Share

Bab 86 Dia Istri Saya!

Penulis: Dilla Maharia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-11 08:59:12

Barra mengeluarkan kursi dari meja, memberi isyarat agar Olivia duduk di kursi yang ia berikan itu.

Meskipun heran karena Barra memperlakukannya istimewa seperti itu, Olivia tak ambil pusing. Ia duduk di kursi tersebut, tak akan membantah perintah sang Bos.

“Makan yang banyak! Kamu tidak boleh kurus!!” Ucap Barra ikut duduk di kursi yang berseberangan dengan Olivia.

“Ok!” Jawab Olivia tak banyak bicara. Biarkan saja Barra berpikir jika dirinya bertubuh kurus rata tepos dan sebagainya, begitu lebih baik.

Barra menatap Olivia. Dirinya yang sudah pernah melihat keindahan tubuh istrinya itu, tak mau sampai tubuh molek dan berisi di bagian tertentu tersebut kenapa-napa karena kurang makan.

Barra mengambil steak yang ada di hadapan Olivia. Kemudian memotongnya kecil-kecil agar mudah di makan istrinya.

“Ini makanlah!” Ucapnya kembali meletakkan steak yang telah di potong-potong dalam hotplate tersebut.

“Makasih.” Olivia semakin bingung dengan perlakuan Barra. Sang CEO memang tipe pria
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Asmiranti
Pak Bara kalau suka ngomong langsung dong ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 87 Pakaikan!

    Pagi hari... Olivia telah selesai menyiapkan sarapan pagi di atas meja makan. “Kenapa Pak Barra belum kesini ya?” Lirihnya, heran. Barra biasanya sudah tiba di ruang makan jam segini, tetapi kali ini belum juga. Semalam semenjak tiba di rumah sehabis makan di restaurant, Olivia langsung masuk kamar dan tidak keluar kamar lagi sampai tadi subuh. Sengaja, tak mau bertemu apalagi berduaan dengan Barra yang suka mendadak berbuat mesum padanya. Bukan tanpa sebab. Dirinya hanya takut Barra akan macam-macam lagi. Di luar saja pria itu berani berbuat sesuatu yang mengejutkan hingga ketahuan orang lain yaitu Madam Rose dan Elgard. Bagaimana jika di dalam rumah, sang CEO pasti akan lebih parah lagi. Olivia berusaha menghindari hal tersebut agar tak sampai terjadi. Di tambah sikap Barra yang membingungkan. Bisa-bisanya pria itu memaksa untuk berpegangan tangan saat keluar dari restaurant, sehingga semua mata melihat mereka. Olivia tak mengerti apa maunya Barra sebenarnya? “Apa aku panggi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 88 Morning Kiss??

    Olivia mendekat pada Barra yang menatapnya lekat, bersiap untuk memakaikan kemeja di tubuh polos bagian atas suaminya tersebut. Perlahan ia bantu memasukkan tangan Barra pada lengan baju yang panjang, setelahnya memasangkan kancing kemeja bagian dada. Olivia sedikit berjinjit saat memasang kancing paling atas, wajahnya jadi agak mendongak. Tubuh Barra terlalu tinggi, bahkan untuk ukuran tubuh Olivia yang juga tinggi. Barra tak melepas tatapannya dari wajah polos Olivia yang tak berpoleskan apapun, benar-benar mulus tanpa noda dan jerawat ataupun komedo. Bibir mungilnya merah muda tanpa polesan lipstik, di tambah aroma napasnya yang segar, jauh dari kata tak sedap. Pria itu sangat menikmati kecantikan natural istri rahasianya yang tak begitu ia rahasiakan lagi sebenarnya. “Mulai sekarang, kamu akan mengurus saya seperti ini!” Ucap Barra. Olivia mengedipkan matanya, bulu lentik yang panjang itu terlihat menggemaskan, “Pakein baju Pak Barra?” Tanya Olivia resah. “Ya, setiap hari!”

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 89 Nama Kontak di Telepon!

    Barra tak berkedip menatap wajah Olivia dari jarak begitu dekat ini, bahkan tak ada lagi jarak. Jantungnya berdetak kencang, ada rasa menggelora di naluri kelelakiannya yang tak dapat di tolak. Barra membuka bibirnya, tak tahan untuk membalas kecupan Olivia dengan melumat bibir manis Istrinya itu. Belum sempat melakukannya, Olivia secara tiba-tiba menyudahi morning kiss tersebut, menjauh dari Barra. “Kenapa berhen_” “Udah sepuluh detik!” Jawab Olivia cepat, memutus ucapan Barra yang terpana. “Kamu korupsi waktu. Hitungan saya tidak sama dengan kamu. Baru tiga detik Olivia!” Protes Barra. “Dih, jelas-jelas udah sepuluh detik, jangan di kurang-kurangi!” Olivia tak menerima protes Barra. “Udah, aku mau sarapan!” Tanpa persetujuan Barra, Olivia cabut dari tempat itu, tak mau sampai terjadi hal yang di inginkan sang CEO. Barra terperangah, Olivia sudah pergi begitu saja. Keluar dari kamarnya. Ia usap bibirnya bekas kecupan Olivia tadi. Senyum sumringah seketika terbit di wajahnya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 90 Manis?

    Mobil yang di kemudikan supir berjalan dengan kecepatan sedang menuju Bandara. Barra masih belum tenang dengan perpisahan antara dirinya dan sang istri tadi. Olivia dengan tingkah manjanya memberi panggilan khusus untuknya di kontak telepon gadis itu. Barra tak bisa mengelak jika ada rasa senang di hatinya, atau entah apalah? “Jef.” Panggilnya, sedikit gusar. “Ya Pak?” Jawab Jefri yang duduk di depan, di samping supir. “Olivia membuat namaku menjadi Barra-nya Olivia di kontak teleponnya. Menurut kamu, bagaimana?” Tanya Barra, sedikit pamer. Kenapa pula ia harus menjelaskan hal tersebut pada asisten pribadinya. “Wah, itu terdengar manis sekali Pak!” Jefri tersenyum. “M-Manis?” Barra semakin penasaran dengan pendapat Jefri. “Iya Pak. Nyonya seperti menyatakan kepemilikannya terhadap anda dengan mengatakan anda adalah Barra-nya Olivia. Manis sekali terdengar. Tetapi itu pendapat saya saja. Mungkin menurut orang lain terkesan lebay. Tapi kalau pun lebay, ini adalah kelebayan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 91 Dia Kangen?

    “Serius Kak? Boleh.” Olivia sudah tentu setuju. “Bagus itu Wan. Kita berharap aja kalau kejadian itu bukan karena sebuah kesengajaan. Tapi kalau ternyata iya, semoga dari video, pelakunya bisa segera di tangkap. Saya akan laporkan ke Pak Barra. Karena waktu itu beliau marah besar ada kejadian berbahaya seperti itu di acara pentingnya.” Ujar Ardi, setuju pada Ridwan. “Iya Pak.” Angguk Ridwan, dirinya juga tak mau Olivia hidup dalam ketakutan dan tak bebas mau melakukan apa saja. “Kalau dapat videonya, aku mau ya kak. Mau kasi liat ke Mas aku.” pinta Olivia, ingin memberitahu Barra yang memang masih menyelidiki masalah itu. “Iya Oliv, tentu!” Jawab Ridwan, pasti. “Ya udah. Kita makan aja dulu, keburu habis jam istirahat!” Ajak Ardi. “Ayo. Nanti kita bahas setelah perut terisi.” Nanda sudah merasa lapar. “Ayo Ridwan! Kamu jangan ngajak Olivia ngobrol lagi. Dia mau makan juga itu...” Panggil Ardi yang sudah berjalan menuju pintu bersama Nanda. Ridwan menatap Olivia lekat,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 92 Curhat?

    “Jef.” “Ya Pak?” Jefri menoleh ke samping, pada Barra yang duduk di sebelahnya. Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil, menuju airport untuk penerbangan ke Jakarta. “Olivia hanya meminta di bawakan oleh-oleh makanan. Aku tidak puas.” Ucap Barra. “Anda ingin Nyonya meminta apa selain oleh-oleh makanan khas Bali, Pak? Bukankah Nyonya Olivia meminta hal yang lebih besar, yaitu anda kembali pulang ke rumah dalam keadaan selamat untuknya?” Jawab Jefri santun. Barra seketika menyunggingkan senyum cerah, Jefri mengingatkan kembali tentang permintaan Olivia tersebut. “Iya juga Jef! Dia ingin aku pulang dengan selamat demi dia, ha...” Barra spontan tertawa mengingat keinginan Olivia itu. Jefri membelalakkan mata saat melihat Barra. Bosnya tertawa? “Kamu tau tadi di telepon dia bilang apa? Dia bilang kangen. Ha ha...” Barra tertawa senang campur salah tingkah sendiri sembari geleng-geleng kepala menatap keluar jendela. Istrinya itu benar-benar menggemaskan. Jefri takjub, hingga sp

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 93 Di Jebak!

    Dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan menempuh penerbangan sekitar kurang lebih dua jam, hingga akhirnya tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Barra dan Jefri di jemput supir yang telah menunggu mereka, agar segera ke mobil. Barra menatap kotak beludru biru tua di tangannya, ada sebuah kalung cantik di dalamnya yang ia beli saat masih di Bali tadi, untuk di berikan pada Olivia istrinya yang mengatakan jika telah merindukannya. “Nyonya pasti senang Pak.” Sahut Jefri, ikut gembira melihat semangat Bosnya yang ia tahu sedang kasmaran. “Benarkah? Apa menurut kamu dia akan suka dengan kalungnya?” Barra deg-degan. Matanya tak bisa lepas dari menatap kagum kalung cantik itu. Terbayang saat kalung tersebut melingkar di leher jenjang istrinya. Pasti sangat indah dan cocok. “Sudah pasti. Anda memilih sebuah kalung berlian yang simpel tapi elegan, sama seperti Nyonya Olivia. Saya yakin beliau pasti suka Pak!” Ujar Jefri meyakinkan Barra. Barra tersenyum sumring

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 94 Bawa Ketempat Biasa!

    ‘Benar kata Pak Barra. Mereka ini memang gak pantas menjadi keluargaku!’ Olivia membatin. Sekarang dirinya benar-benar sadar jika orang-orang toxic memang tak akan pernah bisa berubah. Tak perlu di anggap ada dalam hidup. “Mulai detik ini, aku tidak akan menganggap kalian sebagai keluargaku lagi. Jangan salahkan aku bertindak kasar. Aku muaaakkk!!” Olivia yang berjalan sambil menyeret Angelina dengan menarik rambut perempuan itu, kemudian melepaskan genggaman tangannya dari rambut Angelina yang terus berteriak kesakitan sembari mengumpat, ia dorong sekuat tenaga tubuh perempuan tak berhati itu hinggap jatuh terhempas ke tanah. Saatnya melarikan diri sebelum dirinya tak bisa lagi mengontrol diri. Aargh! Angelina mengerang kesakitan, namun lebih sakit lagi karena di permalukan oleh gadis yang selama ini ia intimidasi. “Sial*n lo Olivia!! Gue gak akan memaafkan apa yang lo lakukan ini!! Sebentar lagi Reyhan datang, di akan bawa lo! Tamat hidup lo!” Angelina terus mengumpat, Olivia su

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 135 Cantik!

    “Anda juga sering ke pantai seperti ini?” Tanya Olivia. Ia yakin jika ini bukan pertama kalinya Barra membawa wanita bersamanya menikmati suasana pantai yang eksotis. Bersama Azalea dulu, pasti Barra sering kesini. “Waktu masih kecil, bersama Mommy dan Daddy. Tapi setelah dewasa, tidak pernah lagi. Baru ini saya ke pantai lagi setelah sekian lamanya, bersama kamu.” Jawab Barra jujur, masih menatap keindahan senja di depan mereka. Olivia terpana, “Benarkah?” tanyanya sulit mempercayai. “Menurut kamu saya punya waktu hanya untuk sekedar menghabiskan waktu sendirian di sini?” Olivia terdiam. Apa itu artinya Barra dan Azalea tidak pernah ke pantai menghabiskan waktu bersama? ‘Mungkin mereka keluar kota, atau keluar negeri kalau mau quality time ya.” batinnya, menerka. “Kenapa diam? Kamu tidak percaya saya baru datang ke pantai lagi setelah seusia ini?” “Hem, ya! Kayaknya gak mungkin. Pasti ada beberapa kali atau satu kali aja anda ke sini menikmati pantai yang cantik bersama Bu Az

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 134 Pantai...

    Mata Olivia tiba-tiba tak sengaja melihat ke arah pakaian tidur wanita yang dipajang pada manekin, tampak dari kaca besar sebuah toko khusus pakaian tidur wanita dewasa yang ada di lantai mall tempat mereka berada sekarang. Berbagai macam lingerie, terpajang cukup menarik perhatian para pengunjung yang melewati toko itu. Terutama baju dinas malam bertema cosplay anime yang lucu dan gemas. Olivia menyipitkan mata, tak habis pikir. ‘Kenapa toko itu harus memajang pakaian seperti itu di depan? Gimana kalau laki-laki yang otaknya kotor, sampai berpikir yang enggak-enggak?’ ‘Kalau ada istri mah enak, bisa dibeliin dan minta istrinya pake didepan dia. Nah kalau gak punya istri, ya bisa gawat...’ Olivia bermonolog dengan hatinya sendiri. Dirinya saja merasa malu melihat pakaian-pakaian yang seharusnya cukup privasi itu, di pajang dengan mudahnya dibalik kaca besar toko tersebut, sehingga bisa dilihat oleh siapa saja germasuk anak dibawah umur. Ya, namanya juga toko khusus pakaian seper

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 133 Cemburu?

    “Lho, Elgard, Olivnya mana?” Clarissa yang baru saja datang, mencari keberadaan Olivia di dekat Elgard, namun tak ada. Elgard masih diam terpaku, belum bisa menormalkan perasaannya. “Lo kenapa? Berantem sama Oliv? Lo bilang apa sama dia? Jangan bilang lo nyakitin perasaan dia lagi makanya dia pergi gitu aja!” Clarissa curiga, baru sebentar ia tinggal pergi. Olivia sudah tak ada. “Gue harus tanya papa soal ini kak!” Elgard tak menjawab pertanyaan Clarissa. Ia langsung beranjak pergi dengan perasaan tak menentu, tergesa-gesa, hanya untuk memastikan kebenaran kabar pernikahan Barra dan Olivia yang belum diketahui semua orang. Berharap itu tidak benar. “Dia mau nanya apa ke papa?” gumam Clarissa tak mengerti, Elgard pergi begitu saja meninggalkannya. °°° “Pak Barra...” Olivia menghentikan langkahnya, menahan lengan Barra yang berjalan sambil menggenggam tangannya. Barra ikut berhenti dan menatap Olivia, wajahnya masih tampak dingin. “Maafkan aku... Aku gak bermaksud lancang mendah

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 132 Tidak Percaya!

    “Hai Oliv.” Sapa Elgard lebih mendekat pada Olivia yang mulai resah. Ia lirik Barra di seberang sana. Suami tampan dan posesifnya itu ternyata tengah menatap tajam ke arahnya dan Elgard sembari melangkah menuju tempatnya berada. Olivia tahu Barra tak akan suka melihat dirinya didekati Elgard.“Oh hai Elgard. Aku duluan ya.” Olivia cepat-cepat beranjak dari hadapan mantan suaminya itu, akan mendekati Barra yang berwajah menakutkan di seberang sana.“Olivia sebentar!” Elgard menghadang langkah Olivia, tak ingin lagi kehilangan kesempatan untuk bicara berdua setelah beberapa kali gagal.“Ada apa?” Tanya Olivia sedikit kaget, namun matanya masih tertuju ke belakang Elgard, tepatnya ke arah Barra disana yang tampak menahan amarah melihat Olivia tak dibiarkan pergi oleh seorang pria yang pernah menjadi masa lalu istrinya itu.“Olivia, aku cuma mau bilang ke kamu. Tolong jauhi Barra Malik Virendra.” Ucap Elgard to the point, mengejutkan Olivia.“Maksudnya?” Olivia menelan ludah. Ia baru inga

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 131 Adik Ipar?

    “Kamu haus?” Tanya Barra setelah mereka keluar dari arena permainan. Olivia merasa sudah cukup puas bermain dan mengajak suaminya keluar dari tempat itu. “Iya nih. Aku rasanya pengen es krim...” Olivia menunjuk stand es krim yang berada tak jauh dari sana. “Saya akan pergi membelikan es krimnya Pak.” Jefri hendak beranjak. “Tidak perlu Jef. Kamu bawa saja hadiah-hadiah ini ke mobil. Biar aku saya yang kesana membelinya!” Tukas Barra. “Baik Pak.” Jefri mengambil banyaknya hadiah yang diperoleh Olivia dari permainan yang dimenangkan Barra tadi, membawanya ke mobil untuk disimpan agar tak mengganggu gerak dan langkah bebas mereka. “Kamu tunggu disini, duduk saja. Saya belikan dulu es krimnya.” Ucap Barra pada Olivia setelah Jefri pergi. “Aku bisa pergi sendiri membelinya.” Olivia merasa tak enak hati merepotkan Barra. “Tidak Olivia, tunggulah disini! Saya hanya sebentar!” Titah Barra, tak ingin sang istri kelelahan. “Baiklah.” Olivia tersenyum, manut saja pada perintah suaminya.

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 130 Quality Time...

    “Kita jalan sekarang?” Tanya Barra antusias. “Ayo.” Olivia mengangguk, berusaha tampak antusias didepan Barra. “Kamu mau kita kemana?” “Aku ikut kemana anda bawa, soalnya aku gak begitu tau tempat-tempat yang biasa orang datangi.” jelas Olivia, apa adanya. Barra mengerti. Kehidupan istrinya itu tidak seperti para gadis lainnya sejak dulu, yang bisa hanging out bersama keluarga dan teman, atau bebas keluar rumah jalan-jalan menghabiskan masa remaja, melakukan banyak hal produktif. Jika tak sekolah, istrinya sehari-hari disamakan dengan asisten rumah tangga, mengerjakan sebagian pekerjaan mereka demi menghemat pengeluaran rumah tangga. “Kita berbelanja dulu seperti janji saya tadi pagi.” Barra memutuskan. Olivia diam sejenak, hingga mengiyakan. Terserah suaminya itu saja. °°° Pusat perbelanjaan... Mall yang ramai dengan pengunjung menjadi saksi betapa pasangan Barra dan Olivia menarik perhatian banyak orang. Barra seperti biasa dengan tatapannya yang tajam dan dingin itu, ber

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 129 Jalan Sekarang!

    Rapat sedang berlangsung... Barra duduk di ujung meja rapat, menatap para karyawan yang duduk berbaris disisi meja. Rapat berjalan dengan lancar, para karyawan menyampaikan ide dan strategi mereka dengan lebih percaya diri. Barra terus mengawasi dan memberikan arahan, memastikan bahwa proyek film ini akan menjadi sukses besar yang akan mengangkat nama perusahaannya menjadi lebih tinggi di industri entertainment. Namun yang tak bisa Barra hindari sedari tadi, berkali-kali dirinya melirik jam tangan. ‘Kenapa siang terlalu lama?’ gerutunya dalam hati. Saat karyawan fokus mendengar kepala bagian marketing menyampaikan ide dan gagasannya, Barra membuka ponsel. Rasa ingin tahu tentang apa yang sedang istrinya lakukan dirumah saat ini, membuatnya tak tahan untuk melihat rekaman cctv rumah. Barra tanpa sadar, tersenyum melihat Olivia yang berada didapur. Istrinya itu terlihat seperti sedang membuat minuman untuk dirinya sendiri. Tampak Olivia menatap ke kamera cctv, seolah tahu jika

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 128 Jaga Hati...

    “Kamu diam. Artinya kamu tidak akan komplain lagi.” Ucap Barra memecah keheningan sesaat yang terjadi. “Aku gak akan membantah lagi. Terserah anda saja. Maaf...” Jawab Olivia, pasrah. Barra merasa tak senang dengan ketidak-antusiasan Olivia, hanya dirinya saja yang semangat untuk menunjukkan hubungan mereka pada semua orang. Wanita itu begitu terpaksa. Jefri menatap satu persatu wajah Barra dan Olivia. Entah mengapa, ia seakan merasa ada yang salah disini. Apakah sedang terjadi miss komunikasi di antara majikannya ini? Sang Nyonya muda menangkap, Barra mempublikasikan hubungan mereka hanya untuk menakut-nakuti lawannya yaitu Laksmana Sanjaya, agar tak berani lagi macam-macam. Ia pun merasa bimbang dan tak yakin dengan keputusan suaminya karena terkesan pria itu hanya ingin melangsungkan resepsi pernikahan, hanya untuk melindunginya semata, bukan untuk sesuatu yang lebih dari sekedar tentang seorang Laksmana. Tentang masa depan berdua, misalnya? Sedang sang Bos dari sikap istriny

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 127 Tidak Setuju!

    “Itu benar. Ini yang saya maksud kemarin bahwa kamu tinggal tunggu tanggal mainnya. Orang-orang akan tau tentang hubungan kita sebentar lagi karena resepsi pernikahan kita akan segera dilangsungkan. Kamu sudah siap kan?” Barra begitu excited.Olivia masih dipenuhi banyak pertanyaan di benaknya, masih sulit mempercayai. “Kenapa diadakan resepsi? Bukankah kita sepakat untuk merahasiakan pernikahan ini?” Tanyanya butuh penjelasan, apa tujuan Barra sebenarnya?“Sepertinya memang tidak akan bisa dirahasiakan lagi Olivia. Orang memang harus tahu kalau kita sudah menikah. Tidak perlu menunggu Mommy dan Daddy kembali, resepsinya akan segera dilangsungkan!” Ujar Barra penuh keyakinan.Olivia tertegun. Mimpi apa dirinya? Apa itu artinya Barra telah membatalkan kesepakatan di awal bahwa pernikahan mereka akan berakhir setelah Azalea kembali.Apakah Barra telah menyadari bahwa sebuah pernikahan adalah sesuatu yang suci dan sakral, tidak boleh dipermainkan. Sehingga pria itu ingin serius membina r

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status