Share

Bab 113 Dua Syarat

Penulis: Zia Ivy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-26 17:17:06
Ketika Oma Rima tengah menegur Dewa, Arumi yang perlahan mulai siuman wanita cantik yang masih terbaring lemas dengan seragam pasiennya sejenak ia termenung. Memikirkan kondisi kandungannya yang semakin hari terasa semakin tidak nyaman saat berada di antara Dewa dan Laura.

"Calon baby mommy, kamu tumbuh kembang yang baik ya nak. Jika Dady mu sibuk dengan urusannya lebih baik kita pergi saja, mommy hanya ingin melahirkan mu dengan tenang," Lirih Arumi dalam hati seraya mengelus lembut perutnya yang sudah mulai terlihat, dan sengaja mengajak komunikasi dengan calon baby-nya

Ketika Arumi tengah larut dalam pikirannya, tiba-tiba aja pintu terbuka Oma Rima masuk dan menghampiri ingin memastikan jika keadaan cucu mantu dan calon cicitnya baik-baik saja.

"Oma!" Pekik Arumi segera menyeka air matanya.

Melihat Arumi yang seperti sedih dan menyembunyikan sesuatu darinya membuat Oma Rima semakin yakin, jika Dewa dan Laura yah sudah membuatnya sedih.

"Arumi! Oma baru pulang dari rumah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dwi
Banyakin dong thor….. 🥹🥹lama nunggunya kapan dewa sadar...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 114 Perjanjian Baru

    Dewa menjawab enteng permintaan Arumi, asalkan dia mau kembali ke rumah dan bersikap seperti biasa seolah tidak terjadi apa-apa di antara mereka di depan Oma Rima. "Bagaimana kamu puaskan dengan tawaran ini?" Dewa melontarkan satu pertanyaan membuat Arumi tersadar dalam lamunannya. "Tentu, tapi rasanya jika belum melihat cara tuan menyelesaikan masalah mas Daniel aku belum terlalu percaya," Arumi mengutarakan pendapatnya. Dewa mendengus kesal, dia terlihat marah dan tidak suka saat mendengar Arumi memanggil mantan kekasihnya itu dengan panggilan yang masih sangat intim. "Mas kamu bilang? pria yang sudah mencampakkan mu masih kamu sanjung ya," Sindir Dewa yang semakin kesal. Kening Arumi berkerut dia tidak mengerti topik pembicaraan Dewa sama sekali tidak sesuai dengan kesepakatan mereka. "Maaf tuan, kenapa anda berbicara seperti itu?" Arumi terheran. "Kamu itu aneh Arumi, berhenti memanggil Daniel mas karena jika Oma tahu dia akan sangat marah sedangkan kamu memanggil k

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 115 Rasa Yang Berbeda

    Keesokan harinya di kediaman Wijaya. Semua para pelayan tengah sibuk dengan pekerjaannya yang sibuk menyambut kedatangan ibunya Dewa yang saat ini masih dalam perjalanan di bandara. Arumi yang baru sampai di rumah, dia di temani Dewa menuju ke arah kamar mereka yang ada di lantai atas. Lelaki tampan itu pun tak lupa mengingatkan jika nanti sang ibu akan datang. Arumi terlihat sangat gugup, dia lumayan penasaran dengan sosok ibu mertuanya. Berharap orangnya baik seperti Oma Rima. Namun Dewa yang tak ingin nanti Arumi kaget dia menceritakan tentang sosok ibunya yang tidak mudah dekat dengan orang asing, membuat ia meminta pada Arumi agar memiliki sikap toleransi. Barus saja Arumi ingin bertanya lebih jauh tentang sosok ibu Dewa, tiba-tiba saja seorang pelayan datang menghampiri dan memberitakan Jika ibunya ibunya Dewa datang lebih awal dari prediksi. Dewa berdehem, lalu menyuruh Arumi untuk bersiap menemui ibunya. Wanita cantik itu terlihat ragu apa lagi saat mendengar jik

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 116 Menantu Idaman

    Beberapa jam kemudian, setelah Arumi keluar dari dalam kamarnya. Dewa yang masih di sana membuat Arumi sangat tercengang. "Tu-tuan Dewa kenapa anda masih di sini?" tanya Arumi dengan nada lembut. Dewa tergugu, wajah tampannya dalam sekejap berubah menjadi salah tingkah, namun dia berusaha untuk menyembunyikan perasaan aneh yang akhir-akhir ini selalu Dewa rasakan. "Tuan Dewa!" panggilan Arumi membuyarkan lamunan Dewa. Lelaki tampan itu spontan menyahut. "Arumi! kamu sudah siap? cepat kita temui ibu ku," ajak Dewa yang sudah menunggu dari tadi. Arumi tertegun, dia sedikit kaget karena ternyata lelaki yang bergelar suaminya itu sudah menunggunya dari tadi. Dengan perasaan yang sedikit gugup, Arumi mengangguk patuh, lalu dia meraih dan melingkarkan tangannya di lengan Dewa. Entah kenapa hatinya sangat gugup karena ini kali pertamanya ia akan menemui ibu mertuanya. Dengan langkah yang pelan, Arumi sejenak menghentikan langkahnya. Kedua alis tebal Dewa mengerut lalu memastik

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 117 Hanya Masa Lalu

    Laura berusaha mengambil hati nyonya Margaretha, dengan membawakan buah tangan berupa barang-barang mewah berupa tas branded dan beberapa makanan mahal. "Tante, aku harap Tante suka dengan semua ini," Laura sengaja mencari muka di depan semua orang. Nyonya Retha terlihat begitu antusias, saat melihat barang-barang kesukaannya. "Ya ampun, Laura kamu itu memang tipikal menantu yang begitu memahami mertua, tidak seperti yang lain selain kampungan dia juga sangat tidak pandai cara menatap mertua," Sindir Nyonya Margaretha sembari mendelik ke arah Arumi. Arumi terdiam saat mendengar perkataan pedas ibu mertuanya, membuat ia sedikit tidak nyaman saat di bandingkan dengan Laura. Nyonya Rima yang begitu menunggu kelahiran bayi Arumi, membuat ia menegur putrinya dengan tegas. "Retha! sudah cukup, Arumi adalah cucu mantu yang sah jadi cukup bagi mu untuk membahas gadis lain di rumah ini," perintah Oma Rima dengan nada tinggi. Laura mengerucutkan bibirnya, dia menatap tidak suka pada Om

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 118 Masuk Perangkap

    "Cukup Retha! kamu jangan terus membahas masa lalu Dewa, ibu menyambut kepulangan mu untuk mengenalkan mu pada Arumi, sekarang berhenti berpikir Dewa akan kembali pada Laura, karena itu tidak akan mungkin," tegas Oma Rima. "Baiklah, aku akan melihat sikap cucu mantu yang ibu banggakan. Tapi jika dia malah membuat Dewa tidak lebih baik. Maka jangan harap aku akan mengakuinya sebagai menantu ku," balas Margaretha dengan nada ketus. Arumi mulai tidak nyaman, saat melihat perdebatan antara ibu dan nenek Dewa, terlebih saat melihat sikap pria yang bergelar suaminya itu tampak dingin tanpa ada sedikit pembelaan untuk statusnya. Malah terlihat begitu menikmati perhatian Laura. Dengan berat hati, Arumi perlahan beranjak dari tempat duduknya. Lalu meminta ijin pada Oma Rima untuk beristirahat lebih dulu dan tak lupa dia pamit pada ibu mertuanya. Oma Rima sedih kecewa, saat melihat Arumi malah ingin pergi. "Arumi, makan mu belum banyak nak. Jadi kenapa harus terburu-buru?" "Tidak a

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 119 Sebuah Firasat

    "Please Laura, jangan bersikap seperti anak kecil aku sudah mengantar mu pulang, sekarang turun dan masuklah ke dalam," titah Dewa, dengan perasaan yang entah kenapa seperti gelisah. Laura mengerucutkan bibir, saat melihat sikap Dewa yang sangat berubah tidak seperti biasanya. Selalu manja dan posesif padanya. Hingga membuatnya tak terima. "Mas! kamu ini kenapa? aku ini pacar mu orang yang menyelamatkan mu, aku hanya ingin meminta mu untuk mengantarku sebentar saja tapi kamu sangat keterlaluan tidak mau," Protes Laura, sengaja berpura-pura menangis. Dewa berdecak kesal, dengan terpaksa dia mengabulkan permintaan Laura agar segera bis kembali. Melihat Dewa yang sudah berubah pikiran Laura terlihat begitu antusias dan segera mengajak pria yang sangat dia cintai masuk ke dalam apartemennya. Keduanya berjalan bersama menuju kamar Laura yang berada di lantai atas, Rani yang sudah di perintahkan oleh Laura agar merekam kebersamaan mereka berdua lalu mengirimkannya pada Arumi. "Ck

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 120 Mulai Berubah

    "Aku bilang jangan mendekat, kalau tidak aku tidak akan sungkan untuk menghubungi polisi," Ancam Arumi berharap kedua pria itu akan takut dan tidak berani untuk mendekatinya. Mendengar perkataan Arumi, membuat kedua pria bertopeng itu tertawa besar malam menjadikan peringatan Arumi sebagai lelucon. Arumi, menggelangkan kepala terlihat begitu ketakutan saat kedua pria asing itu terus berjalan ke arahnya. Tidak ingin sampai mereka mendekat membahayakan dirinya dengan calon bayi yang ada di dalam perutnya membuat Arumi sebisa mungkin berteriak meminta tolong berharap ada yang mendengar dan menolongnya. "Berteriak lah nona tapi aku pastikan tidak akan ada yang mendengar mu," pria itu menertawakan Arumi, dan malah lebih mendekat. Arumi tidak ingin terjadi apa-apa hingga ia berusaha menghubungi Dewa, namun nihil beberapa kali ia menelpon pria yang bergelar suaminya itu tidak ada jawaban membuat sangat sedih. "Kenapa nona, apa pahlawan mu tidak akan datang karena mungkin beliau s

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 121 Apa Yang Terjadi Pada Mu?

    Sesampainya ke lokasi yang di share oleh asistennya, Dewa segera keluar dari mobil terlihat beberapa orang kepercayaannya sedang membantu pak supir karena pingsan. Kedua bola mata Dewa berapi-api ketika dia mengedarkan pandangannya di jalan dekat pantai itu, Doni yang baru saja melihat ada bosnya datang. Dengan cepatnya dia menghampiri dan menyapa bosnya dengan penuh hormat. "Tuan, akhirnya anda kemari," Doni terlihat begitu gugup saat menghadap bosnya. "Dimana nyonya Arumi?" tanya Dewangga dengan nada bariton meninggi penuh penekan. Doni dan beberapa rekannya tertunduk ketakutan saat akan memberitahukan tentang apa yang telah terjadi pada istri bosnya. Bahkan mereka sampai tak berani untuk menatap wajah bos yang mereka abdi. Dewa mengerutkan kening, dia menatap heran pada semua para pengawalnya. "Kenapa kalian diam? di mana nona Arumi? cepat katakan pada ku?" Geram Dewa sembari meraih dan menarik kerah kemeja Doni dengan emosi yang meluap-luap hingga rahangnya mengeras.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06

Bab terbaru

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 170 Kebahagiaan Yang Sesungguhnya

    Dewa memijat kening, sungguh selama ini dirinya merasa sangat bodoh karena telah tertipu oleh wanita yang begitu manipulatif seperti Laura. Nyonya Retha dan Oma Rima bernafas lega, saat melihat Laura dan Adrian telah di bawa oleh orang-orang mereka agar segera di proses. Excel menatap mommy dan Dady, meskipun jagoan kecil yang tidak mengerti tentang urusan orang dewasa tadi tapi ada senyuman bahagia di wajah lucunya lalu ia yang berada di dekat kedua orang tuanya pun bertanya. "Mommy! Apa benal paman tampan ini adalah Dady ku?" Celoteh Excel dengan nada cadel-nya sembari memegang kedua tangan kedua orang tuanya. Seketika wajah Arumi terdiam, dia masih marah pada Dewa. Akan tetapi setelah melihat bukti dan mengetahui kebenarannya membuat hatinya perlahan menjadi luluh. "Jagoan kecil! mulai sekarang jangan panggil lagi paman oke, karena kamu adalah pura Dady nak, maaf jika selama ini Dady tidak menjaga mommy dan kamu dengan baik," sesal Dewa yang perlahan berjongkok lalu memeluk da

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 169 Sebuah Tabir Yang Terungkap

    Arumi terlihat dilema, setelah dia mengetahui semua kebenarannya tentang malam itu. Yang ternyata ulah Laura. "Jangan kembali lagi pada pria seperti Dewa. Dia hanya mencintai Laura. Dan kamu tidak akan bahagia," Adrian kembali mengingatkan. Tentu saja Dewa semakin marah dengan sikap Adrian yang terlalu ikut campur dalam hubungannya dengan Arumi. Sampai Dewa kehilangan kendali, lalu kembali melayangkan tangannya yang mendarat tepat di wajah lawan bicaranya itu.BLUGH!"Diam kau Adrian! Simpan omong kosong mu itu," Geram Dewa. Sampai membuat Adrian kembali terjatuh tersungkur ke bawah lantai. Semua orang di sana terkejut, tak ingin sampai Dewa semakin murka dengan cepatnya Doni memghampiri dan berusaha mengingatkan bosnya. "Tuan, tenanglah, jaga jangan sampai image anda terlihat buruk oleh semua orang, terutama nyonya Arumi," bisik Doni mengingatkan. Dewa berusaha menahan diri, dan Oma Rima juga menegurnya. "Dewa tenanglah, dan kamu nak Adrian berhentilah berharap pada Arumi. Dia ma

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 168 Beri Aku Kesempatan Lagi

    Kata-kata sindiran Dewa seolah menjadi sebuah belati tajam untuk hati Adrian, yang sebenarnya apa yang telah dia lakukan itu memang salah karena rasa cintanya yang begitu besar pada Arumi. Tak ingin mengelak lagi, Kini Adrian pun membalas kata-kata Dewa dengan penuh kepercayaan diri. "Heh! jika aku salah telah membantu Arumi agar jauh dari orang-orang toxic seperti mu," Decih Adrian dengan suara yang santai. Darah Dewa mendidih, saat mendengar kata-kata Adrian yang menyulut emosinya. Hingga membuat lelaki tampan itu menghampiri lalu meraih dan menarik kerah Adrian dengan sangat keras. Membuat Arumi kaget begitu juga dengan Excel. "Lancang sekali kau berbicara seperti itu padaku Adrian? tahu apa kau tentang aku dan istri ku!" Hardik Dewa yang sudah tidak ingin mentolerir sikap rekan bisnisnya itu. Arumi terlihat cemas dan panik, sampai dia berusaha melerai keduanya. Karena tidak ingin ada sesuatu hal yang terjadi apa lagi sampai ada yang terluka. "Cukup mas Dewa! oke, aku

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 167 Berhenti Bersandiwara

    "Apa! kamu bilang suster, tuan Dewa? kalian pergi ke sana?" Arumi tercengang saat baru tahu jika putranya itu entah sebuah kebetulan atau memang sengaja mencari tahu tentang Dady-nya tanpa sepengetahuan dirinya. "Iya nyonya, maaf. saya telah berbohong tadi hanya tidak tega saja melihat den Excel meminta untuk main ke rumah nenek buyut temanya," sesal sang baby sister dengan wajah yang tertunduk. Arumi menghela nafas jengah, saat mendengar kenyataan yang baru saja dia ketahui hari, dia terlihat cemas dan panik katena tidak ingin jika Dewa sampai mengetahui keberadaan mereka terutama Excel. "Arumi! apa kamu tidak apa-apa?" tanya Adrian yang ikut cemas saat melihat wajah Arumi yang terlihat sangat pucat. Arumi tersadar dari lamunannya, lalu menjawab jika dia sangat takut jika sampai Dewa mengetahui tentang Excel, mengingat perjanjian mereka berdua saat menikah. Dewa berhak mengambil hak asuh putra mereka. Tapi sebagai seorang ibu, meskipun Arumi bukan istri yang Dewa ingin

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 166 Aku Sangat Mencintai Mu Arumi

    Melihat cucunya begitu bersemangat, Oma Rima menatap penuh harap punggung Dewa yang perlahan semakin menjauh dari pandanganya. Dalam hatinya kembali ada secercah harapan jika rumahnya akan kembali hangat seperti dulu. "Semoga Dewa berhasil meminta maaf dan membujuk Arumi, agar mau pulang lagi," gumam Oma Rima. Mendengar perkataan ibunya, Nyonya Margaretha datang menghampiri lalu dia mengatakan beberapa pendapatnya yang menohok. "Ck, ibu ini kenapa begitu yakin jika anak itu milik Dewa? sekaligus dia hamil pun Belum tentu darah daging Dewa. Siapa tahu Arumi selingkuh," Cibir Nyonya Retha sembari memutar kedua bola mata malasnya. Oma Rima mendelik, saat menerima celaan dari putrinya. Bahkan dia menegur agar putrinya itu menjaga ucapan dan yang penting dia meminta sebagai seorang ibu dia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kebahagiaan putranya. "Akh ibu ini aku bosen Mendengarnya, menurut ku tetap Laura yang terbaik untuk Dewa." Ucap Retha yang terkekeh dengan pendiriannya.

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 165 Tidak Ingin Kehilangan Kesempatan Lagi

    Arumi terlihat kebingungan, saat jagoan kecilnya terus menuntut jawaban tentang Dady kandungnya. "Astaga! apa yang harus aku katakan? jika Excel tahu jika mas Dewa tidak menginginkan aku dan dia pasti akan sangat sedih," Lirih Arumi dengan hati yang sangat dilema. Bahkan ia terlihat beberapa kali menghela nafas berat, sampai suster Rhini yang sudah mengikuti cukup lama begitu penasaran dengan sebenarnya apa yang sudah terjadi pada Arumi dan ayahnya Excel, tapi sebagai pengasuh ia tidak berani dan tidak mau lancang untuk bertanya tentang masalah pribadi majikanya. "Momy! kenapa masih tidak menjawab? apa mommy tega melihat aku tidak punya Dady? jika momy dan Dady ada masalah cepat selesaikan, karena aku pingin ketemu Dady," Excel menangis, dia sengaja ingin mencari tahu informasi. Arumi benar-benar tidak tega, saat melihat Excel sangat ingin tahu, tapi baginya ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan dan dia sengaja berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan di antara mer

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 164 Paman Tampan

    "Ssttt! jangan bersuara dulu, aku melihat Dewa ada di sini?" Bisik Adrian sembari mendaratkan tangannya di bibir Arumi. Mendengar perkataan Adrian, tentu saja Arumi sangat kaget sampai hampir tak percaya, karena bagaimana bisa lelaki yang pernah dia cintai itu bisa ada di rumah sakit. "Mas Dewa! bagaimana bisa dia ada di sini? apa ada seseorang yang dia temui?" Arumi sangat penasaran saat melihat Dewa yang sudah pergi keluar dari pintu utama. Adrian yang tidak suka saat Arumi membahas tentang Dewa. Dia berusaha mencoba untuk mengalihkan perhatian untuk segera menemui Excel yang sudah ada di ruangan rawat VIP. Arumi yang begitu mencemaskan jagoan kecilnya, tanpa banyak berpikir lagi kini dia pun segera pergi ke ruangan di mana Excel berada. Berharap tidak ada hal yang serius terjadi. Setelah berjalan menyusuri lobi beberapa menit, Arumi akhirnya sampai ke ruangan yang di cari dia sedikit terkejut karena ruang rawat itu biasanya di khususkan untuk para orang kaya. Suster

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 163 Tak Ingin Kehilangan Lagi

    Suster Rini tersontak kaget, saat mendengar suara majikannya. Sampai nafasnya seolah tercekat di tenggorokannya karena saking bingung harus menjawab apa. "Suster Rini! apa kamu masih mendengar ku?" tanya Arumi yang kedua kalinya untuk memastikan. Suster Rini menghela nafas dalam-dalam lalu mengeluarkanya pelan. Baru saja wanita berseragam serba pink itu akan menjawab. Tiba -tiba saja tak sengaja Arumi mendengar suara khas pria yang begitu familiar di telinganya. "Sus! kenapa kamu tidak bilang kalau Excel ternyata punya alergi seafood?" Dewa melontarkan satu pertanyaan dengan nada tinggi. Kebetulan Arumi yang masih menunggu baby sister kepercayaannya dia sangat terkejut saat mendengar suara yang khas dan sangat familiar, membuatnya seketika mematung. Rhini menelan saliva beberapa kali, bibirnya seolah merasa terkunci saat pria yang ada di depannya menegur. "Ma-maaf tuan, saya juga sebagai pengasuh den Excel benar-benar baru tahu ternyata dia punya alergi dan nyonya tidak p

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 162 Sama-sama Alergi

    Oma Rima sangat terkejut, saat mendengar kabar jika ibu dari anak kecil yang begitu mirip dengan Dewa adalah putri dari cucu mantu yang sudah dia cari selama ini. "Rudi! kamu tidak berbohong kan? dari mana kamu dapat info itu?" Oma Rima memastikan karena dia tidak ingin jika sampai salah dengar. ¹ddfd Dan tentu saja Rudi tidak pernah memberikan informasi tanpa menemukan bukti lebih akurat dulu. "Nyonya, ini adalah data anak kecil tadi di dapat dari taman kanak-kanaknya," Jelas Rudi Sembari menyodorkan sebuah map yang berhasil dia dapatkan dari salah satu wali di sekolah bergensi itu. Oma Rima meraih dan membaca kembali isi laporan tentang indentitas Excel, jantungnya berdegup sangat kencang, perasaannya campur aduk antara terharu dan senang. "Jadi anak itu benar-benar putra Arumi? kemungkinan dia bisa jadi putra Dewa, Rudi cepat aku ingin info yang lebih akurat, ambil sampel DNA Excel," Titah Oma Rima dengan nada yang penuh penekanan. "Baik nyonya, saya akan segera menyu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status