Share

Bab 76. Hawa Kebencian Robert

Poppy menyapu seluruh apartemen Zyan dengan tajam. Bahkan ketika menelepon Zyan, sebelah tangannya sedang membuka lemari atau bufet pria itu. Mencari bukti jika Zyan membawa wanita lagi di apartemennya.

"Apa yang kau lakukan di sana, huh?" Di seberang teleponnya, Zyan mengernyit. Telinganya memperhatikan suara Poppy yang tampak sibuk sendiri. Sekarang ia tak nyaman jika perempuan tersebut berada di apartemennya.

"Jangan tanya terus dan cepat pulang! Kau juga belum menjawab sekarang ada dimana," ketus Poppy. Tangan dan matanya masih aktif mencari bukti.

"Kau jangan lupa. Kita juga perlu bicara soal pesta kemaren!" rengek Poppy lagi. Pasalnya ia sudah berusaha menghubungi Zyan untuk bertemu. Tapi justru diacuhkan oleh pria itu. Poppy jadi kesal dan semakin curiga.

Zyan mendesah. Melirik sekilas Tarra yang masih ada di sampingnya. Masih terpejam dengan salah satu tangan melingkar di tubuh Zyan. Padahal ini masih siang, tapi Poppy tak membiarkannya bersenang-senang dulu.

"Oh, come on!" Zy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status