Share

Bab 97. Ingin Kebebasan

Rahang Lucas waktu itu sudah mengeras. Bahkan nadi di sekitar lehernya berdenyut cepat. Lucas melangkahkan kaki tegas menuju lorong lantai tertinggi yang menghubungkan beberapa ruang eksklusif sekaligus.

Mata hazel Lucas menatap tajam ke area sebuah pintu yang akan ia datangi. Tanpa mengetuk pintu, Lucas masuk begitu saja hingga membuat pria yang duduk di belakang meja besar mendongak.

Robert menghela napas, lantas menyandarkan punggungnya ke kursi. Tatapannya seakan sedang menunggu kehadiran Lucas beserta protes yang akan pria itu luapkan.

"Daddy pasti tahu kan kalau aku akan kemari," tekan Lucas menggertakkan gigi.

Robert meresponnya dengan gerakan tangan menuding kursi. "Duduklah dulu."

"Apa yang sebenarnya membuatmu ringan tangan hingga mudah sekali kau membunuh orang?!" geram Lucas dengan mengabaikan ucapan Robert barusan.

"Kecilkan suaramu, Lucas!" Robert mengatupkan rahangnya. Kedua mata itu melotot ke arah anaknya.

"Apa kau akan menanggung semua nyawa yang telah kau hilangkan?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status