar habis-habisan oleh Robert. Sementara Sarah hanya tergugu, tak tega melihat anaknya dihajar. Jangan tanya dimana Lucas. Lucas kecil masih terlentang tak berdaya di kamar sambil menjalankan perawatan intensif dari dokter Isaac.Zyan yang waktu itu hanya selisih dua tahun dari Lucas menahan setiap cambukan yang Robert tancapkan ke setiap permukaan kulit hingga menganga, menghasilkan luka seperti terbakar. Zyan mengatupkan rahang. Wajahnya sudah merah padam. Ia bahkan tak bisa menangis lagi. Kedua mata hazelnya tajam memandang lurus. Sedangkan rasa bencinya terhadap Lucas kian bertumbuk."Bisakah kau mencari wanita lain dan itu bukan Chiara?!" sentak Lucas kepada Zyan. Mereka saling berhad

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 107. Hubungan Zyan dan Lucas

    Chiara mengeluarkan seluruh isi perutnya. Setelah mencuci bersih mulut, ia memandangi cermin kecil yang menempel dinding di hadapannya.Chiara menelan saliva saat kedua matanya beradu pada bayangan yang terpantul pada cermin. Cermin yang sebagian sudah retak tersebut secara kejam menjebol tanda tanya besar di benaknya sekarang.Lalu, suara langkah sepasang kaki terdengar tergopoh-gopoh mendatangi Chiara sekarang. Susan mendongak, memandangi Chiara dengan cemas."Sayang, apa kau tidak apa-apa? Apa kau salah makan pagi ini?"Chiara terdiam. Agak gugup jika harus memikirkannya. Kemudian ia buru-buru menggelengkan kepala agar Susan dan Alan tak khawatir."Tidak, Bu. Sepertinya hanya gangguan pencernaan biasa. Nanti juga pasti sembuh sendiri," tukas Chiara enteng.Susan masih memasang raut wajah cemasnya. "Sungguh, Chiara? Kau terlihat sangat pucat sekarang."Chiara mengulurkan kedua tangan demi menjamah bahu ibunya. Kedua matanya menatap lekat Susan. Berusaha mendapat kepercayaan dari wan

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 106. Berubah Tujuan

    "Aku berubah pikiran, Lucas. Mari hentikan sandiwara ini," ungkap Poppy suatu pagi. Sekarang wanita tersebut dengan santai menyesap teh di hadapannya. Berusaha mengabaikan raut wajah kaget yang terpasang pada Lucas.Lucas mengernyit. Memperhatikan Poppy bergerak seenaknya. "Apa maksudmu? Kau akan menyerah?"Poppy menggelengkan kepala. Tangannya meletakkan kembali cangkir teh ke meja. Sedang mulutnya buru-buru menelan cairan teh yang telah terkumpul di rongga mulutnya."Bukan. Tapi, aku rasa perasaanku sudah berubah. Aku jadi jatuh cinta sungguhan padamu, Lucas," aku Poppy gamang. Matanya menatap lurus hingga menembus manik hazel milik Lucas.Napas Lucas tercekat. Jika ia pikir rencananya lancar, maka Poppy sudah menjadi salah satu hambatannya sekarang. Lucas menegakkan tubuhnya."Perjanjian tetaplah perjanjian. Kau harus profesional. Kau melakukan itu agar fasilitasmu tak blokir oleh Franklin. Sedang aku membutuhkan sandiwara ini untuk membungkam Robert. Kau harusnya ingat itu."Poppy

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 105. Bertemu Wanita Itu Lagi

    "Maaf ya, Bu. Aku belum bisa menjenguk Ibu dan Ayah. Kakiku masih sakit," ungkap Chiara sedih ketika Susan meneleponnya.[Tidak apa-apa, Sayang. Yang penting kau selalu sehat. Tapi, aku harus berterima kasih banyak kepada Lucas. Ia sudah melindungimu sejauh ini.]Chiara mengulum senyum. Lucas memang sudah berbuat banyak untuk dirinya.[Halo? Kau sekarang pasti sedang tersenyum ya, Sayang. Apa kau menyukai Lucas?]Chiara terhenyak. Kemudian buru-buru menegakkan badan sambil menggeleng. Meski ibunya tak melihat, tapi Chiara refleks menggerakkan tangannya juga."Tidak, Bu. Aku tidak menyukai Lucas sama sekali, kok," tandasnya berbohong. Bagaimanapun hati Lucas tetap untuk saudara kembarnya sendiri.Namun tanpa ia ketahui, Lucas tak sengaja mendengar kalimat itu terucap dari bibirnya. Lucas membeku di tempat. Sebelah tangannya yang memegang box cincin yang telah ia beli tadi pagi terlepas begitu saja.Chiara terkesiap. Ia langsung menoleh untuk memastikan sumber suara tersebut. Namun gera

DMCA.com Protection Status