Share

Bab 118 Masuk Perangkap

Auteur: Zia Ivy
last update Dernière mise à jour: 2025-03-04 14:26:54

"Cukup Retha! kamu jangan terus membahas masa lalu Dewa, ibu menyambut kepulangan mu untuk mengenalkan mu pada Arumi, sekarang berhenti berpikir Dewa akan kembali pada Laura, karena itu tidak akan mungkin," tegas Oma Rima.

"Baiklah, aku akan melihat sikap cucu mantu yang ibu banggakan. Tapi jika dia malah membuat Dewa tidak lebih baik. Maka jangan harap aku akan mengakuinya sebagai menantu ku," balas Margaretha dengan nada ketus.

Arumi mulai tidak nyaman, saat melihat perdebatan antara ibu dan nenek Dewa, terlebih saat melihat sikap pria yang bergelar suaminya itu tampak dingin tanpa ada sedikit pembelaan untuk statusnya. Malah terlihat begitu menikmati perhatian Laura.

Dengan berat hati, Arumi perlahan beranjak dari tempat duduknya. Lalu meminta ijin pada Oma Rima untuk beristirahat lebih dulu dan tak lupa dia pamit pada ibu mertuanya.

Oma Rima sedih kecewa, saat melihat Arumi malah ingin pergi. "Arumi, makan mu belum banyak nak. Jadi kenapa harus terburu-buru?"

"Tidak a
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Related chapter

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 119 Sebuah Firasat

    "Please Laura, jangan bersikap seperti anak kecil aku sudah mengantar mu pulang, sekarang turun dan masuklah ke dalam," titah Dewa, dengan perasaan yang entah kenapa seperti gelisah. Laura mengerucutkan bibir, saat melihat sikap Dewa yang sangat berubah tidak seperti biasanya. Selalu manja dan posesif padanya. Hingga membuatnya tak terima. "Mas! kamu ini kenapa? aku ini pacar mu orang yang menyelamatkan mu, aku hanya ingin meminta mu untuk mengantarku sebentar saja tapi kamu sangat keterlaluan tidak mau," Protes Laura, sengaja berpura-pura menangis. Dewa berdecak kesal, dengan terpaksa dia mengabulkan permintaan Laura agar segera bis kembali. Melihat Dewa yang sudah berubah pikiran Laura terlihat begitu antusias dan segera mengajak pria yang sangat dia cintai masuk ke dalam apartemennya. Keduanya berjalan bersama menuju kamar Laura yang berada di lantai atas, Rani yang sudah di perintahkan oleh Laura agar merekam kebersamaan mereka berdua lalu mengirimkannya pada Arumi. "Ck

    Dernière mise à jour : 2025-03-05
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 120 Mulai Berubah

    "Aku bilang jangan mendekat, kalau tidak aku tidak akan sungkan untuk menghubungi polisi," Ancam Arumi berharap kedua pria itu akan takut dan tidak berani untuk mendekatinya. Mendengar perkataan Arumi, membuat kedua pria bertopeng itu tertawa besar malam menjadikan peringatan Arumi sebagai lelucon. Arumi, menggelangkan kepala terlihat begitu ketakutan saat kedua pria asing itu terus berjalan ke arahnya. Tidak ingin sampai mereka mendekat membahayakan dirinya dengan calon bayi yang ada di dalam perutnya membuat Arumi sebisa mungkin berteriak meminta tolong berharap ada yang mendengar dan menolongnya. "Berteriak lah nona tapi aku pastikan tidak akan ada yang mendengar mu," pria itu menertawakan Arumi, dan malah lebih mendekat. Arumi tidak ingin terjadi apa-apa hingga ia berusaha menghubungi Dewa, namun nihil beberapa kali ia menelpon pria yang bergelar suaminya itu tidak ada jawaban membuat sangat sedih. "Kenapa nona, apa pahlawan mu tidak akan datang karena mungkin beliau s

    Dernière mise à jour : 2025-03-05
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 121 Apa Yang Terjadi Pada Mu?

    Sesampainya ke lokasi yang di share oleh asistennya, Dewa segera keluar dari mobil terlihat beberapa orang kepercayaannya sedang membantu pak supir karena pingsan. Kedua bola mata Dewa berapi-api ketika dia mengedarkan pandangannya di jalan dekat pantai itu, Doni yang baru saja melihat ada bosnya datang. Dengan cepatnya dia menghampiri dan menyapa bosnya dengan penuh hormat. "Tuan, akhirnya anda kemari," Doni terlihat begitu gugup saat menghadap bosnya. "Dimana nyonya Arumi?" tanya Dewangga dengan nada bariton meninggi penuh penekan. Doni dan beberapa rekannya tertunduk ketakutan saat akan memberitahukan tentang apa yang telah terjadi pada istri bosnya. Bahkan mereka sampai tak berani untuk menatap wajah bos yang mereka abdi. Dewa mengerutkan kening, dia menatap heran pada semua para pengawalnya. "Kenapa kalian diam? di mana nona Arumi? cepat katakan pada ku?" Geram Dewa sembari meraih dan menarik kerah kemeja Doni dengan emosi yang meluap-luap hingga rahangnya mengeras.

    Dernière mise à jour : 2025-03-06
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 122 Penyesalan Dewa

    Laura menyeringai puas saat mendengar kabar membuatnya sangat bahagia, tentang Arumi yang berhasil mereka singkirkan tanpa harus membuat mereka menyentuh dengan tangannya sendiri. "Heh! bagus sekali jika Arumi jatuh ke laut maka dia akan hanyut dan Dewa tidak akan pernah lagi menemukannya," Laura tertawa besar. Rani yang baru saja membuatkan jus untuk majikannya, membuat dia sedikit penasaran tentang hal apa yang membuat sang majikan bahagia. "Wah, sepertinya nona Laura sedang bahagia, katakan pada ku apa tuan Dewa akan benar-benar melamar anda?" cecar Rani sembari menyodorkan satu gelas jus strawberry yang di inginkan Laura. Dengan penuh kesombongan, Laura meraih dan meneguk habis. Dan kembali memperlihatkan chat para preman sewaannya. "Lihat, Arumi sepertinya sudah mati di telan ombak," Laura begitu yakin. Rini ikut senang, bahkan dia mengajak untuk merayakan kemenangan majikanya itu. "Nona, gimana kalau kita party untuk merayakan kemenangan anda," celetuk Rini. Laura san

    Dernière mise à jour : 2025-03-07
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 123 Pura-Pura Simpati

    Beberapa hari kemudian, Dewa masih mencari Arumi di pesisir pantai, tidak ada tanda-tanda keberadaan istrinya di sana padahal semua pengawal dan tim sar yang ikut membantunya. "Arumi! kamu di mana?" teriak Dewa yang terlihat sudah mulai putus asa, setelah beberapa malam dan beberapa hari dia terus mencari Arumi, sampai mereka terlihat kelelahan. Tapi Dewa tidak peduli, yang dia inginkan hanyalah para pengawal dan orang kepercayaannya harus tetap mencari Arumi sampai dapat. Meskipun ragu salah satu dari mereka mencoba mengingatkan jika cuaca hari ini cukup tidak mendukung saat akan melanjutkan pencarian. "Tuan, maafkan kami jika sudah lancang berbicara seperti ini, tapi kami mengingatkan tidak baik jika kita terus memaksakan pencairan di saat kondisi hujan seperti ini," jelas Doni. Kedua bola mata Dewa memerah, saat sang asisten menasehatinya. Bahkan dia tidak terima. "Apa maksud ku? kau meminta ku untuk tidak mencarinya kagu?" Geram Dewa menarik kerah Doni, sampai Doni sesak

    Dernière mise à jour : 2025-03-08
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 123 Rencana Pak Harun

    "Mas Dewa! aku tidak suka kamu membentak aku seperti ini hanya karena wanita itu, bukankah bagus jika dia pergi dengan sendirinya, dengan begitu kita bisa menikah," Peringat Laura seraya meraih dan memegang erat lengan lelaki yang sangat dia cintai. Dewa terkejut dengan perkataan Laura yang begitu enteng berbicara tentang dirinya dan Arumi. "Maksud mu apa Laura? jangan bilang kehilangan Arumi ada hubungannya dengan mu?" Dewa mendelik dan menatap tajam pada Laura. Laura tersentak kaget, saat Dewa bertanya dengan tatapan penuh kecurigaan, tentu saja dia tidak ingin jika sampai semua rencananya ketahuan. "Ya ampun mas, kamu ini bicara apa? aku ini sudah pernah menyelamatkan kamu dan mana mungkin aku sembarang berbuat hal seperti itu," sanggah Laura menangis. Meskipun Dewa sangat angkuh dan dingin, melihat seorang wanita menangis rasanya membuatnya tidak tega. Bahkan dia berperang dalam batin bagaimana bisa dia memiliki prasangka buruk pada Laura yang dulu pernah menyelamatkan

    Dernière mise à jour : 2025-03-09
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 124 Kecewa

    Di sebuah rumah sakit, Dewa berjalan menuju ke dalam ruang rawat terlihat Oma Rima yang sedang duduk bersandar di atas brankar menatap penuh kecewa. "Oma, bagaimana keadaannya apakah sudah membaik?" tanya Dewa dengan nyali yang sedikit menciut dan tak berani mengangkat wajahnya. Wajah Oma Rima terlihat sangat muram dan penuh kekecewaan saat melihat wajah Dewa, setelah mengetahui apa yang telah terjadi pada Arumi. "Dewa! katakan pada oma, apakah Arumi sudah kamu temukan?" Satu pertanyaan dari Oma Rima membuat Dewa terhenyak kaget, dan bibirnya terasa sangat berat ketika akan menjawab. Tapi dia berusaha untuk tetap tenang. "Belum Oma, semua orang ku sedang masih mencarinya." Oma Rima terlihat sangat murka, dia bahkan menegur sang cucu bahwa sebagai seorang suami tidak sigap. Bahkan wanita berusia enam puluh lebih itu terlihat sangat ragu dengan apa yang akan dia katakan pada besannya. Dewa sangat menyesal dan meminta maaf, karena dia memang saat itu malah mengantar Laura da

    Dernière mise à jour : 2025-03-10
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 125 Tidak Mungkin Dia

    Sesampainya di rumah, Dewa berjalan menaiki tangga dengan langkah lebarnya. Dia berusaha berpikir positif dan masih berharap para pengawal dan orang-orangnya bisa menemukan keberadaannya. "Arumi!" panggil Dewa yang membuka pintu kamar, terlihat suasana di dalam ruangan terasa hening. Ranjang pun terlihat masih rapih tidak ada tanda-tanda keberadaan Arumi di sana membuat Dewa semakin cemas dan panik. Beberapa kali memanggil dan memeriksa setiap ruangan, tetap saja tidak ada. Terlebih lagi Doni yang baru saja mendapatkan kabar jika beberapa tim sar telah menemukan robekan kain yang menurut mereka miliki Arumi. Sontak wajah Dewa berubah menjadi muram, rasanya dia tak percaya dan sangat marah ketika Doni mengatakan kabar yang tidak dia inginkan, sampai dia kehilangan kendali meraih dan menarik kerah kemeja asistennya. "Kau bicara apa Doni?!" Daren mengeram kesal, dia tidak ingin menerima alasan yang di katakan oleh Doni, yang dia inginkan adalah Arumi di temukan apa pun carany

    Dernière mise à jour : 2025-03-12

Latest chapter

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 170 Kebahagiaan Yang Sesungguhnya

    Dewa memijat kening, sungguh selama ini dirinya merasa sangat bodoh karena telah tertipu oleh wanita yang begitu manipulatif seperti Laura. Nyonya Retha dan Oma Rima bernafas lega, saat melihat Laura dan Adrian telah di bawa oleh orang-orang mereka agar segera di proses. Excel menatap mommy dan Dady, meskipun jagoan kecil yang tidak mengerti tentang urusan orang dewasa tadi tapi ada senyuman bahagia di wajah lucunya lalu ia yang berada di dekat kedua orang tuanya pun bertanya. "Mommy! Apa benal paman tampan ini adalah Dady ku?" Celoteh Excel dengan nada cadel-nya sembari memegang kedua tangan kedua orang tuanya. Seketika wajah Arumi terdiam, dia masih marah pada Dewa. Akan tetapi setelah melihat bukti dan mengetahui kebenarannya membuat hatinya perlahan menjadi luluh. "Jagoan kecil! mulai sekarang jangan panggil lagi paman oke, karena kamu adalah pura Dady nak, maaf jika selama ini Dady tidak menjaga mommy dan kamu dengan baik," sesal Dewa yang perlahan berjongkok lalu memeluk da

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 169 Sebuah Tabir Yang Terungkap

    Arumi terlihat dilema, setelah dia mengetahui semua kebenarannya tentang malam itu. Yang ternyata ulah Laura. "Jangan kembali lagi pada pria seperti Dewa. Dia hanya mencintai Laura. Dan kamu tidak akan bahagia," Adrian kembali mengingatkan. Tentu saja Dewa semakin marah dengan sikap Adrian yang terlalu ikut campur dalam hubungannya dengan Arumi. Sampai Dewa kehilangan kendali, lalu kembali melayangkan tangannya yang mendarat tepat di wajah lawan bicaranya itu.BLUGH!"Diam kau Adrian! Simpan omong kosong mu itu," Geram Dewa. Sampai membuat Adrian kembali terjatuh tersungkur ke bawah lantai. Semua orang di sana terkejut, tak ingin sampai Dewa semakin murka dengan cepatnya Doni memghampiri dan berusaha mengingatkan bosnya. "Tuan, tenanglah, jaga jangan sampai image anda terlihat buruk oleh semua orang, terutama nyonya Arumi," bisik Doni mengingatkan. Dewa berusaha menahan diri, dan Oma Rima juga menegurnya. "Dewa tenanglah, dan kamu nak Adrian berhentilah berharap pada Arumi. Dia ma

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 168 Beri Aku Kesempatan Lagi

    Kata-kata sindiran Dewa seolah menjadi sebuah belati tajam untuk hati Adrian, yang sebenarnya apa yang telah dia lakukan itu memang salah karena rasa cintanya yang begitu besar pada Arumi. Tak ingin mengelak lagi, Kini Adrian pun membalas kata-kata Dewa dengan penuh kepercayaan diri. "Heh! jika aku salah telah membantu Arumi agar jauh dari orang-orang toxic seperti mu," Decih Adrian dengan suara yang santai. Darah Dewa mendidih, saat mendengar kata-kata Adrian yang menyulut emosinya. Hingga membuat lelaki tampan itu menghampiri lalu meraih dan menarik kerah Adrian dengan sangat keras. Membuat Arumi kaget begitu juga dengan Excel. "Lancang sekali kau berbicara seperti itu padaku Adrian? tahu apa kau tentang aku dan istri ku!" Hardik Dewa yang sudah tidak ingin mentolerir sikap rekan bisnisnya itu. Arumi terlihat cemas dan panik, sampai dia berusaha melerai keduanya. Karena tidak ingin ada sesuatu hal yang terjadi apa lagi sampai ada yang terluka. "Cukup mas Dewa! oke, aku

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 167 Berhenti Bersandiwara

    "Apa! kamu bilang suster, tuan Dewa? kalian pergi ke sana?" Arumi tercengang saat baru tahu jika putranya itu entah sebuah kebetulan atau memang sengaja mencari tahu tentang Dady-nya tanpa sepengetahuan dirinya. "Iya nyonya, maaf. saya telah berbohong tadi hanya tidak tega saja melihat den Excel meminta untuk main ke rumah nenek buyut temanya," sesal sang baby sister dengan wajah yang tertunduk. Arumi menghela nafas jengah, saat mendengar kenyataan yang baru saja dia ketahui hari, dia terlihat cemas dan panik katena tidak ingin jika Dewa sampai mengetahui keberadaan mereka terutama Excel. "Arumi! apa kamu tidak apa-apa?" tanya Adrian yang ikut cemas saat melihat wajah Arumi yang terlihat sangat pucat. Arumi tersadar dari lamunannya, lalu menjawab jika dia sangat takut jika sampai Dewa mengetahui tentang Excel, mengingat perjanjian mereka berdua saat menikah. Dewa berhak mengambil hak asuh putra mereka. Tapi sebagai seorang ibu, meskipun Arumi bukan istri yang Dewa ingin

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 166 Aku Sangat Mencintai Mu Arumi

    Melihat cucunya begitu bersemangat, Oma Rima menatap penuh harap punggung Dewa yang perlahan semakin menjauh dari pandanganya. Dalam hatinya kembali ada secercah harapan jika rumahnya akan kembali hangat seperti dulu. "Semoga Dewa berhasil meminta maaf dan membujuk Arumi, agar mau pulang lagi," gumam Oma Rima. Mendengar perkataan ibunya, Nyonya Margaretha datang menghampiri lalu dia mengatakan beberapa pendapatnya yang menohok. "Ck, ibu ini kenapa begitu yakin jika anak itu milik Dewa? sekaligus dia hamil pun Belum tentu darah daging Dewa. Siapa tahu Arumi selingkuh," Cibir Nyonya Retha sembari memutar kedua bola mata malasnya. Oma Rima mendelik, saat menerima celaan dari putrinya. Bahkan dia menegur agar putrinya itu menjaga ucapan dan yang penting dia meminta sebagai seorang ibu dia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kebahagiaan putranya. "Akh ibu ini aku bosen Mendengarnya, menurut ku tetap Laura yang terbaik untuk Dewa." Ucap Retha yang terkekeh dengan pendiriannya.

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 165 Tidak Ingin Kehilangan Kesempatan Lagi

    Arumi terlihat kebingungan, saat jagoan kecilnya terus menuntut jawaban tentang Dady kandungnya. "Astaga! apa yang harus aku katakan? jika Excel tahu jika mas Dewa tidak menginginkan aku dan dia pasti akan sangat sedih," Lirih Arumi dengan hati yang sangat dilema. Bahkan ia terlihat beberapa kali menghela nafas berat, sampai suster Rhini yang sudah mengikuti cukup lama begitu penasaran dengan sebenarnya apa yang sudah terjadi pada Arumi dan ayahnya Excel, tapi sebagai pengasuh ia tidak berani dan tidak mau lancang untuk bertanya tentang masalah pribadi majikanya. "Momy! kenapa masih tidak menjawab? apa mommy tega melihat aku tidak punya Dady? jika momy dan Dady ada masalah cepat selesaikan, karena aku pingin ketemu Dady," Excel menangis, dia sengaja ingin mencari tahu informasi. Arumi benar-benar tidak tega, saat melihat Excel sangat ingin tahu, tapi baginya ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan dan dia sengaja berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan di antara mer

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 164 Paman Tampan

    "Ssttt! jangan bersuara dulu, aku melihat Dewa ada di sini?" Bisik Adrian sembari mendaratkan tangannya di bibir Arumi. Mendengar perkataan Adrian, tentu saja Arumi sangat kaget sampai hampir tak percaya, karena bagaimana bisa lelaki yang pernah dia cintai itu bisa ada di rumah sakit. "Mas Dewa! bagaimana bisa dia ada di sini? apa ada seseorang yang dia temui?" Arumi sangat penasaran saat melihat Dewa yang sudah pergi keluar dari pintu utama. Adrian yang tidak suka saat Arumi membahas tentang Dewa. Dia berusaha mencoba untuk mengalihkan perhatian untuk segera menemui Excel yang sudah ada di ruangan rawat VIP. Arumi yang begitu mencemaskan jagoan kecilnya, tanpa banyak berpikir lagi kini dia pun segera pergi ke ruangan di mana Excel berada. Berharap tidak ada hal yang serius terjadi. Setelah berjalan menyusuri lobi beberapa menit, Arumi akhirnya sampai ke ruangan yang di cari dia sedikit terkejut karena ruang rawat itu biasanya di khususkan untuk para orang kaya. Suster

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 163 Tak Ingin Kehilangan Lagi

    Suster Rini tersontak kaget, saat mendengar suara majikannya. Sampai nafasnya seolah tercekat di tenggorokannya karena saking bingung harus menjawab apa. "Suster Rini! apa kamu masih mendengar ku?" tanya Arumi yang kedua kalinya untuk memastikan. Suster Rini menghela nafas dalam-dalam lalu mengeluarkanya pelan. Baru saja wanita berseragam serba pink itu akan menjawab. Tiba -tiba saja tak sengaja Arumi mendengar suara khas pria yang begitu familiar di telinganya. "Sus! kenapa kamu tidak bilang kalau Excel ternyata punya alergi seafood?" Dewa melontarkan satu pertanyaan dengan nada tinggi. Kebetulan Arumi yang masih menunggu baby sister kepercayaannya dia sangat terkejut saat mendengar suara yang khas dan sangat familiar, membuatnya seketika mematung. Rhini menelan saliva beberapa kali, bibirnya seolah merasa terkunci saat pria yang ada di depannya menegur. "Ma-maaf tuan, saya juga sebagai pengasuh den Excel benar-benar baru tahu ternyata dia punya alergi dan nyonya tidak p

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 162 Sama-sama Alergi

    Oma Rima sangat terkejut, saat mendengar kabar jika ibu dari anak kecil yang begitu mirip dengan Dewa adalah putri dari cucu mantu yang sudah dia cari selama ini. "Rudi! kamu tidak berbohong kan? dari mana kamu dapat info itu?" Oma Rima memastikan karena dia tidak ingin jika sampai salah dengar. ¹ddfd Dan tentu saja Rudi tidak pernah memberikan informasi tanpa menemukan bukti lebih akurat dulu. "Nyonya, ini adalah data anak kecil tadi di dapat dari taman kanak-kanaknya," Jelas Rudi Sembari menyodorkan sebuah map yang berhasil dia dapatkan dari salah satu wali di sekolah bergensi itu. Oma Rima meraih dan membaca kembali isi laporan tentang indentitas Excel, jantungnya berdegup sangat kencang, perasaannya campur aduk antara terharu dan senang. "Jadi anak itu benar-benar putra Arumi? kemungkinan dia bisa jadi putra Dewa, Rudi cepat aku ingin info yang lebih akurat, ambil sampel DNA Excel," Titah Oma Rima dengan nada yang penuh penekanan. "Baik nyonya, saya akan segera menyu

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status